• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI

N/A
N/A
ALTV @

Academic year: 2023

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Mata Pelajaran: Akreditasi Kesehatan
  • Topik: Petunjuk Teknis Survei Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
  • Tipe: petunjuk teknis
  • Tahun: 2022
  • Kota: Jakarta

I. PENDAHULUAN

Petunjuk teknis ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan survei akreditasi untuk Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Akreditasi bertujuan untuk memastikan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Proses akreditasi ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap berbagai aspek operasional dan manajerial dari fasilitas kesehatan tersebut.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang dari petunjuk teknis ini merujuk pada kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi. Akreditasi merupakan pengakuan terhadap mutu fasilitas pelayanan kesehatan setelah penilaian dilakukan. Dalam konteks ini, penting untuk memiliki petunjuk teknis yang jelas agar proses akreditasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2 Tujuan

Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah untuk menyediakan acuan yang sistematis dalam pelaksanaan survei akreditasi. Dengan adanya panduan ini, diharapkan setiap fasilitas kesehatan dapat memahami dan melaksanakan prosedur akreditasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan pasien.

1.3 Sasaran

Sasaran dari petunjuk teknis ini mencakup Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Daerah, serta semua fasilitas kesehatan yang terlibat dalam proses akreditasi. Selain itu, lembaga penyelenggara akreditasi juga menjadi sasaran untuk memastikan bahwa mereka memiliki pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugas mereka.

II. TATA CARA SURVEI

Tata cara survei akreditasi mencakup berbagai ketentuan yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini meliputi standar akreditasi yang digunakan, kategori surveior, serta pembagian tugas dalam tim survei. Dengan memahami tata cara ini, diharapkan proses survei dapat berjalan lancar dan menghasilkan penilaian yang akurat.

2.1 Ketentuan Survei

Ketentuan survei mencakup penggunaan standar akreditasi yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Tim surveior terdiri dari individu yang memiliki latar belakang dan kompetensi yang sesuai dengan bidangnya, sehingga penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan kondisi sebenarnya dari fasilitas kesehatan yang disurvei.

2.2 Kualifikasi Surveior

Kualifikasi surveior sangat penting untuk menjamin kualitas akreditasi. Surveior harus memenuhi kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan, termasuk pendidikan dan pengalaman kerja di bidang kesehatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa surveior memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penilaian secara objektif.

2.3 Metode Survei

Metode survei dapat dilakukan secara daring, luring, atau hybrid, tergantung pada kondisi dan kebutuhan fasilitas kesehatan. Setiap metode memiliki prosedur pelaksanaan yang berbeda, dan penting untuk mengikuti tata cara yang telah ditentukan agar hasil survei dapat diterima dan diakui secara resmi.

III. PENILAIAN DAN KELULUSAN

Penilaian akreditasi dilakukan berdasarkan penerapan standar akreditasi yang telah ditetapkan. Setiap fasilitas kesehatan akan dinilai berdasarkan kriteria dan elemen penilaian yang telah ditentukan, untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang diharapkan. Proses ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas pelayanan yang diberikan.

3.1 Ketentuan Penilaian

Penilaian akreditasi bertujuan untuk memberikan pemahaman yang konsisten pada penetapan skor. Setiap elemen penilaian (EP) akan dinilai berdasarkan bukti yang ada, dan hasil penilaian ini akan menjadi dasar untuk menentukan status akreditasi fasilitas kesehatan.

3.2 Proses Penetapan Status Akreditasi

Setelah survei dilaksanakan, laporan hasil survei akan diverifikasi oleh lembaga penyelenggara akreditasi. Rekomendasi status akreditasi akan diberikan berdasarkan hasil verifikasi ini, dan sertifikat akreditasi elektronik akan diterbitkan jika fasilitas kesehatan dinyatakan lulus.

3.3 Tindak Lanjut Pasca Akreditasi

Fasilitas kesehatan yang telah mendapatkan akreditasi wajib menyusun Program Perbaikan Strategis (PPS) sebagai tindak lanjut dari hasil survei. PPS ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk monitoring dan peningkatan mutu pelayanan di masa yang akan datang.

Gambar

Tabel 2.1. Jumlah Surveior dan Hari Survei Efektif
Tabel 3.1. Struktur Standar Akreditasi Puskesmas
Tabel 3.2. Struktur Standar Akreditasi Klinik
Tabel 3.3. Struktur Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan
+7

Referensi

Dokumen terkait