• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerja Praktik Magang PUPR

N/A
N/A
Tok Ore

Academic year: 2024

Membagikan "Kerja Praktik Magang PUPR"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CAMAT KUTA UTARA DAN RENOVASI GEDUNG PELAYANAN

TERPADU KABUPATEN BADUNG KERJA PRAKTIK

Oleh :

I Gusti Ngurah Adi Surya Wiranatha NIM: 2005511003

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA 2024

(2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL Kampus Bukit Jimbaran, Bali Telp./Fax: (0361) 703385

Laman: www.sipil.unud.ac.id Email: [email protected]

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Laporan Kerja Praktik ini telah diujikan dan dinyatakan lulus, serta telah mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik pada Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Judul Kerja Praktik : Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara dan Renovasi Gedung Pelayanan Administrasi Terpadu Kabupaten Badung

Nama : I Gusti Ngurah Adi Surya Wiranatha NIM : 2005511003

Diuji Tanggal : 23 Januari 2024

Denpasar, …………

Menyetujui:

Dosen Pembimbing I

Anak Agung Diah Parami Dewi,ST,MT.,Ph.D.

NIP. 197405142001122001 Mengetahui:

Koordinator Program Studi Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Ir. Ida Ayu Made Budiwati, M.Sc.,P.hD NIP. 196804051994122001

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas Karunia-Nya Laporan Kerja Praktik dengan judul “Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara dan Renovasi Gedung Pelayanan Administrasi Terpadu Kabupaten Badung”.

Selama penyusunan Laporan Kerja Praktik tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Dalam hal ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Anak Agung Diah Parami Dewi, ST, MT.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing karena telah bersedia untuk membimbing dan membantu demi terselesaikannya Laporan Kerja Praktik ini

Selain itu juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa selama kegiatan kerja praktik. Tidak lupa juga untuk mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Program Studi Teknik Sipil yang memberikan semangat dan motivasi dalam proses pembuatan laporan ini. Laporan Kerja Praktik ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga sangat diharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membangun sehingga Laporan Kerja Praktik ini dapat disempurnakan kedepannya. Akhir kata, terima kasih dan semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat kepada para pembaca.

Badung, Februari 2024

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK...i

UCAPAN TERIMA KASIH...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan dan Manfaat...3

1.3 Ruang Lingkup...5

BAB II KEGIATAN KERJA PRAKTIK...13

2.1 Profil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung13 2.2 Struktur Organisasi Proyek...14

2.3 Kegiatan Selama Kerja Praktik...18

2.4 Pelaksanaan Kontruksi Terhadap Ruang Lingkup Proyek...27

2.5 Time schedule, Material, Peralatan Mekanik (Angkat & Angkut)...39

2.6 Aspek Keselamatan Kesehatan Kerja Konstruksi dan Lingkungan...47

BAB III KESIMPULAN...49

3.1 Kesimpulan...49

3.2 Saran...50

DAFTAR PUSTAKA...51

LAMPIRAN...52

(5)

DAFTAR GAMBA

Gambar 1. 1 Site Plan Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara...7

Gambar 1. 2 Lokasi Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara...8Y Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung...14

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara...15

Gambar 2. 3 Pembutan Laporan Harian...19

Gambar 2. 4 Perhitungan Volume Pekerjaan...19

Gambar 2. 5 Pengujian Slump Test...20

Gambar 2. 6 Pengawasan di Lapangan...21

Gambar 2. 7 Penyocokan Data Hasil Hitungan Dengan Shopdrawing...22

Gambar 2. 8 Pengecekkan Lembar Izin Kerja dan Approval...22

Gambar 2. 9 Rapat Bersama Dengan Pihak PUPR Kabupaten Badung...23

Gambar 2. 10 Pengecekan Sambungan Tulangan...24

Gambar 2. 11 Buku Direksi...25

Gambar 2. 12 Sampel Material dari Kontraktor...25

Gambar 2. 13 Inspeksi Lapangan...26

Gambar 2. 14 Time Schedule Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara...39

Gambar 2. 15 Material Besi (BJTS)...41

Gambar 2. 16 Material Agregat Halus...42

Gambar 2. 17 Excavator...43

Gambar 2. 18 Dump Truk...44

Gambar 2. 19 Concrete Pump...45

Gambar 2. 20 Truk Mixer...45

Gambar 2. 21 Concrete Vibrator...46 Gambar 2. 22 Concrete Mixer 47

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah suatu program yang dicetuskan oleh pemerintah untuk menghadapi tantangan di era yang semakin berkembang ini, dalam tercapainya visi dan misi pemerintah terkait terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan mengubah paradigma pendidikan perguruan tinggi di Indonesia. Program ini menekankan terciptanya kebebasan teruntuk mahasiswa/mahasiswi dalam menjalani pendidikan yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi yang dinaungi. Dengan adanya kebebasan tersebut mahasiswa/mahasiswi diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan motivasi mereka dalam terciptanya sumber daya yang unggul serta diharapkan dapat berkontribusi menciptakan bangsa yang maju dan dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.

Seiring berjalannya program tersebut terdapat berbagai macam bentuk kegiatan belajar yang ditawarkan dalam Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, salah satunya adalah kegiatan belajar di luar Perguruan Tinggi yaitu kegiatan kerja praktik yang tertuju pada sebuah instansi perusahaan maupun proyek. Kegiatan ini bertujuan untuk mahasiswa/mahasiswi mendapatkan ilmu sekaligus pengalaman langsung dilapangan yang tidak didapatkan dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi.

Untuk kesempatan ini kegiatan kerja praktik dilaksanakan di instansi pemerintahan yaitu Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, sebuah instansi yang bergerak dalam pembangunan infrastruktur di kawasan daerah Kabupaten Badung. Dengan banyaknya pembangunan dan pembugaran infrastruktur yang terdapat di daerah Kabupaten Badung, penugasan dikhususkan pada proyek Kantor Camat Kuta Utara yang berlokasi di Jalan Bedugul, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara. Pelaksanaan kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan pada

(7)

awal semester ganjil pada tanggal 1 September 2023 dan berakhir sampai dengan 8 Januari 2024.

Menurut Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan, Sarana dan prasarana pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit sudah memiliki lahan untuk kantor camat dan lahan untuk sarana dan prasarana pendukung pelayanan publik lainnya.

Dalam menunjang pelayanan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di lingkup kecamatan, fasilitas perkantoran sangat dibutuhkan agar mempermudah jalannya pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat setempat. Selain daripada itu kantor camat diharapkan dapat sebagai jembatan penghubung antara masyarakat dengan pemerintah daerah terhadap permasalahan yang sering terjadi di lingkup kecamatan. Oleh karena itu, diperlukannya sebuah tindakan dalam hal pembangunan dan pembugaran fasilitas publik untuk terciptanya kelancaran pelayanan dan terjalinnya hubungan masyarakat tersebut.

Dilaksanakannya pembangunan dan pembugaran Kantor Camat Kuta Utara ini oleh pihak Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung di latar belakangi oleh beberapa hal, yang diantaranya :

 Sesuai dengan visi Kabupaten Badung yaitu, memantapkan arah pembangunan Badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, damai dan sejahtera.

 Memberikan kemudahan fasilitas dalam melaksanakan pelayanan untuk masyarakat sekitar Kecamatan Kuta Utara.

 Pelayanan yang terdapat di Kantor Camat Kuta Utara lebih terorganisir dan dapat menjadikan para pekerja/pegawai lebih mudah dalam menangani permasalahan yang timbul di masyarakat.

 Kawasan Kantor Camat Kuta Utara lebih tertata, aman dan nyaman untuk pengunjung yang datang.

(8)

Melalui Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, melaksanakan pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara.

Proyek Pembangunan Kantor Camat Kuta Utara ini merupakan salah satu proyek yang termasuk dalam kategori untuk memenuhi persyaratan melakukan kegiatan kerja praktik dari pihak kampus, dan menjadi salah satu persyaratan kelulusan mengikuti Kurikulum 7.1 Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Sejalan dengan tercapainya hal tersebut, kegiatan kerja praktik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung ini sangat diperlukan dalam menambah pengalaman dan pengetahuan mahasiswa langsung di lapangan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat yang didapatkan dalam Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara serta terlaksananya kegiatan kerja praktik ini diantaranya :

1.2.1 Tujuan

Tujuan dari Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara yaitu :

1. Memfasilitasi masyarakat dalam melakukan urusan administrasi di Kantor Camat Kuta Utara.

2. Mewujudkan visi Kabupaten Badung dalam memantapkan pembangunan di daerah Badung yang berlandaskan Tri Hita Karana.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

4. Mempermudah melakukan koordinasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu adapun tujuan dari terlaksananya kegiatan kerja praktik pada proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara serta di instansi Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung ini ialah :

(9)

1. Mengetahui dan memahami tata cara/alur administrasi pelaksanaan proyek dengan instansi Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, seperti lembaran izin kerja, dan approval proyek.

2. Mengetahui dan memahami terkait pekerjaan pembesian, yang dimana dimulai dengan pengadaan material sampai dengan ketahap pengawasan.

3. Mengetahui dan memahami sistematis pekerjaan pengecoran, mulai dari dilakukannya uji slump beton sampai dengan melaksanakan pengecoran menggunakan concrete pump.

4. Mengetahui dan memahami kendala yang terjadi dalam pelaksanaan proyek pada Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara.

1.2.2 Manfaat

Dalam proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara, terdapat manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat ialah dari segi kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat dengan hadirnya pembangunan gedung ini.

Masyarakat dapat menikmati fasilitas yang telah disediakan di Kantor Camat Kuta Utara ini, mulai dari fasilitas pelayanan administrasi, sarana dan prasarana kantor, serta fasilitas-falitas lainnya.

Sedangkan manfaat yang didapatkan mahasiswa dalam kegiatan kerja praktik pada proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara serta di instansi Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung ini ialah :

1. Berkesempatan untuk menerapkan teori atau ilmu yang didapatkan selama perkuliahan dalam proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara.

2. Mendapatkan pengalaman secara langsung di lapangan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam menyelesaikan proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara.

3. Dapat memahami isi dokumen administrasi yang di perlukan dalam pelaksanaan proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara seperti dokumen

(10)

4. Untuk melatih diri dalam melakukan sebuah kegiatan untuk lebih disiplin dalam menghadapi dunia kerja.

5. Mendapatkan pengalaman terkait sebuah solusi mengenai keterlambatan rencana pekerjaan perminggunya yang sering terjadi di lapangan.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam pembahasan terkait ruang lingkup ini berisikan mengenai gambaran umum objek kerja praktik, instansi/perusahaan tempat dilaksanakanya kegiatan kerja praktik, item pekerjaan proyek yang sedang dilaksanakan, lokasi proyek kegiatan kerja praktik, waktu pelaksanaan, dan lingkup pekerjaan proyek.

1.3.1 Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Penataan Ruang Kabupaten Badung

Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung adalah instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang pengembangan infrastruktur yang ada pada daerah Kabupaten Badung yang dimana bertujuan untuk menjadikan perekonomian Kabupaten Badung semakin meningkat dan diharapkan dapat mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan. Visi dari Dinas PUPR Kabupaten Badung ini yaitu mewujudkan infrastruktur di bidang ke Binamargaan dan Pengairan yang mantap, baik kualitas maupun kuantitas guna mendukung Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Badung. Dalam struktur organisasi Dinas PUPR Kabupaten Badung terdapat 5 bidang yang membantu untuk terwujudnya visi tersebut yang diantaranya Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang, dan Bidang Jasa Konstruksi, Pengujian dan Peralatan. Dinas PUPR ini terletak di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung yaitu di Jalan Raya Sempidi, Mangupura, Bali. 80351.

1.3.2 Gambaran Umum Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara

Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara ini merupakan sebuah proyek yang ditujukan kepada masyarakat dalam mewujudkan kelancaran administrasi dan pelayanan kepada masyarakat disekitar daerah Kecamatan Kuta

(11)

Utara. Proyek pemerintah ini, yang dimana ownernya di pegang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung melalui Bidang Cipta Karya. Untuk pemenang tender/lelang yang diselenggarakan oleh Dinas PUPR Kabupaten Badung dimenangkan oleh PT. Melangit-Bahana KSO sekaligus sebagai kontraktor pelaksana proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara ini. Selain itu terdapat pihak kedua yang terlibat pembangunan ini yaitu CV. Bali Cipta Laras selaku konsultan perencana dan pengawas yang bertugas merencanakan Gedung Kantor Camat dan Renovasi Gedung Administrasi mulai dari persiapan K3, struktur, arsitektur, dan MEP. Berjalannya proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara ini sebagai salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Badung dalam memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat terkait kemudahan dalam urusan administrasi di daerah Kecamatan Kuta Utara. Proyek ini ditargetkan rampung pada bulan Desember 2023 yang berlangsung dari tanggal 16 Juni 2023 sampai dengan 12 Desember 2023.

Proyek Pembangunan Kantor Camat Kuta Utara ini mempunyai nilai kontrak senilai Rp 15.971.696.000,00,- (Lima Belas Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu) yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Badung, Tahun 2023. Terdapat beberapa informasi terkait proyek Pembangunan Kantor Camat Kuta Utara ini yang direncanakan sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati sebelumnya, dengan rincian tiap lantainya antara lain :

a. Lantai Basement

Luas dari lantai basement seluas 510 m2 dengan fasilitas toilet 1 unit di sebelah kiri tangga dan dapat menampung 12 unit kendaraan mobil dan 11 unit kendaraan motor.

b. Lantai 1

Luas dari lantai 1 seluas 446 m2 dengan fasilitas dan ruangan yang ada seperti Ruang Camat, Front Office, Ruang Tunggu, Ruang Sekretaris, Ruang Panel, Toilet 2 unit, Ruang Ganti, Ruang Rapat Kecil, Ruang Kasubag Umum dan

(12)

Kepegawaian, Ruang Kasubag Keuangan, Hall, Toilet Pria, Toilet Wanita, Tangga.

c. Lantai 2

Luas dari lantai 2 seluas 444 m2 dengan fasilitas dan ruangan yang ada seperti Ruang Seksi Pemerintahan, Ruang Seksi Terpadu, Ruang PKK, Ruang Seksi PDM, Ruang Panel, Ruang Seksi Sosial, Ruang Arsip, Dinas NIVO, Ruang Seksi Trantib, Toilet Pria, Toilet Wanita, Tangga.

d. Lantai 3

Luas dari lantai 3 seluas 420 m2 dengan fasilitas dan ruangan yang ada seperti Ruang Serbaguna, Ruang Sound, Ruang Pantry, Ruang Panel, Ruang Hall, Hall, Toilet Pria, Toilet Wanita, Tangga.

Gambar 1. 1 Site Plan Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara Sumber : PT. Dana Sularsa Cipta (2023)

Keterangan : 1. Padmasana

1

6 5

3 4

2

(13)

2. Penunggun Karang 3. Kantor Camat Kuta Utara

4. Gedung Pelayanan Administrasi Terpadu 5. Tiang Bendera

6. Pos Satpam

1.3.3 Lokasi Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara Untuk lokasi proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara, berlokasi di Jl. Bedugul No.2, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali dan merupakan salah satu tempat yang ramai dengan aktivitas penduduknya.

Gambar 1. 2 Lokasi Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara Sumber :Google Earth Pro (2023)

(14)

1.3.4 Waktu Pelaksanaan

A. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Pelaksanaan kegiatan kerja praktik pada Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung yang ditugaskan di proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara dilaksanakan dengan kurun waktu 6 (enam) bulan, terhitung dari tanggal 1 September 2023 sampai dengan 8 Januari 2024.

B. Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara

Untuk proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara dikerjakan dengan lamanya kontrak 180 hari atau selama 6 bulan dan terhitung dari tanggal 16 Juni 2023 sampai dengan 12 Desember 2023.

1.3.5 Lingkup Pekerjaan Proyek

Dalam lingkup pekerjaan proyek Pembangunan dan Renovasi Kantor Camat Kuta Utara terdapat beberapa lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai kontrak kerja yang diserahkan pada Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung antara lain :

I. Pekerjaan Persiapan I.A K3

I.A.1 Penyiapan RK3K

I.A.2 Sosialisai dan Promosi K3 I.A.3 Alat Pelindung Kerja I.A.4 Alat Pelindung Diri I.A.5 Asuransi dan Perijinan I.A.6 Personil K3

I.A.7 Fasilitas Sarana Kesehatan I.A.8 Rambu-Rambu

I.A.9 Lain-Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 II. Pembangunan Gedung

(15)

II.A Pekerjaan Standar Struktur II.A.1 Bassement

II.A.2 Lantai 1 II.A.3 Lantai 2 II.A.4 Lantai 3 II.A.5 Canopy II.A.6 Kap dan Atap

II.B Pekerjaaan Standar Arsitektur

II.B.1 Pekerjaan Pasang Dan Pelapis Dinding II.B.2 Pekerjaan Pasangan Lantai

II.B.3 Pekerjaan Pasangan Plafond + Partisi II.B.4 Pekerjaan Pasangan Pintu Dan Jendela II.B.5 Pekerjaan Pengecatan

II.B.6 Pekerjaan Railling Tangga II.B.7 Pekerjaan Arsitektur Canopy II.C Pekerjaan Standar MEP

II.C.1 Pekerjaan Sistem Air Bersih

II.C.2 Pekerjaan Sistem Air Kotor Dan Air Bekas Toilet II.C.3 Pekerjaan Instalasi Penerangan Dan Daya

II.C.4 Pekerjaan Armatur Lampu-Lampu II.D Pekerjaan Non Standar Struktur

II.D.1 Pekerjaan Borefile Untuk Penahan Tanah Dan Pondasi Genset II.E Pekerjaan Non Standar Arsitektur

II.E.1 Pekerjaan Interior

II.E.1.1 Pekerjaan Pasangan Dan Pelapis Dinding II.E.2 Pekerjaan Style Bali Pada Bangunan Utama II.E.3 Pekerjaan Style Bali Pad Bangunan Canopy II.F Pekerjaan Non Standar MEP

II.F.1 Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing

II.F.1.1 Pekerjaan Peralatan Dan Intalasi Air Bersih

(16)

II.F.1.2 Pekerjaan Pemadam Kebakaran

II.F.1.3 Pekerjaan Sistem Tata Udara/Air Conditioning II.F.2 Pekerjaan Elektrikal

II.F.2.1 Pekerjaan Panel

II.F.2.2 Pekerjaan Kabel Feeder

II.F.2.3 Pekerjaan Rak Kabel/Tray Kabel

II.F.2.4 Pekerjaan Penangkal Petir(Electro Statis) II.F.2.5 Pekerjaan Amprah Daya Listrik

II.F.2.6 Pekerjaan Genset II.F.3 Pekerjaan Elektronika

II.F.3.1 Pekerjaan Sistem Telephone II.F.3.2 Pekerjaan Sistem Data Komputer II.F.3.3 Pekerjaan Sistem Sound

II.F.3.4 Pekerjaan Sitem CCTV II.F.3.5 Pekerjaan Sistem MATV III. Pekerjaan Penataan Halaman

III.1 Pekerjaan Saluran Air Hujan Pembuangan III.2 Pekerjaan Area Parkir

III.3 Pekerjaan Papan Nama Dan Kolam III.4 Pekerjaan Candi Bentar

III.5 Pekerjaan Tembok Penyengker Depan III.6 Pekerjaan Paduraksa

III.7 Pekerjaan Tempat Suci III.8 Pekerjaan Penunggun Karang III.9 Pekerjaan Tiang Bendera III.10 Pekerjaan Lampu Taman III.11 Pekerjaan Landscape III.12 Pekerjaan Toilet Difable

IV. Pekerjaan Gedung Pelayanan Administrasi Terpadu IV.1 Pekerjaan Struktur

(17)

IV.1.1 Pekerjaan Galian, Urugan, Pasang dan Lantai Kerja IV.1.2 Pekerjaan Beton Pondasi Telapak K-300

IV.1.3 Pekerjaan Beton Bertulang K-300 IV.1.4 Pekerjaan Baja WF+GRC

IV.2 Pekerjaan Arsitektur IV.2.1 Pekerjaan Dinding

IV.2.2 Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Daun Jendela IV.2.3 Pekerjaan Kunci Dan Penggantung

IV.2.4 Pekerjaan Style Bali IV.2.5 Pekerjaan Lantai

IV.2.6 Pekerjaan Plafon + Partisi IV.2.7 Pekerjaaan Pengecatan

IV.2.8 Pekerjaan Instalasi Air Bersih Dan Kotor IV.2.9 Pekerjaan Sanitair

IV.2.10 Pekerjaan Instalasi Penerangan Daya IV.2.11 Pekerjaan Armatur Lampu

IV.2.12 Pekerjaan Panel IV.2.13 Pekerjaan Elektronika IV.2.14 Pekerjaan AC

IV.3 Pekerjaan Perbaikan Tangga Penghubung IV.4 Pekerjaan Interior

(18)

BAB II

KEGIATAN KERJA PRAKTIK

2.1 Profil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur dan tata ruang di setiap daerahnya. Dalam hal ini khususnya di Pemerintahan Kabupaten Badung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berlokasi di Jalan Raya Sempidi, Mangupura, Bali. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung memiliki sebuah visi dan misi dalam mewujudkan suatu pembanguan di daerah Kabupaten Badung, yang diantaranya :

A. Visi

Mewujudkan infrastruktur di bidang ke Binamargaan dan Pengairan yang mantap, baik kualitas maupun kuantitas guna mendukung Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Badung.

B. Misi

1. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur.

2. Meningkatkan kualitas perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di bidang kebinamargaan dan pengairan.

4. Penegakan supremasi hukum di bidang kebinamargaan dan pengairan.

5. Pembangunan dan peningkatan serta operasi dan pemeliharaan jaringan jalan agar dapat menumbuhkembangkan sektor-sektor perekonomian, baik sektor produksi/primer, sektor sekunder dan sektor tersier.

6. Perlindungan sumber-sumber air permukaan, penataan serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pengairan, baik sungai, jaringan irigasi maupun DAM/Bendung.

(19)

7. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (Subak, Lembaga Adat, Lembaga Pemerintahan dan Non Government Organization).

8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang kebinamargaan dan pengairan.

Selain memiliki visi dan misi terdapat juga struktur organisasi dalam melakukan sebuah koordinasi yang cepat dan baik dalam melakukan pelayanan infraksruktur di setiap kecamatan. Berikut gambar struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung.

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung

(20)

2.2 Struktur Organisasi Proyek

Pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Uatra adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara

2.2.1 Owner

Pemilik proyek atau owner adalah seorang atau instansi yang memiliki proyek dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan proyek. Tugas dari pemilik proyek yaitu, menunjuk konsultan perencana untuk mendesain gambar rencana bangunan, menunjuk konsultan pengawas untuk mengawasi pelaksanaan proyek, menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek, membuat surat perintah kerja (SPK), mengesahkan atau menolak perubahan dokumen kontrak yang telah disepakati atau direncanakan dan meminta pertanggung jawaban terhadap direktur pelaksana.

2.2.2 Direktur Pelaksana

Direktur Pelaksana bertugas untuk mengarahkan, mengontrol, dan mengawasi seluruh pelaksanaan proyek konstruksi, menyusun dan mengevaluasi rencana kerja proyek, mengkoordinasikan dengan berbagai pihak terkait dalam proyek konstruksi, mengambil keputusan strategis terkait perencanaan dan pelaksanaan proyek, dan memastikan tujuan proyek tercapai.

(21)

2.2.3 Manajer Pelaksanaan Proyek

Manajer Pelaksanaan Proyek bertugas mengawasi seluruh aspek proyek, termasuk perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan anggaran, jadwal, dan standar kualitas yang ditetapkan,

2.2.4 Manajer Teknik

Manajer Teknik bertugas merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi aspek teknis proyek, mengkoordinasikan dengan tim perencanaan dan desain, memastikan bahwa pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standar teknis yang ditentukan, dan menyelesaikan masalah teknis yang timbul selama pelaksanaan proyek.

2.2.5 Ahli K3 Konstruksi

Ahli K3 Konstruksi bertugas untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko dan bahaya di tempat kerja, menerapkan program dan kebijakan K3 pada proyek konstruksi, mengawasi kepatuhan terhadap peraturan K3, dan memberikan pelatihan dan saran K3 kepada karyawan.

2.2.6 Quantity Surveyor

Quantity Surveyor bertugas mengestimasi dan menghitung jumlah bahan, modal, dan waktu yang dibutuhkan dalam proyek, Menyusun dan mengelola anggaran proyek, menawarkan saran teknis terkait biaya dan penghematan, mengukur dan mengontrol pengeluaran proyek.

2.2.7 Manajer Keuangan

Manajer Keuangan bertugas mengelola anggaran proyek dan mengawasi pengendalian keuangan, melakukan proyeksi keuangan dan analisis biaya, menyiapkan laporan keuangan kepada manajemen dan pemangku kepentingan, mengoordinasikan pembayaran kepada rekanan dan pihak terkait lainnya.

2.2.8 Pelaksana Lapangan

Pelaksana Lapangan bertugas melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan rencana dan spesifikasi, memimpin tim kerja dan mengawasi para pekerja,

(22)

menjalankan kontrol kualitas pekerjaan di lapangan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di lapangan.

2.2.9 Pelaksana Baja

Pelaksana Baja bertugas membangun dan memasang konstruksi baja, melakukan pengukuran, pemotongan, dan pengeboran baja, mengelas dan memasang struktur baja sesuai dengan desain, mengawasi keamanan dan kualitas kerja baja.

2.2.10 Pelaksana Elektronika

Pelaksana Elektronika bertugas memasang dan menguji sistem elektronika dalam proyek konstruksi, memasang sistem kelistrikan dan panel listrik, memasang dan mengonfigurasi sistem keamanan dan alarm, memastikan keselamatan dan keandalan sistem elektronika.

2.2.11 Juru Gambar

Juru Gambar bertugas membuat dan mengubah desain teknis proyek konstruksi, membuat gambar kerja, rancangan, dan spesifikasi teknis, mengatur dan mengelola dokumen dan database gambar, berkoordinasi dengan tim desain dan perencanaan.

2.2.12 Logistik

Logistik bertugas mengidentifikasi kebutuhan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam proyek, melakukan perbandingan harga, dan melakukan pengadaan secara efisien, memastikan ketersediaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan oleh tim konstruksi, mengatur dan mengawasi transportasi bahan, peralatan, dan tenaga kerja ke lokasi proyek.

2.2.13 Administrasi

Administrasi bertugas mengelola data karyawan, termasuk data pribadi, kontrak kerja, absensi, dan pembayaran upah, memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan dan melakukan penggajian secara tepat waktu, memastikan bahwa semua dokumentasi dan persyaratan proyek sesuai dengan peraturan dan perjanjian yang berlaku, membantu dalam penyusunan jadwal proyek dan

(23)

memastikan bahwa semua kegiatan proyek berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2.3 Kegiatan Selama Kerja Praktik

Selama kegiatan kerja praktik, mahasiswa diberikan beberapa tugas oleh Quanity Surveor (QS)Site Manager (SM), Site Engginer (SE), Project Manager (PM) sesuai dengan apa yang dibutuhkan proyek baik di lapangan maupun untuk memenuhi keperluan administrasi proyek. Dengan diberikannya tugas tersebut diharapkan mahasiswa dapat belajar dan mendapat pengalaman dalam pengerjaan sebuah proyek konstruksi. Adapun tugas yang diberikan beragam mulai dari mengawasi suatu pekerjaan melaporkan pekerjaan harian, dan lain lain. Untuk lebih rincinya kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan kerja praktik di proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara adalah sebagai berikut:

2.3.1 Membuat Laporan Pekerjaan Harian

Dalam pelaksanaan sebuah proyek konstruksi baik pekerjaan pemerintah maupun swasta maka ada beberapa laporan yang harus disiapkan dan dilaporkan terhadap progress pelaksanaan pekerjaan salah satunya adalah laporan pekerjaan harian. Selama kegiatan kerja praktik berlangsung mahasiswa ditugaskan untuk membuat laporan pekerjaan harian. Laporan pekerjaan harian memberikan informasi tentang perkembangan proyek sehingga kemajuan proyek dapat dipantau secara teratur. Laporan pekerjaan harian juga dapat membantu dalam mengidentifikasi isu atau resiko yang mungkin timbul dalam proyek. Dengan dibuatnya laporan harian maka dapat dilakukannya evaluasi kerja dengan memandingkan apa yang direncanakan dengan apa yang dicapai pada proyek.

(24)

Gambar 2. 3 Pembutan Laporan Harian 2.3.2 Menghitung Volume Pekerjaan

Perhitungan volume pekerjaan pada suatu proyek dibutuhkan untuk menganalisis jumlah bahan yang dibutuhkan, menentukan waktu pelaksanaan serta menghitung biaya yang akan dikeluarkan dalam proses konstruksi. Selama kegiatan kerja praktik berlangsung mahasiswa diberikan tugas untuk menghitung beberapa volume pekerjaan yang diberikan seperti pekerjaan struktur, finishing dan yang lainnya.

Gambar 2. 4 Perhitungan Volume Pekerjaan

(25)

2.3.3 Pengujian Slump Beton

Slump test beton merupakan sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kadar kekentalan campuran beton yang diproduksi sehingga dapat mencapai kuat tekan beton rencana. Pada proyek saat beton ready mix datang maka akan dilakukan slump test terlebih dajulu sebelum dilakukannya pengecoran, baik itu pengecoran pondasi, sloof, kolom, dan balok. Mahasiswa dapat mengamati selama kegiatan slump test berlangsung dan membandingkan hasilnya dengan kuat beton tekan rencana.

Gambar 2. 5 Pengujian Slump Test 2.3.4 Pengawasan Lapangan

Pengawasan Lapangan pada suatu proyek berfungsi untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Dengan melakukan pengawasan lapangan, ketidaksesuaian atau kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat diidentifikasi dan diperbaiki segera sehingga proyek dapat berjalan dengan efisien dan tepat waktu. Mahasiswa rutin ditugaskan untuk melakukan pengawasan lapangan, dengan melakukan pengawasan lapangan mahasiswa dapat belajar bagaimana proses dari suatu pekerjaan itu

(26)

dilakukan, mahasiswa juga dapat mengamati kesesuaian pekerjaan di lapangan dengan gambar rencana.

Gambar 2. 6 Pengawasan di Lapangan 2.3.5 Penyesuaian Data Hasil Hitungan dengan Shopdrawing

Penyesuaian hasil hitungan dengan shopdrawing bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan gambar rancangan yang sudah ada.

Dalam banyak proyek konstruksi, hitungan atau perhitungan matematis tidak selalu dapat menggambarkan dengan sempurna keadaan fisik yang akan direalisasikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian dengan menggunakan shopdrawing atau gambar rancangan yang menggambarkan secara detail bentuk dan spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan. Dengan melakukan penyesuaian ini, diharapkan pekerjaan dapat sesuai dengan desain yang diinginkan sehingga dapat meminimalkan kesalahan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi. Dengan melakukan pekerjaan ini diharapkan mahasiswa dapat mempelajari perhitungan yang sesuai dengan shopdrawing.

(27)

Gambar 2. 7 Penyocokan Data Hasil Hitungan Dengan Shopdrawing 2.3.6 Mengurus Izin Kerja dan lembar approval dari kontraktor

Mahasiswa ditugaskan untuk memeriksa kelengkapan izin kerja serta lembar approval selama kegiatan kerja praktik berlangsug. Izin kerja berfungsi untuk memberikan kejelasan dan persetujuan resmi kepada kontraktor untuk memulai atau melanjutkan pekerjaan, serta memberikan perlindungan hukum dalam hal ada perselisihan atau masalah selama pelaksanaan proyek. Sementara itu, lembar approval dari kontraktor berfungsi sebagai bukti bahwa pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan dan standar yang ditentukan, serta memberikan kepastian bahwa proyek dapat melanjutkan tahap berikutnya.

Gambar 2. 8 Pengecekkan Lembar Izin Kerja dan Approval 2.3.7 Rapat dengan pihak PU

Pihak PUPR kerap mengadakan rapat dengan pihak pelaksana proyek dan kami selaku mahasiswa kerap dilibatkan dalam kegiatan rapat tersebut. Rapat

(28)

biasanya membahas adendum, perkembangan dan juga kendala proyek. dengan terlibat di kegiatan rapat diharapkan mahasiswa dapat belajar bagaimana proses dalam mendirikan sebuah bangunan konstruksi dan bagaimana manajemen konstruksinya.

Gambar 2. 9 Rapat Bersama Dengan Pihak PUPR Kabupaten Badung 2.3.8 Job Request

Melaksanakan Job Request dari pembimbing, tindakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek proyek berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memastikan kelancaran pelaksanaan serta pemenuhan target waktu dan anggaran.

Detail Pekerjaan yang diberikan Pengecekan Proyek Konstruksi:

a. Tujuan Pengecekan

Memastikan bahwa pekerjaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh konsultan perencana.

b. Ruang Lingkup Pengecekan

Verifikasi kemajuan fisik konstruksi sesuai jadwal, pengecekan kualitas bahan dan pekerjaan, validasi kepatuhan terhadap regulasi keselamatan dan lingkungan. Dan evaluasi pemenuhan standar keamanan konstruksi.

c. Metode Pengecekan:

(29)

Inspeksi visual langsung di lapangan, analisis dokumentasi proyek dan komunikasi dengan kontraktor pelaksana untuk klarifikasi.

d. Pelaporan

Pembuatan laporan pengecekan dengan mencantumkan temuan, rekomendasi, dan tindakan perbaikan yang diperlukan.

Gambar 2. 10 Pengecekan Sambungan Tulangan

Setelah melakukan Pengecekan dilanjutkan dengan Pengisian Buku Direksi Proyek a. Tujuan Pengisian Buku Direksi

Menyajikan catatan yang lengkap dan akurat mengenai perkembangan proyek, keputusan penting, dan perubahan signifikan yang terjadi selama pelaksanaan.

b. Ruang Lingkup Pengisian Buku Direksi

Pencatatan pertemuan direksi proyek, dokumentasi keputusan strategis dan perubahan desain serta perekaman perubahan anggaran dan jadwal.

c. Metode Pengisian Buku Direksi

Partisipasi dalam pertemuan direksi proyek dan pengumpulan informasi dari tim proyek terkait.

d. Pelaporan

Penyusunan buku direksi proyek yang mencerminkan perkembangan proyek

(30)

Gambar 2. 11 Buku Direksi

2.3.9 Pengecekan Material Bangunan(Mengecek Material Menyesuaikan Spek Dengan Sampel Kontraktor)

Pengecekan suatu material bangunan merupakan sebuah langkah penting dalam proses pelaksanaan konstruksi dalam memastikan bahan atau material yang digunakan sudah memenuhi spesifikasi yang telah disepakati didalam kontrak kerja.

Proses pengecekan ini melibatkan sebuah perbandingan dan penyesuaian antar spesifikasi proyek serta sampel material yang telah disediakan oleh kontraktor.

Dalam pengecekan ini langkah pertama yang mahasiswa lakukan adalah memahami spesifikasi material yang telah ditetapkan didalam kontrak kerja seperti jenis material, mutu, ukuran, dan karakteristik teknis lainnya. Selanjutnya penerimaan sampel yang diberikan oleh kontraktor dan memastikan bahwa sampel yang diberikan sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

Gambar 2. 12 Sampel Material dari Kontraktor

(31)

2.3.10 Action Plan dan Inspeksi Lapangan

Action plan merupakan dokumen yang memuat langkah-langkah konkret yang harus diambil oleh pengawas proyek guna memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek konstruksi. Biasanya, action plan disusun berdasarkan evaluasi dan pemantauan yang dilakukan oleh pengawas proyek selama proyek berlangsung.

Dokumen ini mencakup langkah-langkah perbaikan atau peningkatan yang diperlukan agar proyek tetap sesuai dengan rencana, spesifikasi, dan standar yang telah ditetapkan. Action plan membantu meminimalkan risiko serta masalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek konstruksi.

Sementara itu, inspeksi lapangan proyek adalah kegiatan pemeriksaan langsung untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana, spesifikasi, dan standar yang telah ditetapkan. Dalam konteks kerja praktik, mahasiswa terlibat secara aktif dalam proyek dan melakukan inspeksi lapangan. Hasil dari inspeksi ini, seperti temuan kejanggalan, rekomendasi, dan langkah-langkah perbaikan, didokumentasikan dalam buku direksi. Diskusi mingguan diadakan untuk membahas hasil inspeksi, dan ide-ide serta rekomendasi mahasiswa diintegrasikan ke dalam action plan untuk minggu berikutnya. Dengan demikian, kontribusi mahasiswa tidak hanya diakui tetapi juga diimplementasikan dalam upaya perbaikan dan pengembangan proyek, menciptakan lingkungan kerja kolaboratif dan memberikan pengalaman berharga.

(32)

Gambar 2. 13 Inspeksi Lapangan

2.4 Pelaksanaan Kontruksi Terhadap Ruang Lingkup Proyek 2.4.1 Pekerjaan Persiapan

Dalam pekerjaan persiapan terdapat beberapa lingkup pekerjaan yaitu penyiapan RK3K, Sosialisasi dan Promosi K3, Persiapan alat pelindung kerja, Persiapan alat pelindung diri, persiapan asuransi dan perijinan, persiapan personil K3, persiapan fasilitas dan sarana kesehatan, persiapan rambu-rambu dan lain-lain terkait dengan pengendalian Risiko K3.

1. Penyiapan RK3K

RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU.

2. Sosialisasi dan Promosi K3

Sosialisasi dalam rangka Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan para pegawai mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga dapat menerapkan budaya K3 untuk preventif terjadinya accident di lingkungan kerja.

(33)

3. Alat Pelindung Kerja

APK (Alat Pelindung Kerja ) adalah semua sarana pelindung bagi para pekerja di lapangan terhadap bahaya ketika melakukan pekerjaan, yaitu membuat kondisi selamat (Safe Condition) untuk bekerja. Contoh alat pelindung kerja yaitu Jaring pengaman (Safety Net), Tali keselamatan (Life Line), Penahan jatuh (Safety Deck), Pagar pengaman (Guard Railling), Pembatas area (Restricted Area), Pelindung jatuh (Fall Arrester), dan Perlengkapan keselamatan bencana.

4. Alat Pelindung Diri

APD (Alat Pelindung Diri) adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi diri para pekerja dari bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja.

contoh alat pelidung diri yaitu helm (safety helmet), pelindung pendengaran (hearing protection), kacamata pengaman, masker, pelindung wajah (face shield), sarung tangan, rompi kerja, dan sepatu.

5. Asuransi dan Perijinan

Asuransi dan perijinan sangat penting dalam proyek konstruksi. Ada beberapa jenis asuransi yang diperlukan untuk proyek konstruksi, seperti Asuransi Jaminan Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Asuransi Professional Indemnity (PI) dan Asuransi Mesin Konstruksi. Untuk perijinan, ada beberapa jenis perijinan yang diperlukan dalam proyek konstruksi, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan dan Izin Gangguan.

6. Personil K3

Personil K3 harus dipilih yang kompeten pada bidang K3 agar keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu proyek konstruksi terjamin. biasanya personil K3 dibagi menjadi Ahli k3 Umum dan Ahli K3 Konstruksi Utama, Madya dan Muda.

7. Fasilitas Sarana Kesehatan

Fasilitas sarana kesehatan yang diperlukan pada proyek konstruksi antara lain, P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), ruang tunggu sementara, fasilitas medis, toilet dan lainnya.

8. Rambu-Rambu

(34)

Rambu-rambu yang penting terdapat pada proyek konstruksi yaitu rambu keselamatan, rambu evakuasi, rambu penggunaan alat berat, rambu penggunaan tangga dan scaffolding, rambu bahaya dan ramu tanda lokasi.

2.4.2 Pembangunan Gedung

Dalam lingkup pelaksanaan pembangunan gedung terdapat 6 sub pekerjaan yaitu pekerjaan standar struktur, pekerjaan standar arsitektur, pekerjaan standar MEP, Pekerjaan Non standar struktur, Pekerjaan non standar arsitektur dan Pekerjaan non standar MEP.

1. Pekerjaan standar struktur a. Kolom

Pelaksanaan pekerjaan kolom dapat bervariasi tergantung pada proyek konstruksi, ukuran kolom, jenis material yang digunakan, dan kondisi lapangan.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan kolom yaitu, perencanaan dan desain, persiapan lokasi, persiapan bahan, penyusunan tulangan, pemasangan bekisting, pengukuran dan pemeriksaan, pengadukan beton, pengecoran beton, pemadatan beton, pemaduran dan penyusutan, pemeliharaan dan pengawasan, pembebasan bekisting, finishing, pemantauan dan pengujian kualitas.

b. Sloff

Pelaksaan yang harus diperhatikan yaitu, Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan sloof beton.

Menyiapkan sepatu kolom, Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.

Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom. Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat

(35)

pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.

Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.

c. Ring balok

Sebelum dilanjutkan pekerjaan pemasangan ring balok, perlu disesuaikan segala ukuran, penempatan, dan sambungan yang akan dilakukan dgn gambar kerja, dan disetujui oleh pihak direksi. Kayu Kelas I dengan ukuran 5/10 diposisikan pada tempatnya untuk mengikat tiap tiang yang ada. Untuk setiap sambungan antara tiang kolom dan ring balok akan menggunakan minimal 4 buah paku.

Sambungan ring balok dan kolom harus dipastikan kuat sebelum pekerjaan lainnya dilanjutkan. Setelah terpasang, kelurusan bidang ring balok dicek dengan bantuan waterpass dan alat ukur. Dimana dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan kerja.

d. Plat lantai

Berikut adalah Metode pelaksanaan plat lantai yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan proses pemasangan dan fabrikasi bekisting dan besi bedasrkan ukuran dan elevasi yang telah ditetapkan pada gambar kerja.

2. Melakukan koordinasi dan inspeksi dengan konsultan dan manajemen konstruksi dengan tujuan untuk mengetahui dan mengecek kelayakan pekerjaan pengikatan besi yang sudah dikerjakan.

3. Setelah mendapatkan izin maka dilanjutkan proses pengecoran yang sekaligus dilakukan proses pemadatan beton serta perawatan beton (curing) bedasrkan metode pekerjaan umum.

e. Tangga

Berikut ini adalah tahapan proses pada metode pelaksanaan tangga yang disesuaikan dengan tahapan gambar yaitu sebagai berikut:

(36)

1. Melakukan pemeriksaan pada bekisting dan besi posisi tangga harus cocok dengan ukuran dan elevasi gambar kerja yang sudah mendapatkan persetujuan oleh Manager Konstruksi dan Pengawas.

2. Melakukan pemeriksaan stek tangga dengan tujuan untuk mengetahui apakah jumlah besi pada stek tangga sudah tercukupi.

3. Melakukan pembuatan perancah perkuatan plat tangga dengan menggunakan frame sesuai dengan elevasi yang telah ditetapkan.

4. Melakukan proses pemasangan bekisting dengan fungsi sebagai acuan dalam proses pembuatan anak tangga.

5. Jika bekisting pada plat tangga sudah siap maka dilanjutkan dengan proses pengikatan pembesian tangga.

6. Untuk menghindari pergeseran ataupun kerusakan pada saat proses pengecoran maka harus lebih memperhatikan kekuatan pada stoodstood kayu yang terletak pada anak tangga.

f. Rangka Atap

Berikut ialah tahapan metode pelaksanaan rangka atap:

1. Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku, alat yang biasa digunakan adalah selang air waterpass dan penyiku sebagai alat tambahannya.

2. Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua bagian bangunan dan memastikannya tersambung ke semua bagian dengan benar.

3. Mengukur jarak yang dibutuhkan antar kuda-kuda dengan meteran

4. Memberikan tanda untuk meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan gambar atap yang sudah dibuat.

5. Kuda-kuda dibentuk dengan menyatukan batang-batang profil dengan disekrup menggunakan bor listrik dan hexagonal socket. Kuda-kuda ini dirakit terlebih dahulu. Sistem interlock antara kuda-kuda dapat menjamin kestabilan kuda-kuda terhadap semua beban yang bekerja pada rangka atap.

(37)

6. Pemasangan rangka atap meliputi: struktur rangka kuda-kuda, balok, tembok, dan angkur ke ring balok berupa dynabolt, konektor antara kuda- kuda dengan top plate, pekerjaan struktur pengaku (bracing), dan pekerjaan reng sesuai kebutuhan jenis penutup atap

7. Cek setiap sambungan profil apakah sudah benar-benar tepat atau belum h. Pasang penutup atap setelah keseluruhan rangka atap telah terpasang dan siap menahan beban.

8. Pasang penutup atap setelah keseluruhan rangka atap telah terpasang dan siap menahan beban.

2. Pekerjaan standar arsitektur

Pasang Dan Pelapis Dinding, Pekerjaan Pasangan Lantai, Pekerjaan Pasangan Plafond + Partisi, Pekerjaan Pasangan Pintu Dan Jendela, Pekerjaan Pengecatan, Pekerjaan Railling Tangga, Pekerjaan Arsitektur Canopy.

a. Pasangan Dinding

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan.

2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen.

3. Bata ringan direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air.

4. Memasang bata ringan pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).

5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata ringan.

(38)

6. Kemudian bata ringan disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan.

7. Setelah tinggi pasangan bata ringan mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor beton kolom praktis.

8. Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding dengan bantuan benang.

9. Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen, sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.

b. Pasangan Lantai

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan lantai dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Buat adukan untuk pasang keramik.

2. Pasang benang untuk sumbangan mendapat pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.

3. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat.

4. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

5. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

6. Pada ketika pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat permukaan lantai keramik yang rata.

7. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

8. Setelah pemasangan lantain keramik selesai.

c. Pasangan Plafond

(39)

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan plafond dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pemasangan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat pengait rangka plafond telah final dikerjakan dan tertutup dengan atap atau dak beton.

2. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk menerima permukaan plafond yang rata air.

3. Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah final dilaksanakan, lembaran plafond dapat dipasangkan.

4. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm, dipinggir materi penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.

5. Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan papan penutup langit-langit.

6. Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.

d. Pasangan Partisi

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan plafond dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pertama melakukan pengukuran untuk menentukan dan menandai (marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding partisi.

2. Selanjutnya pemasangan rangka dinding partisi. Potong rangka dengan ukuran sesuai gambar kerja atau spesifikasi.

3. Pasang rangka pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak sesuai gambar kerja atau spesifikasi.

4. Pastikan dan cek rangka sudah terpasang tegak lurus (siku).

5. Pasang lembaran partisi pada rangka dengan perkuatan menggunakan sekrup. Lalu cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi.

6. Sambungan antar partisi diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.

(40)

7. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas agar permukaan rata. Lakukan sampai pekerjaan ini selesai

e. Pasangan Pintu, Kusen dan Jendela

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan pintu, kusen dan jendela dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengecekan kelurusan kusen serta daun pintu atau jendela dengan menggunakan waterpass dan lot.

2. Pengecekan siku rangka kusen dan pintu atau jendela.

3. Penyetelan kusen kayu. Fixing kusen ke opening pintu / jendela antar lain yaitu, Bracket + las ke kolom atau balok praktis, Sekrup + fisher ke dinding.

4. Penyetelan daun pintu dan daun jendel dengan kaca.

5. Pemasangan aksesoris, hardware (engsel (floor hinge), grendel, kunci, handle, dll).

6. Pemasangan kaca jendela atau pintu kayu.

7. Penyesuaian pertemuan dinding dengan kusen menggunakan metode yang telah disetujui.

8. Pembersihan dari sisa adukan yang melekat atau kotoran-koteran lainnya.

f. Railling Tangga

Metode pelaksanaan pekerjaan railing tangga dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Marking as dan elevasi untuk posisi railing tangga dan tentukan letak tiang railing tangga .

2. Pasang tiang railing pada awal trap tangga dan pada bordes lantai atasnya.

3. Tarik benang antar kedua tiang railing tangga.

4. Pasang tiang railing tangga sesuai dengan jarak desain dan matikan dudukan tiang railing tangga.

5. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.

6. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya.

7. Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah terpasang.

(41)

g. Arsitektur canopy

Metode pelaksanaan pekerjaan arsitektur canopy dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pastikan area kerja bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapt mengganggu proses pembuatan.

2. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi sesuai kebutuhan menjadi beberapa bagian sesuai ukuran gambar kerja, kemudian merangkai besi yang sudah dipotong, menjadi rangka konstruksi sesuai gambar kerja.

3. Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi hollow di las menggunakan alat las, sehingga terbentuk sesuai gambar kerja.

4. Setelah perakitan kontruksi selesai, selanjutnya Pemasangan Konstruksi dengan terlebih dahulu memasang baut beton pada dinding bangunan untuk pengikat dengan rangka konstruksi yang akan diapasang.

5. Setelah semua batu beton dipasangan , dan dipastikan pemasangan baut beton sudah terukur baik jarak ataupun kedataran dengan menggunakan waterpass

6. Pemasangan Konstruksi kanopi dipasang sedemiakian rupa seseuai gambar.

7. Selanjutnya pemasangan gording dengan jarak sesuai gambar kerja.

8. Selanjutnya Pemasangan atap, penentuan titik awal pemasangan atap harus diperhatikan kesikuan atap dan bangunan induk.

9. Setelah atap dipastika sudah simetris/siku dengan bangunan dilanjutkan dengan pemasangan sekrup atap, dipastikan sekrup atap dipasang tegak lurus sehingga tidak terjadi kebocoran.

3. Pekerjaan standar MEP

Pekerjaan Sistem Air Bersih, Pekerjaan Sistem Air Kotor Dan Air Bekas Toilet, Pekerjaan Instalasi Penerangan Dan Daya, Pekerjaan Armatur Lampu- Lampu.

a. Sistem Pekerjaan Air Bersih

Metode pelaksanaan pekerjaan air bersih dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.

(42)

2. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.

3. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.

4. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.

5. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

b. Sistem Pekerjaan Air Kotor

Metode pelaksanaan pekerjaan air kotor dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.

2. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.

3. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.

4. Pasangan clean out dan accessories lainnya.

5. Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.

6. Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.

7. Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.

8. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.

(43)

9. Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran. Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.

Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.

10. Buat sumur resapan dan bak kontrol.

c. Instalasi Penerangan dan Daya

Metode pelaksanaan pekerjaan instalasi penerangan dan daya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.

2. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.

3. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.

4. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.

5. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.

6. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan persetujuan direksi.

7. Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.

8. Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan tidak miring.

9. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan Swicth grounding system.

10. Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.

(44)

11. Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.

Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada panel.

12. Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.

13. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x 24 jam.

2.4.3 Pekerjaan Penataan Halaman

Dalam lingkup pekerjaan penataan halaman terdapat Pekerjaan Saluran Air Hujan Pembuangan, Pekerjaan Area Parkir, Pekerjaan Papan Nama Dan Kolam, Pekerjaan Candi Bentar, Pekerjaan Tembok Penyengker Depan, Pekerjaan Paduraksa, Pekerjaan Tempat Suci, Pekerjaan Penunggun Karang, Pekerjaan Tiang Bendera, Pekerjaan Lampu Taman, Pekerjaan Landscape dan Pekerjaan Toilet Difable.

2.4.4 Pekerjaan Gedung Pelayanan Administrasi Terpadu

Dalam pekerjaan gedung pelayanan administrasi terpatu terdapat 4 sub pekerjaan yaitu pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan perbaikan tangga penhubung dan pekerjaan interior.

2.5 Time schedule, Material, Peralatan Mekanik (Angkat & Angkut) 2.5.1 Time Schedule

Time schedule adalah suatu rencana atau jadwal waktu yang mencakup serangkaian kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan dalam suatu proyek. Rencana ini biasanya disusun dalam bentuk grafik atau tabel yang menunjukkan waktu mulai, durasi, dan penyelesaian setiap kegiatan proyek. Time schedule sangat penting dalam manajemen proyek karena membantu mengorganisir pekerjaan, mengalokasikan sumber daya dengan efisien, dan memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Time schedule pada proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

(45)

Gambar 2. 14 Time Schedule Proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara

2.5.2 Material

Material merupakan komponen penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek diserap oleh material yang digunakan (Nugraha, 1985). Material konstruksi dalam sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan yang kelak akan menjadi bagian tetap dari struktur (bahan permananen) dan bahan yang dibutuhkan kontraktor dalam membangun proye tetapi tidak akan menjadi bagian tetap dari struktur (bahan sementara) (Ervianto, 2007).

Berikut material kontruksi yang digunakan dalam proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara sebagai berikut:

1. Bekisting Konvensional

Bekisting merupakan struktur sementara maupun permanen yang harus cukup kuat untuk menopang struktur selama pengecoran. Salah satu jenis bekisting adalah bekisting konvensional. Bekisting konvensional adalah bekisting yang umumnya tersusun dari material balok atau kayu papan. Adapun kelebihan dari penggunaan bekisting konvensional, yaitu.

a. Material yang mudah didapat.

b. Harga relatif murah.

c. Pekerja ahli sedikit digunakan

Selain itu terdapat juga kekurangan dari penggunaan bekisting konvensional, yaitu.

(46)

a. Material tidak cukup awet.

b. Proses pembongkaran dan pemasangan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

c. Menyebabkan penumpukan limbah dari bekisting yang sudah rusak.

Adapaun bekisting konvensional yang digunakan pada proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara sebagai berikut.

2. Besi BjTS dan Besi BjTP

Besi BjTS adalah jenis baja yang memiliki kekuatan tarik tinggi dan umumnya digunakan sebagai tulangan beton pada konstruksi sipil, termasuk dalam proyek- proyek seperti jembatan, gedung bertingkat, dan infrastruktur lainnya. Karakteristik Mekanis: Baja BjTS selain memiliki kekuatan tarik tinggi juga dapat memiliki karakteristik mekanis lain seperti ketangguhan yang baik, keuletan, dan daya lentur yang memadai. Ini penting untuk memastikan performa yang baik dalam aplikasi konstruksi. Sedangkan besi BjTP mempunyai ketahanan yang lebih kecil dibandingkan besi beton ulir. Besi beton polos terasa lebih licin. Saat dipadukan dengan beton, besi beton polos harus tahan terhadap gaya geser yang akan terjadi.

Sedangkan pada besi beton ulir, siripnya yang terbilang lumayan kasar membuatnya lebih tahan terhadap gaya geser. Sehingga, besi beton ulir lebih tangguh dalam menahan beban.

(47)

Gambar 2. 15 Material Besi (BJTS) 3. Agregat kasar

Agregat kasar adalah bahan pengisi beton yang terbentuk secara alami ataupun buatan (melalui proses pemecahan batuan). Ukuran butiran agregat kasar yaitu 4,8 mm sampai 150 mm. Menurut ASTM C.33, syarat-syarat agregat kasar adalah sebagai berikut ini.

a. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya, apabila melampaui harus dicuci.

b. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang reaktif terhadap alkali semen.

c. Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang beragam.

4. Agregat halus

Agregat halus merupakan agregat yang tersedia secara alami melalui proses pelapukan batu atau dari industri. Agregat halus memiliki ukuran butiran maksimum 4,8 mm. Menurut ASTM C.33, syarat-syarat agregat halus adalah sebagai berikut

(48)

a. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% berat kering, apabila kadar lumpur lebih besar dari 5%, maka agregat harus dicuci.

b. Agregat halus berbentuk butiran yang kuat dan tajam, bersifat tidak mudah hancur oleh panas atau hujan.

c. Agregat halus harus terdiri dari butian yang beragam.

Gambar 2. 16 Material Agregat Halus 5. Semen

Semen berasal dari bahasa latin “caementum” yang berarti bahan perekat. Dalam pengertian umum, semen diartikan sebagai bahan perekat yang mempunyai sifat- sifat yang mampu mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak dan kuat (Maulana, 2012). Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non- hidrolik adalah kapur. Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di 20 dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain: kapur hidrolik, semen pozollan, semen terak, semen alam, semen portland, semen portland pozolland dan semen alumina. Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah semen Portland atau semen Portland pozzolan.

(49)

2.5.3 Peralatan Mekanik (Angkat & Angkut)

Pada proyek Pembangunan Gedung Kantor Camat Kuta Utara ini dibantu dengan alat-alat mekanik untuk mempermudah setipa pekerjaan yang akan maupun sedang dilaksnakan. Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut.

1. Excavator

Excavator merupakan alat berat yang memiliki fungsi utama untuk menggali tanah dan membawanya ke dalam truk atau menimbun tanah tersebut disekitar shovel dengan cara memutar badan excavator sampai dengan sudut 360°. Selain itu excavator dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengangkatan beban yang berat, pembongkaran, pengerukan, penebangan pohon dan lain-lain.

Gambar 2. 17 Excavator 2. Dump truck

Dump Truck adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi untuk keperluan kontruksi.

(50)

Gambar 2. 18 Dump Truk 3. Concrete Pump

Concrete pump adalah alat pompa yang digunakan untuk membantu proses pengecoran dan penyaluran beton yang telah melalui proses pencampuran pada mixer truck. Alat ini menjadi perantara dari truk molen ke titik pengecoran.

Pompa beton memiliki beberapa bagian dengan fungsi masing-masing.

Gambar 2. 19 Concrete Pump 4. Truck Mixer

(51)

Truck Mixer sendiri merupakan salah satu jenis truk alat berat yang kerap dijadikan sebagai media untuk mengangkut beton cor curah siap pakai dari batching plant atau pabrik olahan beton ke tempat lokasi pengecoran.

Gambar 2. 20 Truk Mixer 5. Tower Crane

Tower crane merupakan salah satu jenis crane yang sering digunakan dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat. Crane ini diletakkan di atas struktur yang tinggi, seperti menara baja, untuk memberikan jangkauan yang lebih luas. Fungsi utama tower crane adalah mengangkat material berat seperti beton, besi, dan bahan konstruksi lainnya ke lantai bangunan yang berbeda. Kelebihan tower crane yaitu bisa mengangkat beban yang sangat berat dan mencapai ketinggian tertentu, namun biasanya tidak dapat dipindahkan ke lokasi lain selama proyek berlangsung.

6. Concrete vibrator

Concrete vibrator merupakan alat yang berfungsi untuk menggetarkan beton pada waktu pengecoran agar beton didalam dapat mengisi seluruh ruanan dan tidak

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup pekerjaan pada pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Bandar2. Lampung

Berdasarkan Penetapan Pemenang Paket Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CAMAT BOLANGITANG

Berdasarkan Penetapan Pemenang Paket Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CAMAT

Kabupaten Maluku Tengah tanggal 18 Juni 2016 atas Paket Pekerjaan Pembangunan Kantor Camat. Seram Utara Timue Seti Maka Perusahaan Saudara dinyatakan Lulus

Begitu kompleksnya permasalahan, tantangan, dan besarnya lingkup pekerjaan yang harus dilakukan dalam pembangunan pertanian, maka jelas bahwa pelaksanaan

Solusi penyelesaian masalah : Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang kesalahan teknis dalam pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak

Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan pada pembangunan struktur pada proyek pembangunan Pusat Perbelanjaan Gelanggang Seni Dan Taman Rekreasi Icon Bali ini dimulai dari

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan Selama kerja praktik di proyek pembangunan jalan tol, sebagai mahasiswa Teknik Geodesi akan terlibat dalam berbagai tugas yang terkait dengan pengukuran