• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHITBAH PEREMPUAN KEPADA LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF GENDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KHITBAH PEREMPUAN KEPADA LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF GENDER"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu

Kesimpulan dari skripsi ini adalah proses dakwah diawali dengan seorang perempuan bertamu ke rumah laki-laki dan membawa oleh-oleh serta melibatkan seluruh keluarga. Keempat, skripsi dengan judul “Praktik Lamaran Perempuan Dengan Laki-Laki di Desa Jepang Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Dalam Perspektif Fiqih Munakahat”.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Analisis Data

Sistematika Pembahasan

KHITBAH DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM

Pengertian Khitbah

Khutbah merupakan suatu bentuk permohonan dengan tujuan untuk melangsungkan perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Khotbah dapat dilakukan secara langsung maupun sindiran, baik disampaikan oleh seseorang secara langsung maupun oleh perwakilan.

Dasar Hukum Khitbah

Khutbah bukanlah hal yang wajib untuk dilakukan, namun khutbah merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan ketika sudah menikah. Khutbah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah pernikahan, setiap kali dilangsungkan pernikahan pasti khutbahlah yang terlebih dahulu disampaikan.

Syarat-Syarat Khitbah

Syarat mustahsinah ini merupakan suatu syarat yang menjadi anjuran bagi setiap laki-laki yang ingin mempersunting seorang wanita agar meneliti terlebih dahulu mengenai wanita yang akan dinikahinya. kelak ia dapat membentuk sebuah keluarga sesuai dengan kebutuhannya yang dicita-citakan. Ayat di atas menunjukkan bahwa wanita yang iddahnya karena meninggalnya suami dan iddah talaq bain tidak dapat melakukan khitbah secara terbuka (shorih), hanya dapat melakukan khitbah secara sindiran (kinayah).

Jenis-Jenis Khitbah

Ketentuan-Ketentuan Khitbah

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Nabi SAW melarang seorang laki-laki melamar seorang wanita yang sebelumnya telah dilamar oleh pria lain, hingga wanita tersebut memutuskan untuk menerima atau menolak lamaran pria yang pertama kali melamarnya. Dilihat dari beberapa perbedaan di kalangan ulama mengenai batasan bagian tubuh wanita yang boleh berdakwah, maka dapat dengan mudah dipahami bahwa batasan bagian tubuh wanita yang boleh dilihat oleh pria yang berkhotbah setidaknya adalah wajah dan tangan. Dakwah tersebut belum menjadikan laki-laki dan perempuan itu sebagai pasangan yang sah, sehingga dilarang bagi laki-laki untuk berduaan dengan perempuan yang diajak berdakwah sebelum akad nikah dibuat.

Jika wanita yang akan dilamar sedang dalam masa iddah karena talak rajai, maka tidak boleh dilamar karena statusnya masih menikah. Bagi wanita yang sedang dalam masa iddah karena diceraikan suaminya karena ba'in, maka tidak dapat dilamar secara terang-terangan karena masih boleh dikawini lagi, meskipun dengan akad baru.

Hikmah Khitbah

Khutbah wanita pada masa iddah talak raj’i tidak diperkenankan, sedangkan pada masa iddah talak bain dan iddah yang disebabkan meninggalnya suaminya, diperbolehkan hanya secara menyindir dan tidak boleh dilakukan secara terang-terangan. Melalui usulan tersebut masing-masing pihak dapat memahami hubungan satu sama lain sehingga dalam kehidupan rumah tangganya dapat saling beradaptasi dan dapat terciptanya keharmonisan rumah tangga yang dikehendaki Islam34.

Khitbah dalam Hukum Positif

  • Dasar Hukum Khitbah
  • Ketentuan-Ketentuan Khitbah

Bertunang boleh dilakukan dengan wanita yang masih dara atau dengan janda yang telah tamat tempoh ida. Wanita yang boleh didakwah di bawah Perkara 12 ialah wanita yang telah tamat haid dan tidak bertunang. Dan pertunangan itu boleh dikatakan putus apabila lelaki yang bertunang itu telah melakukannya sama ada dengan kata-kata secara langsung atau dengan perbuatan, dengan mengelak dan meninggalkan wanita yang telah ditunangkan itu.

Pertunangan boleh dilakukan dengan wanita yang masih dara atau janda yang telah tamat tempoh iddahnya (Pasal 12, ayat c. Dilarang meminang wanita yang dalam tempoh 1) iddah talak raj'iah dan yang bertunang dengan lelaki lain (2 . dan ayat ke-3 Perkara 12). Pembubaran pertunangan adalah kerana pengisytiharan penamatan hubungan pertunangan, atau lelaki yang bertunangan telah menjauhkan diri daripada wanita yang ditunangkan dan meninggalkannya (Perkara 12, ayat 4) dan pertunangan mesti diputuskan dengan teratur ( Perkara 13, ayat 2).

Pengertian Gender

Gender merupakan suatu konsep yang digunakan untuk memberikan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari aspek sosial dan budaya. Gender sendiri seringkali diidentikkan dengan jenis kelamin atau sex, padahal gender dan seks pada dasarnya merupakan dua hal yang memiliki perbedaan. Perbedaan peran dan fungsi laki-laki dan perempuan yang ada dalam masyarakat menyebabkan terjadinya kesenjangan gender yang sering dialami oleh perempuan.

Jenis kelamin atau gender menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan faktor biologis, sedangkan gender memberikan perbedaan dari faktor sosial dan budaya. Perbedaan yang diberikan oleh jenis kelamin tersebut nantinya akan memberikan perbedaan gender dan dari perbedaan tersebut timbullah ketidakadilan baik bagi laki-laki maupun perempuan sehingga menimbulkan permasalahan yang melahirkan kesetaraan gender.

Teori Kesetaraan dan Keadilan Gender

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008, Pasal 1 ayat 3 menyatakan bahwa: kesetaraan gender adalah kondisi yang setara bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak sebagai manusia, untuk dapat berperan dan berpartisipasi dalam politik. , kegiatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesetaraan dalam menikmati hasil pembangunan. Kesetaraan gender adalah persamaan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses, partisipasi, kendali dan manfaat dalam aktivitas kehidupan, baik dalam keluarga, bermasyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara. Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan yang dinamis, dimana laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai hak, tugas, peran dan kesempatan yang dilandasi rasa saling menghormati dan menghargai serta membantu dalam berbagai sektor kehidupan.

Untuk mengetahui apakah laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan dan keadilan seperti yang dicapai oleh pembangunan berorientasi gender adalah seberapa besar akses dan partisipasi atau keterlibatan perempuan dalam peran-peran sosial dalam kehidupan, seperti keluarga, komunitas dan pembangunan, serta seberapa besar kendali dan penguasaan yang dimilikinya. perempuan memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berbeda serta peran pengambilan keputusan dan memperoleh manfaat dalam kehidupan 46. Kesetaraan gender merupakan suatu kondisi yang mensyaratkan laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala bidang, seperti pada .

Gender dalam Islam

Artinya: Barangsiapa beramal shaleh, laki-laki atau perempuan, dan ia beriman, maka ia akan masuk surga dan tidak dianiaya sedikit pun (Q.S. an-Nisa/4:124). Kedua ayat ini secara khusus menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan berhak menjunjung tinggi nilai-nilai. Ayat ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan berhak atas pekerjaan dan berhak atas hasil pekerjaannya.

Laki-laki dan perempuan berhak untuk menggunakan kemampuan dan potensi terbaiknya, bekerja dan melaksanakan tugasnya serta berhak menikmati segala macam hasil dari apa yang telah dilakukannya sebagai imbalan atas setiap usaha yang telah dilakukannya. Ayat ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan harus bekerja sama dan saling membantu untuk hidup bersama.

Gender dalam Keluarga

Laki-laki dan perempuan dalam Islam sama-sama berhak menerima bagian harta warisan dari orang tua atau kerabatnya yang telah meninggal, hal ini terlihat pada surat An-Nisa ayat 7. Sistem waris Islam memperlakukan perempuan secara proporsional dan adil, tidak selalu perempuan. menerima bagian yang lebih kecil dibandingkan laki-laki. Surat An-Nisa ayat 12 juga menunjukkan bahwa perempuan dapat mendapat bagian yang sama dengan laki-laki, jika mereka bersaudara dari satu ibu dan yang meninggal tidak mempunyai ayah atau anak, maka mereka mendapat bagian keenam dan jika lebih dari satu orang mendapat bagian ketiga. bagian.

Hak menurut gender dalam sistem waris Islam terlihat dari tidak hanya laki-laki yang mendapat bagian harta warisan, namun perempuan juga berhak mendapat bagian warisan sesuai ketentuannya. Perempuan tidak selalu mendapat bagian yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, ada kalanya perempuan dan laki-laki mendapat bagian yang sama.

KHITBAH PEREMPUAN KEPADA LAKI-LAKI

Prosesi Khitbah

63Nila Sastrawati, Perbedaan Identitas Pria dan Wanita: Menganalisis Gender dan Politik dari Perspektif Postfeminist, (Makassar: Alauddin Press, 2018), hal.6. Tujuan utama feminisme juga untuk mencapai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang. Perempuan harus diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki, dimana perempuan diperbolehkan memberikan khotbah kepada laki-laki.

Harmoni dalam hubungan akan terjadi jika laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama, termasuk dalam hal berdakwah. Hak memilih dan berdakwah tidak hanya diberikan kepada laki-laki saja, namun juga harus diberikan kepada perempuan.

Hantaran

Khitba adalah sebahagian daripada hak wanita, maka sewajarnya wanita boleh berdakwah kepada lelaki juga. Jika lelaki yang berdakwah, penyampaian akan dilakukan oleh lelaki dan begitu juga sebaliknya. Bersalin secara kitba wanita kepada lelaki yang dibawa oleh wanita adalah satu bentuk kesamarataan jantina di mana wanita berhak melahirkan lelaki sebagaimana lelaki melahirkan wanita dalam khutbah antara lelaki dan wanita.

Dengan adanya kesempatan yang sama bagi perempuan maka akan terjadi kesetaraan gender, baik perempuan maupun laki-laki berhak membawa hadiah, karena pada dasarnya hadiah hanyalah sebuah bentuk bingkisan atau cinderamata. Jika laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk berdakwah, maka tentu tidak akan ada diskriminasi.

Khitbah Perempuan kepada Laki-laki dalam Perspektif

Salah satu daerah di Indonesia yang mengadakan khutbah wanita untuk lelaki ialah daerah Padang. Mesej yang dibawa oleh wanita kepada lelaki semasa khutbah wanita untuk lelaki oleh itu tidak bertentangan dengan hukum syarak. Khutbah dari wanita kepada lelaki adalah konsisten dengan kesaksamaan jantina.

Begitu juga dengan apa yang wanita berikan kepada lelaki dalam khutbah wanita kepada lelaki, yang selari dengan kesaksamaan gender. Pesanan dari wanita kepada lelaki dalam khutbah dari wanita kepada lelaki juga mengikut syariat Islam.

PENUTUP

Saran

Faqihuddin Abdul Kodir, Qira'ah Mubjadi: Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam, Yogyakarta: IRCiSoD, 2019. RI, Kementerian Agama, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Al-Qur'an), Jakarta: Lajnah Pentashihan Al- Koran, 2009. Sadat, Anwar, Ipandang, Anita Marwing, Kesetaraan Gender dalam Hukum Islam: Perbandingan KHI dengan Counter Legal Draft KHI (CLD-KHI) tentang Poligami dan Kawin Kontrak, Yogyakarta: LkiS, 2020.

Masduki, Kontekstualisasi Hadits Pernikahan Wanita Dengan Pria, Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Hadits, Vol. Suhra, Sarifa, “Kesetaraan Gender dalam Perspektif Al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Hukum Islam”, Al-Ulum, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

The procurement step had 11 parameters but all pharmacies only met 9 parameters. The pharmacies did not order the medicine by tracing the medicines