• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL KARYA SISWA MI NU TBS KUDUS

N/A
N/A
Zaenal Fahmi

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN HASIL KARYA SISWA MI NU TBS KUDUS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL KARYA SISWA

(KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI EFEKTIF SECARA LISAN DAN TERTULIS)

MI NU TBS KUDUS

(2)

LAPORAN HASIL KARYA SISWA

(KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI EFEKTIF SECARA LISAN DAN TERTULIS)

MI NU TBS KUDUS

MI NU TBS KUDUS

Jl. KH. Turaichan Adjhuri No. 234 Langgardalem Kota Kudus

2022

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah, penyusunan Laporan ini merupakan salah satu upaya mengimplementasikan tentang keterampilan berkomunikasi efektif secara lisan di lingkungan MI NU TBS Kudus.

Keterampilan komunikasi lisan (oral communication skill) merupakan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi melalui berbicara dan umpan balik (feedback) dapat diberikan secara langsung. Keterampilan komunikasi lisan meliputi kemampuan dalam lokakarya, public speaking, pidato formal dan presentasi. Keterampilan komunikasi lisan sudah digunakan sejak zaman dahulu, sebab keterampilan komunikasi lisan menjadi hakikat komunikasi yang digunakan sejak manusia diciptakan. Komunikasi lisan menjadi sebuah budaya bagi masyarakat dalam menyampaikan pesan secara lisan atau kata-kata. Seperti halnya, kita berbicara kepada orang lain dalam masyarakat

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga Madrasah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk melaksanakan program, dan memberi saran dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan minat dan bakat siswa yang telah dilaksanakan di MI NU TBS Kudus.

Tim Penyusun

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KARYA SISWA

(KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI EFEKTIF SECARA LISAN)

Disahkan Pada:

Hari : Jumat Tanggal : 17 Juni 2022

Mengetahui, Kepala MI NU TBS Kudus

Mbar Utomo, S.Pd.I

(5)

BAB I PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di sekitarnya. Dan setiap manusia sangat membutuhkan itu semua, karena manusia tidak dapat hidup secara individu, dalam kehidupannya pasti membutuhkan pertolongan dari orang lain. Dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan komunikasi yang baik.

Tidaklah asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya perbedaan budaya di kalangan masyarakat kita ,karena mengingat begitu luasnya wilayah indonesia . Hal ini patutlah membuat kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi bangga akan kekayaan kebudayaan kita. Pada kenyataanya seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan teknologi, kebiasan yang berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau cara-cara yang menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah sementara kita berasal dari daerah lain.

Tidak banyak orang menyadari bahwa bentuk-bentuk interaksi antarbudaya sesungguhnya secara langsung atau tidak melibatkan sebuah komunikasi.

Pentingnya komunikasi antarbudaya mengharuskan semua orang untuk mengenal panorama dasar-dasar komunikasi antarbudaya itu.

Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.

Salah satu perspektif komunikasi antarbudaya menekankan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian tentang orang lain. Tingkat ketidakpastian itu akan berkurang manakala kita mampu meramalkan secara tepat proses komunikasi. Karena itu, dalam kenyataan sosial disebutkan

(6)

bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.

Demikian pula, dapat dikatakan bahwa interaksi antarbudaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Konsep ini sekaligus menerangkan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya akan tercapai (komunikasi yang sukses) bila bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta komunikasi untuk memperbarui relasi antara komunikator dengan komunikan, menciptakan dan memperbaharui sebuah manejemen komunikasi yang efektif, lahirnya semangat kesetiakawanan, persahabatan, hingga kepada berhasilnya pembagian teknologi, mengurangi konflik yang seluruhnya merupakan bentuk dari komunikasi antarbudaya.

MI NU TBS Kudus sebagai institusi penyelenggara Pendidikan berperan aktif dalam melakukan pembinaan budaya berkomunikasi yang efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Dan Budaya

Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dari waktu ke waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi antarpribadi mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam studi komunikasi.Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya, menguji pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang komunikasi lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi dari berbagai macam budaya

Sebelum mengkaji masalah komunikasi dan budaya, kita terlebih dahulu perlu mengetahui definisi komunikasi dan definisi kebudayaan.

1. Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi dari bahasa Inggris

“communication”.Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis.Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau

‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.

2. Kebudayaan

Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses budaya kita perlu mengkaji secara ringkas Apa itu budaya atau kebudayaan agar mempunyai kerangka pemikiran dan konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan sangat banyak.AL Kroeber dan C.

Kluckhlon dalam bukunya Cultural, A Critical Review of Concept and Definition (1952) pernah menghitung ada sekitar 179 definisi kebudayaan.

(8)

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"

dalam bahasa Indonesia.

B. Hubungan Komunikasi Dan Kebudayaan

Antara komunikasi dan kebudayaan, keduanya tidak dapat dipisahkan, karena antara yang satu dengan satunya lagi memiliki kaitan yang sangat mendalam. Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi mata uang.Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

Tidak banyak orang menyadari bahwa bentuk-bentuk interaksi antarbudaya sesungguhnya secara langsung atau tidak melibatkan sebuah komunikasi. Pentingnya komunikasi antarbudaya mengharuskan semua orang untuk mengenal panorama dasar- dasar komunikasi antarbudaya itu.Komunikasi itu muncul, karena adanya kontak, interaksi dan hubungan antar warga masyarakat yang berbeda kebudayaannya. Jadi sebenarnya tak ada komunitas tanpa kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses pengalihan atau transmisi minimum dari informasi.

Dengan kata lain, tidak ada komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa komunikasi. Di sinilah pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya itu.

Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya.

Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran,

(9)

ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.

(10)

BAB III

BENTUK BUDAYA KOMUNIKASI MI NU TBS KUDUS

Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan aksi nyata membangun budaya positif pada siswa dalam berkomunikaai dengan Bahasa yang santun di sekolah maupun di rumah melalui kesepakatan kelas adalah sebagian besar bisa menumbuhkan kesadaran siswa untuk menggunakan kata ajaib misalnya assalamualaikum, selamat pagi pak, bolehkah saya ijin, saya mohon maaf, bolehkah saya minta tolong, terimakasih dalam komunikasi dengan teman, guru maupun orang tua. Berikut budaya komunikasi siswa di MI NU TBS Kudus.

1. Budaya Komunikasi dalam Media Elektronik

Sebagai upaya memudahkan peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan, MI NU TBS Kudus menyediakan media pembelajaran dengan memenfaatkan dunia maya, yakni:

a. Youtube videos

Link : https://www.youtube.com/@minutbskudus5177/videos

(11)

2. Budaya Diskusi Pembuatan Kaligrafi

(12)

3. Budaya Komunikasi dalam Pembelajaran a. Lingkungan Madrasah

(13)

b. Luar Madrasah/ Outing Class

(14)

4. Budaya Keikutsertaan dalam Kompetisi a. Lomba Pencak Silat

(15)
(16)

b. Lomba Karya Ilmiah

Lomba menulis surat di kantor Kapolres Kudus Al hamdulillah juara 1

(17)
(18)

c. Lomba Kaligrafi

(19)

d. Lomba Pramuka Penggalang

(20)
(21)

BAB IV PENUTUP

Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain- lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi matematika perlu menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran matematika sebab melalui komunikasi siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berfikir

Komunikasi matematika perlu menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran matematika sebab melalui komunikasi siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berfikir

44 Ibu Siti Noor Hidayatin, S.Ag selaku guru kelas III mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran membaca Al qur’an dengan menggunakan kitab Sifaul Janan di MI NU

Komunikasi interpersonal guru berperan penting dalam meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih pada Kelas V. Kondisi pembelajaran di MI Sultan Agung

Untuk mengatasi hal yang semacam itu, kiranya untuk menjadi seorang guru, harus lebih memperhatikan penggunaan komunikasi yang cocok di dalam pembelajaran,

Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar yaitu: 1 proses, 2 perubahan perilaku, dan 3 pengalaman.8 Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang

Dalam kegiatan ekstrakurikuler media pembelajaran adalah salah satu komponen yang mempunyai peran penting. Media berperan sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses

Dengan demikian strategi jigsaw menjadi salah satu strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada