• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMETAAN TOPOGRAFI MENGGUNAKAN UAV PT INSANI BARA PERKASA

N/A
N/A
flyboys 81

Academic year: 2024

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMETAAN TOPOGRAFI MENGGUNAKAN UAV PT INSANI BARA PERKASA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMETAAN TOPOGRAFI MENGGUNAKAN UAV PT INSANI BARA PERKASA

A. LATAR BELAKANG

Survei pemetaan merupakan kegiatan pengukuran atau pengumpulan data dan informasi mengenai posisi dan keadaan fisik permukaan bumi, disusul pengolahan data yang kemudian disajikan dalam bentuk peta dan informasi pendukung data spasial yang lain. Dewasa ini perkembangan teknologi pemetaan sangatlah pesat diantaranya adalah penggunaan wahana tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Methode pengukuran ini kita bisa mendapatkan data yang cukup akurat dengan biaya murah, cepat, serta efektif dalam pemetaan area, produknya meliputi peta topografi dan peta foto.

Data dari survei pemetaan dapat digunakan untuk menunjang keperluan teknis, dengan dukungan data tersebut maka akan sangat menghemat biaya dan waktu dalam menganalisa potensi-potensi yang ada pada area tersebut. Selain digunakan untuk analisa potensi, data tersebut juga dapat digunakan untuk perencanaan, pengembangan, master plan, dan perizinan. Oleh karena itu pada kegiatan ini dilakukan pekerjaan Pemetaan Topografi di area PT. INSANI BARAPERKASA, Kalimantan Timur menggunakan Teknologi Survey UAV.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan pegamatan dengan hasil output peta foto udara dan peta topografi pada skala 1:1.000 yang melingkupi area PT INSANI BARA PERKASA menggunakan UAV.

(2)

C. VOLUME PEKERJAAN

Volume pekerjaan Terbagi menjadi dua tahapan : a. Volume pekerjaan Tahap 1 Seluas 6219 Ha :

1. Blok Tani Bakti = 47,47 Ha 2. Sub blok Purwajaya = 59,19 Ha

3. Sub blok Tani Bakti Utara = 281,15 Ha 4. Sub blok Tanjung Barokah = 341,83 Ha 5. Sub blok Tani Aman = 96,25 Ha

6. Sub blok Purwajaya Selatan = 126,21 Ha 7. Sub blok Handil bakti = 1.179,64 Ha 8. Blok spari = 2.842,40 Ha

9. Blok Perangat = 1.245,60 Ha

b. Volume Pekerjaan Tahap 2 Seluas 7751 Ha : 1. Blok Separi = 3.958,02 Ha

2. Blok Perangat = 1.658,43 Ha 3. Blok Maukiri = 2.135,31 Ha

D. LINGKUP PEKERJAAN

Secara umum lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi : 1. PERSIAPAN

 Mempersiapkan SPK (Surat Perintah Kerja) dari Pemberi Kerja

 Membuat Peta Kerja yang meliputi peta lokasi pekerjaan, rencana distribusi titik BM dan titik GCP;

 Membuat rencana jalur terbang;

 Mempersiapkan alat survey yang digunakan ;

 Survey pendahuluan.

2. PEMBUATAN TITIK BM (BENCH MARK)

Pada pekerjaan ini dilakukan pembuatan sepasang BM pada setiap lokasi Area. BM menggunakan pilar beton dengan tablet kuningan sebagai penanda titik dan marmer sebagai identifikasi titik. Pilar harus tertanam kokoh dan stabil, tidak terganggu oleh sekitarnya

Bentuk dan ukuran pilar BM adalah seperti gambar dibawah ini :

(3)

3. PEMBUATAN PREMARK / GCP

Premark atau GCP merupakan titik dilapangan yang digunakan untuk mereferensi foto udara terhadap sistem koordinat yang digunakan, yang dapat diidentifikasi pada foto udara. Adapun Ketentuan pemasangan Premark/GCP adalah sebagai berikut:

a. Premark berupa tanda silang ( + ) yang memiliki 4 sayap dan memotong titik GCP.

b. Ukuran minimum premark di foto udara adalah panjang 10 piksel dan lebar 3 piksel untuk masing – masing sayap premark. Ukuran premark sebenarnya dilapangan menyesuaikan nilai resolusi tanah pemotretan udara.

c. Warna premark harus kontras dengan permukaan tanah atau lingkungan sekitar titik kontrol.

d. Premark terbuat dari material yang tahan cuaca, tidak mudah robek, serta tidak pudar.

(4)

e. Premark dipasang saat mendekati mulainya pemotretan udara.

f. Pada pekerjaan ini distribusi 1 GCP mewakili 100ha area yang dipetakan.

g. Jika ada beberapa titik tidak dimungkinkan memasang GCP sesuai point f diatas, maka akan didiskusikan terhadap pemberi kerja.

4. SURVEY GNSS/ GPS

Pengukuran titik kontrol dilakukan dengan memenuhi persyaratan dibawah:

a) Pengamatan GPS dilaksanakan secara diferensial dengan berbentuk radial atau jaring menggunakan receiver GPS Geodetik dual frequency;

b) Pengamatan GPS dilakukan selama mimimal 30 menit untuk setiap sesi;

c) Receiver GPS yang digunakan mampu mengamati minimal 5 (lima) satelit sekaligus pada setiap epohnya;

d) Jarak Baseline pengamatan maksimal 20 km;

5. SURVEY FOTO UDARA UAV

Survey foto udara dilakukan menggunakan UAV dengan beberapa ketentuan sebagai berikut :

a. Jalur Terbang

Arah jalur terbang yang akan dilakukan yaitu Timur-Barat atau UtaraSelatan.

Arah jalur terbang diagonal boleh digunakan dengan pertimbangan efisiensi.

Masing-masing jalur terbang harus dipotret secara berurutan dan setiap jalur terbang harus tercakup dalam 1 kali penerbangan / pemotretan. Terputusnya pemotretan dalam satu jalur diperbolehkan apabila kondisi cuaca memang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pemotretan atau dikarenakan mengubah tinggi terbang untuk penyesuaian skala. Syarat untuk menyambung jalur yang terputus adalah harus ada minimal satu model yang saling bertampalan. Setiap awal dan akhir pemotretan untuk masing - masing jalur terbang harus mencakup minimum 2 eksposur diluar batas area yang dipetakan.

b. Pertampalan

Pertampalan minimal ke muka antar foto yang berurutan adalah 60% dengan toleransi 5%. Pertampalan minimal ke samping (sidelap) pada jalur terbang

(5)

yang berdampingan adalah 30% dengan toleransi 5%. Pada daerah bergunung, overlap ditingkatkan menjadi minimal 70% dan sidelap minimal 40%, masing – masing dengan toleransi 5%. Persyaratan pertampalan diatas bertujuan untuk menghindari terjadinya area gap stereo. Apabila ditemukan gap foto atau gap stereo maka pihak Pelaksana Pekerjaan diharuskan untuk melakukan terbang ulang (re-flight) akuisisi data foto udara.

Bilamana terdapat variasi perbedaaan tinggi permukaan tanah yang cukup besar pada wilayah yang dipotret, pihak pemberi pekerjaan akan

mengijinkan untuk melakukan perubahan terhadap tinggi terbang dan nilai pertampalannya, apabila Pihak Pelaksana dapat memberikan bukti – bukti jelas terhadap perbedaan tersebut.

c. Resolusi Tanah

Resolusi tanah (GSD) yang akan di gunakan yaitu minimal memiliki resolusi tanah sebesar 15 cm.

d. Klasifikasi Tutupan Awan

Hasil pemotretan udara yang dapat diterima adalah apabila tutupan awan kurang dari 10% pada setiap foto udara.

e. Kamera Digital

Kamera digital yang digunakan adalah kamera yang mampu menghasilkan image digital sebesar 10 megapiksel atau lebih.

6. PENGOLAHAN DATA

a. Pembuatan Othophoto & DSM (Digital Surface Model)

Orthophoto adalah foto foto yang termosaik dan terorthorekstifikasi (transformasi sistem koordinat foto ke koordinat tanah menggunakan referensi 3 dimensi (easting, northing dan elevasi). Bersamaan dengan proses pembentukan orthophoto maka terbentuk juga surface hasil intersection dari beberapa foto yang bertampalan, hasil tersebut berupa DSM (Digital Surface Model). DSM yang dihasilkan minimal memiliki resolusi 32 bit dengan sampling space 1 meter x 1 meter.

b. Stereoploting Vektor 3D

DSM dan orthophoto yang sudah dibentuk sebelumnya, selanjutnya akan dibentuk menjadi model 3 (tiga) dimensi atau virtual reality secara digital, yang kemudian dari 3D tersebut di vektorisasi secara digital, baik berupa fitur

(6)

titik, garis dan luasan menggunakan Digital Photogrametry Workstation yang terinstal program Summit Evolution dan AutoCAD. Fitur permukaan bumi yang dilakukan proses streoplotting 3D berupa Jalan, Sungai, Bangunan, Titik Tinggi (Spot Height), dan Breakline. Setelah vektorisasi 3D, dilanjutkan pembuatan kontur dari data Titik Tinggi dan Breakline dengan interval kontur 0.5 meter untuk RAW data CAD dan 1 meter untuk visualisasi peta atau tergantung dari kondisi medan dan perlu dikomunikasi kepada Pemberi Kerja.

7. PEMETAAN

Setelah semua tahapan pekerjaan di atas dilakukan, dan telah diperoleh data final, maka dilakukan penyajian peta topografi dan peta foto menggunakan ArcGIS.

8. PELAPORAN

a. Laporan Akhir Pekerjaan sebanyak 1 eksemplar;

b. Data List Koordinat GCP / Premark, Data Foto Udara, Raw Data Peta format ArGIS dan CAD, Orthophoto Digital format *ecw, DSM format *geotiff;

c. Peta Foto skala 1 : 1000 digital format pdf dan cetak sebanyak 1 (satu rangkap);

d. Peta Topografi skala 1 : 1000 digital format pdf dan cetak sebanyak 1 (satu rangkap);

E. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN Jangka Waktu Pekerjaan Terdiri dari

F. PERSONAL

Personal yang diberdayakan dalam pekerjaan ini meliputi : Tim Perintis

Tim Geodetik (BM/GCP) Tim UAV/Drone

Tim Studio (Enginering)

G. PERALATAN

Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah : 1. GPS Navigasi sebanyak 1 (satu) unit;

(7)

2. GPS Geodetik sebanyak 4 (empat) unit;

3. Pesawat Tanpa Awak atau UAV sebanyak 1 (satu) unit;

4. GCS (Ground Control Station) sebanyak 1 (satu) unit;

5. DPW (Digital Photogrammetry Workstation) sebanyak 1 (satu) unit.

H. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kerja ini disusun untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Referensi

Dokumen terkait