KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM NOMOR : SK.6/PPI/SET/KUM.1/3/2018
TENTANG
PETA LINTAS FUNGSI LHK 07 PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM,
Menimbang : a.
b.
c.
Bahwa dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, efektif, efisien, dan akuntabel di bidang pengendalian perubahan iklim, maka diperlukan proses bisnis yang memuat seluruh proses sesuai dengan tugas dan fungsi struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Bahwa Pasal 3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.65/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pemetaan Proses Bisnis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengamanatkan Setiap Unit Eselon I lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus menetapkan Peta Lintas Fungsi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diundangkannya Peraturan Menteri ini.
Bahwa Pasal 4 ayat (1) berdasarkan peraturan diatas, menyebutkan lebih lanjut Penetapan Peta Lintas Fungsi dilakukan oleh unit Eselon I dalam Keputusan Pimpinan unit organisasi Eselon I yang bersangkutan.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim tentang Peta Lintas Fungsi LHK 07 Pengendalian Perubahan Iklim.
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
2. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
3.
4.
5.
6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5501);
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
8.
9.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17);
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
10.
11.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 649);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 713);
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutnan Nomor P. 13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengendalian Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 209);
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P. 84/Menlhk- Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1700);
14.
15.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 583);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
P.65/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang
16.
17.
18.
19.
20.
Pemetaan Proses Bisnis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1911);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
P.70/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, Role of Conservation, Sustainable Management of Forest and Enhancement of Forest Carbon Stocks (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 161);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
P.71/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 211);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
P.72/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi Aksi dan Sumberdaya Pengendalian Perubahan Iklim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 162);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
P.73/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Pelaporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 163);
Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian
Perubahan Iklim Nomor:
P.1/PPI/SET/KUM.I/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim;
MEMUTUSKAN : ……
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM TENTANG PETA LINTAS FUNGSI LHK 07 PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM.
KESATU
KEDUA :
:
Peta Lintas Fungsi LHK 07 Pengendalian Perubahan Iklim sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II keputusan ini.
Peta Lintas Fungsi LHK 07 Pengendalian Perubahan Iklim dalam Amar KESATU merupakan acuan bagi unit kerja dalam rangka membangun dan menetapkan tata laksana (business process) di lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal :
Plt. DIREKTUR JENDERAL,
Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.
NIP. 19630807 198803 1 001
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3. Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
4. Para Direktur Jenderal Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
6. Para Direktur Lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM TENTANG PETA LINTAS FUNGSI LHK 07 PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM.
NOMOR : SK.6/PPI/SET/KUM.1/3/2018
LAMPIRAN I ……
TANGGAL : 13 Maret 2018
PROSES PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN A. Nama Organisasi
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
B. Tugas
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian perubahan iklim.
C. Fungsi
Dalam melaksankan tugas, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan dibidang penyelengaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumberdaya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumberdaya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian perubahan iklim dan lahan;
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanan urusan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, e. Pelaksanaan ……
pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan di daerah;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan mitigasi, adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan dan penghapusan bahan perusak ozon, mobilisasi sumber daya, inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan dan verifikasi perubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
g. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim; dan
h. Pelaksanaan National Focal Point for United Nations Framework Convention on Climate Change (NFP for UNFCCC);
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
D. Uraian Proses Bisnis Level 1 (L1) Proses Bisnis Level 1 terdiri atas:
1. Proses Bisnis Inti terdiri dari:
a. Proses Adaptasi Perubahan Iklim;
b. Proses Mitigasi Perubahan Iklim;
c. Proses Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi (IGRK dan MPV);
d. Proses Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional;
e. Proses Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
2. Proses Bisnis Pendukung adalah Proses Penatakelolaan Pemerintahan yang baik Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
E. Deskripsi Proses Bisnis Inti Level 1 (L1)
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim memiliki 5 (lima) Proses Bisnis Inti yang meliputi: Proses Bisnis Adaptasi Perubahan Iklim, Proses Bisnis Mitigasi Perubahan Iklim, Proses Bisnis Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi (IGRK dan MPV), Proses Bisnis Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional, Proses Bisnis Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Dalam melaksanakan fungsinya, kelima proses ini berhubungan dengan Eselon I lain, yaitu: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Selain dari internal Kementerian Lingkungan Hidup dan DAS ……
Kehutanan, Proses Bisnis Pengendalian Perubahan Iklim juga bekerjasama dengan Masyarakat/NGO, Perguruan Tinggi/Tim Pakar, K/L/D terkait, dan Dunia Usaha.
Selain kelima Proses Bisnis Inti tersebut, Pengendalian Perubahan Iklim juga memiliki Proses Bisnis Pendukung, yaitu Proses Bisnis Penatakelolaan Pemerintah pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
1. Proses Adaptasi Perubahan Iklim
Proses Adaptasi Perubahan Iklim meliputi penyiapan perumusan kebijakan, penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis, supervisi atas pelaksanaan urusan di daerah di bidang identifikasi dan analisis kerentanan resiko dan dampak perubahan iklim, perencanaan adaptasi perubahan iklim, dan adaptasi ekosistem alami serta ekosistem buatan, dan penyiapan pelaksanaan kebijakan adaptasi ekosistem alami dan ekosistem buatan, serta pelaksanaan administrasi Direktorat.
Proses ini terdiri dari 2 (dua) sub-proses, yaitu sub-proses adaptasi perubahan iklim, dan sub-proses program kampung iklim (proklim).
Sub-proses adaptasi perubahan iklim mendapatkan masukan utama berupa data tentang potensi desa dari Badan Pusat Statistik, peta administrasi desa nasional dari Badan Pusat Statistik, peta rupa bumi dari Badan Informasi Geospasial, data peluang hujan ekstrim, data terkait yang berasal dari Kementerian/Lembaga lain dan Pemerintah Daerah yang bersumber dari K/L/D terkait.
Masukan tersebut digunakan dalam proses adaptasi perubahan iklim melalui kontrol kualitas data, identifikasi dan analisis kerentanan, risiko dan dampak perubahan iklim, penampilan data dengan SIDIK, peningkatan kapasitas, pembuatan kajian kerentanan daerah, penyusunan rencana adaptasi, implementasi rencana adaptasi ekosistem buatan, fasilitasi penerapan proklim, implementasi rencana adaptasi ekosistem alami.
Keluaran dari proses adaptasi perubahan iklim adalah data indeks kerentanan yang dapat diakses secara online yakni SIDIK (sistem informasi data indeks kerentanan), fasilitasi perencanaan adaptasi perubahan iklim daerah, hasil penilaian proklim, dan aksi adaptasi berbasis ekosistem.
Penanggung jawab proses adaptasi perubahan iklim adalah Direktur Adaptasi Perubahan Iklim. adaptasi ……
Sub-proses program kampung iklim (proklim) ini mendapatkan masukan utama berupa data pengusulan proklim dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, yang terdiri dari dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, serta mitra pembangunan, data pengusulan proklim yang telah dimasukan kedalam data base, data pengusulan proklim yang telah diverifikasi di lapangan, hasil penilaian proklim.
Tahapan proses proklim adalah melakukan sosialisasi, melakukan pembinaann teknis bersama Pemerintah Daerah dan Balai PPI KHL, memvalidasi usulan penerima penghargaan proklim melalui Sistem Registri Nasional (SRN), melakukan pemutahkhiran database proklim, virifikasi lapang dan melakukan penilaian.
Keluaran dari proses proklim adalah Hasil Penilaian Proklim dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Penanggung jawab proses adaptasi perubahan iklim adalah Direktur Adaptasi Perubahan Iklim.
2. Proses Mitigasi Perubahan Iklim
Proses Mitigasi Perubahan Iklim meliputi perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis, supervisi atas pelaksanaan urusan di bidang mitigasi, perangkat mitigasi, pemantauan pelaksanaan mitigasi, REDD+, dan pengendalian bahan perusak ozon, dan pelaksanaan kebijakan pengendalian bahan perusak ozon, serta pelaksanaan administrasi Direktorat.
Proses ini terdiri dari 2 (dua) sub-proses, yaitu: sub-proses mitigasi perubahan iklim, dan sub-proses penurunan konsumsi bahan perusak ozon.
Sub-proses mitigasi perubahan iklim mendapat masukan utama berupa data tentang rencana aksi penurunan emisi GRK seluruh sektor, sinkronisasi rencana aksi mitigasi perubahan iklim, yang bersumber dari K/L/D terkait, Perguruan Tinggi/NGO, Eselon I KLHK terkait, eselon II Ditjen PPI, Balai PPI dan Karhutla, dan data Renstra Ditjen PPI.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses mitigasi perubahan iklim melalui penyusunan perencanaan mitigasi perubahan iklim, yang kemudian dilanjutkan prosesnya membuat persetujuan dokumen sebagai arahan perencanaan mitigasi perubahan iklim, menyusun regulasi implementasi mitigasi persetujuan ……
perubahan iklim, penyusunan kebijakan dan perangkat sektor energi, industri, pertanian, kehutanan (termasuk REDD+), dan limbah terkait upaya mitigasi perubahan iklim, pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan dan limbah, pemantauan pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan dan limbah, pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor energy, industry, dan pertanian, pemantauan pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor energy, industry, dan pertanian, review target tahunan penurunan emisi GRK seluruh sektor.
Keluaran dari sub-proses mitigasi perubahan iklim adalah dokumen perencanaan aksi mitigasi perubahan iklim, dokumen kebijakan dan perangkat masing-masing sektor, dokumen pelaksanaan aksi mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan dan limbah yang prioritas, laporan hasil pemantauan pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan dan limbah, laporan hasil review pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor energi, industri, kehutanan, limbah, dan pertanian.
Penanggung jawab sub-proses mitigasi perubahan iklim adalah Direktur Mitigasi Perubahan Iklim.
Sub-proses penurunan konsumsi bahan perusak ozon mendapat masukan utama dalam rapat koordinasi penetapan alokasi import BPO nasional dengan K/L/D terkait, dan Eselon II Ditjen PPI terkait.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses penurunan konsumsi bahan perusak ozon melalui penetapan alokasi import BPO, yang kemudian dilanjutkan dengan penerbitan surat rekondasi import BPO, penerbitan surat izin import, import BPO, penggunan BPO, menyampaikan data realisasi import, perhitungan data konsumsi BPO, pembuatan laporan konsumsi BPO Indonesia, pengesahan laporan konsumsi BPO, penyampaian laporan konsumsi BPO, peningkatan kapasitas alih teknologi penggunaana BPO, pemantauan penggunaan BPO.
Keluaran dari sub-proses penurunan konsumsi bahan perusak ozon adalah alokasi impor BPO nasional untuk tiap importir, surat rekomendasi impor BPO, laporan konsumsi impor BPO di Indonesia, laporan alih teknologi oleh perusahaan manufaktur/refrigerasi, dokumen penyerahan barang hibah, laporan pemantauan.
Penanggung jawab sub-proses penurunan konsumsi bahan perusak ozon adalah Direktur Mitigasi Perubahan Iklim.
3. Proses ……
3. Proses IGRK dan MPV
Proses IGRK dan MPV meliputi penyiapan perumusan kebijakan, penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis, supervisi atas pelaksanaan urusan di daerah di bidang inventarisasi gas rumah kaca sektor berbasis lahan, inventarisasi gas rumah kaca sektor berbasis non lahan, monitoring, pelaporan, dan verifikasi aksi mitigasi pemerintah dan non pemerintah, monitoring, pelaporan, dan verifikasi aksi mekanisme pasar, dan registri dan pengelolaan data, dan penyiapan pelaksanaan kebijakan inventarisasi gas rumah kaca, monitoring, pelaporan, dan verifikasi aksi mitigasi perubahan iklim, serta pelaksanaan administrasi Direktorat.
Proses ini terdiri dari 3 (tiga) sub-proses, yaitu: sub-proses inventarisasi gas rumah kaca, sub-proses verifikasi capaian aksi mitigasi, dan sub-proses penyusunan dokumen komunikasi nasional (natcom/BUR).
Sub-proses inventarisasi gas rumah kaca mendapat masukan utama berupa Perpres16/2015 yang bersumber dari Menteri LHK, Renstra Ditjen PPI dari Dirjen PPI, dan data aktivitas emisi GRK dari SIGN SMART.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses inventarisasi gas rumah kaca melalui pengumpulan dan analisa data aktivitas dan factor emisi, penghitungan IGRK, pembahasan hasil IGRK, evaluasi hasuil IGRK, laporan IGRK, dan pengesahan laporan IGRK.
Keluaran dari sub-proses inventarisasi gas rumah kaca adalah laporan inventarisasi IGRK 5 sektor.
Penangung jawab sub-proses inventarisasi gas rumah kaca adalah Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan MPV.
Sub-proses verifikasi capaian aksi mitigasi mendapat masukan utama berupa data dan informasi tentang capaian aksi mitigasi 5 sektor yang berasal dari K/L terkait, dan Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses verifikasi capaian aksi mitigasi melalui verifikasi capaian aksi mitigasi, penyusunan laporan verifikasi, pengesahan laporan verifikasi.
Keluaran dari sub-proses verifikasi capaian aksi mitigasi adalah laporan verifikasi aksi mitigasi 5 sektor.
Penangung jawab sub-proses verifikasi capaian aksi mitigasi adalah Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan MPV.
Sub-proses ……
Sub-proses penyusunan dokumen komunikasi nasional (natcom/BUR) mendapat masukan utama berupa data dan informasi tentang hasil inventarisasi dan verifikasi 5 sektor yang berasal dari eselon II lingkup Ditjen PPI terkait.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses penyusunan dokumen komunikasi nasional (natcom/BUR) melalui penyusunan draf natcom/BUR, pembahasan dan FGD, finalisasi natcom/BUR, submisi ke UNFCCC oleh Dirjen PPI selaku NFP.
Keluaran dari sub-proses penyusunan dokumen komunikasi nasional (natcom/BUR) adalah dokumen komunikasi nasional.
Penangung jawab sub-proses penyusunan dokumen komunikasi nasional (natcom/BUR) adalah Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan MPV.
4. Proses Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional
Proses Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional meliputi penyiapan perumusan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan, penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis, supervisi atas pelaksanaan urusan di bidang sumber daya pendanaan, peningkatan kapasitas dan teknologi rendah karbon dan fasilitasi perundingan perubahan iklim, penyelenggara sekretariat National Focal Point for United Nations Framework Convention on Climate Change (NFP for UNFCCC), dan pelaksanaan administrasi Direktorat.
Proses ini terdiri dari 4 (empat) sub-proses, yaitu: sub-proses penilaian proposal pendanaan perubahan iklim, sub-proses penyusunan kriteria teknis informasi teknologi karbon, sub-proses kerjasama peningkatan kapasitas terkait perubahan iklim, dan sub-proses fasilitasi perundingan perubahan iklim.
Sub-proses penilaian proposal pendanaan perubahan iklim mendapat masukan utama berupa pengajuan proposal yang berasal dari masyarakat/swasta.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses penilaian proposal pendanaan perubahan iklim melalui penerimaan proposal, penelaahan proposal, pembahasan proposal, penyusunan hasil penilaian, menerima hasil penerimaan dan member arahan, penyusunan rekomendasi, penggunaan hasil rekomendasi teknis pendanaan perubahan iklim.
Keluaran dari sub-proses penilaian proposal pendanaan perubahan iklim adalah rekomendasi teknis pendanaan perubahan iklim.
Penanggung ……
Penangung jawab sub-proses penilaian proposal pendanaan perubahan iklim adalah Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional.
Sub-proses penyusunan kriteria teknis informasi teknologi karbon mendapat masukan utama berupa data tentang renstra KLHK untuk menentukan kebijakan sector prioritas KLHK untuk pemberian rekomendasi, peraturan pemerintah terkait UMKM, hasil penelitian terkait efisiensi energi dan limbah yang berasal dari K/L terkait, Perguruan Tinggi, Eselon I KLHK terkait.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses penyusunan kriteria teknis informasi teknologi karbon melalui penyusunan kajian kebijakan terkait UMKM sektor energy dan limbah, pemberian rekomendasi, penyusunan kriteria penilaian, penyusunan kriteria teknis, konsultasi publik, pengesahan kriteria teknis.
Keluaran dari sub-proses penyusunan kriteria teknis informasi teknologi karbon adalah kriteria teknis untuk penurunan emisi GRK.
Penangung jawab sub-proses penyusunan kriteria teknis informasi teknologi karbon adalah Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional.
Sub-proses kerjasama peningkatan kapasitas terkait perubahan iklim mendapat masukan utama berupa perkembangan hasil penelitian terkait perubahan iklim, data tenaga ahli, yang berasal dari BLU. Data kebutuhan peningkatan kapasitas yang berasal dari K/L terkait, masyarakat/LSM, BP2SDM, dan Balai PPIKHL.
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses kerjasama peningkatan kapasitas terkait perubahan iklim melalui penyusunan program peningkatan kapasitas, penyusunan konsep kerjasama peningkatan kapasitas PPI, pembahasan konsep kerjasama.
Keluaran dari sub-proses kerjasama peningkatan kapasitas terkait perubahan iklim adalah kerjasama peningkatan kapasitas perubahan iklim.
Penangung jawab sub-proses kerjasama peningkatan kapasitas terkait perubahan iklim adalah Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional.
Sub-proses fasilitasi perundingan perubahan iklim mendapat masukan utama berupa informasi tentang notifikasi agenda perundingan permintaan submisi yang berasal dari secretariat UNFCCC.
Masukan ……
Masukan tersebut digunakan dalam sub-proses fasilitasi perundingan perubahan iklim melalui pengumpulan bahan (stocktaking) dalam rangka penyusunan draft kertas posisi dan submisi, pembahasan bahan sebagai tindak lanjut stocktaking, penyiapan/penyusunan draft kertas posisi/submisi, formulasi/penyusunan kertas posisi/submisi.
Keluaran dari sub-proses fasilitasi perundingan perubahan iklim adalah pedoman DELRI, dokumen kertas posisi, submisi pemerintah Indonesia, laporan hasil perundingan DELRI.
Penangung jawab sub-proses fasilitasi perundingan perubahan iklim adalah Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional.
5. Proses Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Proses Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan meliputi penyiapan perumusan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan, penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis, supervisi atas pelaksanaan urusan di daerah di bidang perencanaan dan evalusi, pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, tenaga dan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan, dan pelaksanaan administrasi Direktorat.
Proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan mendapat masukan utama berupa data dan informasi tentang SIPONGI yang berasal dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Masukan tersebut digunakan dalam proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui menyusun perencanaan dalkarhutla yang kemudian dilanjutkan prosesnya melakukan pencegahan dalkarhutla, melaksanakan kegiatan keteknikan, melaksanakan usaha peningkatan kesadaran para pihak, melaksanakan sistem peringatan dan deteksi dini, melaksanakan sistem kemitraan dan MPA, melaksanakan peningkatan kapaasitas dalkarhutla, penguatan sarpras dalkarhutla, pemadaman karhutla.
Keluaran dari proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah dokumen, penurunan hotspot dan luas karhutla, juknis, fisik peralatan, dukungan pemadaman.
Penangung jawab proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan adalah Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
F. Deskripsi ……
F. Deskripsi Bisnis Proses Pendukung Level 1 (L1)
Proses penatakelolaan pemerintah pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim berupa dukungan pelayanan teknis dan administratif meliputi semua unsur satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Dukungan pelayanan teknis meliputi kegiatan-kegiatan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan.
Sedangkan dukungan pelayanan administratif meliputi kegiatan- kegiatan pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan pengelolaan barang milik negara, pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, tata usaha, dan rumah tangga seluruh satuan kerja pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Penanggung jawab proses penatakelolaan pemerintah pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.
Plt. DIREKTUR JENDERAL,
Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.
NIP. 19630807 198803 1 001
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM TENTANG PETA LINTAS FUNGSI LHK 07 PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
NOMOR :
TANGGAL :
PETA PROSES B ISNIS (L0) KEMENTERIAN LINGKUNGAN HID UP DAN KEHUTANAN
PROSES PENDUKUNGPROSES UTAMAPROSES PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
LHK-02 KONSERVASI SUMBER DAYA
ALAM DAN EKOSISTEM
LHK.07 PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM LHK-01
PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
LHK-03 PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN
LINDUNG
LHK.09 PENEGAKAN
HUKUM LINGKUNGAN DAN
KEHUTANAN LHK-05 PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
LHK-06 PENGELOLAAN SAMPAH, B3 DAN
LIMBAH B3
LHK-11 PENELITAN PENGEMBANGAN
DAN INOVASI LHK-10
PENGEMBANGAN PENYULUHAN DAN
SDM
LHK-14 PENYIARAN DAN PENYEBARLUASAN
INFORMASI
LHK-15 PENGELOLAAN
DATA DAN INFORMASI
LHK.25 PENGELOLAAN
KINERJA DAN ANGGARAN LHK.18 PENYUSUNAN
KEBIJAKAN STRATEGIS
LHK-13 KETATAUSAHAAN, KERUMAHTANGGA
AN DAN PENGELOLAAN PERLENGKAPAN
LHK.19 PENGEMBANGAN
KETEKNIKAN LHK.16
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
LHK.17 PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION
LHK-12.
ADMINISTRASI DAN PENATAAN KEPEGAWAIAN
LHK.20 STANDARISASI PENGELOLAAN LHK
LHK-21 TELAAHAN KEBIJAKAN PERUNDANG
UNDANGAN
LHK.26 PENGAWASAN DAN
PENINGKATAN AKUNTABILITAS
APARATUR LHK-04 PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI
LESTARI
LHK-08 PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL
DAN KEMITERAAN LINGKUNGAN
LHK-24 PENATAAN ORGANISASI DAN
BISNIS PROSES LHK-22 PENGELOLAAN KERJASAMA LUAR
NEGERI
LHK-23 PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN
MASYARAKAT / LSM / PT / SWASTA / ASOSIASI/
MITRA INTERNASIONAL
KEMENTERIAN/
LEMBAGA PEMDA
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
LHK-07.02
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN
LAHAN LHK-07.05
MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN
REGIONAL LHK-07.04 ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM LHK-07.01
INVENTARIS ASI GAS RUMAH KACA S ERTA MONITORING, PELAPOR AN DAN VERIFIKASI
LHK-07.03
K/L/D TERKAIT MASYARAKAT/
NGO
DU PERGURUAN TINGGI / TIM
PAKAR
DUKUNGAN SEKRETARIAT
PROGRAM PENDUKUNG LHK-10 S/D LHK-23
PROGRAM PERENCANAAN LHK 24 S/D LHK 26 DUKUNGAN UNIT PELAKSANA
TEKNIS (UPT) LHK-01 PKTL
LHK-03 PDAS HL
LHK-04 PHPL LHK-06 PSLB3
LHK-02 KSDAE LHK-09 GAKUM
LHK-05 PPKL
LHK-08 PSKL
DIREKTORAT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
LHK-07.01. CFM 01 ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
DIREKTORAT LINGKUP DITJEN PPIDIREKTORAT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIMK/L/ TERKAIT DAN PEMERINTAH DAERAHESELON I TERKAITMASYARAKATTim PakarBALAI PPI DAN KARHUTLA
Phase
Identifikasi dan analisis kerentanan, risiko dan
dampak perubahan
iklim
Penyediaan Data
Penampilan Data dengan
SIDIK
Penyusunan Rencana
adaptasi Implementasi
rencana adaptasi ekosistem
buatan
Monitoring Implementasi Rencana Adaptasi Fasilitasi
penerapan Proklim
Implementasi rencana adaptasi ekosistem alami Pembuatan
kajian kerentanan
daerah Peningkatan
kapasitas Kontrol
kualitas data
Sesuai?
tidak
ya
Penyusunan Bahan Kebijakan
Adaptasi Perubahan Iklim Sesuai?
tidak ya
DIREKTORAT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
LHK-07.01.CFM.02 ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (PROKLIM)
Menteri KLHKPemdaDit. APILAKSANA PROKLIMLSM/PT/ SWASTAPakarBalai PPI PKHL
Dit. IGRKDirjen PPIDit. MPI
Phase
Pengusulan Proklim
Penilaian P.84/MENLHK-SETJEN/
Sosialisasi
Penetapan apresiasi nominasi Proklim
Valid? Ya VALIDASI
USULAN
Tidak
Verifikasi lapang
Penerapan proklim
Pembinaan Proklim
Pemutakhiran database LHK-
07.01.CFM.01 API
Dukungan eksternal LHK-07.03.CFM.01
INVENTARISASI GAS RUMAH KACA National communication dan SRN
P.1 /PPI/SET/KUM.1/2/2017 Penentuan bentuk
apresiasi
LHK-07.02.CFM.01 Pengumpulan Data dan Informasi
terkait Mitigasi
DIREKTORAT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
LHK-07.02.CFM.01 MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
MENTERI LHKDITJEN PPIDIT MPIES 2 PPI TERKAITK/L/D TERKAITES I TERKAIT/NGOBalai PPI dan Karhutla
Phase
Mandat Perpres 16 Tahun 2015 tentang KLHK dan Permen LHK 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja KLHK (KLHK sebagai National Focal Point)
Penyusunan Renstra Ditjen PPI
Penyusunan perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim
Persetujuan dokumen sebagai
arahan perencanaan mitigasi perubahan
iklim
Setuju?
tidak
Pemantauan pelaksanaan mitigasi perubahan
iklim sektor kehutanan dan
limbah
Penyusunan kebijakan dan perangkat sektor
energi, industri, pertanian, kehutanan (termasuk REDD+), dan limbah terkait upaya mitigasi perubahan iklim
Review target Tahunan penurunan
emisi GRK seluruh Sektor
tidak
Diterima?
Menyampaikan laporan penurunan
emisi GRK
ya Penyampaian Kepada UNFCCC Pengesahan laporan
penurunan emisi GRK nasional
Pelaksanaan mitigasi perubahan
iklim sektor kehutanan dan
limbah
Pelaksanaan mitigasi perubahan iklim sektor energi, industri, dan
pertanian
LHK-07.03 CFM 02 VERIFIKASI CAPAIAN AKSI MITIGASI Menerima Rancangan
Regulasi Implementasi Mitigasi Perubahan Iklim
Ya
pemantauan dari sektor energi,
industri dan pertanian
DIREKTORAT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
LHK-07.02.CFM.02 PENURUNAN KONSUMSI BAHAN PERUSAK OZON
MENTERI LHKDITJEN PPIESELON II PPI TERKAITDIT MPITIM PAKARK/L/D TERKAITIMPORTIRGUNA BPOBALAI PPI
Phase
KOORDINASI PENETAPAN ALOKASI IMPORT
BPO NASIONAL
PENETAPAN ALOKASI IMPORT
BPO
PENERBITAN SURAT REKOMENDASI
IMPORT BPO
PENERBITAN SURAT IZIN IMPORT
MENYAMPAIKAN DATA REALISASI
IMPORT
PERHITUNGAN DATA KONSUMSI
BPO
PEMBUATAN LAPORAN KONSUMSI BPO
INDONESIA
PENGGUNAAN BPO
PENINGKATAN KAPASITAS ALIH
TEKNOLOGI PENGGUNAAN BPO
PEMANTAUAN PENGGUNAAN BPO PENGESAHAN
LAPORAN KONSUMSI BPO PENYAMPAIAN LAPORAN KONSUMSI BPO
IMPORT BPO
DIREKTORAT INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN VERIFIKASI
LHK-07.03.CFM.01. INVENTARISASI GAS RUMAH KACA
Dit. IGRK-MPVK/L terkaitEselon I terkaitPakar/Ahli/ rguruan TinggiDIRJEN PPIMENTERI-LHKDit MitigasiDit.Adaptasi
Phase
Pengumpul an dan Analisis Data aktif itas dan faktor Emis i
Penghitung an IGRK
Pembahasan Hasil IGRK
Evaluas i Has il IG RK
Laporan IGRK
LHK-07.02.CFM.01 Mitigasi Peruba han
Iklim
Sesuai
Penges ahan Laporan IGRK Perpres 16/2015 Manda t Ditjen PPI
sebagai NFP
Renstra Ditjen PPI
LHK-07.03.CFM.03 Penyusunan Dokumen
Komunikasi Nasional (NATCOM / BUR) LHK-07.01.CFM.02 Adaptasi Perubahan
Iklim
DIREKTORAT INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN VERIFIKASI
LHK-07.03.CFM.02 VERIFIKASI CAPAIAN AKSI MITIGASI
MENTERI-LHKDIRJEN PPIDIT.IGRK-MPVDIT. MITIGASIK/L TERKAITESELON I TERKAIT
Phase
PERPRES 16/2015 MANDAT DITJEN PPI
PENETAPAN RENSTRA DITJEN PPI
LHK-07.02.CFM.01 MITGASI
PENGUMPULAN DATA
VERIFIKASI CAPAIAN AKSI
SESUAI?
PENYUSUNAN LAPORAN VERIFIKASI PENGESAHAN
LAPORAN VERIFIKASI PENETAPAN
LHK-07.02.CFM.03 PENYUSUNAN
DOKUMEN KOMUNIKASI NATIONAL
(NATCOM/BUR) TIDAK SESUAI
SESUAI
DIREKTORAT INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DAN MONITORING PELAPORAN DAN VERIFIKASI
LHK-07.03.CFM.03. Penyusunan Dokumen Komunikasi National (NatCom/BUR)
Dit. IGRK-MPVDit. MitigasiMenteri-LHKDirjen PPIDit. AdaptasiDit. MobilisasiEselon 2 Terkait sesuai kodePakar/AhliUNFCCC
Phase
LHK-07.03.CFM.01 Inventarisasi GRK LHK-07.01.CFM.01 Adaptasi Perubahan Iklim LHK-07.02.CFM.01 Mitigasi Peruba han Iklim
LHK-07.04.CFM.01 Penyusunan kriteria teknologi informasi Teknologi karbon LHK-07.04.CFM.02 Penyusunan Proposal Pendanaa n Perubahan Iklim LHK-07.04.CFM.03 Kerjasa ma peningkatan kapas itas terkait perubahan iklim
Perpres 16/2015 Manda t Ditjen PPI sebagai NFP
Renstra Ditjen PPI
Penyusunan Draf Natcom/
BUR
Pembahasan dan FGD
Finalisasi Natcom/BUR
Penetapan Menteri
Submisi ke UNFCCC Oleh Direjn PPI
Selaku NFP
Evaluasi (ICA/TA) ya Selesai
DIREKTORAT MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN REGIONAL
LHK-07.04.CFM.01 PENYUSUNAN KRITERIA TEKNIS INFORMASI TEKNOLOGI KARBON
UKMBLUDIT MOBILISASIESELON I TERKAITK/LPTMENTERI
Phase
RENSTRA
PENYUSUNAN KAJIAN KEBIJAKAN
TERKAIT UMKM SEKTOR ENERGI DAN LIMBAH
MASUKAN DATA REKOMENDASI
PENYUSUNAN
KRITERIA PENILAIAN PENYUSUNAN KRITERIA TEKNIS
SETUJU SETUJU
YA
TIDAK TIDAK
KONSULTASI PUBLIK YA
SETUJU?
TIDAK
PENGESAHAN KRITERIA TEKNIS YA
PEMANFAAT
DIREKTORAT MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN REGIONAL
LHK-07.04.CFM.02 PENILIAIAN PROPOSAL PENDANAAN PERUBAHAN IKLIM
YARAKAT / SWASTABLUK/L TERKAITDIT MOBILISASIDIRJEN PPI ES I LINGKUP KLHKMENTERI
Phase
PENGAJUAN PROPOSAL PENERIMAAN
PROPOSAL
PENELAAHAN PROPOSAL
PEMBAHASAN PROPOSAL PENERIMAAN
PROPOSAL
PENYUSUNAN HASIL PENILAIAN
SETUJU MENERIMA HASIL
PENILAIAN DAN MEMBERI ARAHAN
PENYUSUNAN REKOMENDASI
PENGGUNAAN HASIL REKOMENDASI
TEKNIS PENDANAAN PERUBAHAN IKLIM
DIREKTORAT MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN REGIONAL
LHK-07.04.CFM.03 KERJASAMA PENINGKATAN KAPASITAS TERKAIT PERUBAHAN IKLIM
BLIDIRJEN PPIES II TERKAIT PPIK/L TERKAITBP2SDMBALAI PPI DAN MASYARAKAT/ LSMDIT MOBILISASI
Phase
PENYEDIAAN DATA KEBUTUHAN PENINGKATAN
KAPASITAS PENYEDIAAN HASIL
PENELITIAN DAN DATA TENAGA AHLI
PENYUSUNAN PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS
PENYUSUNAN KONSEP KERJA SAMA PENINGKATN
KAPASITAS PPI SETUJU
PEMBAHASAN KONSEP KERJASAMA
SETUJU
KERJASAMA PENINGKATAN
KAPASITAS PERUBAHAN IKLIM YA
YA
PELAKSANAAN PENINGKATAN
KAPASITAS TIDAK
TIDAK
DIREKTORAT MOBILISASI SUMBER DAYA SEKTORAL DAN REGIONAL
LHK-07.04.CFM.04 FASILITASI PERUNDINGAN PERUBAHAN IKLIM
MENTERI LHKESELON II LINGKUP DITJEN PPI
ESELON I DAN II LINGKUP KLHK
DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL
ARIAT CC
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT LEMBAGA/MITRA INTERNASIONAL LEMBAGA PENELITIAN/ PERGURUAN TINGGI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT/ CSO
DIREKTUR JENDERAL PPI
Phase
PENGUMPULAN BAHAN (STOCKTAKING) DALAM RANGKA PENYUSUNAN DRAFT KERTAS POSISI DAN
SUBMISI
PE M BA HA SA N BA HA N SE BA GA I T IN DA K LA NJ UT ST OC KT AK IN G
PENYIAPAN / PENYUSUNAN DRAFT KERTAS POSISI DAN
SUBMISI
FO RM UL AS I/P EN YU SU NA N KE RT AS P OS IS I/S UB M IS I
KERTAS POSISI
FA SIL IT AS I P ER UN DIN GA N DE LE GA SI RE PU BL IK IN DO NE SIA
YA
TIN DA K LA NJ UT D AL AM K ON TE KS N AS IO NA L
PENYAMPAIAN LAPORAN DELEGASI
REPUBLIK INDONESIA
PE RSE TUJUAN NAT IONAL FOCAL POINT
SUBMISI
PENYAMPAIAN SUBMISI INDONESIA TIDAK
TIDAK
SETUJU
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
LHK-07.05.CFM.01 PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Dit. PKHLMenteri LHKK/L/D TerkaitSetditjen PPIBALAI PPI KHL/DAOPSMasyarakatEsselon I TerkaitGakkumINSPEKTORAT
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Pencegahan DALKARHUTLA
Pemadaman KARHUTLA
Perencanaan DALKARHUTLA
Meningkatakan kesadaran para
pihak Melaksanakan
Kegiatan Keteknikan
Melaksanakan Sistem Peringatan dan
Deteksi Dini
Persiapan Pemadaman Sistem
Kemitraan dan MPA
Peningkatan Kapasitas Dalkarhutla
Renstra
Renja/RKP
RKAKL
Penguatan Sarpras Dalkarhutla
Evaluasi dan Pelaporan Dalkarhutla
Kebijakan terkait Dalkarhutla
Monitoring dan Pengawasan Peraturan Menteri LHK
No. 32 Tahun 2016
Data SIPONGI
LHK.09.03 Pencegahan dan Pengamanan
hutan
Melaksanakan Dukungan Pemadaman
Penanganan Dampak
Pasca Kebakaran
Plt. DIREKTUR JENDERAL,
Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.