• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEWIRAUSAHAAN Di Era Revolusi Industri 4.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEWIRAUSAHAAN Di Era Revolusi Industri 4.0"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peran pengusaha, keberhasilan industri kreatif dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang akan mempengaruhi jumlah pesanan yang meningkat. Kedepannya, ekonomi kreatif pada umumnya dan industri kreatif pada khususnya diyakini akan unggul.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

LANDASAN TEORI

Revolusi Industri 4.0

Tantangan yang dihadapi suatu negara yang menerapkan revolusi industri 4.0 antara lain munculnya perubahan aspek demografi dan sosial di masyarakat, ketidakstabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), risiko bencana alam dan perlunya penerapan kondisi ramah lingkungan. teknologi. Perubahan tersebut terlihat pada perubahan hubungan yang terjadi terutama pada interaksi siber dan fisik.

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif terdiri dari berbagai profesional, khususnya mereka yang berada di industri kreatif yang berkontribusi di garis depan inovasi. Definisi industri kreatif yang saat ini banyak digunakan oleh mereka yang berkecimpung di industri kreatif adalah definisi berdasarkan UK DCMS Task Force dalam Primorac (2006). Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan media tertentu), yang meliputi proses pembuatan, produksi, dan pendistribusian iklan yang dihasilkan.

Penerbitan dan percetakan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, terbitan berkala, surat kabar, majalah, tabloid dan konten digital, serta kegiatan kantor berita dan pencarian berita. Televisi dan radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penciptaan, produksi dan pengemasan program televisi (seperti permainan, kuis, reality show, infotainment, dll), penyiaran dan transmisi konten program televisi dan radio, termasuk kegiatan penyiaran stasiun (transmisi ulang) siaran radio dan televisi. Penelitian dan pengembangan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perusahaan inovatif yang menawarkan penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk peningkatan produk dan penciptaan produk.

Kewirausahaan

Wirausahawan adalah seseorang yang mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan usahanya sendiri atau kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat dan mengevaluasi peluang usaha, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk mengambil tindakan yang tepat dan menghasilkan keuntungan untuk mencapai kesuksesan. Pengusaha di Scrbrough adalah orang-orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk membangunnya. Orang yang percaya diri mempunyai kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara sistematis, terencana, efisien dan efektif.

Orang yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang mempunyai cara pandang dan pandangan terhadap masa depan. Menurut Angelita S. Bajaro, wirausaha yang berani mengambil risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan menang dengan cara yang baik. e) Orisinalitas (kreativitas dan inovasi). Orang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengedepankan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai ketekunan dan keteguhan hati, bertekad bekerja keras, mempunyai dorongan yang kuat, energik dan inisiatif.

Gambar 2 : Konsep Dasar Kewirausahaan
Gambar 2 : Konsep Dasar Kewirausahaan

Orientasi Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan topik yang sangat menarik untuk dianalisis dan didiskusikan, yang diperbolehkan oleh para ekonom pada abad ke-18 dan menjadi semakin populer pada abad ke-19 dan ke-20. Di abad sekarang ini, dengan kemajuan teknologi dan berbagai perubahan yang terjadi, dunia seolah menjadi sempit dan kehilangan batas-batasnya. Mereka hadir sebagai agen perubahan, mereka dilahirkan dengan sederet ide inovatif bagi perkembangan dunia usaha dan pembangunan ekonomi pada umumnya.

Untuk itu pada Kegiatan Pembelajaran 3 ini kami akan mengajak Anda untuk mengkaji peran strategis kewirausahaan dalam pembangunan perekonomian suatu bangsa. Kemampuan kepemimpinan akan sangat mempengaruhi sikap perusahaan untuk mempengaruhi sikap perusahaan dengan memperhatikan pasar perusahaan, menanggapi kebutuhan pasar perusahaan, seringkali memerlukan perancangan produk baru untuk beradaptasi dengan perubahan dan eksploitasi konsumen, sehingga daya saing perusahaan. keuntungan. Pengalaman bisnis merupakan sikap kewirausahaan dan konsekuensi perilaku terhadap inovasi yang dipengaruhi oleh latar belakang pemimpin ditinjau dari pengalaman bisnis pemimpin tersebut.

Adaptabilitas Lingkungan

Kualitas Produk

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah sekumpulan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen, yang mana produk unggulan tersebut layak dijual sesuai harapan pelanggan. Konsumen selalu menilai kinerja suatu produk. Hal ini terlihat dari kemampuan produk dalam menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menggugah minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa kualitas suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa: “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya yang mencakup daya tahan, keandalan, keakuratan, kenyamanan, pengoperasian dan kemampuan perbaikan serta atribut lainnya.” Apabila suatu produk telah menjalankan fungsinya maka dapat dikatakan produk tersebut mempunyai kualitas yang baik”. Perceived quality merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli tentang atribut atau karakteristik produk yang akan dibeli, pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, periklanan, reputasi perusahaan, dan tempat pembuatan.

Inovasi

Competitive Advantage

Konsep keunggulan kompetitif (competitive advantage) Kemudian konsep keunggulan kompetitif menurut Hunt dan Morgan (1995) adalah perubahan keunggulan komparatif dalam sumber daya dan keunggulan kompetitif dalam kaitannya dengan keunggulan pasar dan kinerja keuangan. Memperkuat pendapat Day dan Wensley (1998), Hunt dan Morgan (1995) menyatakan bahwa sumber daya potensial dapat dikategorikan sebagai keuangan, fisik, hukum, manusia, organisasi, informasi dari konsumen, pemasok dan pelanggan. Respatya (2001) menjelaskan bahwa perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa harus mulai memperhatikan konsep keunggulan kompetitif agar perusahaan dapat bertahan dan pada akhirnya memperoleh keuntungan.

Hall (1990) menyatakan keunggulan kompetitif terdiri dari tiga dimensi yaitu: ketekunan, tingkat kesulitan untuk meniru dan. Keunggulan kompetitif akan mendorong peningkatan kinerja bisnis UKM melalui peningkatan laba, peningkatan penjualan dan peningkatan basis pelanggan. Hasil penelitian (Chan, et al., 2004) menjelaskan bahwa keunggulan kompetitif mempunyai dampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Kerangka Konseptual Penelitian

Mempelajari teori ini mengarah pada berpikir deduktif, yaitu proses berpikir yang dimulai dari proses berpikir umum ke pemikiran umum khusus. Kajian empiris akan mengarah pada proses berpikir induktif, yaitu proses berpikir yang diawali dari proses berpikir khusus yang kemudian mengarah pada proses berpikir umum. Proses berpikir merupakan interaksi antara proses berpikir deduktif dan induktif, atau kajian teoritis dan kajian empiris, yang saling berhubungan dan saling mendukung.

Pengujian hipotesis akan menghasilkan temuan, baik yang berkaitan dengan teori maupun empiris dalam kajian empiris. Temuan teoritis akan memperkuat teori, sedangkan temuan empiris akan memperkaya hasil penelitian setelah dilakukan pengujian statistik. Berdasarkan latar belakang masalah yang didukung oleh teori dan hasil penelitian sebelumnya (empiris) serta model kerangka proses berpikir tersebut di atas, maka dapat disusun model kerangka konseptual penelitian seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 4. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 4. Kerangka Konseptual Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
  • Uji Kesesuaian Model

Artinya variabel Orientasi Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Kewirausahaan UKM sektor industri kreatif melalui keunggulan bersaing. Artinya variabel Kesesuaian Lingkungan berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Kewirausahaan UKM sektor industri kreatif melalui inovasi. Artinya variabel Kesesuaian Lingkungan berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Kewirausahaan UKM sektor industri kreatif melalui keunggulan kompetitif.

Artinya variabel Kualitas Produk mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui inovasi. Artinya variabel kualitas produk tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui keunggulan bersaing. Artinya variabel Kualitas Produk mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui keunggulan bersaing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Asumsi SEM

Hasil evaluasi model berdasarkan pendekatan satu langkah menunjukkan bahwa seluruh kriteria fit yang digunakan menunjukkan hasil evaluasi model kurang baik yang berarti model tidak fit dengan data. Dengan demikian, model ini masih perlu dimodifikasi seperti yang terdapat pada evaluasi model modifikasi pendekatan satu langkah pada SEM. Nilai yang dihasilkan pada penelitian ini sebesar 0,981 sehingga merupakan model yang kurang fit, karena nilai AGFI sebesar 0,981 < 0,90.

Nilai TLI yang dihasilkan pada penelitian ini sebesar 0,978 sehingga dikategorikan model yang sesuai karena TLI sebesar 0,978 > 0,95. Nilai CFI yang dihasilkan pada penelitian ini sebesar 0,981 sehingga dikategorikan model yang sesuai karena nilai CFI sebesar 0,981 > 0,95. Hasil evaluasi model pendekatan satu langkah yang dimodifikasi seperti pada Tabel 5.27 menunjukkan bahwa seluruh kriteria fit yang digunakan semuanya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, artinya model konsisten dengan data.

Tabel Hasil Perhitungan Jarak Mahalanobis
Tabel Hasil Perhitungan Jarak Mahalanobis

Hasil Pengujian Hipotesis

Nilai koefisien statistik uji Sobel pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Pertumbuhan Kewirausahaan UMKM Sektor Industri Kreatif melalui Inovasi adalah sebesar 1,98 lebih besar dari nilai z-tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,023. Sektor Industri Kreatif melalui Keunggulan Bersaing sebesar 2,11 lebih besar dari nilai z tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas 0,017. Nilai koefisien statistik uji Sobel dampak Kesesuaian Lingkungan terhadap Pertumbuhan Wirausaha UKM sektor industri kreatif melalui inovasi adalah sebesar 1,98 lebih besar dari nilai z-tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,024.

Nilai koefisien statistik uji Sobel pengaruh adaptasi lingkungan terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui keunggulan bersaing adalah sebesar 2,51 lebih besar dari nilai z-tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,005. Nilai koefisien statistik uji Sobel pengaruh kualitas produk terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui inovasi adalah sebesar 1,98 lebih besar dari nilai z-tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,023. Nilai koefisien statistik uji Sobel pengaruh keunggulan kompetitif terhadap pertumbuhan kewirausahaan UMKM sektor industri kreatif melalui inovasi adalah sebesar 1,98 lebih besar dari nilai z-tabel sebesar 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,024.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Is the resource-based view a useful perspective for strategic management research, Academy of Management Review Vol. 26 p. 41-56. Firm resources and sustainable competitive advantage" Journal of management-ment p The Complementary effect of market orientation and entrepreneurial orientation on profitability in small businesses, Journal of Small Business Management, Vol. Eds), The Art and Science of Entrepreneurship. Kessler., and Matthias Fink (2010) Entrepreneurial Orientation and Business Performance – A Replication Study, Schmalenbach Business Review (SBR), Vol.

Morgan, (2007) Deconstructing the relationship between entrepreneurial orientation and business performance at the embryonic stage of firm growth, Industrial Marketing Management. Saekoo, Areerat., and Phapruke Ussahawan-tchakit, (2009) Market drive concentration, innovation and organizational value creation: an empirical study of electronic business in Thailand, International Journal of Business Strategy, Vol. Entrepreneurial orientation and new venture performance: The moderating role of intra- and extra-industry social capital”, Academy of Management Journal, Vol.51, No.1, pp.

Gambar

Gambar 1 : Perkembangan Revolusi Industri
Gambar 3 : Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Non  Kewirausahaan
Gambar 2 : Konsep Dasar Kewirausahaan
Gambar 4. Kerangka Konseptual Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

There is a need for a set of comprehensive policies to reform the legal system, industry associations, R&D institutions, university and vocational education…, and to ensure the state