Conference Paper · April 2012
CITATIONS
3
READS
37,637
11 authors, including:
Toto Subroto
Universitas Swadaya Gunung Jati 12PUBLICATIONS 108CITATIONS
SEE PROFILE
Sreekala si
Defence Research and Development Organisation 5PUBLICATIONS 22CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Toto Subroto on 05 June 2016.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 252
KEMAMPUAN SPASIAL (SPATIAL ABILITY)
Toto Subroto, S.Si, M.Pd
Dosen Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang
Jalan Angkrek Situ No.19 Sumedang, e-mail: [email protected]
Abstrak
kemampuan spasial merupakan proses mental dalam mempersepsi, menyimpan, mengingat, mengkreasi, mengubah, dan mengkomunikasikan bangun ruang. Pada matematika di sekolah kemampuan spasial ini berhubungan dengan materi geometri bangun ruang. Kemampuan spasial sangat dibutuhkan bagi siswa yang bercita-cita seperti arsitek, desain interior, pilot, animator games 3dimensi dan lain sebagainya. Menurut Meir kemampuan spasial terdiri dari kemampuan persepsi, kemampuan visualisasi, kemampuan rotasi, kemampuan relasi, dan kemampuan orientasi.
Kata kunci : kemampuan spasial, kemampuan spasial persepsi, kemampuan spasial visualisasi, kemampuan rotasi, kemampuan spasial relasi, kemampuan spasial orientasi.
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Materi pendidikan matematika di sekolah mencakup materi aritmatika, aljabar, statistik, dan geometri. Materi-materi tersebut berguna, baik untuk matematika sendiri maupun untuk pemanfaatan di luar matematika. Materi-materi tersebut bertujuan untuk meningkatkan 5 kemampuan yang dijelaskan oleh NCTM (2000) yaitu kemampuan penalaran, kemampuan koneksi, kemampuan komunikasi, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan representasi. Selain 5 kemampuan tersebut materi matematika bisa mengembangkan kemampuan lain diluar yang dikemukan NCTM.
Salahsatu kemampuan yang bisa diukur dalam materi matematika adalah kemampuan spasial. Kemampuan spasial merupakan salahsatu kemampuan matematika mengenai tilikan terhadap materi geometri bangun ruang.
Materi geometri bangun ruang di sekolah merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam sekolah. Materi bangun ruang bermanfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari siswa. Guru biasanya mengajarkan materi bangun ruang dengan menggunakan model-model alat peraga real. Walaupun ada juga guru yang masih
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 253 menggunakan papan tulis untuk menerangkan materi bangun ruang. Pengajaran materi
bangun ruang dengan menggunakan papan tulis, dilihat dari efektifitas waktu bisa dianggap lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan model-model alat peraga real, tetapi hal tersebut bisa berakibat munculnya salah konsep (misconception) dalam pemahaman bangun ruang.
Berikut salahsatu salah konsep yang mungkin disebabkan oleh penggunaan papan tulis sebagai media untuk mengajarkan materi bangun ruang. Dijelaskan garis HI dimana garis tersebut menghubungkan titik sudut H dengan titik I pada garis BC, berikut digambarkan dengan menggunakan papan tulis:
Gambar 1.1 Gambar 1.
Garis PG dalam kubus
Jika dilihat sepintas, siswa dapat menyimpulkan bahwa segmen garis HI berpotongan di rusuk BF dan EF berturut-turut di titik J dan di titik K. Padahal pada kenyataanya kedua rusuk BF dan EF tidak dipotong oleh segmen garis HI tersebut.
Kesalahan tersebut berakibat fatal dalam pemahaman bangun ruang. Kasus kesalahan persepsi di atas adalah salahsatu kelemahan siswa tentang kemampuan spasial.
I.2 Urgensi Kajian
Dalam pembelajaran bangun ruang, kemampuan spasial sangat berperan penting terhadap pemahaman geometri bangun ruang. Kemampuan spasial bisa dikategorikan sebagai kemampuan yang berada ranah psikologi. Dimana kemampuan ini menjadi acuan untuk orang dalam memasuki sebuah pekerjaan atau profesi (psikotest).
Kemampuan spasial yang tinggi sangat diperlukan bagi mereka yang berpofesi bidang komputer-grafis, teknik, dan arsitek (Kosa, T.:2008). Karena kemampuan ini berkaitan erat dengan ilustrasi, prediksi posisi, serta kemampuan analisa ruang.
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 254 Walaupun secara psikologis, kemampuan spasial merupakan kemampuan genetik
yang secara alamiah ada di setiap manusia dan perkembangannya berbeda-beda tiap orang, tetapi jika dilihat dari dunia pendidikan bahwa kemampuan ini bisa dikembangkan menjadi lebih baik dengan pola pendidikan yang tepat. Salah satunya adalah dengan mempelajari geometri bangun ruang.
Kemampuan spasial dapat dikembangkan dengan pendidikan dan pembelajaran geometri bangun ruang dengan menggunakan alat bantu atau alat peraga. Selain alat alat peraga, permasalahan kemampuan spasial ini perlu dikaji dengan berdasarkan latarbelakang siswa seperti kemampuan awal nilai matematika. Kemampuan awal matematika ini perlu ditelusuri untuk mengetahui hubungannya dengan kemampuan spasial.
Karena begitu pentingnya kemampuan spasial ini bagi perkembangan kemajuan manusia, maka sedini mungkin kemampuan spasial ini dikembangkan akan lebih baik.
Oleh karena itu, di tingkat sekolah kemampuan spasial ini perlu dikembang. Siswa – siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat cocok sekali dijadikan penelitian untuk mengetahui potensi awal dan perkembangan kemampuan spasial secara dini.
II. Pembahasan
Kecerdasan spasial merupakan salah satu kecerdasan yang sangat penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja. Dalam kehidupan sehari-hari dapat berguna seperti mendirikan tiang, memasang frame foto di dinding agar tegak lurus, memprediksi mata dadu yang tidak terlihat, dan membuat jaring-jaring dari suatu bangun ruang. Dalam dunia kerja profesional kemampuan spasial ini banyak digunakan bagi mereka yang punya keahlian seperti arsitek, desain kartun, film animasi 3 dimensi dan lain sebagainya.
Berikut beberapa definisi kemampuan spasial dari beberapa ahli; menurut Howard Gardner dalam Sudjito (2007), Kemampuan spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, yang di dalamnya termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran dan mengubahnya kedalam bentuk nyata, mengungkapkan data dalam suatu grafik serta kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 255 ruang.
Menurut McGee:1976 (dalam Kosa, T:2008) kemampuan spasial terdiri Kemampuan untuk merubah, merotasi, melipat dan membalik gambaran visual yang ada dalam pikiran. Menurut Linn dan Petersen:1985 (dalam Kosa, T:2008) kemampuan spasial merupakan proses mental dalam mempersepsi, menyimpan, mengingat, mengkreasi, mengubah, dan mengkomunikasikan bangun ruang.
Ada beberapa ahli yang menyampaikan beberapa dimensi kemampuan spasial. Arti dimensi dalam tulisan ini sama dengan indikator, model, bagian, elemen, atau sub kemampuan spasial. Menurut Lohman:1988 (dalam Kosa, T:2008) ada 3 dimensi dalam kemampuan spasial yaitu dimensi visualisasi spasial, dimensi orientasi spasial, dan dimensi relasi spasial.
Menurut Roland Guay (1976) dari Universitas Purdue kemampuan spasial dibagi menjadi 3 dimensi yaitu yaitu dimensi development, dimensi view, dan dimensi rotasi.
Ketiga dimensi tersebut dibuat dalam satu intrumen yang disebut Purdue Spatial Visual Test (PSV Test). PSV Test sudah menjadi instrumen umum yang banyak digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial. Salah satu penelitian yang memakai instrumen ini adalah penelitian yang dilakukan Temel Kaso dan Bulent Guven di Turki tahun 2008. Penelitian tersebut sebagai salah satu referensi utama dalam penelitian ini. Dalam instrumen PSV Test ini setiap dimensi ada 12 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda sehingga semua soalnya ada 36 butir. Berikut contoh soal PSV Test:
Contoh soal Rotasi Contoh soal Depelopment Contoh soal view
Gambar 2.
Contoh Soal PSV Test
Menurut Meir (1994) kemampuan spasial dibagi menjadi lima dimensi kemampuan spasial yaitu:
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 256 Dimensi Kemampuan Persepsi.
Merupakan proses mental dalam memprediksi kedalaman suatu bangun ruang, miring tidaknya suatu bangun ruang terhadap acuan vertikal, maupun acuan horisontal.
Salah satu contoh dimensi kemampuan persepsi adalah air di dalam gelas apabila gelas tersebut dimiringkan maka akan berbentuk seperti gambar diatas.
Dimensi Kemampuan Visualisasi
Merupakan kemampuan mental dalam memvisualkan konfigurasi bangun ruang menjadi jaring-jaring yang tepat atau sebaliknya membayangkan jaring-jaring menjadi sebuah bangun ruang.
Dimensi Kemampuan Rotasi
Merupakan kemampuan mental dalam memprediksi gambaran bangun ruang pada saat benda tersebut diputar. Mental rotasi ini dalam berpikirnya menggunakan mental proses dinamis.
Dimensi Kemampuan Relasi
Merupakan kemampuan mental dalam menghubungkan bagian-bagian visual dalam sisi bangun ruang, sehingga apabila perubahan sudut pandang tetap bisa diprediksi.
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 257 Dimensi Kemampuan Orientasi
Merupakan kemampuan mental untuk memprediksi visual bangun ruang bila dilihat dari berbagai sudut pandang.
Menurut Meir (1994) dimensi kemampuan spasial dapat dikelompokan menjadi 2 hal yaitu mental proses dan mental posisi.
Berdasarkan mental proses dimensi kemampuan spasial dibagi menjadi 2 yaitu proses mental statis dan proses mental dinamis.
Mental statis adalah kemampuan mental dalam memprediksi bangun ruang yang fokus pada keadaan bangun ruang tersebut tanpa harus digerakkan. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk dalam kategori mental statis yaitu dimensi kemampuan relasi dan dimensi kemampuan orientasi.
proses mental dinamis adalah kemampuan mental dalam memprediksi bangun ruang yang harus melibatkan gerakan bangun ruang tersebut. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk dalam kategori mental dinamis adalah dimensi kemampuan visualisasi, dimensi kemampuan rotasi, dan dimensi kemampuan persepsi.
Sedangkan Berdasarkan mental posisi dibagi menjadi 2 yaitu posisi didalam dan posisi diluar.
Posisi didalam yaitu keadaan mental yang menyatukan bangun ruang dengan si pengamat. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk kedalam kategori ini adalah dimensi kemampuan persepsi dan dimensi kemampuan orientasi.
Posisi diluar yaitu keadaan mental yang memisahkan bangun ruang dengan si pengamat. Dimensi kemampuan spasial yang termasuk kategori ini adalah dimensi kemampuan visualisasi, dimensi kemampuan rotasi, dan dimensi kemampuan relasi.
Berikut bila ditampilkan dalam bentuk Tabel 1. tentang mental proses dan mental posisi menurut Peter Herbert Meir:
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 258 Tabel 1.
Dimensi Kemampuan spasial dalam Mental proses dan Mental Posisi
Mental Posisi Mental Dinamis Mental Statis
diluar Visualisasi Relasi
Rotasi Orientasi
didalam Persepsi
III. Kesimpulan dan Saran III.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian di atas, ada beberapa hal yang menjadi sorotan utama tentang kemampuan spasial, diantara:
- Kemampuan spasial perlu dikembangkan kedalam pembelajaran matematika di sekolah dengan memasukan ke dalam materi bangun ruang.
- Kemampuan spasial sangat diperlukan bagi siswa yang mempunyai cita-cita menjadi pilot, arsitek, animator games 3D, dan lain sebagai.
- Kemampuan spasial secara rinci terdiri dari kemampuan persepsi, kemampuan rotasi, kemampuan visualisasi, kemampuan relasi, dan kemampuan orientasi.
III.2 Saran
- Di Indonesia penelitian tentang kemampuan spasial masih minim, sehingga penelitian kemampuan spasial masih sangat luas, baik di perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah.
- Penelitian di sekolah dapat dikembangkan dengan menggunakan intrumen yang sudah ada seperti PSV test maupun intrumen yang dibuat sendiri oleh peneliti.
- Perlu adanya perubahan kurikulum sekolah yang bisa memasukan kemampuan spasial sebagai salahsatu kemampuan matematika sebagai indikator peningkatan hasil belajar anak didik.
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Keterampilan Berpikir serta Pembinaan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”.
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang, 07 April 2012.
Page | 259 Daftar Pustaka
Basham, K. L. (2007). The Effects Of 3-Dimensional Cadd Modeling Software On The Development Of Spatial Ability Of Ninth Grade Technology Discovery Students.
Online : http:// etd.lsu.edu/ docs/ available/etd-01192007-120328/ unrestricted/
Basham_dis.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012)
Jones, Keith dan Fujita, Taro (2001). Developing A New Pedagogy For Geometry. UK. British Society for Research into Learning Mathematics Geometry Working Group. Online : http:// eprints.soton.ac.uk/ (diakses tanggal 13 juli 2012)
Kosa,T. (2008). The Effects Of Virtual And Physical Manipulatives On Students’
Spatial Visualization Skills. 8th International Educational Technology Conference.
Eskisehir, Turkey. Online : http://yess4.ktu.edu.tr (diakses tanggal 13 juli 2012)
Kosa, T. dan Güven, B. (2008). The Effect Of Dynamic Geometry Software On Student Mathematics Teachers’ Spatial Visualization Skills. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET ISSN: 1303-6521 volume 7 Issue 4 Article 11.
Online : http:// www.tojet.net/ articles (diakses tanggal 13 juli 2012)
Maier, P. H. (1994). Spatial Geometry And Spatial Ability - How To Make Solid Geometry Solid? Online : http:// webdoc.gwdg.de/ (diakses tanggal 13 juli 2012)
Miyazaki, M., Arai, H., Chino, K., Ogihara, F., Oguchi, Y., Dan Morozumi, T.
(2007). The Effects Of “Spatial Geometry Curriculm With 3d Dgs” In Lower Secondary School. In Woo, J. H., Lew, H. C., Park, K. S. & Seo, D. Y. (Eds.). Proceedings of the 31st Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 2, pp. 137-144. Seoul: PME. Online : http:// www.emis.de/ proceedings/
PME31/ (diakses tanggal 13 juli 2012)
Panaoura, G., Gagatsis, A., dan Lemonides, C(2007). Spatial Abilities In Relation To Performance In Geometry Tasks Congress of the European Society for Research in Mathematics Education (CERME). Online : http:// ermeweb.free.fr/
CERME%205/ WG7/ 7_Panaoura.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012)
Pittalis, M., Mousoulides, N., dan Christou, C. (2007). Spatial Ability As A Predictor Of Students’Performance In Geometry, Congress of the European Society for Research in Mathematics Education (CERME). Online : http:// ermeweb.free.fr/
CERME%205/WG7/7_Pittalis.pdf (diakses tanggal 13 juli 2012)
Young, D. (2006). Virtual Manipulatives in Mathematics Education. Online:
http:// plaza. ufl. edu/ youngdj/ talks/ vms_paper.doc (diakses tanggal 13 juli 2012)
View publication stats