• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerusakan Sel Goblet

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kerusakan Sel Goblet "

Copied!
59
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat

  • Bagi peneliti
  • Bagi institusi
  • Bagi teknisi laboratorium

Adakah perbedaan jumlah sel goblet jaringan epitel pada preparat kolon tikus dengan tifoid abdominal dengan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan periodik acid Schiff (PAS)? Sangat membantu untuk mengetahui pro dan kontra pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan periodik acid-Schiff (PAS) pada demam tifoid.

TINJAUAN PUSTAKA

  • anatomi
  • Fisiologi
  • Histologi
  • Typus Abdominalis
    • Patogen
    • Gejala Klinik
  • Sel goblet
  • Metode pewarnaan histologi
    • Pewarnaan hematoxylin eosin
    • Pewarnaan Periodic Acid Schiff
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis

Di dalam vili usus terdapat sel induk yang disebut sel punca usus atau intestinal stem cell. Sel-sel ini akan mengalami mitosis untuk mempertahankan populasinya dan membentuk sel silinder, sel goblet, sel Paneth dan sel enteroendokrin. Dari beberapa referensi tugas akhir yang peneliti baca, jaringan epitel tersusun atas sel-sel sejenis yang menutupi atau menutupi permukaan luar dan dalam organ berupa tubulus (kanal) dan rongga (rongga).

Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung lebih banyak sel goblet daripada usus kecil. Di usus halus, bakteri menempel pada sel mukosa kemudian menginvasi mukosa dan menginvasi dinding usus, khususnya diileum dan jejunum. Salmonella typhi berkembang biak dalam sel fagosit mononuklear di folikel limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati dan limfe (Soedarmo et al, 2008).

Endotoksin dari Salmonella typhi diduga merangsang makrofag di hati, limpa, folikel limfoma usus kecil, dan juga kelenjar getah bening mesenterika untuk menghasilkan sitokin dan zat lainnya. Sel goblet sering disebut sel goblet atau sel goblet karena memiliki bentuk apikal (sitoplasma) besar yang mengandung butiran musin dan bagian basal nukleus menyempit ke tempat nukleus dan organel lainnya berada (Janice & Waliul, 2013). Sel goblet berfungsi melumasi makanan, memberikan perlindungan pada dinding usus, dan merupakan pertahanan terhadap infeksi parasit (Junquera & Carneiro, 2007).

Sel goblet bertindak sebagai kelenjar yang mengeluarkan lendir dan paling banyak terdapat di permukaan lendir, seperti usus besar. Sel goblet mensintesis dan mengeluarkan lendir glikoprotein dalam bentuk gel untuk melindungi sel epitel usus (Deplancke dan Gaskins, 2001). Komponen utama yang melindungi lapisan mukosa usus adalah sel goblet dan kelenjar liberkuhn yang terus-menerus menghasilkan lendir.

Variasi makanan yang masuk memberikan rangsangan bagi sel epitel dan sel mukus untuk merespon jenis atau konsistensi makanan yang masuk (Purbomartono et al, 2004). Periodic acid Schiff (PAS) merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya senyawa karbohidrat netral dan sel penghasil karbohidrat (Hage et al, 2014). Periodic acid Schiff (PAS) umumnya digunakan untuk mengidentifikasi glikogen yang terdapat pada pati, selulosa, musin, kitin, retikulum, fibrin, jamur, kolagen dan parasit (Adi, 2015).

HO: Tidak ada perbedaan jumlah sel goblet jaringan epitel pada preparat histologis tifoid perut menggunakan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan pewarnaan periodik acid Schiff (PAS). Ha : Terdapat perbedaan jumlah sel goblet jaringan epitel pada preparat histologis demam tifoid menggunakan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan periodik acid Schiff (PAS).

Gambar 2.1 Anatomi jaringan epitel usus besar  (Sumber : ilmuveteriner.com)
Gambar 2.1 Anatomi jaringan epitel usus besar (Sumber : ilmuveteriner.com)

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
    • Besar Sampel
  • Variabel Penelitian
    • Variabel Independen
    • Variabel Dependen
  • Defenisi Operasional
  • Alat dan Bahan
    • Alat
    • Bahan
  • Pengumpulan Data
    • Data primer
    • Data sekunder
  • Analisa Data
    • Statistik deskriptif
    • Uji independen t-test
  • Prosedur kerja
    • Prosedur kerja pewarnaan hematoxylin eosin
    • Prosedur Kerja periodic acid schiff

Pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS) dapat diamati pada jaringan yang berbeda Perbedaan jumlah sel goblet yang teridentifikasi pada pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS) dan HE dapat diamati sebagai berikut. Gambar di atas memperlihatkan jaringan usus hewan yang diwarnai dengan magenta merah Periodic acid Schiff (PAS) sedangkan Hematoxylin Eosin diwarnai ungu. Uji statistik yang digunakan adalah independent T-test yang digunakan untuk melihat perbedaan jumlah sel goblet yang diwarnai dengan Periodic acid schiff dan Hematoxylin Eosin pada jaringan epitel usus besar tikus dengan Typhus abdominalis.

Berdasarkan tabel di atas, hasil Independent T-Test dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai p pada sampel pewarnaan normal dan sampel Typhoid Abdominal adalah 0,000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai a = 0,05, sehingga dapat Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gambaran histopatologi sel goblet jaringan epitel kolon tikus dengan pewarnaan periodik asam Schiff dan He yang digunakan pada sampel normal dan sampel Tifus Abdominalis. Tujuan penggunaan sampel yang berbeda ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan jumlah sel goblet jaringan epitel kolon tikus dengan menggunakan pengecatan periodik acid chiff dan He pada kondisi patologis atau normal. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.2 terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah sel goblet jaringan epitel usus yang diidentifikasi dengan periodik acid chiff dan pewarnaan He (p value <0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sel goblet jaringan epitel usus lebih tinggi pada pewarnaan periodik acid-Schiff dibandingkan dengan pewarnaan He (hematoxylin-eosin). Periodic acid Schiff (PAS) adalah pewarna khusus yang dapat mewarnai karbohidrat atau polisakarida netral. Reagen Schiff asam periodik (PAS) mengubah karbohidrat menjadi aldehida dan kemudian reagen Schiff menodai molekul aldehida teroksidasi.

Pada saat mempelajari sel goblet yang diwarnai dengan periodik acid Schiff (PAS) akan tampak warna merah magenta sehingga warna yang dihasilkan memudahkan dalam menghitung angka sehingga dapat melihat ukurannya dari yang terbesar hingga yang terkecil. Pewarna yang lebih baik untuk digunakan untuk penghitungan sel goblet adalah pewarnaan periodik asam Schiff (PAS). Meskipun pewarnaan hematoxylin-eosin lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat dilakukan, disarankan untuk menggunakan pewarnaan periodik asam-Schiff (PAS) untuk menghitung jumlah sel goblet secara akurat.

Rerata sel goblet pada jaringan usus tikus normal dengan pewarnaan Periodic acid Schiff (PAS) adalah 186,6 sedangkan pada pewarnaan Hematoxylin eosin (he) adalah 128,0. Rerata sel goblet pada jaringan usus tikus dengan Typhus Abdominalis dengan pewarnaan Periodic acid Schiff adalah 291,4 sedangkan pada pewarnaan Hematoxylin-eosin adalah 130,5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah sel goblet pada preparat histologis menggunakan pewarnaan periodik acid-schiff dan jaringan epitel usus Hematoxylin Eosin dari tikus normal dan Typhus Abdominalis (p<0,05).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel  No  Defenisi Operasional  Cara
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Defenisi Operasional Cara

HASIL PENELITIAN

Perbedaan pewarnaan pas dan he

Penelitian ini menggunakan 2 kelompok sampel yang berbeda yaitu mencit normal sebagai kontrol dan tikus yang mengalami demam tifoid. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.1, terdapat perbedaan yang signifikan antara PAS (Periodic Acid Schiff) dan He (Hematoxylin Eosin). Hematoksilin Eosin (He) merupakan pewarnaan rutin yang berfungsi untuk mengetahui struktur umum sel atau jaringan.

Sri Wahyuni ​​(2015) menyatakan bahwa pewarnaan sel goblet dengan menggunakan periodik acid Schiff (PAS) dapat dilihat sekecil apapun, meskipun terdapat perbedaan intensitas pewarnaan dari lemah menjadi kuat tergantung aktivitas sel goblet. Berdasarkan hasil pemeriksaan perbedaan jumlah sel goblet jaringan epitel kolon tikus demam tifoid dan mencit normal sebagai kontrol pada preparat histopatologi dengan pewarnaan PAS (periodic acid Schiff) dan He (hematoxylin eosin), dapat disimpulkan itu

Gambar 4.1 histologi jaringan usus hewan coba : kelompok kontrol negative (a,c)  perlakuan dengan ingesti salmonella typhi (b,d) memperlihatkan mukosa dan sub  mukosa  dengan  kelenjar  mengandung  sel  goblet
Gambar 4.1 histologi jaringan usus hewan coba : kelompok kontrol negative (a,c) perlakuan dengan ingesti salmonella typhi (b,d) memperlihatkan mukosa dan sub mukosa dengan kelenjar mengandung sel goblet

PEMBAHASAN

Saran

Untuk peneliti selanjutnya, mereka dapat mengganti organ yang berbeda atau kelainan patologis lainnya di perut dengan warna yang sama.

Anatomi Jaringan Epitel Usus Besar

Histologi Jaringan Epitel

Sel goblet dengan pewarnaan pas dan he

Histologi Jaringan Usus hewan coba

Uji Independen T-test

Surat Selesai penelitian

Dokumentasi Penelitian

Kartu Konsultasi bimingan

Plagiarism

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi jaringan epitel usus besar  (Sumber : ilmuveteriner.com)
Gambar 2.2 Histologi jaringan epitel   (Sumber : Alponsin, 2018)
Gambar 2.3 Sel goblet (SG) menggunakan pewarnaan PAS (A),   pewarnaan HE (B)
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel  No  Defenisi Operasional  Cara
+4

Referensi

Dokumen terkait

Miller (2014) dan Mathews (2016) menyatakan bahwa modal sosial berpotensi untuk dikembangkan oleh kelompok orang yang beraktivitas di perpustakaan karena: 1) di dalam