• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: unnes@unnes.ac.id

Website http://www.unnes.ac.id

Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang

NAMA : ALFIAN

NIM : 5101405048

PRODI : Pendidikan Teknik Bangunan JURUSAN : Teknik Sipil

FAKULTAS : Teknik

EMAIL : fian_dor pada domain yahoo.com PEMBIMBING 1 : Drs. Gunadi, MT

PEMBIMBING 2 : Drs. Tugino, MT TGL UJIAN : 2010-02-24

Pengaruh Penambahan Pasir Muntilan Terhadap Kualitas Genteng Keramik (Genteng Pres) di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

ABSTRAK

Proses produksi genteng keramik di Desa Meteseh yang menggunakan

bahan dasar tanah liat dengan keplastisan tinggi mengakibatkan kualitas genteng berkurang. Akibatnya, banyak hasil produksi genteng yang retak-retak, dan

penyimpangan bentuknya tinggi. Nilai kualitas genteng standar SNI 1998 rataratanya ada tiga kelas, dan nilai rata-rata kualitas genteng keramik Desa Meteseh

(tanpa campura pasir Muntilan) belum memenuhi atau masih dibawah rata-rata standar.

Masalah yang dikaji adalah bagaimana perbedaan kualitas genteng keramik (press) Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dengan campuran pasir Muntilan 0%.

Populasi pada penelitian ini adalah genteng keramik. Sampel penelitian genteng keramik (press) tanpa campuran pasir Muntilan, dan genteng keramik (press) dengan campuran pasir Muntilan 3% dan 5%. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan obsevasi. Tes digunakan untuk mengukur kualitas genteng keramik yang dilakukan di laboratorium BPPI Semarang, sedangkan observasi digunakan untuk mengamati kualitas genteng keramik (press) yang diteliti. Proses pembuatan sampel dilakukan di tiga dapur pengrajin genteng, dimana masing-masing pengrajin membuat genteng dengan campuran pasir Muntilan sebagai kelompok eksperimen terdiri dari dua kelompok jumlah

campuran, yakni 3% dan 5% dengan jumlah masing-masing kelompok 60 buah, dan genteng tanpa campuran pasir Muntilan 60 buah sebagai kelompok kontrol.

Dengan demikian jumlah keseluruhan sampel menjadi 180 buah, kemudian diseleksi untuk diuji di laboratorium dengan jumlah masing-masing kelompok 50 buah, pengujian yang dilakukan sebanyak 30 buah dari masing-masing kelompok, dan analisis data dilakukan mengambil 10 sampel dari masing-masing kelompok dan ditedapkan tiga variabel. Metode analisis data yang digunakan yaitu anava.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kualitas genteng genteng keramik (press) mempunyai nilai kualitas yang berbeda, karena pengaruh penambahan pasir Muntilan terhadap genteng keramik (press) kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Dengan demikian penambahan campuran pasir Muntilan

(2)

berpengaruh terhadap kualitas genteng keramik (press) di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

KATA KUNCI

Kualitas Genteng Keramik (Press)#

REFERENSI

Asrof, Suripto M. 1982. Proses Pembuatan dan Pengendalian Mutu Bahan dari Tanah Liat. Bandung : Departemen Perindustrian.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1987. Teknologi Bahan I. Bandung : PEDC Bandung.

Departemen Perindustrian. 1982. Proses Pembuatan Bata dan Genteng. Republik Indonesia : Departemen Perindustrian.

Departemen Pekerjaan Umum dan Balai Penelitian dan Pengembangan P.U.1982.

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.

R.A.Razak. 1992. Industri Keramik. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Hartono, JMV. No. 5 Tahun 1982. Pengembangan Industri Bahan Bangunan Keramik. Berita Industri.

Sudjana, N. 1984. Metode Statistika, Edisi ke-5. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2005. Statistik untuk penelitian, Cetakan ke-8 . Alfabeta. Bandung.

Pasaribu, Amudi. 1975. Pengantar statistik. Jakarta : ghalia indonesia.

Hary C, Widya. 2008. Biostatistika Inferensial. Semarang : UNNES.

Mujianto, Yan. 2006. Panduan penulisan karya ilmiah. Semarang : UNNES.

Soegiharjo. 1978. Ilmu Bangunan gedung 2. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Listed below were the assumptions for modeling purposes: a The air flow from inlet to outlet was in steady state conditions, b The convective heat transfer coefficient and thermal