PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana proses pembelajaran menggunakan media roda berputar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembelajaran PAI menggunakan media roda putar pada kelas IV SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Teori
- Implementasi
- Media Pembelajaran
- PAI (Pendidikan Agama Islam)
- Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Secara umum manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa. Namun dengan menggunakan media pembelajaran, guru dapat menata kelas sehingga tidak hanya guru yang aktif, tetapi siswa juga. 24 Clara Angelika, dkk., “Pengembangan Media Pembelajaran Roda Berputar Materi Trigonometri.” Jurnal Penelitian Pengembangan Instruksional, Vol.2.No.2 (2021), hal.47.
Kajian Penelitian Terdahulu
Kemudian penulis menggunakan metode tersebut untuk mengetahui bagaimana implementasi penggunaan media pembelajaran roda berputar pada kelas IV di SDN 50 Kota Bengkulu. Implementasi media pembelajaran roda berputar pada mata pelajaran PAI di kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. Kemudian peneliti kembali menanyakan bagaimana kelakuan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran roda berputar.
Penggunaan media pembelajaran roda berputar di Kelas IV B SDN 50 Kota Bengkulu telah berjalan efektif. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti ambil terhadap guru PAI dan siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu yang menjelaskan faktor pendukung proses pembelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran roda berputar ini. Penerapan Media Pembelajaran Roda Berputar pada Mata Pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu.
Peneliti : Bagaimana pemantauan guru terhadap kendala proses pembelajaran dengan menggunakan media berputar?
Kerangka Berfikir
Jenis Penelitian
Metode penelitian kualitatif sering juga disebut penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alam, karena metode ini pada awalnya terutama digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya, disebut juga metode penelitian deskriptif karena data yang dikumpulkan dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. di alam.38. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang belum diketahui, sehingga desain yang dikembangkan selalu merupakan rencana kegiatan yang apriori dan definitif.39. Menurut Kirk dan Miller, istilah penelitian kualitatif menyiratkan bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya didasarkan pada observasi kualitatif dibandingkan dengan observasi kuantitatif.
Setting Penelitian
Proses pembelajaran dengan menggunakan alat pembelajaran roda putar yang dilakukan oleh guru PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dalam proses pembelajaran. Informan : Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat roda putar adalah metode permainan belajar dan metode ceramah. Informan : Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat roda putar adalah metode permainan belajar dan metode ceramah.
Subyek Informan
Teknik Pengumpulan Data
Kualitas instrumen penelitian berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen, dan kualitas pengumpulan data berkaitan dengan keakuratan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data meliputi uraian tentang cara peneliti melakukan pengumpulan data penelitian dan alat yang digunakan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode yang sering digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Mengenai proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Penulis menggunakan metode tersebut untuk memperoleh data situasi dan kondisi umum siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada, letak geografis, dan mengumpulkan data statistik untuk lembaga penelitian terkait.
Sutrisno Hadi menyatakan observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terdiri dari berbagai hal. Wawancara atau biasa disebut wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data BTA yang diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan. Peneliti menggunakan metode wawancara ini untuk mendapatkan data tentang keadaan umum SDN 50 Kota Bengkulu dan untuk mendapatkan data tentang tanggapan/pendapat tentang pengelolaan pembelajaran PAI dengan menggunakan alat ajar roda putar.
Metode dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, risalah rapat, dan lain-lain.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Setelah reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, diagram, korelasi antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa “bentuk tampilan data yang paling sering digunakan untuk data penelitian kualitatif di masa lalu adalah teks naratif”. Penarikan Kesimpulan/verifikasi (verifikasi kesimpulan) Langkah terakhir dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Hubermen adalah menarik kesimpulan sementara, yang dapat berubah jika hasilnya berubah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembelajaran spinner ini selama ini telah berjalan efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PAI. Berbeda halnya jika menggunakan alat ajar roda putar atau alat lainnya, anak-anak sangat antusias mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjawab soal-soal yang telah disiapkan dalam permainan roda putar. Untuk mendukung jawaban pembicara sebelumnya (Guru Kelas IV PAI SDN 50 Kota Bengkulu), peneliti kemudian mewawancarai beberapa siswa Kelas IV A dan Kelas IV B SDN 50 Kota Bengkulu, menanyakan apakah siswa tersebut tertarik untuk belajar menggunakan sebuah lingkaran.
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media roda berputar adalah metode bermain sambil belajar dan metode mengajar56. “Menurut Vyra, salah satu faktor yang menunjang proses pembelajaran dengan menggunakan media roda putar adalah media pembelajaran tersebut disiapkan oleh sekolah, sehingga guru mata pelajaran tidak perlu lagi membuat media tersebut.”62. Dari saran diatas dapat disimpulkan faktor pendukung penerapan media pembelajaran roda berputar pada mata pelajaran PAI.
Selain itu media roda pemintal ini digunakan dan dimainkan pada akhir pembelajaran, sehingga guru tetap dapat menjelaskan materi pembelajaran seperti biasa, tidak hanya mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat proses pembelajaran PAI menggunakan media pembelajaran roda putar adalah siswa kesulitan dalam bermain dan media pembelajaran karton rawan rusak sehingga jika terjadi luka dapat menghambat pembelajaran. proses. Dalam proses pengajaran tentunya banyak kita jumpai kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan media roda berputar.
Dalam penelitian ini peneliti mengetahui cara mengatasi kendala dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran roda berputar ini dengan cara melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran PAI kelas V A dan VB di SDN 50 Kota Bengkulu.
Pembahasan Hasil penelitian
Sedangkan faktor penghambat penerapan media pembelajaran roda putar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu adalah proses pembelajaran PAI yang menggunakan media pembelajaran roda putar yaitu siswa berebut bermain dan media pembelajaran berbahan karton. Sedangkan faktor penghambat penerapan media pembelajaran roda putar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu adalah proses pembelajaran PAI yang menggunakan media pembelajaran roda putar yaitu siswa yang terburu-buru dalam bermain dan media pembelajaran sudah dibuat. bahan karton yang rentan terhadap kerusakan sehingga apabila terjadi kerusakan dapat menghambat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari SDN 50 Kota Bengkulu mengenai penerapan Media Pembelajaran Roda Berputar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV di SDN 50 Kota Bengkulu, pembelajaran PAI dengan menggunakan Media Roda Berputar sudah baik dan dilaksanakan dengan efektif.
Sedangkan faktor penghambat penerapan media pembelajaran roda putar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu adalah proses pembelajaran PAI menggunakan media pembelajaran roda putar yaitu siswa yang kesulitan dalam bermain, dan media pembelajarannya terbuat dari bahan karton yang rentan terhadap cedera sehingga jika terjadi cedera dapat menghambat proses pembelajaran. Sebenarnya banyak sekali media yang bisa digunakan dalam pembelajaran PAI, namun disini saya memilih menggunakan media roda pemintal karena media ini mudah digunakan. Peneliti : Apa perbedaan situasi siswa ketika pembelajaran menggunakan media berputar dibandingkan dengan tidak menggunakan media berputar?
Informan : Media ajar Roda Putar sebenarnya sudah lama digunakan di SDN 50 kota Bengkulu, namun bagi saya pribadi saya menggunakan media ajar ini sekitar pertengahan tahun 2020.
PENUTUP
Saran
Bagi peneliti lain penelitian ini hanya sebatas implementasi media pembelajaran roda berputar pada mata pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu, untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut dengan pembahasan yang lebih luas dan mendalam. Judul Skripsi : Implementasi Media Pembelajaran Roda Berputar pada Mata Pelajaran PAI di Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan yang telah ditentukan di SD Negeri 50 Kota Bengkulu. Informan: Seperti yang saya katakan sebelumnya, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media roda putar, sering kali anak-anak berlomba-lomba bermain terlebih dahulu, dan saya sebagai guru terkadang merasa sedikit kewalahan untuk mengaturnya. Mungkin ini satu-satunya kendala yang saya alami saat mengajar dengan media ini, namun tetap saja terjadi. dapat ditangani.
Informan : Untuk faktor yang mendukung proses pembelajaran dengan menggunakan media roda putar, menurut saya pihak sekolahlah yang memfasilitasi media tersebut, kemudian siswa yang sangat antusias dalam belajar juga menjadi faktor yang mendukung pembelajaran PAI dengan menggunakan media roda putar. . Informan : Seperti yang saya katakan tadi, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media roda pemintal, sering kali anak-anak berlomba-lomba bermain terlebih dahulu dan saya sebagai guru terkadang sedikit kewalahan untuk mengaturnya, mungkin itu saja. Informan : Sebenarnya metode pembelajaran yang digunakan ada dua, yaitu metode ceramah dan metode belajar sambil bermain, namun metode ceramah merupakan metode yang selalu saya gunakan ketika mengajar dengan media roda pemintal.
Informan : Dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan media roda putar terdapat beberapa faktor pendukung, misalnya anak senang belajar dengan metode play based learning, hal ini juga menjadi faktor pendukung pembelajaran karena selain proses pembelajarannya baik kadaluwarsanya, kain juga akan diangkut dengan jelas dan tepat waktu. 9. Pertama, tidak jarang bahan roda pemintal terbuat dari kertas dan karton yang dipintal secara manual oleh anak-anak. Informan: Sebelum menggunakan media pembelajaran roda pemintal, siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu terlihat kurang antusias dalam belajar, sebagian besar sibuk sendiri seperti berbicara dengan teman sekelasnya, dan kurang memperhatikan pembelajaran, padahal terkadang Saat ditegur, anak-anak mengulanginya.