TUGAS KELOMPOK PANCASILA
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK TAHUN AJARAN 2025 NAMA KELOMPOK :
Salwa Dhiyaulhaq 12415068 Silvita Eka Firdani 12415074
BAB IV
KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA
Ketahanan dan Bela Negara merupakan dua konsep penting dalam menjaga kedaulatan dan keberlanjutan suatu negara.Ketahanan nasional merupakan faktor utama dalam menjaga keutuhan suatu negara dari berbagai ancaman,baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya,suku,agama,dan bahasa membutuhkan strategi khusus untuk mempertahankan persatuan dan stabilitasnya.
Bela Negara adalah upaya setiap warga negara dalam mempertahankan negara dari ancaman,baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.Bela negara tidak hanya dilakukan melalui militer,tetapi juga melalui peran aktif dalam kehidupan sosial,ekonomi,dan budaya yang mendukung ketahanan nasional.
Semangat bela negara menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan nasional baik
melalui pendidikan,kesadaran hukum,partisipasi sosial,maupun pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan.ketahanan nasional dan bela negara harus menjadi
tanggung jawab bersama,dimana setiap individu memiliki peran dalam menjaga
stabilitas dan kedaulatan negara.dengan demikian negara dapat terus berkembang
dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
A. Peta Konsep, Kompetensi, Dan Tujuan Pembelajaran Ketahanan Nasional
Peta konsep ketahanan nasional mencakup beberapa dimensi fundamental:
1. Dimensi Ideologi
Dimensi ideologi merupakan fondasi dasar ketahanan nasional. Ideologi negara indonesia adalah pancasila, yang terdiri dari lima sila:
• Ketuhanan yang maha esa
• Kemanusiaan yang adil dan beradab • Persatuan indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Dimensi ideologi ini berfungsi sebagai pedoman dan landasan bagi bangsaindonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan internal dan eksternal.
2. Dimensi Politik
Dimensi politik ketahanan nasional mencakup beberapa aspek:
• Sistem pemerintahan yang demokratis dan stabil
• Kelembagaan negara yang efektif dan efisien
• Hubungan antara pemerintah dan rakyat yang harmoni.
• Kebijakan luar negeri yang proaktif dan berorientasi pada kepentingan nasional
Dimensi politik ini berfungsi sebagai pengatur dan pengelola kekuatan politik bangsa Indonesia.
3. Dimensi Ekonomi
Dimensi ekonomi ketahanan nasional mencakup beberapa aspek:
• Perekonomian yang kuat dan stabil
• Kemampuan produksi dan distribusi barang dan jasa yang efektif
• Kemandirian ekonomi yang tinggi
• Kemampuan menghadapi krisis ekonomi global
Dimensi ekonomi ini berfungsi sebagai penggerak dan penopang kekuatan bangsa indonesia.
4. Dimensi Sosial Budaya
Dimensi sosial budaya ketahanan nasional mencakup beberapa aspek:
• Kebudayaan yang kaya dan beragam
• Kesadaran dan kebanggaan akan identitas nasional
• Kemampuan menghadapi perubahan sosial dan budaya yang cepat
• Kemampuan mempertahankan nilai-nilai sosial dan budaya yang positif
Dimensi sosial budaya ini berfungsi sebagai perekat dan penjaga keutuhan bangsa indonesia.
5. Dimensi Pertahanan dan Keamanan
Dimensi pertahanan dan keamanan ketahanan nasional mencakup beberapa aspek:
• Kemampuan pertahanan yang kuat dan efektif
• Kemampuan menghadapi ancaman keamanan internal dan eksternal • Kemampuan mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah • Kemampuan menghadapi krisis keamanan global
Dimensi pertahanan dan keamanan ini berfungsi sebagai perisai dan penjaga keamanan bangsa indonesia.
Kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran ketahanan nasional meliputi:
• Pemahaman mendalam tentang konsep ketahanan nasional • Kemampuan menganalisis tantangan bangsa
• Sikap nasionalisme dan patriotisme
• Kemampuan berkontribusi dalam menjaga keutuhan negara
Tujuan pembelajaran ketahanan nasional adalah:
• Membentuk warga negara yang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara
• Mengembangkan kemampuan mempertahankan kedaulatan negara • Menciptakan generasi yang memahami dinamika perubahan global
B. Latar Belakang dan Landasan Ketahanan Nasional
Latar Belakang Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah suatu konsep yang mencerminkan kemampuan suatu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG), baik dari dalam maupun luar negeri. Latar belakang munculnya konsep ketahanan nasional berkaitan dengan beberapa faktor utama:
• Sejarah dan Pengalaman Bangsa
Bangsa Indonesia pernah mengalami masa penjajahan yang panjang, yang mengajarkan pentingnya persatuan dan kekuatan nasional untuk mempertahankan kedaulatan.Pengalaman dalam menghadapi berbagai ancaman seperti pemberontakan, konflik sosial, dan intervensi asing menunjukkan perlunya ketahanan nasional yang kuat.
• Letak Geografis Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan posisi strategis di antara dua benua dan dua samudra memiliki potensi sekaligus tantangan dalam menjaga stabilitas nasional.Wilayah yang luas dan keberagaman budaya menuntut kebijakan ketahanan nasional yang komprehensif.
• Dinamika Global dan Regional
Globalisasi dan perkembangan teknologi membawa peluang sekaligus ancaman, seperti ketergantungan ekonomi, persaingan geopolitik, serta ancaman non-militer seperti siber dan terorisme.Ketahanan nasional harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
• Keberagaman Sosial dan Budaya
Indonesia memiliki berbagai suku, agama, dan budaya yang berpotensi menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik, tetapi juga bisa menjadi sumber konflik jika tidak ada kesadaran nasional yang kuat.Ketahanan nasional bertujuan untuk menjaga keharmonisan sosial dalam keberagaman.
Landasan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional Indonesia berlandaskan pada beberapa aspek fundamental
• Landasan Idiil: Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara menjadi pedoman dalam membangun ketahanan nasional, terutama dalam aspek persatuan, keadilan sosial, dan kedaulatan negara.Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan menjadi landasan dalam kebijakan pertahanan dan keamanan.
• Landasan Konstitusional: UUD 1945
UUD 1945 memberikan dasar hukum bagi penyelenggaraan negara dan kebijakan ketahanan nasional.
Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 30 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
• Landasan Konseptual: Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh.
Prinsip ini menegaskan bahwa aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus dikelola secara terintegrasi demi menjaga persatuan nasional.
• Landasan Operasional: Ketahanan Nasional
Konsep ketahanan nasional diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk ketahanan ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Pemerintah bersama masyarakat berperan dalam membangun ketahanan nasional melalui kebijakan strategis dan partisipasi aktif warga negara.
Ketahanan nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, serta kebijakan operasional yang kuat,Indonesia dapat menjaga stabilitas dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
C. Rumusan Konseptual dan Pengertian Ketahanan Nasional
Konseptualisasi Ketahanan Nasional
Konsep ketahanan nasional dapat dijelaskan melalui berbagai pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Astagatra (Tri Gatra dan Panca Gatra)
Ketahanan nasional dipandang sebagai keseimbangan antara dua aspek utama:
Tri Gatra (Aspek Alamiah/Geostrategis)
• Geografi: Letak strategis suatu negara menentukan potensi dan ancaman yang dihadapi.
• Kekayaan Alam: Sumber daya alam yang tersedia menjadi faktor ketahanan ekonomi dan energi.
• Penduduk: Jumlah, kualitas, dan persebaran penduduk berpengaruh pada ketahanan nasional.
Panca Gatra (Aspek Sosial dan Kehidupan Bernegara)
• Ideologi: Sistem nilai dan keyakinan yang menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (contoh: Pancasila di Indonesia).
• Politik: Stabilitas politik dan sistem pemerintahan yang efektif untuk menjaga ketahanan nasional.
• Ekonomi: Ketahanan ekonomi sebagai faktor utama dalam menghadapi krisis dan persaingan global.
• Sosial Budaya: Kesatuan sosial, budaya, dan toleransi dalam masyarakat sebagai fondasi ketahanan nasional.
• Pertahanan dan Keamanan: Kemampuan pertahanan militer dan sistem keamanan negara untuk menghadapi ancaman dari luar dan dalam negeri.
2. Pendekatan Sistemik
Ketahanan nasional dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berinteraksi. Jika salah satu aspek lemah, maka aspek lainnya dapat ikut melemah, sehingga pendekatan holistik sangat diperlukan.
3. Pendekatan Holistik-Integratif
Ketahanan nasional tidak hanya bergantung pada aspek militer, tetapi juga pada stabilitas sosial, ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu,
strategi pembangunan nasional harus mencakup semua aspek kehidupan.
Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah konsep yang menggambarkan daya tahan dan keuletan suatu bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (TAN-GA-HAN), baik dari dalam maupun luar negeri, guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Definisi Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli
• Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang mencerminkan keuletan serta ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dari dalam maupun luar negeri.
• A. Widjaya
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi yang harus diwujudkan dengan upaya terpadu, terarah, dan berlanjut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Muhadjir Effendy
Ketahanan nasional adalah daya tahan suatu negara dalam menghadapi perubahan lingkungan yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
• Suryohadiprojo
Ketahanan nasional adalah suatu konsepsi yang bersifat
multidimensional, di mana semua aspek kehidupan bernegara saling terkait dan harus diperkuat secara simultan.
D. Tantangan-tantangan Kesatuan Bangsa Indonesia
Tantangan kesatuan bangsa Indonesia berkaitan dengan berbagai faktor yang dapat mengancam persatuan dan keutuhan negara. Berikut adalah beberapa tantangan utama:
1. Keberagaman dan Potensi Konflik
Indonesia memiliki keberagaman etnis, budaya, agama, dan bahasa yang sangat luas. Jika tidak dikelola dengan baik, perbedaan ini dapat memicu konflik sosial dan disintegrasi bangsa.
2. Radikalisme dan Ekstremisme
Munculnya kelompok-kelompok radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat mengancam persatuan bangsa. Ideologi yang bertentangan dengan NKRI juga dapat memecah belah masyarakat.
3. Ketimpangan Ekonomi dan Sosial
Ketimpangan pembangunan antar daerah serta perbedaan kesejahteraan dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
4. Disintegrasi Wilayah
Gerakan separatis di beberapa wilayah seperti Papua dan Maluku menuntut pemisahan diri dari NKRI, yang menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa.
5. Pengaruh Globalisasi
Arus informasi yang cepat melalui media sosial dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat, termasuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda yang dapat memecah belah bangsa.
6. Korupsi dan Krisis Kepercayaan
Korupsi yang merajalela dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan memperlemah persatuan.
7. Politik Identitas
Penggunaan identitas suku, agama, atau golongan dalam politik dapat memperkeruh suasana kebangsaan dan menghambat persatuan nasional.
Upaya Mengatasi Tantangan
• Meningkatkan pendidikan karakter berbasis Pancasila.
• Memperkuat ekonomi yang berkeadilan untuk mengurangi kesenjangan.
• Meningkatkan toleransi dan wawasan kebangsaan di masyarakat.
• Memperkuat hukum dan penegakan keadilan untuk mencegah korupsi dan separatisme.
• Menyaring informasi dengan bijak agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks.
Kesatuan bangsa Indonesia harus dijaga dengan sikap saling menghormati dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
E.
Bela Negara
Bela negara adalah kemampuan dan kegiatan warga negara untuk mempertahankan dan mengamankan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Bela negara dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
1. Mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah: mempertahankan batas- batas wilayah negara dan menghindari gangguan dari luar.
2. Menghadapi ancaman keamanan: menghadapi ancaman keamanan seperti terorisme, separatisme, dan kejahatan lainnya.
3. Mempertahankan keamanan dan ketertiban: mempertahankan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, seperti menghindari konflik sosial dan kejahatan.
4. Mengembangkan kemampuan pertahanan: mengembangkan kemampuan pertahanan negara, seperti memperkuat angkatan bersenjata dan mengembangkan teknologi pertahanan.
Bela negara dapat dilakukan oleh semua warga negara, tidak hanya oleh angkatan bersenjata. Setiap warga negara memiliki peran dan tanggung jawab dalam mempertahankan dan mengamankan negara.
Tujuan bela negara adalah:
1. Mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah 2. Mengamankan negara dari ancaman keamanan
3. Mempertahankan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat 4. Mengembangkan kemampuan pertahanan negara
Konsep bela negara merupakan wujud konkret dari ketahanan nasional yang mencakup:
• Kesediaan warga negara untuk berkorban
• Pembelaan terhadap kedaulatan negara
• Upaya mempertahankan keutuhan wilayah
• Pengamalan nilai-nilai Pancasila
Dimensi bela negara:
1. Bela negara secara fisik 2. Bela negara secara non-fisik
3. Bela negara melalui pembangunan karakter
Referensi:
- Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
- Kusumaatmadja,Mochtar.(2002).Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan.Bandung: Alumni.
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Kementerian Pertahanan RI. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia.
- Azra, Azyumardi. (2007). Identitas dan Krisis Budaya. Jakarta: FIP Press.