• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENABIAN MENURUT IBNU SINA - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KENABIAN MENURUT IBNU SINA - Digilib UIN SUKA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Yang selalu menyebut namaku di setiap doaku, menyemangatiku saat aku ragu, mengingatkanku saat aku lalai, mengajariku menjadi wanita yang berguna bagi banyak orang dan. Jadilah wanita kuat dan selalu mendukung tanpa batas. Karena selalu ada untukku, terima kasih telah memberiku begitu banyak pengalaman dan ilmu yang berharga, terima kasih. karena kebersamaan selama ini. Terima kasih saya sampaikan kepada Desma Kurniawan tercinta yang telah memberikan semangat kepada saya dalam menulis disertasi ini.

Dan terima kasih khusus kepada diri sendiri yang mampu melawan rasa malas, yang selalu berjuang tanpa mengenal lelah mencari ilmu di negeri orang, yuk!!! خجه tertulis hibah خيسج tertulis jizya. Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, doa, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan pengucapan aslinya). Apabila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggabungkan huruf syamsiyyah yang mengikutinya dan menghilangkan huruf l.

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya

ABSTRAK

Latar Belakang Masalah

Tokoh yang diangkat disini adalah tokoh besar di kalangan filosof muslim yang bernama Ibnu Sina. Pandangan Ibnu Sina mengenai kenabian tidak lepas dari teologi dogmatis umat Islam yang mengatakan bahwa wahyu-wahyu yang terkandung dalam Al-Qur'an semuanya merupakan kebenaran simbolik, bukan kebenaran harafiah, namun wahyu-wahyu tersebut merupakan kebenaran langsung bagi masyarakat sekuler.1. Kebenaran agama yang dibawa oleh para nabi dan kebenaran filosofis yang dibawa oleh para filosof berjalan beriringan.

Para filosof telah memaksimalkan penalarannya sehingga dapat mencapai kemampuan berkomunikasi dengan pikiran yang aktif yaitu Jibril. Para nabi adalah orang-orang yang luar biasa, karena kepekaannya, ketabahannya dan wahyu Allah yang mereka terima kemudian mereka dengan gigih menyampaikannya kepada seluruh umat manusia tanpa mengenal rasa takut. Wahyu merupakan anugerah terbesar yang Allah berikan kepada umat pilihan-Nya dan tidak semua umat dapat menerimanya melainkan hanya terbatas pada orang-orang tertentu atau khusus (khusus) yang diberi kemampuan untuk menerima ilmu melalui wahyu, yang mana menjadi umat pilihan Allah. biasanya disebut dengan para nabi.

Dijelaskan dalam buku “Akal dan Wahyu dalam Islam” bahwa pandangan al-Farabi tentang akal erat kaitannya dengan wahyu yaitu konsep komunikasi antar manusia dan indra kesepuluh. 5 Menurut Ibnu Sina sendiri, nabi dan filosof menerima kebenaran. dari sumber yang sama yaitu Jibril yang disebut akal aktif. Nabi memperoleh akal melalui Jibril dalam bentuk akal materi, sedangkan filosof memperoleh akal melalui Jibril dalam bentuk akal peroleh. Cara memperolehnya pun berbeda-beda, filosof memperoleh akal yang diperoleh melalui latihan yang keras, sedangkan nabi memperoleh akal materi melalui wahyu dari Allah tanpa usaha yang berat, namun kemampuan yang diperolehnya melampaui kemampuan akal yang diperoleh.6 .

Entah dia bijaksana atau bodoh, kecil atau besar, karena dia tidak memerlukan apapun selama Allah telah memilihnya, selain akhlak yang baik dan akhlak yang tinggi 8. Hubungan jiwa dan raga yang dikemukakan Ibnu Sina tidak lepas dari pandangan dari Aristoteles. Segala aliran pemikiran Aristoteles menolak pandangan dua substansi yang diyakini Ibnu Sina sebagai dualisme radikal.

Dalam kitab “Manusia Menurut Al-Ghazali” juga dijelaskan bahwa rasul yang sejati adalah seseorang yang kepadanya seluruh hakikat dan hakikat segala sesuatu telah diturunkan, namun istilah (wahyu) tidak hanya diberikan kepada rasul saja, secara teori dapat pula juga dapat dicapai oleh siapa pun. Puncaknya terdapat pada teori kemampuan kenabian Ibnu Sina melalui intuisi dari pikiran yang aktif, sehingga mampu memperoleh ilmu tentang sesuatu dengan cepat. Analisa Ibnu Sina inilah yang mengarah pada posisi yang memadukan kepentingan filsafat dan agama.11.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Buku Ibrahim Amini bertajuk Mengapa Nabi Diutus, menjelaskan di dalamnya kepentingan kenabian, maksum para nabi, ilmu para nabi, nabi dan ilmu ghaib, dan lain-lain. Masih banyak lagi yang perlu dijelaskan dalam Selain apa yang telah disebutkan di atas, dari penjelasan kitab ini, sedikit lagi dijelaskan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah kenabian, tetapi bukan kenabian menurut Ibnu Sina, tetapi menurut perspektif agama dan al-Quran. Syarif, berjudul The Muslim Philosophers menjelaskan doktrin kewujudan, hubungan antara jiwa dan jasad serta ajaran Rasulullah, tentang masalah utama ajaran Nabi Ibn Sina mengembangkan teori pengalaman intuitif yang timbul dalam diri manusia sehingga mereka mencapai intelek aktif.

Buku Seyyed Hossein Nasr yang berjudul Tiga Pemikir Islam yaitu Ibnu Sina, Suhrawardi, Ibnu Arabi menjelaskan secara singkat tentang filsafat eksistensi, filsafat alam dan ilmu malaikat, ilmu alam dan ilmu eksakta, ilmu jiwa, agama dan wahyu. . Dalam buku berjudul Filsafat Agama, Persimpangan Akal dan Wahyu karya Hamzah Ya'qub, terdapat penjelasan tentang filsafat wahyu dan filsafat kenabian. Dalam buku History of Islamic Philosophy, A Chronological Map, Majid Fakhry menjelaskan pendekatan ontologis dalam metafisika Ibnu Sina, dan hakikat fundamental atau esensi suatu entitas yang berbeda dari keberadaan.

Dalam buku berjudul “Kontroversi Nabi dalam Islam antara Filsafat dan Ortodoksi” karya Fazlur Rahman, terdapat penjelasan singkat mengenai persoalan doktrin akal dan kenabian. Nubuatan yang telah dijelaskan bukanlah nubuatan yang berfokus pada Ibnu Sina, melainkan penjelasan singkat tentang bentuk pemikiran Ibnu Sina yang berdasarkan pada pemikiran al-Farabi. Dalam buku Aan Rukmana yang berjudul Ensiklopedia Ibnu Sina, memuat penjelasan sebagian besar pemikiran Ibnu Sina, diuraikan secara singkat antara lain metafisika Ibnu Sina, fisika, filsafat timur, agama dan filsafat, serta filsafat profetik Ibnu Sina.

Dalam buku ini, penulis banyak menemukan jawaban atas pembahasan terkait masalah kenabian Ibnu Sina. Terkait dengan judul yang diteliti penulis, terdapat pula artikel Syams Inati tentang “Ibnu Sina” dalam buku berjudul Ensiklopedia Tematik Filsafat Islam Jilid I karya Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman. Artikel tersebut menjelaskan kehidupan Ibnu Sina, karya-karyanya, pembagian ilmu pengetahuan, logika, fisika dan metafisika.

Penjelasan yang terdapat dalam artikel ini hanya sekedar pendukung dalam menjelaskan pandangan Ibnu Sina tentang jiwa manusia. Dari berbagai uraian singkat isi kitab-kitab di atas, penulis belum menemukan penjelasan yang sangat lengkap mengenai kenabian menurut Ibnu Sina. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mencoba menguraikan kenabian dari sudut pandang Ibnu Sina yang akan disusun mulai dari pembentukan jiwa manusia, akal manusia hingga tercapainya struktur tertinggi manusia menurut Ibnu Sina dan kemampuan untuk mencapai level tersebut. tentang kenabian.

Metode Penelitian

Pada bab selanjutnya terdapat uraian penulis sehubungan dengan judul skripsi yang diperoleh dari pengertian buku primer dan sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang tujuan utamanya adalah buku-buku perpustakaan dan literatur lain yang berkaitan dengan judul di atas. Secara umum, penelitian ini mungkin menyajikan berbagai macam informasi dasar yang saling bertentangan mengenai topik penelitian.

Metode dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi tentang suatu hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, jurnal, agenda dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pembahasan. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat pertama kali dalam penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan kitab karya Ibnu Sina yang berkaitan dengan pembahasan Kenabian menurut Ibnu Sina yaitu kitab yang berjudul “Al-Syifā’”, Al-Najāt, Al-Isyārāt dalam bahasa Arab karya Ibnu Sina.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh sebagai pendukung data primer antara lain Tiga Orang Bijaksana Muslim karya Seyyed Hossein Nasr, Ensiklopedia Pemantik Pijar Peradaban Islam karya Ibnu Sina karya Aan Rukman, Kontroversi Profetik dalam Islam antara Filsafat dan Ortodoksi karya Fazlur Rahman, Filsafat Islam Para Filsuf dan Filosofi mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, oleh karena itu metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis deskriptif.

Sistem Pembahasan

Sedangkan analisis di sini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dan memberikan interpretasi yang lebih mendalam terhadap hubungan-hubungan dalam penelitian yang dilakukan. Jiwa terdiri dari beberapa struktur yaitu jiwa tumbuhan, jiwa binatang, dan jiwa manusia. Menurut Ibnu Sina, manusia terbagi menjadi dua golongan, yaitu masyarakat pada kelompok khusus dan masyarakat pada kelompok umum.

Akal yang terkandung dalam diri nabi merupakan akidah yang aktif sehingga dapat membimbing manusia untuk memperoleh ilmu secara langsung. Manusia mempunyai kualitas imajinasi yang luar biasa sehingga karena kebutuhan psikologis mereka dapat mengubah kebenaran nalar murni menjadi gambaran dan simbol yang begitu kuat sehingga dapat mencapai tingkat kenabian. Kenabian menurut Ibnu Sina adalah pribadi yang dibentuk oleh akal dan jiwa sempurna yang mampu langsung menembus segala sesuatu yang bersifat abstrak dan diwujudkan dalam kehidupan.

Menurut Ibnu Sina, mempunyai banyak ilmu adalah hal terpenting dalam mengetahui apakah seseorang layak mencapai tahap kenabian. Mengenai hasil penelitian ini, penulis hanya menjelaskan apa saja pokok pikiran Ibnu Sina tentang kenabian. Penulis belum menemukan titik akhir dalam pandangan Ibnu Sina yang dapat membedakannya dengan pandangan para filosof muslim lainnya, khususnya yang berkaitan dengan kenabian.

Jika ditelisik lebih jauh, pandangan Ibnu Sina mungkin lebih terfokus pada judul yang diangkat.

Saran-saran

Oleh karena itu, penelitian ini hendaknya menjadi titik tolak untuk menjelaskan lebih lanjut judul disertasi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Results: The results showed that Indonesia’s education policies were still categorized as low because it was based on the four components being compared, namely character education

If OH-ions are added to the buffered solution, they react with the acid component of the buffer to produce water and X-: If H+ ions are added, they react with the base component of