• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. B DAN Tn. M YANG MENGALAMI DEMENSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI UPT PSTW JEMBER TAHUN 2019

N/A
N/A
bilee putri

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. B DAN Tn. M YANG MENGALAMI DEMENSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI UPT PSTW JEMBER TAHUN 2019"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

M yang Menderita Demensia dengan Self-Care Deficit Nursing Problems di UPT PSTW Jember Tahun 2019” yang saya susun, tidak memuat karya ilmiah orang lain baik seluruhnya maupun sebagian, kecuali yang tertulis sebagaimana disebutkan dalam karya ilmiah ini dan disebutkan dalam Hasil yang diperoleh setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah adanya peningkatan kinerja aktivitas perawatan diri sesuai tingkat kemampuan, klien 1 mampu melakukan aktivitas perawatan diri sebagian, sedangkan klien 2 mampu melakukan aktivitas perawatan diri. cara mandiri yang meliputi mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi Dari hasil tersebut, diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar lebih banyak meluangkan waktu bersama klien untuk melatih kemandiriannya dalam melakukan perawatan diri dan melakukan senam otak secara teratur mulai dari dimensi lateral, dimensi fokus. , dimensi konsentrasi dan kemauan belajar.

Perawat diharapkan berperan aktif dalam menangani klien dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri, untuk selalu mendampingi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mulai dari mandi, berpakaian, makan dan eliminasi, guna meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan self-care. peduli, baik masalah kurangnya perawatan diri dalam keperawatan perlahan berkembang. Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian program Diploma III (D3) Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kep., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatiannya dalam penulisan laporan tugas akhir ini;

Sayangku, Tuan. Samijan Catur Cahyono dan Ny. Yuliani yang telah memberikan semangat dan doanya demi terselesaikannya laporan tugas akhir ini; Penulis juga mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan laporan tugas akhir ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
    • Bagi Peneliti
    • Bagi Perawat
    • Bagi profesi keperawatan
    • Bagi instituti pendidikan
    • Bagi pasien

Sedangkan dari kajian praktik klinis keperawatan gerontologi pada tanggal 8 – 20 Oktober di Dinas Sosial UPT Tresna Werdha Jember diperoleh data bahwa 17% dari 30 orang mengalami defisit perawatan diri. Hubungan aktivitas sehari-hari dengan fungsi kognitif merupakan suatu hal yang positif terutama pada usia lanjut, karena terjadi perubahan pada seluruh sistem tubuh, salah satunya sistem saraf. Peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada lansia dan mendampingi lansia untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan. Muhit, 2011).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Keperawatan Geronik pada Ibu B dan Tuan M Mengalami Demensia dengan Defisit Perawatan Diri pada Masalah Keperawatan di UPT PSTW Jember Tahun 2019”. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja perawat dalam membangun masyarakat sehat terkait penyakit tidak menular khususnya demensia dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri baik preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan atau mengembangkan strategi asuhan keperawatan gerontik pada lansia demensia dan masalah keperawatan dalam perawatan mandiri di UPT PSTW Jember tahun 2019.

Meningkatkan wawasan dalam memberikan Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia yang mengalami demensia dengan Masalah Keperawatan Self-Care Deficit di UPT PSTW Jember Tahun 2019. Dengan dilaksanakannya Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia yang mengalami masalah keperawatan Self-Care Deficit diharapkan klien dapat meningkatkan kualitas dan kemandirian kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kesehatan.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Demensia

  • Pengertian
  • Etiologi
  • Klasifikasi Demensia
  • Patofisiologi
  • Tanda dan Gejala
  • Komplikasi
  • Tata Laksana
  • Tipe Lanjut Usia di Indonesia
  • Penggolongan Lanjut Usia berdasarkan Kelompok
  • Perubahan Akibat Proses Menua
  • Masalah yang bisa muncul pada lansia

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demensia kortikal adalah penyakit Alzheimer, penyakit pembuluh darah, penyakit Lewy body, sindrom Korsakoff, ensefalopati Wernicke, penyakit Pick, penyakit Creutzfelt-Jakob. Faktor penyebab yang mungkin bersifat reversibel antara lain kondisi/penyakit yang timbul akibat proses inflamasi (ensefalopati SLE, sifilis), atau akibat proses intoksikasi (keracunan alkohol, bahan kimia lainnya), gangguan metabolisme dan gizi (hipo atau hipertiroidisme, defisiensi vitamin B1, B12 dll. ). Beberapa penyakit dasar yang dapat menyebabkan demensia adalah Alzheimer, Parkinson, Huntington, Pick's, Creutzfelt-Jakob dan penyakit pembuluh darah.

Merupakan demensia yang dapat muncul pada kelompok umur yang lebih muda (early onset) yaitu 40-50 tahun dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi jaringan otak (penyakit degeneratif pada susunan saraf pusat, penyebab intrakranial, vaskuler). penyebab, gangguan metabolisme dan endokrin, gangguan gizi, penyebab trauma, infeksi dan kondisi terkait lainnya, penyebab toksik (keracunan), anoksia). 2) Demensia pikun. Berbagai faktor etiologi yang disebutkan di atas merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi sel saraf korteks serebral. Menurut Erwanto & Kurniasih (2018) penderita demensia dapat diberikan terapi simtomatik yaitu terapi rekreasional dan aktivitas yang upayanya dapat dilakukan dengan memberikan terapi senam otak.

Hal ini dapat mencegah terlalu banyak tidur siang hari yang dapat mengganggu masa tidur malam hari. Batasan umur lanjut usia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) antara lain : .. Menurut Setyonegoro, batasan umur lanjut usia adalah sebagai berikut: 1) Usia dewasa muda (masa lanjut usia) yaitu 18/20-25 tahun.

Gambar  2.1  Pathway  Demensia  pada  Lansia  disertai  Masalah  Keperawatan  (Muttaqin, 2011)
Gambar 2.1 Pathway Demensia pada Lansia disertai Masalah Keperawatan (Muttaqin, 2011)

Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik pada Lansia yang

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan Defisit Perawatan Diri
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

E Kemandirian dalam segala aktivitas kehidupan sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, toileting dan satu fungsi tambahan. F Kemandirian dalam segala aktivitas kehidupan sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, beraktivitas dan satu fungsi tambahan. Ketidakmampuan menjaga penampilan, kebiasaan pribadi yang buruk, kebiasaan bersih-bersih yang buruk, lupa ke kamar mandi, lupa langkah ke toilet, tidak dapat menemukan kamar mandi dan kurang berminat atau lupa makan di meja dan menyiapkan makanan. , makan, menggunakan alat makan, dekorasi, dan kemandirian dalam kebersihan dan perawatan tubuh.

Latihan otak ini merupakan intervensi lain pada klien demensia dengan masalah keperawatan Self Care Deficit yang terdiri dari 4 dimensi diantaranya dimensi lateral, dimensi fokus, dimensi konsentrasi dan kesiapan belajar yang bertujuan untuk menjaga fungsi memori, meningkatkan koordinasi kanan dan kiri, melepaskan ketegangan, menyeimbangkan otot, meningkatkan fokus, merelaksasi tubuh, menjaga keseimbangan tubuh. Evaluasi diagnosa keperawatan Self-Care Deficit yaitu klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai tingkat kemampuannya serta mampu mengidentifikasi dan menggunakan sumber pribadi atau lokal yang dapat memberikan bantuan (Kushariyadi, 2011).

Tabel 2.4 Pengkajian SPSMQ (Aspiani, 2014)
Tabel 2.4 Pengkajian SPSMQ (Aspiani, 2014)

METODE PENULISAN

Desain Penulisan

Batasan Istilah

  • Asuhan Keperawatan
  • Demensia
  • Defisit Perawatan Diri

Partisipan

Lokasi dan Waktu

Pengumpulan data

  • Wawancara
  • Observasi
  • Dokumentasi

Uji Keabsahan Data

Analisa Data

  • Pengumpulan Data
  • Mereduksi Data
  • Penyajian Data
  • Kesimpulan

Etika Penulisan

  • Informed Consent (lembar persetujuan)
  • Anonimity (tanpa nama)
  • Confidentiality (kerahasiaan)

Hasil asesmen menunjukkan bahwa Klien 1 berusia 73 tahun dan Klien 2 berusia 75 tahun, dengan usia di atas 65 tahun berisiko mengalami demensia. Klien mengalami gangguan kognitif yang parah sehingga menyebabkan mereka mengalami perubahan pada seluruh sistem tubuh, termasuk sistem saraf. Dapat menurunkan kualitas hidup lansia akibat kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat menimbulkan ketergantungan pada orang lain. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dua klien didiagnosis menderita Ms. M adalah defisit perawatan diri yang berhubungan dengan gangguan kognitif atau persepsi, ditandai dengan klien mengalami ketergantungan dalam melakukan perawatan diri.

Tiga intervensi ditawarkan kepada klien demensia dengan defisit perawatan diri, dimulai dengan asesmen, konseling dan kegiatan lainnya, dimana intervensi yang direncanakan didasarkan pada diagnosis defisit perawatan diri, yaitu dengan tindakan yang bertujuan membantu klien menjadi mandiri dalam hidupnya. tindakan. melakukan perawatan diri. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada kedua klien dengan masalah keperawatan dalam perawatan mandiri didasarkan pada intervensi terencana yaitu menjadikan klien mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Evaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan pada kedua klien sesuai dengan kriteria hasil yang direncanakan dalam intervensi.

Berdasarkan hasil evaluasi di atas kinerja aktivitas perawatan diri meningkat pada kedua klien sesuai dengan tingkat kemampuannya, klien 1 yang awalnya selalu bergantung pada orang lain, setelah 3 hari intervensi klien menjadi mampu melakukan sebagian aktivitas perawatan diri. Sedangkan setelah 3 hari intervensi, klien 2 sudah mampu melakukan aktivitas perawatan diri tanpa bantuan orang lain. Berikut penulis berharap kegiatan brain training dapat dilakukan dua kali sehari untuk meningkatkan daya ingat klien sehingga klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi.

Saya puas karena keluarga (teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan atau arahan baru. Limbah Klien menunjukkan bahwa dia tidak tahu. Klien menunjukkan bahwa sampahnya dibuang di tempat pengumpulan sampah dan kemudian dibakar. Setelah memberikan penyuluhan tentang senam otak, peserta diharapkan dapat memahami gerakan-gerakan senam otak dan memahami manfaat senam otak.

Senam otak merupakan salah satu upaya preventif untuk mengoptimalkan rangsangan, meningkatkan fungsi otak, semakin relevan pada lansia, serta meningkatkan suplai darah dan oksigen ke otak. Senam otak terdiri dari serangkaian gerakan sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan seluruh otak (Pratiwi, 2016). Gambarlah dengan kedua tangan secara bersamaan, ke dalam, ke luar, atas dan bawah. Angkat satu tangan ke atas, tangan lainnya di samping telinga dan pegang tangan yang berada di atas.

Dengan satu tangan, saklar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat, sedangkan tangan lainnya memegang pusar. Pertama, letakkan kaki kiri di kaki kanan dan tangan kiri di tangan kanan dengan ibu jari menghadap ke bawah, jari kedua tangan saling bertautan. Lalu, tarik kedua tangan ke arah tengah dan lanjutkan ke arah depan kaki kanan. dada.

Tabel Riwayat Pekerjaan
Tabel Riwayat Pekerjaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran lokasi pengambilan data

Pembahasan asuhan keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Kesimpulan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Saran

  • Bagi penulis selanjutnya
  • Bagi Petugas Kesehatan
  • Bagi Institusi

Klien tidak bisa mencuci, pakaian klien acak-acakan, pakaian masih belum dikancing, klien memakai popok (D). Klien tidak mandi kecuali diinstruksikan oleh perawat atau petugas wisma, klien berpakaian tidak pantas, klien memakai pakaian luar dalam (C). Saya puas bahwa saya dapat meminta bantuan keluarga (teman) saya jika ada sesuatu yang mengganggu saya.

Saya puas dengan cara keluarga (teman) saya mendiskusikan berbagai hal dengan saya dan mengungkapkan masalah kepada saya. Di kamar klien kebersihannya cukup, semuanya tertata rapi, ruangan sedikit bau karena klien kurang suka mandi. Gerakan dengan membuat angka delapan yang sedang tidur di udara, tangan mengepal dan mengacungkan jempol, diawali dengan menggerakkan kepalan tangan ke kiri atas hingga membentuk angka delapan yang sedang tidur.

Buang napas secara perlahan sambil mengaktifkan otot dengan cara mendorong tangan ke empat arah (depan, belakang, dalam dan luar), dengan satu tangan menahan dorongan tersebut. Pegang area nyeri di pergelangan kaki, betis, dan belakang lutut satu per satu sambil mengayunkan atau menggerakkan kaki ke atas dan ke bawah secara perlahan. Letakkan dua jari di bawah bibir dan tangan lainnya di dekat pusar dengan jari mengarah ke bawah. Ikuti garis dengan mata Anda dari lantai ke langit-langit dan kembali saat Anda bernapas dalam-dalam.

Tahap kedua, rentangkan kaki bersilang dan sentuhkan perlahan ujung jari kedua tangan satu sama lain, di dada atau di pangkuan, sambil bernapas lagi selama 1 menit.

Referensi

Dokumen terkait