• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khania Wijayani Htb 201201028 MNH 5 Tugas 3 Dasar perlindungan Hutan

N/A
N/A
20-078 nabila Ismi

Academic year: 2025

Membagikan "Khania Wijayani Htb 201201028 MNH 5 Tugas 3 Dasar perlindungan Hutan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Khania Wijayani Htb NIM : 201201028

Kelas : MNH 5

Mata Kuliah : Dasar Perlindungan Hutan

SOAL

1. Apa gunanya tubuh serangga beruas-ruas.

2. Apa fungsi antena bagi serangga.

3. Jelaskan fungsi mandibula pada belalang.

4. Panjang kaki belakang belalang dapat berfungsi untuk…?

5. Jelaskan prinsip dasar Pengendalian Hama secara Terpadu (Integrated Pest Management atau IPM).

Jawab

1. Tubuh serangga terbagi menjadi menjadi satu rentetan ruas yang dikelompokkan menjadi 3 daerah yang nyata (tagmata), yaitu kepala (capute), dada (thorax), dan perut (abdomen). kepala serangga terdiri dari 3-7 ruas, yang memiliki fungsi sebagai alat untuk pengumpulan makanan, penerima rangsangan dan memproses informasi di otak. Pada kepala terdapat sepasang mata majemuk, terletak dikiri dan kanan kepala. Mata majemuk terdiri dari puluhan atau ratusan bahkan ribuan kesatuan mata faset (facet) yang menyerupai lensa berbentuk heksagonal, tergantung dari jenisnya serangga. Serangga juga mempunyai mata oseli (ocellis, mata sederhana) yang kecil, terdapat pada serangga yang belum dewasa (larva/nimfa) maupun yang telah dewasa. Sepasang antena, berfungsi sebagai alat perasa. Dengan antena serangga dapat mengetahui keberadaan makanan, arah perjalanan, jodoh, bahaya dan dapat mengadakan hubungan dengan sesamanya. Mulut, serangga terdiri dari beberapa bagian, yaitu labrum (bibir atas), mandibula (sepasang rahang untuk mengunyah/memamah makanan), maksila (sepasang rahang untuk memegang, meraba, membaui, merasakan dan juga memegang makanan), hipofaring (lidah), labium (bibir bawah yang berfungsi untuk memegang makanan dan juga sebagai indera perasa. Dada serangga terdiri dari 3 ruas, yaitu prothorax, mesothorax dan metathorax. Pada dada melekat kaki dan sayap serangga. Kaki serangga berfungsi untuk berlari, berenang, melompat, memegang dan menggali. Sayap, terbentuk dari helaian

(2)

kulit tipis sederhana yang dapat digerakkan karena adanya otot-otot yang melekat di dasar sayap, di dalam dinding badan. Selain berfungsi sebagai pembawa oksigen ke jaringan, juga sebagai penguat sayap. Perut serangga terdiri dari 11-12 ruas. Pada ruas yang ke 11 terdapat tambahan ruas yang disebut cercus (jamak cerci). Pada ruas yang ke-12 (telson/periproct), terdapat lubang untuk membuang kotoran (anus). Alat reproduksi betina terletak di ruas ke-7 dan ke-8 sedangkan alat reproduksi jantan terdapat pada batas belakang ruas perut ke-9 yang terletak pada permukaan bawah. Pada serangga betina dilengkapi dengan ovipositor yang berfungsi sebagai alat peletak telur, terletak pada ujung abdomen, setelah cercus. Pada abdomen juga terdapat lubang-lubang berpasangan pada kedua sisi yang disebut spirakel (spiracle), berfungsi dalam proses pernapasan (respiratory system).

2. Beberapa fungsi antena pada serangga, yaitu 1) sebagai organ perasa dan peraba material, 2) organ untuk mencium bau, contohnya pada lalat rumah, 3) beberapa jenis serangga menggunakannya sebagai alat pendengar, 4) mendeteksi kelembapan, arah, dan kecepatan angin, 5) merupakan karakter khas pada Lepidoptera dan nyamuk jantan, 6) organ yang digunakan untuk menemukan makanan, 7) organ untuk menemukan pasangannya, contohnya kupu-kupu Danaus flexippus (monarch butterfly) jantan mendeteksi keberadaan serangga betina berdasarkan partikel feromon seksual yang dikeluarkan oleh lawan jenisnya tersebut, 8) alat berkomunikasi anggota koloni satu dengan yang lainnya, contohnya pada semut, 9) merupakan organ chordotonal (organ pendengar suara) contohnya pada nyamuk jantan untuk mendeteksi adanya nyamuk betina, 10) organ untuk memegang pasangannya saat terjadi perkawinan (kopulasi), dan 11) sebagai organ untuk menangkap mangsa, contohnya pada belalang sembah.

3. Mandibula (rahang atas) pada belalang berfungsi untuk memotong dan menggerus makanan.

4. Kaki belakang yang panjang pada belalang berfungsi untuk melompat. Sepasang kaki belalang yang besar sangat penting bagu belalang untuk melompat jauh, khususnya Ketika merasa terancam oleh predator. Dalam sekali lompat, belalang

(3)

dapat mencapai jarak 1,5 meter. Selain melompat, kaki belalang yang panjang juga berfungsi untuk memungkinkan belalang berenang di air.

5. Pengendalian hama terpadu (PHT) memiliki 4 prinsip dasar yang mencerminkan konsep pengendalian hama dan penyakit yang berwawasan lingkungan serta mendorong penerapan PHT secara nasional untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Empat prinsip dasar dalam penerapan PHT tersebut adalah sebagai berikut:

1). Budidaya tanaman sehat, tanaman yang sehat memiliki daya tahan yang baik terhadap serangan hama dan penyakit. tanaman sehat juga memiliki kemampuan lebih cepat dalam mengatasi dan memulihkan dirinya sendiri dari kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tersebut. Untuk memperoleh tanaman yang sehat perlu memperhatiakn varietas yang akan dibudidayakan, penyemaian dengan cara yang benar, serta pemeliharaan tanaman yang tepat.

2). Memanfaatkan musuh alami, musuh alami atau agens hayati terbukti mampu menekan populasi hama dan menurunkan resiko kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dengan memanfaatkan musuh alami yang potensial merupakan tolok ukur dalam sistem PHT. Pemanfaatan musuh alami di dalam agroekosistem diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara populasi hama dan populasi musuh alaminya.

Dengan demikian tidak akan terjadi peledakan populasi hama yang melampaui ambang toleransi tanaman.

Referensi

Dokumen terkait