• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPATUHAN PAJAK DAN KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TERHADAP KEMAJUAN SUATU DAERAH

N/A
N/A
Ignatia Intan Simarmata

Academic year: 2023

Membagikan "KEPATUHAN PAJAK DAN KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TERHADAP KEMAJUAN SUATU DAERAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPATUHAN PAJAK DAN KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TERHADAP KEMAJUAN SUATU DAERAH

Dosen pembimbing :

San Rudiyanto,SE.,ak,M.S.A

Disusun Oleh : Ignatia Intan Simarmata

213141514111213

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN BIDANG MINAT PERPAJAKAN

FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2022

Latar Belakang

Bisa dikatakan bahwa membayar pajak merupakan bentuk kepedulian kita terhadap negara. Karena dengan membayar pajak, secara tidak langsung kita membantu menjamin pembangunan negara dapat terlaksana. Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa, dengan pajak negara dapat menjamin keberlangsungan

(2)

pembangunan negara tanpa bergantung pada sumber daya alam maupun pada bantuan asing. Tapi ternyata, keadaan di lapangan tidak selalu seperti demikian. Sebelum berbicara lebih jauh tentang pajak, terlebih dahulu kita harus memahami apa itu pajak dan apa saja fungsinya.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No.16 Tahun 2009 yang mengatur tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak didefinisikan sebagai Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak pendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, apabila kita telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Wajib Pajak, maka membayar pajak merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan yang bersifat memaksa dan manfaat yang didapat tidak dirasakan secara langsung tiap individu, namun dilaksanakan untuk kebutuhan bersama.

Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tidak ada alasan apabila kita sudah menjadi Wajib Pajak untuk tidak membayar pajak. Karena apabila kita menghindar atau berbuat curang agar tidak membayar pajak, maka akan dikenai sanksi oleh pemerintah.

Pajak memang memiliki peran yang besar dalam penerimaan dan pembiayaan negara, peran ini juga disebut sebagai fungsi pajak sebagai budgedtair. Bukan hanya itu, pajak juga memiliki fungsi sebagai pengatur atau regulerend, yakni sebagai salah satu alat untuk mengatur kebijakan ekonomi dan sosial di negara. Sebagai contoh, adanya PPN dan PPnBM yang dibebankan terhadap barang-barang tertentu (barang mewah) bertujuan agar tidak terjadi perilaku konsumsi berlebih oleh masyarakat kalangan atas dan pajak yang dibayarkan dapat dipergunakan untuk pembangunan bagi masyarakat kalangan bawah (seperti bantuan pendidikan, bantuan sosial, pembangunan jalan, dan lain-lain).

Dengan seluruh peraturan ,fungsi, bahkan ancaman yang telah dibuat, tapi mengapa masih enggan untuk membayar pajak?

(3)

Untuk dapat melaksanakan kewajiban perpajakan, dibutuhkan kesadaran oleh Wajib Pajak untuk membayar pajaknya. Sedangkan keasadaran Wajib Pajak merupakan sikap Wajib Pajak memahami dan rela melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak juga rela melaporkan seluruh penghasilan yang diterimanya tanpa ada yang disembunyikan sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku. Kita dapat mengetahui Wajib Pajak telah memiliki kesadaran dalam membayar pajak dengan melihat indicator kesadaran Wajib Pajak, yakni

(1) Kesadaran bahwa pajak adalah bentuk partisipasi dalam pembangunan negara, (2) Kesadaran bahwa penundaan membayar pajakdan tindakan curang untuk mengurangi beban pajak sama halnya dengan merugikan negara

(3) Kesadaran bahwa peraturan perpajakan ditetapkan dengan Undang-Undang sehingga dapat dipaksakan

Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi apabila Wajib Pajak telah memenuhi semua kewajiban perpajaknnya dan telah melaksanakan hak perpajakannya. Kepatuhan perpajakan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

(1) Kepatuhan Formal, yaitu dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian

(2) Kepatuhan Material, yakni ketika Wajib Pajak dalam memenuhi seluruh material perpajakannya sesuai dengan isi dan jiwa dari undangundang mengenai perpajakan, yang dimana kepatuhan material ini juga meliputi kepatuhan formal.

Pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kewajiban dan hak perpajakannya. Akan tetapi, membangkitkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak bukanlah hal yang mudah, pemahaman serta pengetahuan Wajib Pajak terhadap kepatuhannya dalam membayar pajak adalah berbanding lurus. Dengan kata lain, apabila seorang Wajib Pajak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik dalam mengetahui dan memahami fungsi pajak, sanksi yang ada dalam perpajakan, tata cara membayar pajak, menghitung pajak, serta dapat melaporkan pajak terhutangnya, maka ia cenderung lebih

(4)

patuh dalam melaksanakan kewajibannya. Maka dari itu, pemerintah bukan hanya bertugas untuk membuat peraturan dan memberikan sanksi terhadap pelanggar namun juga bertugas untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya membayar pajak baik itu bagi Wajib Pajak itu sendiri maupun bagi negara.

Rumusan Masalah :

1. Faktor penghambat dan pendukung kesadaran dalam pembayaran pajak 2. Upaya Pemerintah dalam menigkatkan kepatuhan pajak

Tujuan Penelitian :

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan analisis alasan mengapa masyarakat enggan untuk membayarkan kewajiban pajaknya

2. Mengetahui faktor faktor penghambat dan pendukung kesadaran pembayaran pajak

3. Dari analisis tersebut, pemerintah dapat menentukan upaya guna untuk meningkatkan kesadaran serta kepatuhan pajak

Manfaat Penulisan : 1. Bagi Penulis

Dapat sebagai sumber informasi serta pengetahuan baru serta bahan analisis mengenai alasan, faktor – faktor yang menyebabkan masyarakat untuk enggan melaksanakan kewajiban perpajakannya, serta sebagai bahan evaluasi.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa – mahasiswa yang akan menyusun laporan akhir yang mungkin ada kaitannya dengan penulisan ini.

3. Bagi Perusahaan atau Instansi

(5)

Dapat sebagai bahan masukan, ataupun tambahan informasi yang dapat digunakan untuk evaluasi mengenai alasan, hambatan dan faktor faktor yang menyebabkan masyarakat enggan membayarkan kewajiban perpajakannya

DAFTAR PUSTAKA

Fitria, D. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 4(1), 30-44.

(6)

Fitria, Dona. "Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak." JABE (Journal of Applied Business and Economic) 4.1 (2017): 30-44.

FITRIA, Dona. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 2017, 4.1: 30-44.

Referensi

Dokumen terkait

Arini Rahyuwati,

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman atau pengetahuan wajib pajak berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan