• Tidak ada hasil yang ditemukan

kewenangan kementerian hukum dan hak asasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kewenangan kementerian hukum dan hak asasi"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Menentukan Legalitas Tata Kelola Partai Politik Dalam Perspektif Siyasah Dusturiyah (Kajian Dualisme Tata Kelola Partai Politik) Oleh: Muhamad Rananda Attariq Muttaqin, NIM. Audit Siyasah Dusturiyah yang dilakukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan legalitas pimpinan partai politik juga tidak sejalan dengan argumentasi yang ada. Bagaimana penilaian hukum positif terhadap kompetensi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan legalitas kepengurusan partai politik.

Bagaimana ulasan Siyasah Dusturiyah terhadap Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan legalitas kepengurusan partai politik. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum positif terhadap Kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan legalitas kepengurusan partai politik. Untuk mengetahui bagaimana ulasan Siyasah Dusturiyah mengenai Kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan legalitas kepengurusan partai politik.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Kerangka Teori

  • Teori Kewenangan Pemerintah (Grand Theory)
  • Teori Kementerian Negara
  • Teori Politik Islam (Apliccation Theory)

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Objek Penelitian
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisi Data

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Teori Kewenangan Pemerintah

  • Pengertian Kewenangan
  • Sumber Kewenangan
  • Komponen Kewenangan
  • Karakteristik, Fungsi & Tugas Pelaksana Kewenangan

Atau berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kewenangan pemerintahan adalah kekuasaan pemerintah untuk melaksanakan tindakan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugasnya sebagai pelaksana hukum. Atribusi adalah pemberian wewenang oleh lembaga legislatif itu sendiri kepada suatu instansi pemerintah, baik yang sudah ada maupun yang baru. Atribusi Hadjon adalah kewenangan mengambil keputusan (putusan) yang timbul langsung dari hukum dalam arti materiil.

Pemerintah sebagai penegak hukum harus menjalankan tugasnya berdasarkan kewenangan yang dimilikinya, pada prinsipnya tidak boleh mengundurkan diri.

Teori Kementerian Negara

  • Pengertian Kementerian Negara
  • Tugas Kementerian Negara
  • Fungsi Kementerian Negara
  • Kewenangan Kementerian Negara
  • Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Presiden tentang Kemenko Polhukam, Kemenko Polhukam berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. 45 Pasal 1 Ayat (1) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 43 Tahun 2015 tentang Kemenko Polhukam. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas melakukan harmonisasi, harmonisasi, dan pengawasan urusan Kementerian dalam penyelenggaraan ketatanegaraan di bidang politik, hukum, dan keamanan.” 46.

Mengkoordinasikan dan menyinkronkan perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga terkait permasalahan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan permasalahan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administratif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pengelolaan kekayaan/kekayaan negara yang berada di bawah yurisdiksi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 46 Pasal 21 Ayat (2) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 43 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kemenko Polhukam juga berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI).

47 Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 43 Tahun 2015 tentang Kemenko Polhukam. 48 Pasal 4 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 43 Tahun 2015 tentang Kemenko Polhukam.

Teori Politik Islam

  • Sejarah
  • Pengertian Politik Islam
  • Pemikiran Politik Islam di Indonesia

PENJELASAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Profil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

  • Visi dan Misi
  • Tugas dan Fungsi
  • Struktur Organisasi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang dijabat oleh Yasonna Laoly sejak 27 Oktober 2014. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Kementerian Kehakiman.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada masa pemerintahan Belanda disebut Departemen Kehakiman Van berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad No.576. Biro Topografi kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan dimasukkan ke dalam Departemen Pertahanan berdasarkan Keputusan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D. Peralihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung bermula dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.

Nama Kementerian Kehakiman telah beberapa kali mengalami perubahan karena disesuaikan dengan fungsi departemen tersebut, yaitu dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjadi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan sekarang menjadi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kantor wilayah (kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan lembaga vertikal di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi milik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penyelenggaraan bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan urusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah.

Profil Partai Demokrat

  • Pengesahan

Selain itu, diatur secara khusus dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta Perubahan Anggaran Dasar. pimpinan partai politik yang berbunyi. 78 Pasal 2, ayat 1, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Perubahan Pengurus Partai Politik. 34 Tahun 2007 tentang tata cara pendaftaran pendirian badan hukum, perubahan anggaran dasar dan anggaran dasar serta perubahan pengurus partai politik.

2 Tahun 2002 tentang Partai Politik, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta perubahan kepengurusan partai politik. Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar, serta Perubahan Pengurus Partai Politik. Pada prinsipnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tidak mempunyai kewenangan untuk campur tangan dalam proses penyelesaian perselisihan kepengurusan maupun pimpinan partai politik.

Mekanisme penyelesaian konflik internal partai politik diatur dalam undang-undang tentang partai politik, disebutkan dalam Pasal 32. 85 Pasal 32 UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2002 tentang Partai Politik. Pada dasarnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dapat melakukan penilaian substantif terhadap konflik atau pecahnya partai politik yang terjadi.

Tinjauan hukum positif terhadap kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam menentukan sah atau tidaknya kepengurusan partai politik merupakan suatu perbuatan yang tidak sah untuk dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia karena tindakan tersebut tidak berada dalam kewenangannya. kewenangannya, melainkan kewenangan Pengadilan Partai. Permenkumham No.34 Tahun 2017 Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Perubahan Pengurus Partai Politik.

KEWENANGAN KEMENKUMHAM DALAM

Kewenangan Kemenkumham Menyelesaikan Sengketa

  • Kewenangan Kemenkumham Menentukan Legalitas Partai
  • Sengketa Internal & Dualisme Partai Demokrat
  • Kedudukan Kemenkumham Dalam Penyelesaian Sengketa

Jadi, berdasarkan Peraturan Presiden Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diketahui bahwa kewenangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah menangani segala urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia, yang salah satunya adalah untuk menjamin legitimasi kepengurusan partai politik. Pembentukan badan hukum partai politik, perubahan UA Partai Politik dan/atau Anggaran Dasar Partai Politik, serta perubahan kepengurusan Partai Politik harus didaftarkan kepada Menteri melalui permohonan.” 78 Apa yang dimaksud dengan. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang perubahan undang-undang no. 2 Tahun 2002 Tentang Partai Politik sebelumnya telah mengatur hal tersebut, pada Pasal 3 UU Partai Politik disebutkan:

Pasal 3 ayat (1) UU Partai Politik di atas menyatakan bahwa partai politik harus terdaftar pada Kementerian untuk menjadi badan hukum. Namun berdasarkan isi pasal tersebut, dapat dipahami juga bahwa Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hanya berwenang menentukan sah atau tidaknya pendirian, pengesahan kepengurusan, dan pergantian pimpinan partai politik. Pemohon yang ingin mengajukan permohonan pendirian, penetapan, atau perubahan kepengurusan partai politik harus mengunggah surat pernyataan tidak terlibat dalam perselisihan internal partai politik oleh pengadilan partai sesuai dengan AI Undang-undang. partai politik dan/atau RTSH partai politik tersebut.

Hal terpenting dalam Pasal 22 ayat 1 adalah apabila dari hasil penyelidikan dan/atau verifikasi terdapat perselisihan internal mengenai status partai politik, maka Menteri tidak akan memberikan hak akses kepada pemohon. Sebaliknya, apabila hasil pemeriksaan dan/atau verifikasi tidak terdapat perselisihan internal mengenai status partai politik, Menteri akan memberikan Hak Akses kepada Pemohon. 82 Pasal 21 dan 22, Permenkumham No. 34 Tahun 2017 Pendaftaran Pendirian Badan Hukum, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar, serta Perubahan Pengurus Partai Politik.

Pada akhirnya, Kemenkumham hanya bisa memberikan dua mekanisme, yakni melalui internal partai politik atau Pengadilan Negeri (PN). Kalau menyangkut langkah internal partai, tentu mengacu pada undang-undang partai politik dan harus diselesaikan oleh pengadilan partai.

Kewenangan Kemenkumham Dalam Penyelesaian Sengketa

  • Kewenangan Kemenkumham Perspektif Siyasah
  • Penyelesaian Sengketa Internal Partai Politik Perspektif
  • Penyelesaian Sengketa Partai Politik Melalui Tahkim Dalam

PENUTUP

Kesimpulan

Sikap Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang tidak mengesahkan SK Kepengurusan Partai Demokrat yang masih dipermasalahkan adalah sikap yang benar dan sesuai hukum. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masih menunggu surat dari Pengadilan Partai Demokrat mengenai informasi perselisihan tersebut telah selesai dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat menerbitkan keputusan pengurus. Berdasarkan penilaian hukum positif, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hanya berwenang menentukan legalitas kepengurusan partai politik dan tidak mempunyai kewenangan menyelesaikan perselisihan pengurus.

Berdasarkan tinjauan Siyasah Dusturiyah, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan anggota Wizarah al-Tanfiz (Kementerian Penindakan). Dalam menyelesaikan perselisihan internal partai politik bukan merupakan kewenangan Wizarah Al-Tanfiz, melainkan kewenangan Dewan Syuro partai yang bersangkutan, atau dalam sistem pemerintahan Indonesia bisa juga disamakan dengan pengadilan partai. . Proses penyelesaian perselisihan internal partai politik oleh Majelis Syura berdasarkan kajian Fiqih Siyasah Dusturiyah dapat dilakukan melalui musyawarah dan tahkim.

Dari segi proses penyelesaian dualisme pimpinan Partai Demokrat, dinilai berdasarkan kajian Fiqih Siyasah Dusturiyah, proses penyelesaiannya sudah tepat, meski tidak disebutkan secara tegas bahwa penyelesaian melalui pengadilan Partai Demokrat melalui tahkim dilakukan. .

Saran

Abd Mahmud Al-Majid Al-Khalidi, Analisis Kaidah Delik Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan Islam, Bogor: Al-Azhar Press, 2004. Agus Hidayatullah dkk, Al-Qur'an Transliterasi Tajwid Kode Kata Terjemahan Kata, Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2013 .Kusnardi Moh dan Hermaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984.

Syarifudin Ateng, Pemikiran Penegakan Hukum dan Good Governance, Bandung: PT Citra Adtya Bakti, 1996. Andiko toha, “Upaya Memperoleh Kedudukan Pemimpin Dalam Perspektif Ahkam Hadits”, Jurnal MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan, Jilid 6, No. Anto, “Distribusi Partai Politik, Pemberantasan Korupsi dan Berbagai Masalah Politik Lainnya”; Jurnal Analisis CSIS: Peran Komunitas dan Demokrasi Lokal, Jakarta, Vol.

Fales Suimi, “Fungsi Partai Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Dipandang Hukum Positif”, AL-IMARAH: Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam, Vol. Khilmi Ghoniyyah Ija, “Tinjauan Siyasah Fiqih Peradilan Partai Politik Dalam Menyelesaikan Perselisihan Internal Partai Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik”, Skripsi, Institut Hukum Publik Islam, Program Studi Siyasah Jinayah, Fakultas Syariah dan. Kosasih ade dan Madjid Ali, “Analisis Kritis Kewenangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Menyelesaikan Sengketa Legislatif Melalui Mediasi”, Al-Imarah: Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Anggoro Dasananto NIP.196412081991031002 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SURAT PENCATATAN CIPTAAN Dalam rangka