• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan & Manajemen Konflik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kepemimpinan & Manajemen Konflik"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Koontz mendefinisikan kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain agar secara sukarela melakukan tugas untuk mencapai tujuan.2 Dalam kerangka Koontz, pemimpin mengelola ketidakpastian organisasi menuju perubahan positif. Namun efek ini tidak terjadi secara bersamaan pada varian organisasi, khususnya pada organisasi pembelajar.4 Sue Law dan Derek Glover menyebut kepemimpinan pendidikan sebagai kepemimpinan pendidikan dan kepemimpinan untuk pembelajaran.

Fungsi Kepemimpinan

Manajer memastikan bahwa kompetensi dan keterampilan diperkuat secara memadai sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan. Ada orang yang memiliki keterampilan yang baik tetapi tidak mau menyelesaikan tugas yang dimilikinya.

GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya Kepemimpinan

  • Kepemimpinan Tradisional
  • Kepemimpinan Otoriter
  • Kepemimpinan Kharismatik
  • Kepemimpinan Demokratik
  • Kepemimpinan Laissez Faire
  • Kepemimpinan Paternalistik
  • Kepemimpinan Situasional
  • Kepemimpinan Transformasional
  • Kepemimpinan Transaksional
  • Kepemimpinan Spiritual
  • Kepemimpinan Kiai

Ciri luar biasa pemimpin karismatik dapat diidentifikasi melalui tiga aspek, yaitu analisis lingkungan (tahap pengkajian lingkungan), bentuk dan rumusan visi (perumusan dan visi masa depan yang dibagi dan diidealkan) dan realisasi visi (tahap implementasi). . 4) Kepemimpinan Demokratis. Pendekatan demokratis dijadikan sebagai kriteria suatu praktik kepemimpinan yang disebut demokratis, yaitu dari, oleh, dan untuk anggota yang dipimpin. Praktik kepemimpinan ini memiliki perbedaan mencolok dengan kepemimpinan otoriter yang bersifat deterministik dan mengontrol seluruh perilaku anggota.

Gaya kepemimpinan yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa setiap orang percaya bahwa mengelola organisasi dalam segala situasi adalah mungkin dilakukan dengan satu praktik kepemimpinan. Tanggapan atau tanggapan yang muncul berfokus pada pandangan bahwa diperlukan praktik kepemimpinan yang berbeda ketika menghadapi situasi yang berbeda. Selain itu, karena praktik kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang dihadapi seorang pemimpin, maka teori ini juga dijadikan acuan.

Praktik kepemimpinan transformasional merupakan praktik kepemimpinan yang mana pemimpin memberikan inspirasi kepada para pengikutnya untuk bertindak melampaui kepentingan pribadinya demi kepentingan organisasi dan mampu memberikan dampak yang mendalam dan luar biasa bagi para pengikutnya. Dengan demikian, tipe kepemimpinan transformasional berarti praktik kepemimpinan di mana pemimpin memberikan cara pandang kepada para pengikutnya untuk bertindak di luar kepentingan pribadinya demi kepentingan organisasi dan mampu memberikan dampak yang mendalam dan luar biasa bagi para pengikutnya. Kepemimpinan transaksional adalah praktik kepemimpinan di mana pemimpin memimpin atau memotivasi pengikutnya menuju tujuan yang ditetapkan dengan memperjelas peran dan persyaratan tugas. 37 Menurut hasil penelitian, perilaku kepemimpinan transaksional terkait dengan penghargaan, manajemen aktif adalah pengecualian, manajemen pasif adalah pengecualian.

Praktik Kepemimpinan

Praktik kepemimpinan merupakan suatu bentuk kepemimpinan yang di dalamnya dilaksanakan satu atau lebih perilaku kepemimpinan sebagai pendukungnya. Dalam pernyataan lain dikatakan bahwa praktik kepemimpinan merupakan bentuk dasar dari kepemimpinan manusia, dimana ketika memimpin orang cenderung mengikuti kebiasaannya sendiri.73 Sedangkan praktik kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang ketika orang tersebut berperilaku berusaha untuk mempengaruhi. dari orang lain. Faktanya, terdapat beberapa praktik atau perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu praktik kepemimpinan yang telah dijelaskan di atas.

Pasalnya, gaya praktik kepemimpinan ini merupakan pengembangan dari teori praktik kepemimpinan di atas, dan gaya praktik kepemimpinan ini bertumpu pada situasi dan karakteristik bawahan. Berdasarkan uraian di atas, untuk memudahkan memilih kedua istilah tersebut, maka dalam kajian teori ini peneliti menggunakan istilah praktik kepemimpinan daripada perilaku. Praktik kepemimpinan digolongkan dalam empat model, yaitu: direktif, konstruktif, partisipatif, dan delegatif.76 Klasifikasi ini didasarkan pada pendapat Hersey dan Blanchard yang melihat hubungan antara pemimpin dan anggota berdasarkan kemampuan dan kemauan organisasi.

Praktik kepemimpinan dapat digolongkan menjadi empat model, yaitu: edukatif, konstruktif, partisipatif, dan delegatif.78 Hersey dan Blanchard Grafindo Classification: 2006), 74.

Gambar 2.A.1          Dinamika Teori Kepemimpinan
Gambar 2.A.1 Dinamika Teori Kepemimpinan

MANAJEMEN KONFLIK

Pengertian

Sedangkan konflik dapat berarti pergulatan mental yang disebabkan oleh tindakan atau cita-cita yang bertentangan.81 Dalam pengertian lain, konflik adalah adanya pertentangan atau pertentangan pendapat antar orang, kelompok, atau organisasi. Konflik merupakan permasalahan sosial yang umumnya dipicu oleh kebencian, kebingungan, kurangnya pemahaman, kesalahpahaman dan toleransi terhadap kebutuhan setiap individu. Konflik merupakan suatu keadaan dimana terdapat pihak-pihak yang mempunyai permasalahan kemudian tidak mencapai kesepakatan dan tujuan yang sama.

Dari penjelasan para ahli terlihat bahwa konflik pada dasarnya adalah suatu permasalahan atau keadaan yang bercampur dengan banyak kepentingan dan memerlukan penyelesaian yang konkrit untuk menyamakan cara pandang dan persepsi agar tidak timbul permasalahan yang lebih serius. Dengan kata lain, konflik adalah segala jenis interaksi yang saling bertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih. Berbeda sekali jika pihak-pihak yang terlibat mencapai kesepakatan dengan menggunakan cara-cara baru untuk mencapai tujuannya, sehingga kreativitas masing-masing pihak meningkat.

Mullins91 menyatakan bahwa banyaknya perbedaan perilaku antar individu dapat mengakibatkan konflik, dan setiap individu dalam suatu organisasi memerlukan manajemen konflik yang baik agar konflik tersebut tidak merugikan individu dan organisasi yang terlibat di dalamnya.

Gaya Manajemen Konflik

Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah seperti mengidentifikasi masalah, mencari sumber dan akar masalah serta mengambil kesimpulan. Gaya manajemen konflik yang memandang konflik sebagai hal yang tidak dapat dihindari dalam organisasi 97 Konflik dalam organisasi terjadi akibat adanya permasalahan yang meluas sehingga memerlukan penanganan yang serius dan sistematis. Beberapa dampak negatif konflik adalah menurunkan semangat kerja, mengancam iklim organisasi, membuang banyak sumber daya dan menciptakan situasi yang buruk bagi perkembangan organisasi 103 Beberapa dampak negatif konflik di atas mempengaruhi pengelola lembaga sehingga menghindari konflik 104 Adapun manajer organisasi yang sukses, konflik dipandang sebagai sesuatu yang harus dikelola dengan baik.

Thomas menyatakan bahwa gaya pengelolaan konflik mencakup dua unsur, yaitu: gaya ketegasan vertikal dan gaya kerjasama konflik horizontal. 105 Ketegasan meliputi memperhatikan diri sendiri atau kelompok yang berkonflik, sedangkan kerjasama memperhatikan kepentingan pihak lawan. Sumber: Disadur dari Robbins dan Thomas Killman Dari gambar di atas terlihat bahwa gaya pengelolaan konflik berkisar pada dua unsur utama konflik, yaitu ketegasan dan kerja sama. Sedangkan gaya pengelolaan konflik merupakan upaya penyelesaian konflik dengan adanya kecenderungan pihak yang berkonflik untuk memperhatikan kepentingan dirinya dan kelompoknya atau menaruh perhatian yang besar kepada pihak lain.

Dalam perkembangannya, gaya manajemen konflik telah berkembang dan ditawarkan sebagai gaya penyelesaian konflik yang dapat dipadukan dengan manajemen konflik sebagai berikut.

Proses Manajemen Konflik

Hal ini bertujuan untuk menentukan strategi penyelesaian konflik yang akan diambil berdasarkan besarnya konflik dan gaya pengelolaan konflik yang akan digunakan (integratif, mewajibkan, mendominasi, menghindari dan kompromi). Pengelolaan konflik yang konstruktif dapat diidentifikasi dengan adanya proses kreatif di dalamnya, penyelesaian masalah dilakukan secara bersama-sama, dimana konflik dianggap sebagai konflik. Sebuah model konseptual intervensi pemimpin dalam peristiwa konflik dalam kelompok kerja yang heterogen secara budaya”, Manajemen Lintas Budaya: Jurnal Internasional.

Pemecahan masalah dilakukan secara bersama-sama, dimana konflik dianggap sebagai masalah kualitas bagi perkembangan individu atau organisasi, untuk itu harus dicarikan solusinya.120 Menurut Ayoko dan Hartel, untuk meningkatkan respon konstruktif, pemimpin harus juga mampu mengelola munculnya konflik emosional, karena akan menghambat terbentuknya kesatuan. Gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi pengambilan strategi dalam menyelesaikan masalah atau konflik, misalnya gaya kepemimpinan demokratis cenderung mengintegrasikan (problemsolving), strategi obligat dan kompromi yang lebih menekankan pada kepentingan bersama, gaya kepemimpinan otokratis cenderung memilih mendominasi (pemaksaan). , sedangkan gaya kepemimpinan laissez Faire cenderung memilih strategi penghindaran. Menurut penelitian yang dilakukan Brewer dalam The International Journal of Conflict Management, gender juga memegang peranan penting dalam pemilihan strategi resolusi konflik, dimana berdasarkan kuesioner yang disebar, kelompok perempuan memilih strategi penghindaran dan kelompok laki-laki memilih strategi penghindaran. . kelompok dominan berkelamin dua (transgender) cenderung memilih strategi integrasi.122.

Penelitian ini tidak menunjukkan bahwa kelompok gender tertentu secara khusus memilih strategi kompromi dan akomodatif.

Penyelesaian Konflik

Merapikan situasi ini melanjutkan upaya untuk mempertahankan “status quo”, namun manajemen secara informal mencoba menyelesaikan permasalahan pada isu-isu sepele. e. Pengunduran diri dalam hal ini, pihak manajemen .. lari" dari keadaan dan bahkan tidak berusaha menyelesaikannya; ..pemimpin menyerahkan kekuasaan yang ada untuk memulihkan keseimbangan di kemudian hari, karena dia percaya bahwa proses konflik seharusnya berjalan seperti ini; .. memang diharapkan sesuatu yang baru .. pasti akan menimbulkan gejolak dan perbedaan pendapat, namun seiring berjalannya waktu kebaruan tersebut diterima sebagai sesuatu yang lumrah dan pelanggan dengan sendirinya akan memahami permasalahannya.

Implikasi Penyelesaian Konflik

Dalam gaya ini, pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama-sama mengidentifikasi permasalahan yang mereka hadapi, bertukar informasi, kemudian mencari, mempertimbangkan, dan memilih alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Gaya ini cocok untuk menyelesaikan permasalahan kompleks yang disebabkan oleh kesalahpahaman, namun tidak cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat sistem nilai yang berbeda. Gaya ini sering disebut akomodatif karena berupaya mereduksi perbedaan dan menekankan persamaan atau solidaritas antar pihak yang terlibat.

Gaya ini cocok digunakan ketika metode yang tidak populer perlu diterapkan dalam penyelesaian masalah, masalah yang dipecahkan tidak terlalu penting, dan keputusan perlu diambil dengan cepat. Kelemahannya, gaya ini seringkali menimbulkan kejengkelan atau rasa tidak mau menerima keputusan dari pihak yang terlibat. Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, menyeimbangkan kepentingan dirinya sendiri dan kepentingan orang lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hendel disebutkan bahwa gaya ini merupakan gaya yang paling sering dipilih perawat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.129.

KEPEMIMPINAN DALAM RESOLUSI KONFLIK

Konflik Organisasioal

Sumber-sumber konflik organisasi ini sebagian besar merupakan hasil dari dinamika interaksional individu dan kelompok serta proses psikologis.

Manajemen Konflik di Lembaga Pendidikan

Adanya konflik pada lembaga pendidikan mempunyai dampak positif dan negatif, tergantung pada kemampuan pengelolaan pemangku kepentingan. Selain itu, terdapat konflik peran, yaitu ketidakcocokan antara berbagai individu yang berlaku pada individu lainnya ketika mereka menjalankan berbagai fungsi di lembaga pendidikan. Suatu konflik dikatakan fungsional apabila lembaga pendidikan dapat mengambil manfaat dari sikap saling menguntungkan dan keharmonisan yang terjalin.

Konsep kepemimpinan dalam Al-Quran tertuang dalam konsep khalifah, yaitu pemimpin di muka bumi.134 Praktik kepemimpinan mengarah pada. Sayuthi Pulungan, Asas Pemerintahan dalam Piagam Madinah Dilihat dari Al-Qur'an (Jakarta: Raja Grafindo Persada. Quraish Shihab, Bacaan Sirah Nabi Muhammad SAW dalam Pokok-Pokok Al-Qur'an dan Hadits Shahih (Tangerang: Lentera Hati .

Kepemimpinan jenis ini dilandasi oleh ajaran Al-Qur’an kepada umatnya untuk bersikap adil terhadap sesamanya tanpa membeda-bedakan status sosial, politik, ideologi, atau agama.

Referensi

Dokumen terkait