• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN SPASIAL PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) MATERI DIMENSI TIGA KELAS XII IPA 2 SMAN PAKUSARI KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN SPASIAL PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) MATERI DIMENSI TIGA KELAS XII IPA 2 SMAN PAKUSARI KABUPATEN JEMBER"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

11 Evi Febriana, 'Profil kemampuan spasial siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri dimensi', Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Analisis Permasalahan Siswa Dalam Penyelesaian Masalah Kubus dan Balok Berkaitan Dengan Kemampuan Spasial, P.Dialektika Matematika. 16 Rizky Oktaviana EP dan M Pd, 'Peranan kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan geometri', Knpmp I.

Rizal, dan Gandung Sugita, 'Analisis kemampuan spasial siswa yang berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah geometri.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Deskripsi rendahnya kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan pendekatan STEM tiga dimensi pada kelas XII IPA 2 di SMAN Pakusari Kabupaten Jember.

Manfaat Penelitian

Sebagai wawasan baru mengenai kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan pendekatan STEM tiga dimensi untuk kelas XII IPA 2 di SMAN Pakusari Kabupaten Jember karena penelitian serupa belum pernah dilakukan sebelumnya.

Definisi Istilah

Menyusun laporan keterampilan spasial siswa dalam menyelesaikan soal Materi Tiga Dimensi STEM kelas XII IPA 2 di SMAN Pakusari Kabupaten Jember. Berikut penyajian data tes kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan pendekatan STEM. Bagaimana kemampuan spasial tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan pendekatan batang (sains, teknologi, teknik dan matematika) pada materi tiga dimensi kelas XII IPA 2 di SMAN Pakusari Kabupaten Jember.

Bagaimana kemampuan spasial siswa madya dalam menyelesaikan soal matematika dengan pendekatan batang (sains, teknologi, teknik dan matematika) pada materi tiga dimensi kelas XII IPA 2 di SMAN Pakusari Kabupaten Jember.

Sistematika Ppembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Donny dwi farisdiyanto dan mega firma budiarto (2014) berjudul “Profil kemampuan spasial siswa SMA dalam menyelesaikan masalah geometri menurut perbedaan kemampuan matematika”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan sedang mempunyai kemampuan spasial yang hampir sama. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Rofiki (2017) berjudul “Profil Pemecahan Masalah Geometris Siswa Percepatan Pembelajaran di SMP Negeri 1 Surabaya Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Matematisnya”.

Dengan temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan spasial antara siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah.

Kajian Teori

Dimensi kemampuan visualisasi adalah kemampuan mental untuk memvisualisasikan bentuk atau konstruksi ruang ke dalam grid yang sesuai atau sebaliknya. Dimensi kemampuan orientasi adalah kemampuan mental untuk memprediksi secara visual bentuk-bentuk ruang dilihat dari berbagai sudut.35. Dimensi kemampuan visualisasi adalah kemampuan mental untuk memvisualisasikan bentuk atau konstruksi struktur ruang ke dalam kisi-kisi yang tepat atau sebaliknya.

Dimensi kemampuan orientasi adalah kemampuan mental untuk memprediksi bentuk spasial secara visual jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Gambar 2.1 Jarak Antar Titik
Gambar 2.1 Jarak Antar Titik

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan Dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan
  • Tahap-Tahap Penelitian

Tujuan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah untuk mendeskripsikan keterampilan spasial siswa dalam menyelesaikan soal tiga dimensi materi STEM kelas XII IPA 2 SMAN Pakusari. Menganalisis hasil tes keterampilan spasial dengan pendekatan STEM yang dilakukan oleh subjek tes dan menganalisis hasil wawancara. Setelah diperoleh data hasil tes keterampilan spasial materi tiga dimensi siswa IPA 2 Kelas XII, peneliti menganalisis data tersebut.

Menggali informasi dan mengungkap profil kemampuan spasial siswa untuk menyelesaikan permasalahan tipe STEM pada materi tiga dimensi.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Objek Penelitian

Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah membuat izin penelitian yang bekerjasama dengan SMAN Pakusari. Kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan instrumen penelitian yang divalidasi oleh dua orang dosen program studi matematika Tadris, yang selanjutnya akan divalidasi oleh guru matematika sekolah SMAN Pakusari yaitu Drs Subowo. Langkah terakhir adalah meminta data yang diperlukan dan surat penelitian ke SMAN Pakusari.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pemberian tes kemampuan spasial pada materi tiga dimensi kepada seluruh siswa kelas XII IPA 2. Tes kemampuan spasial bertujuan untuk dapat mengkategorikan seluruh siswa di kelas tersebut, dan tahap rendah. . Setelah diperoleh tiga orang siswa sebagai subjek penelitian, tahap kedua adalah memberikan tes kemampuan spasial dengan pendekatan STEM pada materi tiga dimensi kepada subjek penelitian.

Penyajian Data Dan Analisis

Hal ini dibuktikan dengan subjek S1 menulis diketahui : keliling kubus ABCD.EFGH adalah 24 m dan tuliskan yang ditanyakan : jarak antar titik, jarak antar serat lubang pada kayu yang telah diserang. Hal ini terlihat dari keakuratan letak titik A, B, C, D, E, F, G, H yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH yang dibuat oleh subjek S1. Dari gambar tersebut terlihat bahwa S1 mampu mendeskripsikan objek berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan. Hal ini terlihat dari cara subjek mendeskripsikan bentuk kubus ABCD, EFGH kemudian menentukan garis AC sehingga terbentuklah.

Ini ditampilkan ketika subjek S1 pada gambar dengan benar menentukan jarak dari titik C ke bidang BDG. Hal ini terlihat dari ketepatan penempatan titik A, B, C, D, E, F, G dan H pada kubus ABCD.EFGH yang dibuat oleh subjek S2. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa S2 dapat mendeskripsikan objek berdasarkan apa yang diketahui dan diminta. Hal ini terlihat dari cara subjek mendeskripsikan bentuk kubus ABCD. EFGH kemudian menentukan garis BG sehingga membentuk model geometri yang digambarkan pada bangun tersebut dalam konteks ruang atau disebut bidang diagonal.

Hal ini terlihat dari bagaimana S2 mendeskripsikan bentuk kubus ABCD.EFGH dengan mendefinisikan bidang BGD dan mampu menentukan proyeksi titik C pada bidang BDG dengan menentukan titik hasil proyeksi sesuai dengan petunjuk. dalam masalah dengan pendekatan STEM yang benar. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan subjek Master pada Lampiran 8 (P9 sd S211), yaitu subjek Master mampu menentukan konsep yang digunakan dalam penyelesaian masalah, namun kurang akurat dalam menentukan jawaban atau hasil penyelesaian akhir. . Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa S3 mampu mendeskripsikan objek berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan. Hal ini terlihat dari cara subjek mendeskripsikan bentuk kubus ABCD. EFGH kemudian mendefinisikan garis BG membentuk pola geometris yang digambar dalam bentuk konteks ruang atau disebut bidang diagonal.

Hal ini terlihat dari jawaban S3 yang hanya menyebutkan bidang BDG tanpa dapat menunjukkan jarak atau proyeksi pasti titik C terhadap bidang BDG. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek pada Lampiran 8 (Q9 sd S39) yang menunjukkan bahwa subjek tidak mengetahui konsep matematika apa yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.

Pembahasan Temuan

Subjek dengan kemampuan spasial tingkat rendah hanya dapat menyelesaikan satu indikator karena bingung dan tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam tugas, subjek tidak mengetahui konsep matematika yang digunakan dalam menyelesaikan tugas, terutama yang berkaitan dengan konsep proyeksi titik pada bidang. Indikator keempat adalah penyelidikan terhadap ukuran sebenarnya dari stimulus visual objek geometris. Subjek dengan kemampuan spasial tingkat tinggi mampu menentukan konsep atau strategi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan STEM, namun karena subjek tidak dapat mendeskripsikan dengan benar bentuk hasil proyeksi titik C ke bidang.BDG sehingga terjadi kesalahan dalam pengambilan gambar. perhitungan ukuran. Indikator pertama adalah indikasi posisi antar unsur struktur spasial, subjek berkemampuan spasial tinggi dapat mengatakan apa yang diketahui dan ditanyakan, mendeskripsikan kubus dan menentukan titik A, B, C, D, E, F., G, H pada kubus dengan baik dan akurat.

Pada indikator keempat yaitu penyelidikan ukuran sebenarnya stimulus visual suatu benda geometris, subjek dengan tingkat kemampuan spasial sedang tidak mampu menentukan konsep atau strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah STEM, namun hal ini disebabkan subjek tidak mampu. untuk menggambarkan dengan benar bentuk hasil proyeksi titik C pada bidang BDG sehingga terjadi kesalahan dalam perhitungan ukurannya. Indikator yang pertama adalah penentuan posisi antar unsur suatu struktur ruang.Subjek dengan tingkat kemampuan spasial yang rendah tidak mampu menyatakan apa yang diketahui dan diperlukan. Indikator keempat adalah dengan menyelidiki ukuran sebenarnya dari stimulus visual suatu objek geometris, subjek dengan tingkat kemampuan spasial rendah tidak mampu menentukan konsep atau strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah STEM.

Siswa yang mempunyai kemampuan spasial tingkat tinggi hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan spasial dengan benar, yaitu mengatur posisi antara unsur-unsur struktur spasial dan model geometri yang terletak pada bidang datar dalam konteks spasial yang digambar, mengajar dan menyajikan. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan spasial rendah hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan spasial dengan benar, yaitu pernyataan posisi antara unsur-unsur struktur spasial dan penugasan serta representasi model geometri berdasarkan bidang datar yang digambar. konteks spasial. Siswa yang mempunyai tingkat kemampuan spasial rendah hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan spasial dengan benar, yaitu penugasan dan representasi model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks spasial.

Febriana, Evi, 'Profil Kemampuan Spasial Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Dimensi', Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Rizal dan Gandung Sugita, 'Analisis Kemampuan Spasial Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Sisi Datar', Aksioma.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Alimuddin, Herman, dan Andi Trisnowali, “Profil Keterampilan Spasial dalam Pemecahan Masalah Geometri pada Siswa dengan Kecerdasan Logis,” HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika. Cahyani, Rika Dwi, Yanti Mulyanti dan Novi Andri Nurcahyono, 'Analisis Kemampuan Spasial Matematis Siswa Dalam Penyelesaian Masalah Pythagoras', JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika. Etmy, Desventri, Universitas Bumi dan Gora Mataram, 'HUBUNGAN KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN REALISASI KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH'.

Farisdianto, DD, dan MT Budiarto, 'Profil kemampuan spasial siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri dilihat dari perbedaan kemampuan matematika', Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Beli .147>. Pengembangan Bahan Ajar Geometri Berbasis Sains Teknologi Rekayasa dan Matematika (Batang) untuk Mendukung Kemampuan Spasial, AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika lt;https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i4.3141>.

Subroto, T, 'Kemampuan Spasial', Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, April. Peneliti membuat pertanyaan atau petunjuk bermakna yang dapat menggali informasi dari lembar tes kemampuan spasial yang diberikan kepada siswa.

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ............................. 13  Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Spasial Menurut Beberapa Ahli .................
Gambar 2.1 Jarak Antar Titik
Gambar 2.2 Jarak Antar Titik dan Garis  c.  Jarak antar titik dan bidang

Referensi

Dokumen terkait