• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO

KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR TP62125

Disusun oleh : Adelia Salsabila Anugrah

31201900004

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2023

(2)

KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO

KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR TP62125

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun oleh : Adelia Salsabila Anugrah

31201900004

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2023

(3)

i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Adelia Salsabila Anugrah NIM : 31201900004

Status : Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir Skripsi saya dengan judul

“Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang” adalah karya ilmiah yang bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam Tugas Akhir/Skripsi ini, maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, September 2023 Yang menyatakan,

Adelia Salsabila Anugrah NIM. 31201900004

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Mila Karmilah, S.T., M.T.

NIK.210298024

Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.

NIK.210296019

(4)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO

KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG Tugas Akhir diajukan kepada:

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung

FOTO

Oleh:

Adelia Salsabila Anugrah 31201900004

Tugas akhir ini telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota pada tanggal September 2023

DEWAN PENGUJI Dr. Mila Karmilah, S.T., M.T.

NIK.210298024

Pembimbing I

Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.

NIK.210296019

Pembimbing II

Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T.

NIK.220203034

Penguji

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Unissula

Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Ir. H. Rachmat Mudiyono, M.T, Ph.D.

NIK. 210293018

Dr. Hj. Mila Karmilah, S.T, M.T.

NIK. 210298024

(5)

iii

KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang pemberi rahmat, dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang”. Dalam kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mendukung, memotivasi serta membimbing dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, antara lain:

1. Ir. H. Rachmat Mudiyono, M.T., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Teknik Unissula Semarang.

2. Dr. Hj. Mila Karmilah, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran selama bimbingan sampai sidang dilaksanakan serta perbaikan laporan ini. Serta selaku dosen pengampu mata kuliah Tugas Akhir.

3. Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran selama bimbingan sampai sidang dilaksanakan serta perbaikan laporan ini.

4. Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T. selaku dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama sidang berlangsung.

5. Seluruh dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang, yang telah memberikan ilmu dan wawasan dalam menempuh perkuliahan.

6. Kedua orangtua dan kakak-kakak saya yang memberikan doa, dukungan, semangat serta kasih sayang.

7. Rekan Seperjuangan Planologi Angkatan 2019;

8. Seluruh staf bagian Administrasi Pengajaran, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang, yang telah membantu dalam urusan perijinan dan lain-lain.

9. Dinas/Instansi terkait dan Masyarakat Kelurahan Bandarharjo yang telah

(6)

iv

membantu penulis dalam memberikan data dan informasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengambaran tentang Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota kepada masyarakat luas dan khususnya kepada teman-teman Tenik Perencanaan Wilayah dan Kota.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang,

(Adelia Salsabila Anugrah)

(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

ِمْي ِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِالله ِمــــــــــــــــــْسِب

Surat At-Talaq Ayat 12

ا ْْٓوُمٰلْعٰتِل َّنُهٰنْيٰب ُرْمٰ ْلْا ُلَّزٰنٰتٰي ََّّۗنُهٰلْثِم ِض ْرٰ ْلْا ٰنِم َّو ٍت ٰو ٰمٰس ٰعْبٰس ٰقٰلٰخ ْيِذَّلا ُ ه ٰاَللّ

ٰهاَللّ َّنٰا َّو ۙە ٌرْيِدٰق ٍء ْيٰش ِ لُك ىٰلٰع ٰ هاَللّ َّنٰا ࣖ اًمْلِع ٍء ْيٰش ِ لُكِب ٰطاٰحٰا ْدٰق

Artinya: “12. Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.”

Surat Ali Imran Ayat 18

ِا ٰهٰلِا ْٓ ٰلْ َِّۗطْسِقْلاِب ۢاًمِٕىٰۤاٰق ِمْلِعْلا اوُلوُا ٰو ُةٰكِٕى ٰٰۤلٰمْلاٰو ٰۙوُه َّلِْا ٰهٰلِا ْٓ ٰلْ ٗهَّنٰا ُ هاَللّ ٰدِهٰش ٰوُه َّلْ

ُمْيِكٰحْلا ُزْي ِزٰعْلا

Artinya: “18. Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana.”

(8)

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Adelia Salsabila Anugrah

NIM : 31201900004

Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas : Teknik

Dengan ini menyerahkan karya ilmiah berupa Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi*

dengan judul :

“Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang”

dan menyetujuinya menjadi hak milik Universitas Islam Sultan Agung serta memberikan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif untuk disimpan, dialihmediakan, dikelola dalam pangkalan data, dan dipublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.

Pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh. Apabila dikemudian hari terbukti ada pelanggaran Hak Cipta/Plagiarisme dalam karya ilmiah ini, maka segala bentuk tuntutan hukum yang timbul akan saya tanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Universitas Islam Sultan Agung.

Semarang, Yang Menyatakan

(Adelia Salsabila Anugrah)

*Coret yang tidak perlu

(9)

vii

ABSTRAK

Perubahan iklim menjadi isu lingkungan yang banyak diperbincangkan oleh berbagai kalangan dalam skala global yang menyebabkan dampak negatif dalam berbagai kehidupan, termasuk kehidupan masyarakat di wilayah pesisir. Seperti halnya yang terjadi di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, salah satu wilayah pesisir yang mengalami dampak tersebut karena berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga terdampak langsung oleh perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo mengakibatkan kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana alam, hal ini menjadi pendorong utama kerentanan sosial-ekologi. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai analisis kerentanan sosial- ekologi terkait perubahan iklim wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo.

Tujuan penelitian menganalisis kerentanan sosial-ekologi sebagai dampak Perubahan Iklim yang terjadi. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Deskriptif Kualitatif Rasionalistik, dengan Analisis Sistem Sosial Ekologi. Dimana diketahui bahwa sudah adanya peran pemerintah dalam penanggulangan bencana mulai dari pra, saat, dan pasca bencana akibat adanya dampak mulai dari kerusakan infrastruktur, terganggu kesehatan lingkungan permukiman dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, adanya kerentanan mulai dari mata pencaharian, tingkat pendapatan, aset yang dimiliki oleh masyarakat, serta menurunnya pemanfaatan dan ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam.

Namun masyarakat wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo memilih untuk bertahan dengan melakukan upaya adaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

Kata Kunci : Kerentanan, Sosial Ekologi, Iklim, Pesisir

(10)

viii

ABSTRACT

Climate change is an environmental issue that is widely discussed by various groups on a global scale which causes negative impacts on various lives, including the lives of people in coastal areas. As is the case in the coastal area of Bandarharjo Village, North Semarang District, one of the coastal areas that has experienced this impact is because it is directly adjacent to the Java Sea so that it is directly affected by climate change. Climate change that is occurring in the coastal area of Bandarharjo Village has resulted in a threat to coastal areas against natural disasters, this is the main driver of socio-ecological vulnerability.

Therefore, it is necessary to conduct research on the analysis of socio- ecological vulnerability related to climate change in the coastal area of Bandarharjo Village with the aim of knowing how much socio-ecological vulnerability is as a result of the impact of climate change. The approach method used in this study is a Rationalistic Qualitative Descriptive Method with Social Ecological System Analysis. It is known that there has been a role for the government in disaster management starting from pre, during, and post-disaster due to impacts ranging from damage to infrastructure, disruption to the health of the organization's environment and decreased quality of public health, there are vulnerabilities ranging from livelihoods, income levels, assets owned by community, as well as decreasing the use and dependence of society on natural resources.

However, the people of the coastal area of Bandarharjo Village chose to survive by making adaptation efforts to the changes that occurred.

Keywords: Vulnerability, Social Ecology, Climate, Coastal

(11)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... 1

HALAMAN PENGESAHAN ... 2

KATA PENGANTAR... 3

HALAMAN PERSEMBAHAN ... 5

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... 6

ABSTRAK ... 7

ABSTRACT ... 8

DAFTAR ISI ... 9

DAFTAR TABEL ... 12

DAFTAR GAMBAR... 13

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

1.3. Tujuan Dan Sasaran ... 3

1.3.1. Tujuan Penelitian... 3

1.3.2. Sasaran Penelitian ... 4

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.4.1. Ruang Lingkup Substansi ... 4

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah ... 5

1.5. Keaslian Penelitian ... 10

1.6. Kerangka Pikir... 19

1.7. Pendekatan Dan Metodologi Penelitian ... 21

1.8. Tahapan Penelitian ... 24

1.8.1 Tahap Persiapan ... 24

1.8.2 Tahap Pengumpulan Data ... 25

1.8.3 Tahap Pengelolaan Dan Penyajian Data ... 28

1.8.4 Teknik Analisis Data ... 29

1.8.5 Penulisan Hasil Penelitian ... 31

1.9. Sistematika Penulisan ... 32

BAB II KAJIAN TEORI KERENTANAN SOSIAL- EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR ... 33

2.1. Wilayah Pesisir ... 33

2.1.1. Pengertian Wilayah Pesisir ... 33

(12)

x

2.1.2. Pengelolaan Wilayah Pesisir ... 34

2.2. Perubahan Iklim ... 35

2.3. Sosial-Ekologi ... 38

2.3.1. Pengertian Sosial-Ekologi ... 38

2.3.2. Kerentanan Sosial-Ekologi ... 39

2.3.3. Komponen Sosial-Ekologi ... 40

2.4. Matriks Teori ... 42

2.5. Sintesis Teori ... 43

BAB III KONDISI EKSISTING KERENTANAN SOSIAL- EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO ... 44

3.1. Kondisi Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 44

3.1.1 Letak Administrasi Dan Geografis Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 44

3.1.2 Klimatologi ... 49

3.1.3 Penggunaan Lahan ... 49

3.1.1 Kondisi Sosial Kependudukan... 49

3.1.2 Kondisi Infrastruktur ... 50

3.2 Dampak Perubahan Iklim ... 49

3.3 Kondisi Sosial Ekologi ... 49

3.3.1 Kondisi Sosial Ekonomi ... 49

3.3.2 Kondisi Sosial Budaya ... 50

3.3.3 Kondisi Sosial Politik ... 51

3.3.4 Kondisi Ekologi ... 51

BAB IV ANALISIS KERENTANAN SOSIAL- EKOLOGI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN BANDARHARJO ... 53

4.1. Peran Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana Di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 53

4.2. Permasalahan Dampak Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 57

4.2.1 Kerusakan Infrastruktur ... 58

4.2.2 Gangguan Masyarakat ... 59

4.3. Kerentanan Sosial – Ekologi Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 60

4.3.1 Analisis Kerentanan Sosial Ekonomi ... 60

4.3.2 Analisis Kerentanan Sosial Budaya ... 62

4.3.3 Analisis Kerentanan Sosial Politik ... 65

4.3.4 Analisis Kerentanan Ekologi ... 66

4.4. Temuan Studi ... 67

BAB V PENUTUP ... 50

5.1 Kesimpulan... 50

(13)

xi

5.2 Saran Dan Rekomendasi ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

Jurnal ... 53

Pedoman ... 55

Lampiran ... 56

Daftar Pertanyaan Wawancara ... 57

Rekapitulasi Hasil Wawancara ... 58

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian ... 10

Tabel 1. 2 Keaslian Penelitian ... 17

Tabel 1. 3 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 27

Tabel 1. 4 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 27

Tabel 2. 1 Matriks Teori Penelitian ... 42

Tabel 2. 2 Variabel, Parameter dan Indikator Penelitian ... 43

Tabel 3. 1 Luas Penggunaan Lahan RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 50

Tabel 3. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2022 ... 49

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Peta Wilayah Pesisir Kota Semarang ... 6

Gambar 1. 2 Peta Wilayah Pesisir Kecamatan Utara ... 7

Gambar 1. 3 Peta Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 8

Gambar 1. 4 Peta Wilayah Pesisir RW01 Kelurahan Bandarharjo ... 9

Gambar 1. 5 Desain Penelitian Kualitatif ... 23

Gambar 3. 1 Peta Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 45

Gambar 3. 2 Peta Kondisi Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 3 Kondisi Jalan RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 50

Gambar 3. 4 Peta Kondisi Jaringan Jalan Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 5 Kondisi Drainase RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 6 Peta Kondisi Jaringan Drainase Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 7 Kondisi Air Limbah RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 8 Peta Kondisi Jaringan Air Limbah Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 9 Air Bersih RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 10 Peta Kondisi Jaringan Air Bersih Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 11 Kondisi Persampahan RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 12 Peta Kondisi Jaringan Persampahan Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo ... 49

Gambar 3. 13 Kondisi Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 52

Gambar 3. 14 Peta Rawan Bencana Banjir Rob Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo .... 49

Gambar 3. 15 Tingkat Kesejahteraan RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 50

Gambar 3. 16 Bentuk Adaptasi RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 51

Gambar 3. 17 Pemanfaatan SDA RW 01 Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo ... 52

Gambar 4. 1 Matriks Temuan Studi ... 49

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perubahan iklim sebagai fenomena perubahan keadaan fisik atmosfer bumi, termasuk temperatur dan curah hujan, yang dapat mempengaruhi beberapa sektor kehidupan manusia (Fauziah, 2014).

Perubahan iklim yang terjadi pada saat ini telah mengubah proses alam, terutama kondisi cuaca. Perubahan tersebut berpotensi menyebabkan ancaman pada berbagai hal, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya suhu dan frekuensi badai (Dasanto & Boer, 2022).

Kenaikan suhu ini menyebabkan naiknya permukaan air laut sebagai akibat mencairnya es dan berkurangnya curah salju di belahan bumi utara dan selatan. Perubahan iklim menjadi isu lingkungan yang sering diperbincangkan oleh berbagai kalangan dalam skala global, yang berdampak negatif bagi kehidupan berbagai orang, termasuk masyarakat di wilayah pesisir (Miladan, 2022).

Wilayah pesisir dipengaruhi oleh aktivitas fisik lingkungan darat dan laut (Desmawan, 2016), karena wilayah pesisir merupakan wilayah strategis dengan topografi yang mudah untuk dikembangkan dan memiliki aksesibilitas yang sangat baik, serta wilayah yang memiliki banyak kekayaan sumber daya alam (Basuki, 2020). Oleh karena itu, wilayah pesisir banyak difungsikan sebagai kawasan strategis dalam upaya pengembangan perekonomian daerah yang menjadi sumber penghidupan masyarakat dan memiliki berbagai jenis potensi alam yang dapat dikembangkan. Sehingga, dalam konteks pembangunan berkelanjutan, wilayah peralihan ini memerlukan pengelolaan yang berkesinambungan dalam hal penggunaan lahan dan sumber dayanya, karena lingkungan pesisir sangat dinamis oleh berbagai pemanfaatan lahan yang sangat kompleks (Ilmi, 2021).

Seperti halnya dengan wilayah Kecamatan Semarang Utara, salah satunya di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo yang mengalami dampak tersebut karena Kelurahan Bandarharjo berbatasan langsung

(17)

2 dengan Laut Jawa, sehingga wilayah tersebut terkena dampak perubahan

iklim yang menyebabkan naiknya permukaan air laut, ditambah dengan adanya penurunan muka tanah, yang memperluas wilayah banjir rob di pesisir Kelurahan Bandarharjo yang setiap tahunnya meningkat dan berdampak negatif terhadap lingkungan (Lutfi, 2018).

Perubahan iklim yang terjadi di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo telah menjadikan lingkungan pesisir rentan terhadap bencana alam yang menjadi pendorong utama kerusakan sosial-ekologis (Vatria, 2014). Kehidupan di wilayah pesisir tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial dan ekologi, dimana perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pesisir tidak dapat dilakukan secara sektoral dan terpisah-pisah berdasarkan karakteristik dan sifat ekosistem pesisir yang saling berhubungan secara ekologis (Sudarmanto et al., 2021). Seiring dengan pesatnya perkembangan wilayah pesisir Kota Semarang tidak hanya memiliki potensi alam di sekitar pesisir, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti naiknya muka air laut, turunnya permukaan tanah, banjir dan rob (Karondia et al., 2022).

Sebagai umat Islam, hal ini di samping sebagai bencana, juga bermakna peringatan yang datang dari Allah SWT kepada umat manusia.

Kerusakan di muka bumi sesungguhnya tidak lain adalah ulah perbuatan manusia, yang pada akhirnya akan dirasakan akibatnya oleh manusia sendiri. Berbagai permasahan lingkungan, secara ilmiah disebabkan oleh perbuatan manusia. Dalam QS. Ar-Ruum/30:41:

َرَهَظ داَسَفْل ٱ ىِف ِ رَبْل ٱ َو ِرْحَبْل ٱ ىِدْيَأ ْتَبَسَك اَمِب ِساَّنل ٱ

َضْعَب م هَقيِذ يِل ىِذَّل ٱ

َنو ع ِج ْرَي ْم هَّلَعَل ۟او لِمَع

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan aspek lingkungan, ajaran Islam mengajarkan nilai-nilai yang berkaitan dengan lingkungan ini, dimulai dari kajian yang paling dasar dan mendasar,

(18)

3 seperti budaya bersih dan tidak melakukan kerusakan di muka bumi.

Permasalahan alam yang terjadi di wilayah pesisir tidak hanya berasal dari laut, tetapi juga dari darat. Permasalahan ekologis tersebut menambah kompleksitas permasalahan dari segi kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan yang mengharuskan penanganannya untuk berjalan beriringan dan terintegrasi satu sama lain untuk meminimalisir dampak negatif akibat konflik pemanfaatan, seperti yang terjadi di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo (Pratikno, 2014).

Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai analisis kerentanan sosial ekologi terkait perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara sebagai upaya mewujudkan dan mempertahankan pembangunan berkelanjutan pada wilayah pesisir.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian ini berfokus pada dampak dari fenomena perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo dengan menganalisis terkait bagaimana kondisi dan permasalahan sosial-ekologi wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo akibat perubahan iklim dalam upaya mewujudkan dan mempertahankan pembangunan berkelanjutan pada wilayah. Berdasarkan yang telah dijabarkan, terdapat isu permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo?”

1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis seberapa besar kerentanan sosial-ekologi sebagai dampak Perubahan Iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo sebagai upaya mewujudkan dan mempertahankan pembangunan berkelanjutan pada wilayah.

(19)

4 1.3.2. Sasaran Penelitian

Adapun sasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini antara lain:

a. Mengidentifikasi peran pemerintah terhadap kondisi wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo

b. Mengidentifikasi dampak perubahan iklim wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo

c. Menganalisis kerentanan sosial-ekologi perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo

1.4. Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1. Ruang Lingkup Substansi

Ruang lingkup substansi penelitian ini terkait dengan teori-teori yang membahas kerentanan sosial-ekologis terkait perubahan iklim di wilayah pesisir, sebagai upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Adapun batasan lingkup substansi teori yang akan digunakan dalam penelitian mencakup:

1. Menurut (Basuki, 2020), wilayah pesisir merupakan wilayah daratan yang berbatasan langsung dengan laut. Secara ekologis merupakan wilayah daratan yang masih terpengaruh oleh proses erosi seperti pasang surut, angin laut dan intrusi air laut, secara administratif merupakan batas luar hulu wilayah pesisir atau jarak yang ditentukan dari setiap garis adalah 2 km dari garis pantai. Peran wilayah pesisir dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional, regional, dan lokal diharapkan semakin meningkat di masa mendatang.

2. Perubahan iklim merupakan peristiwa berubahnya unsur iklim secara global (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dan lain-lain) pada kondisi normal. Peristiwa perubahan iklim berhubungan dengan pemanasan global yang merupakan adanya peningkatan suhu global permukaan bumi terhadap suhu rata-rata pada periode standar Badan Meteorologi Dunia (United Nations Framework Convention on Climate Change, 2007).

(20)

5 3. Menurut Berkes & Folke, 1998 dalam (Hafsaridewi et al., 2021),

memperkenalkan sosial ekologi yang membahas tentang konsep integrasi antara alam dan manusia yang saling berhubungan dan terintegrasi. Menghubungkan dimensi ekologi, ekonomi, budaya, sosial politik, dan kelembagaan dari interaksi sosial-ekologis dalam kerangka yang saling berhubungan yang mencakup keseluruhan dan kompleksitas serta dapat memberikan harapan besar dalam mencapai keberlanjutan (Folke, 2003).

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian yang menjadi batasan wilayah penelitian yang akan diamati berdasarkan kerentanan sosial-ekologinya terhadap perubahan iklim tepatnya di wilayah pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, dengan luas wilayah 1.209,85 Km2, dengan batas wilayah meliputi:

a. Sebelah Utara : Laut Jawa

b. Sebelah Selatan : Jalan Yos Sudarso c. Sebelah Barat : Kali Semarang d. Sebelah Timur : Jalan Empu Tantular

Berikut ini merupakan ruang lingkup wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi dalam penelitian.

(21)

6 Gambar 1. 1 Peta Wilayah Pesisir Kota Semarang

(22)

7 Gambar 1. 2 Peta Wilayah Pesisir Kecamatan Utara

(23)

8 Gambar 1. 3 Peta Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo

(24)

9 Gambar 1. 4 Peta Wilayah Pesisir RW01 Kelurahan Bandarharjo

(25)

10 1.5. Keaslian Penelitian

Pada keaslian penelitian ini memberikan informasi dari perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bersumber dari jurnal, artikel, karya tulis ilmiah dan skripsi, sebagai berikut:

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO NASIONAL 1 Dampak Perubahan Iklim

Terhadap Kenaikan Muka Air Laut Di Wilayah Pesisir Pangandaran, 2022

Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Vol. 9 No. 2

Bambang Dwi

Dasanto,

Sulistiyanti, Anria, Rizaldi Boer

Kuantitatif Berbagai upaya yang dilakukan untuk memprediksi dampak kenaikan muka air laut dalam bentuk mitigasi dan adaptasi.

Mitigasi dan adaptasi dapat dilakukan melalui pembangunan tembok pelindung pantai, peninggian pondasi bangunan dan jalan, serta tembok beton sungai/pantai.

2 Analisis Implementasi Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana Dalam Perspektif Sistem-Ekologi Sosial, 2021

Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Vol 7, No 1

Dini Asshaliyah

Sagala A, Wike A, Oscar Radyan Danar

Pendekatan Kualitatif

Meskipun terjadi peningkatan kualitas dalam beberapa tahun terakhir, implementasi kebijakan pengurangan risiko bencana di Jayapura masih belum optimal.

Di tingkat masyarakat, kebijakan PRB Jayapura telah mencapai berbagai aspek yang dijabarkan dalam konsep SES.

(26)

11

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO 3 Konsep Ecological City

Dalam Kerangka Konsep Ekologi Kota Dan Kota Berkelanjutan, 2021

Jurnal Planologi Vol.18 No 2

Enni Lindia Mayona Review

Literatur

Temuan penelitian

mengungkapkan bahwa ketika terlibat dalam pengelolaan ekokota, sangat penting untuk mempertimbangkan integrasi manusia sebagai komponen sosial dalam interaksinya dengan ekosistem (dikenal sebagai sosial-ekologi). Keterpaduan ini menjadi landasan bagi penyediaan jasa ekosistem dan pembangunan infrastruktur hijau perkotaan dalam metabolisme kota.

4 Pendekatan Eko-Sosio Sistem Dalam Pengelolaan Potensi Banjir Kota Semarang, 2021

Jurnal Riptek Volume 15 No.

2

Bambang

Sudarmanto, Imam Rofii

Kuantitatif Ditemukan pola keterkaitan di DAS Garang, pola hubungan antara perubahan iklim dan perubahan pola sebaran kepadatan vegetasi dan permukiman

5 Identifikasi Karakteristik Kawasan Informal Pesisir Kota Bandar Lampung Dan Kerentanan Terhadap Dampak Perubahan Iklim, 2021

Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol. 17, No.2

W.Z.Ilmi, A.M.Asbi,

T.Syam

Deskriptif Kualitatif

Hasil analisis menunjukkan bahwa cuaca ekstrem ini mungkin terjadi lebih sering dan dengan curah hujan yang lebih tinggi. Selain itu, ketika kondisi masyarakat tidak siap, hal itu dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar.

(27)

12

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO 6 Sistem Sosial Ekologi

Kawasan Desa Pesisir Kabupaten Subang, 2018 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No.

3

Muliani, Luky

Adrianto, Kadarwan Soewardi, dan Sigid Hariyadi

Kualitatif Hasil kajian menyatakan bahwa sistem sosial-ekologi di Desa Blanakan, Desa Tanjungtiga, Desa Rawameneng, dan Desa Mayangan terdiri dari jaringan sumberdaya ikan, ekosistem, lahan, dan air yang digunakan oleh nelayan, petani, dan masyarakat umum. Ketersediaan infrastruktur, baik milik pemerintah maupun swasta, memastikan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya.

7 Pendekatan Sistem Sosial – Ekologi Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu, 2018

Buletin Ilmiah “MARINA”

Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 4 No. 2

Rani Hafsaridewi,

Benny Khairuddin, Jotham Ninef, Ati Rahadiati, dan Hasan Eldin Adimu

Kualitatif Bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam mengatasi permasalahan yang kompleks dalam pengelolaan pesisir secara terpadu secara sistematis dan dapat dikembangkannya strategi yang basisnya pengetahuan dalam mengetahui proses ekologi dan sosial dalam berbagai skala dan dimensi sistem.

8 Strategi Peningkatan Resiliensi Masyarakat Pesisir Terhadap Tekanan Sosio- Ekologis (Studi Kasus Pesisir Kota Semarang), 2017

Agus Susanto Pendekatan

Kualitatif

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada tiga cara untuk meningkatkan resiliensi sebagai berikut: pengembangan sumber daya manusia (SDM); pemberian insentif yang dapat dilakukan

(28)

13

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO Jurnal Matematika, Saint, dan

Teknologi, Volume 18, Nomor 1

secara langsung; dan pembuatan tanggul, yang dapat mencakup peninggian jalan dan tanggul di sisi sungai, yang dapat mencakup aspek fisik dan ekologis yang penting.

9 Kajian Kerentanan Iklim:

Sebuah Penilaian Kembali di Wilayah Pesisir Kota Semarang, 2014

Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota

Volume 10 (3)

Annisa Nur Fauziah Kualitatif Penelitian tentang kerentanan

iklim, terutama yang berkaitan dengan pesisir Kota Semarang, bertujuan untuk mengidentifikasi elemen kerentanan yang lebih khusus, yang kemudian dapat

digunakan untuk

mengembangkan strategi

adaptasi yang

mempertimbangkan faktor-faktor yang dinilai menimbulkan kerentanan dan membatasi kemampuan masyarakat untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

10 Ketahanan Masyarakat Menghadapi Rob Di Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, 2014 Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 1

Elsa Monica. M dan Mardwi Rahdriawan

Kualitatif Adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan dan membuat lingkungan permukiman kembali nyaman. Karena rasa senasib, masyarakat Kelurahan Bandarharjo memiliki ketahanan sosial, tetapi mereka tidak

(29)

14

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO

memiliki ketahanan ekonomi karena rentan terhadap adaptasi.

11 Pengaruh Genangan Banjir Rob Terhadap Dinamika Sosial Ekonomi Masyarakat Kelurahan Bandarharjo, Semarang, 2014

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 2

Nita Septiani

Pratikno dan Wiwandari

Handayani

Kualitatif dan Kuantitatif

Kajian tersebut menunjukkan bahwa adanya korelasi antara kondisi genangan yang semakin tinggi dengan intesitas genangan yang lebih lama mempengaruhi aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya angka perpindahan penduduk yang diakibatkan oleh intensitas genangan yang lama, kondisi kesehatan masyarakat yang makin turun, terganggunya aktivitas mata pencaharian, dan tidak stabilnya tingkat pendapatan masyarakat

12 Pemetaan Kapasitas Adaptif Wilayah Pesisir Semarang Dalam Menghadapi

Genangan Akibat Kenaikan Muka Air Laut Dan

Perubahan Iklim, 2013 Forum Geografi, Vol. 27, No. 1

Ifan Ridlo Suhelmi Kuantitatif Ancaman kenaikan muka air laut

di pesisir Kota Semarang dipengaruhi oleh kapasitas adaptif wilayah pesisir dalam seberapa besar atau kecil dampak fenomena perubahan iklim.

(30)

15

NO JUDUL/TAHUN

SUMBER, VOLUME, &

NOMOR

ASPEK YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN

PENELITI METODE HASIL TEMUAN

OBJECT PERUBAHAN

IKLIM

PROBLEM SOSIAL EKOLOGI

AREA WILAYAH PESISIR KEL.

BANDARHARJO INTERNASIONAL 13 Socio-Ecological

Vulnerability Assessment And The Resulting In Spatial Pattern: A Case Study Of Semarang City, 2019

Jurnal Agraria dan Pertanahan Volume 5, No. 3

Visilya Faniza,

Wisnu Pradoto

Studi Kasus Berdasarkan temuan hasil menunjukkan bahwa hampir 28 persen kota Semarang rentan secara sosial-ekologis. Lahan yang rawan digunakan untuk pembangunan perkotaan dan pertanian.

14 Urban Systems: A Socio- Ecological System Perspective, 2017

Sociology International Journal Volume 1 Nomor 1

Beatrice Frank,

Daisha Delano, Beth Schaefer Caniglia

Kualitatif Daerah perkotaan adalah tempat di mana masyarakat dan ekosistem berinteraksi dengan cara yang kompleks dan selalu berubah. meletakkan fondasi untuk studi perkotaan dan secara eksplisit mengembangkannya melalui lensa sistem sosial- ekologi perkotaan.

15 The role of coastal plant communities for climate change mitigation and adaptation, 2013

Nature Climate Change Vol 3

Carlos M. Duarte,

Iñigo J. Losada, Iris E. Hendriks, Inés Mazarrasa, and Núria Marba

Literature Review

Paradigma baru yang diwakili oleh rekayasa lingkungan pesisir melalui penerapan ekosistem pesisir bervegetasi adalah penting untuk dipahami secara

menyeluruh. Dengan

memahaminya dengan benar, kita dapat mencapai tingkat efisiensi yang sebanding untuk melindungi pantai.

Sumber : Review Penulis, 2023

(31)

16 Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu sama secara tema atau bahasan namun akan tetap berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terutama pada ruang lingkup substansial, wilayah studi serta variabel yang akan digunakan. Oleh karena itu, keaslian dari topik penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian terdahulu, adapun penjelasannya sebagai berikut penelitian yang dilakukan pada wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo hanya melihat secara parsial tentang isu perubahan iklim dan kerentanan sosial- ekologi, maka penelitian ini sekiranya memiliki kelebihan dalam menganalisis secara komprehensif dinamika keruangan permasalahan tersebut.

Adapun penelitian yang telah dilakukan dan sekiranya sama dengan Penelitian C, antara lain penelitian A yang berjudul “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kenaikan Muka Air Laut di Wilayah Pesisir Pangandaran”. Dan terdapat penelitian B yang berjudul “Strategi Peningkatan Resiliensi Masyarakat Pesisir Terhadap Tekanan Sosio-Ekologis (Studi Kasus Pesisir Kota Semarang)”.

Perbedaan dan intisari penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

(32)

17 Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Penulis

Tabel 1. 2 Keaslian Penelitian

JUDUL PENELITIAN A

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kenaikan Muka Air Laut Di Wilayah Pesisir Pangandaran, 2022

PENELITIAN B Strategi Peningkatan Resiliensi Masyarakat Pesisir Terhadap Tekanan

Sosio-Ekologis (Studi Kasus Pesisir Kota Semarang), 2017

PENELITIAN C Analisis Kerentanan Sosial-

Ekologi Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Terhadap Perubahan Iklim, 2023 PENELITI Bambang Dwi Dasanto, Sulistiyanti,

Anria, Rizaldi Boer

Agus Susanto Adelia Salsabila Anugrah

METODE PENELITIAN Kuantitatif Pendekatan Kualitatif Deskriptif Kualitatif

HASIL TEMUAN Berbagai upaya yang dilakukan untuk memprediksi dampak kenaikan muka air laut dalam bentuk mitigasi dan adaptasi. Mitigasi dan adaptasi dapat dilakukan melalui pembangunan tembok pelindung pantai, peninggian pondasi bangunan dan jalan, serta tembok beton sungai/pantai.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada tiga cara untuk meningkatkan resiliensi sebagai berikut: pengembangan sumber daya manusia (SDM); pemberian insentif yang dapat dilakukan secara langsung;

dan pembuatan tanggul, yang dapat mencakup peninggian jalan dan tanggul di sisi sungai, yang dapat mencakup aspek fisik dan ekologis yang penting.

Analisis Kerentanan Sosial- Ekologi Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Terhadap Perubahan Iklim

KELEBIHAN &

KEKURANGAN ASPEK YANG RELEVAN BAGI

PENELITIAN D

PENELITIAN A

Beberapa hal yang relevan

Penelitian A memiliki topik bahasan yang sama dengan penelitian C yaitu terkait dengan perubahan iklim yang masih dalam wilayah pesisir, namun yang membedakan terdapat pada lokasi daerah yang tidak dapat mendukung penelitian C dan analisis dalam penelitian A yang berbeda dengan analisis yang akan dilakukan penelitian C

Penelitian A menggunakan metode kuantitatif, yang tidak relevan untuk digunakan untuk mendukung metode dalam penelitian C

(33)

18 PENELITIAN B

Beberapa hal yang relevan

Penelitian B memiliki analisis yang relevan dilakukan dalam penelitian C dan dengan lokasi penelitian yang berada di Pesisir Kota Semarang yang merupakan masih didalam lingkup lokasi penelitian C. Dan yang membedakan antara penelitian C terdapat pada topik bahasan penelitian.

Penelitian B menggunakan metode dan pendekatan Kualitatif, yang relevan untuk digunakan dalam penelitian C yang bertujuan untuk mendukung metode dalam penelitian C

Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2023

(34)

19

1.6. Kerangka Pikir

Kerangka pikir bertujuan untuk menjabarkan secara sistematis alur dalam penelitian mulai dari latar belakang hingga keluaran (output) yang berupa kesimpulan.

(35)

Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo Kerentanan Terhadap Sosial-Ekologi

OUTPUT

Bagaimana Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo

Pengembangan Wilayah Pesisir

Kelurahan Bandarharjo Perubahan Iklim

Dampak Pengembangan Wilayah Pesisir Terhadap Sosial-Ekologi Terdapat Permasalahan

Degradasi Lingkungan

Analisis Terhadap Kerentanan Sosial-Ekologi

INPUT

Kerentanan Ekologi

Kerentanan Ekonomi

Kerentanan Budaya

Kerentanan Politik Identifikasi Kondisi Wilayah

Observasi Lap

Kebijakan Tata Ruang

Ekologi PROSES

Telaah Dokumen Wawancara

Ekonomi Budaya Politik

Metode Analisis Kualitatif dengan Teknik Analisis Sistem Sosial-Ekologi

(36)

21

1.7. Pendekatan dan Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah tahapan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu fakta melalui pencarian tahapan yang telah ditentukan atau diteliti secara ilmiah, sedangkan menurut Soerjono Soerkanto, penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berdasarkan pada metode, sistematis, dan konsisten, dengan tujuan untuk mengutarakan fakta melalui analisis. Metode penelitian sebagai langkah ilmiah untuk mengumpulkan data dalam mencapai tujuan tertentu. Beberapa yang harus diperhatikan diantaranya cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan (Sugiyono, 2017).

Metodologi berfungsi sebagai sarana untuk mengarahkan pemikiran dan persepsi tentang tujuan yang ingin dicapai (Muhadjir, 1996).

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dimana penelitian deskriptif kualitatif memiliki tujuan untuk mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan dan menjawab permasalahan penelitian secara lebih mendetail dengan menggali suatu permasalahan (Wibawa, 2017). Metode kualitatif juga dapat memiliki arti sebagai metode yang digunakan dalam menemukan isu permasalahan yang terjadi, metode ini memiliki tiga hipotesis permasalahan dalam beberapa kemungkinan pada objek yang diteliti. Menurut De Vaus, 2002 metode kualitatif memberikan data terkait situasi kehidupan nyata di masyarakat, selain itu juga dapat menerima dan memahami suatu pola perilaku dalam konteks yang lebih luas.

Teknik analisis kualitatif bersifat non-linier dalam mengetahui suatu sistem secara holistik dan komprehensif dalam jangka panjang (Creswell, 2009).

Berdasarkan dari pengertian kualitatif di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang digunakan untuk mengutarakan fakta atau fenomena secara holistik- kontekstual untuk memperoleh data deskriptif pada suatu posisi melalui berbagai metode ilmiah (Suryani, 2015).Hal tersebut mendukung penelitian ini dikarenakan melihat suatu bagian parsial dalam sebuah fenomena kerentanan sosial-ekologi wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo. Adapun pada penelitian ini dilakukan secara objektif dengan variabel yang akan diuji di lapangan dalam penelitian ini telah ditentukan terlebih dahulu terkait kerentanan sosio- ekologi terhadap perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo merupakan data empiris yang menjadi kebenaran umum. Hasil kajian teoritis

(37)

22

terkait perubahan iklim dan kerentanan sosial ekologis dijadikan dasar penelitian dalam perumusan variabel, indikator, dan parameter yang menjadi pertimbangan penelitian wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo. Hasil akhir penelitian diharapkan dapat menjawab tujuan dan sasaran penelitian yang dicapai.

(38)

23 Gambar 1. 5 Desain Penelitian Kualitatif

Sumber : Hasil analisis penulis, 2023 Grand Theory

Wilayah Pesisir

Menurut (Basuki, 2020) wilayah pesisir merupakan wilayah daratan yang berbatasan langsung dengan laut.

Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan perubahan global elemen iklim (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dll) terhadap kondisi normal. Perubahan iklim ini terkait dengan pemanasan global, yang merupakan indikasi kenaikan suhu permukaan bumi secara global terhadap suhu normal/rata-rata dalam periode standar Badan Meteorologi Dunia (United Nations Framework Convention on Climate Change, 2007).

Sosial Ekologi

Berkes & Folke (1998) dalam (Hafsaridewi et al., 2021), memperkenalkan sosial ekologi yang membahas terkait konsep keterpaduan antara alam dan manusia yang saling berhubungan serta terintegrasi.

Konsep

Analisis Kerentanan Sosial-Ekologi Terkait Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo

Parameter

Keterpaduan Sektoral

Infrastruktur

Gangguan Masyarakat

Mata Pencaharian

Tingkat Kemiskinan

Status Kepemilikan Lahan

Bentuk Adaptasi

Akses Informasi

Pemanfaatan SDA

Empiris

Metode Analisis : Deskriptif Kualitatif

Teknik Analisis : Sistem Sosial-Ekologi Pengolahan Data

Pengumpulan Data

• Primer

• Sekunder

(39)

24 1.8. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang menjadi satu kesatuan sistem yang bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan penelitian. Tahapan dalam metode penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan, dan tahap analisis. Tahapan penelitian tersebut diantaranya:

1.8.1 Tahap Persiapan

Tahapan Persiapan adalah tahapan pertama pada penyusunan penelitian yang memuat permulaan untuk mengidentifikasi isu strategis, penentuan lokasi penelitian, penyusunan perijianan dan kajian literatur yang mendukung penyusunan pada tahap pertama penelitian. Berikut beberapa tahapan persiapan yang telah dilakukan sebelumnya, meliputi:

1. Penentuan Latar Belakang

Latar belakang didasarkan pada rumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian dengan mempertimbangkan fokus atau topik permasalahan yang a k a n dikaji pada penelitian ini yaitu adanya kerentanan sosial ekologi perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo. Sehingga perlu adanya upaya untuk meminimalkan dan mengendalikan pengembangan kawasan dari kerentanan yang muncul dari konflik pemanfaatan lahan tersebut. Tujuan penelitian ini analisis kerentanan sosial ekologi wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo terhadap perubahan iklim sebagai upaya mewujudkan dan mempertahankan pembangunan berkelanjutan pada wilayah.

2. Penentuan lokasi penelitian

Penentuan lokasi atau subjek yang dianggap sesuai dengan penelitian yang akan diamati berada di Wilayah Pesisir RW 01 Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Kawasan yang telah ditentukan berdasarkan kerentanan sosial ekologi perubahan iklim yang terjadi di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo.

3. Kajian teori dan literatur

Kajian Teori berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, pada langkah ini akan mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dijadikan fokus penelitian, dan juga mengkaji teori

(40)

25 terkait metode analisis yang akan digunakan untuk penelitian kerentanan sosial ekologi perubahan iklim di wilayah pesisir Kelurahan Bandarharjo.

4. Penentuan pendekatan penelitian

Parameter dipilih guna melakukan metodologi dalam penelitian

“Kerentanan Sosial-Ekologi Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir Kelurahan Bandarharjo” terkait dengan penelitian studi. Metodologi penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kualitatif.

5. Penentuan kebutuhan data

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari literatur terkait berupa data yang diolah, informasi dan lain sebagainya, sedangkan data primer didapat secara langsung di lokasi penelitian melalui observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi.

6. Penyusunan teknis pelaksanaan survei

Melalui pengumpulain data, penentuan sasaran narasumber, observasi dan form daftar pertanyaan.

1.8.2 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan dari penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara untuk menentukan kualitas penelitian. Adapun dalam hal ini teknik pengumpulan data tersebut secara garis besar dapat dijabarkan berikut ini :

1. Data Sekunder, Pengumpulan data ini dapat dilakukan sebelum melakukan survei primer. Pengumpulan data sekunder ini dengan mengumpulkan data dari sumber–sumber sekunder berupa kajian teoritis maupun telaah dokumen yang ada.

a. Telaah Dokumen

Telaah dokumen ini berupa data yang bersifat normatif yang menjadi batasan dalam teori yang terkait dengan analisis kerentanan sosial ekologi terkait perubahan iklim

(41)

26 b. Survei instansi

Dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian melalui instansi yang terkait dengan penelitian ini.

Instansi tersebut diantaranya Bappeda, Dinas Penataan Ruang, BPS, dan dinas terkait lainnya. Data yang dibutuhkan berupa fisik wilayah pesisir, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan sebagainya.

c. Kajian Literature

Dilakukan dengan mencari kajian yang berhubungan dengan kerentanan sosial-ekologi terkait perubahan iklim. Literature yang diperoleh kemudian dipelajari dan dipahami sesuai dengan yang dapat digunakan dalam penelitian.

2. Data Primer, dilakukan melalui survei primer dengan melakukan observasi/ pengamatan langsung di lapangan. Beberapa cara yang dilakukan ketika survei primer, yakni :

a.

Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memenuhi data-data sekunder yang belum diperoleh. Terkait dengan pemahaman pada masyarakat tentang isu kerentanan sosial ekologi terhadap perubahan iklim.

Pengumpulan informasi dengan menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) yang dilakukan dengan mencari responden yang mengetahui karakteristik wilayahnya. Sampel kunci berada pada stakeholders setempat yang wilayahnya terkena dampak tersebut dan dalam penelitian ini dilakukan wawancara terhadap perangkat daerah setempat serta tidak menutup kemungkinan wawancara dilanjutkan melalui snowballing berdasarkan arahan stakeholders tersebut.

b.

Pengamatan langsung (Direct Observation)

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran secara langsung terhadap yang telah disusun sebelumnya untuk dilakukan pengecekan.

Observasi yang dilakukan untuk memperoleh data sesuai kondisi

Gambar

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian
Tabel 1. 2 Keaslian Penelitian
Tabel 1. 3 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Tabel 1. 4 Teknik Pengumpulan Data Primer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semakin besar nilai indek kerentanan suatu kelurahan maka tingkat kerentanan kelurahan tersebut semakin tinggi untuk terkena dampak genangan akibat kenaikan muka air laut

Banjir akibat pasang air laut ini biasanya terjadi sepanjang tahun dan menggenangi Kota Semarang bagian pesisir, diantaranya adalah wilayah Kelurahan Bandarharjo yang dilalui oleh

Untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di daerah Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara ini, tidak bisa hanya dengan mengatasi masing-masing wilayah, namun

Berdasarakan pengamatan penulis, anggota masyarakat program DBKS di kelurahan Bandarharjo lebih aman dan sejahtera dalam setiap keluarga setelah mengikuti program

Persepsi remaja daerah pesisir tentang pengertian, dan penyebab HIV/AIDS di Tambak Lorok Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara adalah dalam kategori baik... Nursing

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka didapatkan hasil yakni pemahaman masyarakat terhadap perubahan iklim di kawasan pesisir Kecamatan Pariaman Utara adalah

Sistem pewadahan individual di RW 1, 2 dan 12 Kelurahan Bandarharjo belum menerapkan konsep pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Pada

Proyeksi Curah Hujan 2020-2039 Berdasarkan hasil perhitungan risiko iklim dengan menggunakan kerentanan 5 kuadran, terdapat 1 desa berada pada kuadran 3 yang artinya