PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI PENCEMARAN UDARA UNTUK KELAS
VII SMP
Aulia Rahma, Ade Dewi Maharani, Novi
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
Learning biology (IPA) is learning that can be learned more easily when using the environment around, one of the subjects that need to be associated with the environment around is the matter of air pollution, forthat teachers need to use the right teaching materials, one of which is contextual based LKPD.This study aims to create a valid LKPD, and to determine the practicality and effectiveness of contextual based LKPD on air pollution materialfor grade VII SMP. This research is adevelopment reseach withADDIE model, that has 5 stages of Analisys,Design, Develop, Implementation, and Evaluation.Data obtained fromcharging questionnaires, analyzedusing descriptive analysis, while the data of student learning outcomes were analyzed using t test.The result of research is contextual based LKPD on air pollution material.The validation result from lecturer, teacher and student is 88,68% (very valid).The result of practicability by teachers is 91.11 % (very practical) and the result of practicality by the average student is 89.63% (very practical).The effectiveness test result of student learning activity average is 78,33% (effective),and learning motivationthe average student is 91.79%, (very effective).Student learning outcomes are effective, withaverage pre-test35.79 and average post-test73.95,with65% of completed students.Based on t test obtained significant learning outcomes, the value of tarithmetic= 12.81 greater than the value of ttable 1%=2.84 and ttable 5%= 2.09.To be based on this it can be concluded that the material LKPD contextually based on air pollution are valid, practical, and effective.
Keywords: LKPD, Contextual, Validity, Practicality, Effectiveness
PENDAHULUAN
Pembelajaran biologi (IPA) adalah pembelajaran yang dapat dipelajari dengan lebih mudah jika memanfaatkan lingkungan di sekitar atau kehidupan sehari-hari.Salah satu materi yang berkaitan erat dengan lingkungan sekitar atau kehidupan sehari-hari adalah materi pencemaran
udara, sehingga untuk mempelajari materi pencemaran udara, guru harus dapat memilih dan menggunakan bahan ajar yang tepat.
Melalui bahan ajar guru dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang disajikan.Seperti yang tertuang dalam PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, yaitu diisyaratkan bahwa guru diharapkan mampu mengembangkan materi pembelajaran.
Hasil wawancara penulis pada bulan Oktober 2016, dengan guru biologi yang mengajar SMP N 2 IX Koto,diperoleh informasi bahwa guru IPA di sekolah tersebut pembelajaran siswa kurang aktif dan kurang termotivasi. Pembelajaran juga menjadi kurang bermakna karenaproses pembelajaran tidakdisertai dengan pemanfaatan lingkungan, dan pembelajaranhanya dilakukan di dalam kelas dengan metode ceramah menggunakan buku paketdan,LKPD.
LKPD yang digunakan sekolah adalah LKPD yang umumnya dijual dipasaran, yang dibeli guru dari penyalur yang datang ke sekolah.LKPD tersebut umumnya memiliki tampilan yang kurang menarik, gambar yang tidak sesuai dengan objek aslinya atau tidak kontekstual, Selain itu, langkah kerja untuk siswa yang terdapat dalam LKPD kurang menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Jika hal ini terus dibiarkan, maka minat dan motivasi siswa untuk belajar akan terus
menurun, sehingga aplikasi hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari- hari juga akan berkurang atau tidak ada sama sekali. Khusus pada materi pencemaran lingkungan isi LKPD kurang sesuai dengan tuntutan Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar (KD) pada materi pencemaran udara adalah
“mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan”. Dilihat dari kompetensi dasar pada materi ini, perlu adanya kegiatan pembelajaran yang akan mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini sesuai dengan makna dari pembelajaran kontekstual yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari, dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehinggamendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu dikembangkan LKPD yang dapat membantu meningkatkan cara berpikir kritis, kreativitas, serta meningkatkan keaktifan dan motivasi
belajar siswa. Sehingga membantu siswa menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan mengembangkan LKPD berbasis kontekstual.Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Ruhmawati (2012: 5), dimana didapatkan hasil dari analisis aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek kinerja menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja Peserta Didik (LKPD) kontekstual berpengaruh positif, dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4 Malang.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis telahmelakukan penelitian pengembangan untukmembantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran.Penelitian pengembangan tersebut yaitu dengan judul
"Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kontekstual Pada Materi Pencemaran UdaraUntuk Kelas VII SMP".
METODE PENELITIAN
Peneitian ini telah dilakukan pada bulan Juli-November 2017di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat
dan SMP N 2 IX Koto Kabupaten Dharmasraya.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yang menggunakan model pengembangan ADDIE, dengan 5 tahapan penelitian yaitu: analisis (Analysis),desain (desaign), pengembangan (development), implementasi (implementation)dan evaluasi (evaluation)(Rahman, 2013:
202-203).
Subjek penelitian untuk validitas LKPD terdiri dari tiga orang dosen (ahli strategi, ahli materi dan ahli media) Program Studi Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru IPA, dan 3 orang siswa.Subjek penelitian untuk penilaian praktikalitas LKPD terdiri dari dua orang guru IPA dan 9 siswa kelas VII.A SMP N 2 IX Koto Kabupaten Dharmasraya, yang dipilih secara heterogen untuk uji coba kelompok kecil.Subjek penelitian untuk uji efektivitas yaitu terdiri dari 20 siswa kelas VII.B SMP N 2 IX Koto Kabupaten Dharmasraya pada uji lapangan (implementasi).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara lansung melalui pemberian instrumen (angket karakteristik siswa, angket validitas,
angket praktikalitas, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar motivasi belajar siswa, dan soal pre-test post-test pada subjek penelitian), dan data hasil wawancara dengan guru.sedangkan data sekunder yaitu mencakup jumlah siswa, dan nilai mid semester siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pengembangan
LKPD yang dikembangkan adalah LKPD berbasis kontektual pada materi pencemaran udara. LKPD dibuat menggunakan perangkat lunak microsoft office word 2007dan perangkat lunak PhotoScape sesuai dengan desain yang sudah dirancang.
Desain pokok pada LKPD yaitu mencakup penggunaan warna, tulisan, gambar dan isi yang disesuaikan dengan
pembelajaran kontekstual dan materi pencemaran udara. Warna yang digunakan pada setiap lembar LKPD umumnya adalah warna biru dan warna ungu, sedangkan untuk tulisan yaitu menggunakan jenis tulisan Calibri, time new roman, dan book antiqua, dengan ukuran huruf 12-18. Isi LKPD baik dari segi gambar, tujuan pembelajaran, ringkasan materi dan langkah kerja disesuaikan dengan pembelajaran kontekstual dan materi pencemaran udara.
LKPD yang sudah dibuat sesuai dengan rancangan kemudian divalidasi oleh 3 orang ahli (dosen STKIP PGRI Sumatera Barat), 1 orang guru IPA, dan 3 orang siswa (uji perorangan). Hasil validitas LKPD dari ketujuh (7) orang validator dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Validitas LKPD
No. Aspek Penilaian Validator Jumlah Nilai Validitas
Kriteria I II III IV V VI VII
1. Kelayakan Isi 69 69 60 72 70 72 70 482 86,07% Sangat Valid 2. Kebahasaan 30 32 28 33 32 35 33 223 91,02% Sangat Valid 3. Penyajian 27 25 24 28 28 28 27 187 89,05% Sangat Valid 4. Kegrafikan 26 26 24 29 28 26 27 186 88,57% Sangat Valid
Total 354,71
Rata-rata 88,68% Sangat Valid
\
Berdasarkan hasil analisis data validitas LKPD seperti yang terlihat pada Tabel 1, diketahui bahwa hasil nilai validitas LKPD sangat valid yaitu dengan nilai rata-rata 88,68%, berarti produk LKPD yang dikembangkan
sangat valid dilihat dari ke empat aspek penilaian tersebut.
Hasil analisis data validitas LKPD oleh validator menunjukkan bahwa LKPD sangat valid, LKPD sudah valid dari keempat aspek yang ada
dalam angket validitas, yaitu dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan.Seperti yang dikemukakan oleh Prastowo (2011:
225) bahwa syarat didaktik untuk LKS (LKPD) yang berkualitas baik itu salah satunya adalah menggunakan bahasa yang baik atau jelas (syarat konstruksi).
Setelah LKPD divalidasi, LKPD kemudian diuji cobakan melalui uji kelompok kecil untuk melihat
praktikalitas LKPD,
praktikalitasdilakukan oleh 2 orang guru IPA. Hasil praktikalitas dilihat dari aspek praktikalitas LKPD dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data HasiPraktikalitas LKPD Oleh Guru IPA
No. Aspek Penilaian Nilai Praktikalitas (%) Kriteria 1. Efisiensi waktu
pembelajaran
90% Sangat praktis
2. Penggunaan 93,33% Sangat praktis
3. Manfaat 90% Sangat praktis
Jumlah 273,33 Sangat praktis
Rata-rata 91,11%
Berdasarkan praktikalitas LKPD oleh kedua guru IPA, tidak ada saran perbaikan LKPD, jadi hasil praktikalitas oleh guru adalah berupa nilai praktikalitas LKPD, yaitu sesuai dengan yang terlihat pada Tabel 2 dengan rata-rata 91,11% dengan kriteria sangat praktis.
Praktikalitas LKPD juga diuji cobakan pada 9 orang siswa yang dipilih secara heterogen dari 22 siswa kelas VII.A. Pengumpulan data praktikalitas dari 9 orang siswa saat uji kelompok kecil pada kelas VII.A dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Hasil Analisis Angket Praktikalitas LKPD Oleh Siswa
No. Aspek Penillain Nilai Praktikalitas Kriteria 1. Efisiensi waktu
pembelajaran
81,48% Sangat Praktis
2. Penggunaan 92,59% Sangat Praktis
3. Manfaat 94,82% Sangat Praktis
Jumlah 268,89 Sangat Praktis
Rata-rata 89,63%
j
Hasil praktikalitas LKPD seperti yang terlihat dalam tabel pada aspek efisiensi waktu pembelajaran adalah
sangat praktis, pada aspek penggunaan juga sangat praktis, dan aspek manfaat adalah sangat praktis, jadi hasil rata-rata
praktikalitas oleh siswa adalah 89,63%
dengan kriteria sangat praktis.
Hasil uji praktikalitas LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara oleh siswa ataupunguru adalah sangat praktis.Praktikalitas LKPD sanagat praktis untuk ke-tiga aspek penilaian yaitu berupa efesiensi waktu belajar, penggunaan, dan manfaat.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Prastowo (2011:
206)bahwa salah satu kegunaan LKPD adalah sebagai bahan media pembelajaran yang dapat meminimalkan peran guru, namun lebih mengaktifkan siswa danLKS berguna untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran dan media mengerjakan tugas untuk berlatih.Lufri (2007: 31) menambahkan bahwa pembelajaran kontekstual membantu siswa dalam belajar, dan mendorong siswa belajar satu sama lain.
TahapImplementasi
Tahap implementasi yaitu proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis kontekstual yang sudah valid dan praktis untuk melihat efektivitas LKPD. Penilaian efektivitas yang pertama yaitu dilihat dari aktivitas siswa, yangdinilai oleh observer selama
proses pembelajaran berlansung, yaitu dengan mengisi lembar aktivitas siswa sesuai dengan aktivitas yang dilakukan siswa. Berdasarkan penilaian dari observerhasil aktivitas siswa dapat dilihat pada Gambar 1.
Persentase
Keterangan:
A = Memperhatikan Penjelasan Guru B = Membaca Materi yang Ada Pada LKPD C = Mencatat Hal Yang Relevan Selama Proses Pembelajaran
D= Tanya Jawab/Berdiskusi Dengan Teman Menggunakan LKPD
E = Tanya Jawab Antara Siswa Dengan Guru F = Menyimpulkan Materi Pembelajaran
Gambar 1. Grafik Nilai Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat pada aktivitas yang pertama (memperhatikan penjelasan guru) yaitu sangat efektif, aktivitas kedua (membaca materi yang ada dalam LKPD) yaitu sangat efektif. Aktivitas belajar siswa yang ke-tiga (mencatat hal yang relevan selama proses pembelajaran) adalah efektif. Aktivitas belajar siswa yang ke-empat (tanya jawab/berdiskusi dengan teman menggunakan LKPD) yaitu sangat
95 100
75 95
60 45
0 50 100 150
A B C D E F
Aktivitas Belajar Siswa
efektif, serta nilai aktivitas yang ke-lima (tanya jawab antara guru dan siswa) yaitu cukup efektif, serta aktivitas yang ke-enam (menyimpulkan pembelajaran) yaitu cukup efektif.Hasil rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 78,33 dengan kriteria efektif
Berdasarkan hasil efektivitas tersebut berarti LKPD efektif digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Seperti yang dikemukakan oleh Rusman
(2011: 198) bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan CTL harus mempertimbangkan karakteristik siswa aktif.
Penilaian efektivitas yang kedua yaitu dilihat dari hasil pengisian angket motivasi belajar siswa,Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diminta untuk mengisi angket motivasi belajar siswa. Hasil motivasi belajar siswa secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2
persentase
Keterangan: 1. Saya merasa senang untuk hadir di kelas tepat waktu pada saat pembelajaran biologi, 2.
Saya merasa termotivasi mengikuti proses pembelajaran biologi menggunakan LKPD kontekstual, 3.
Saya menyiapkan diri (membaca materi yang akan dipelajari dalam LKPD dirumah) sebelum proses pembelajaran dimulai, 4. Saya termotivasi membaca dan memahami materi yang ada pada LKPD, Saya antusias belajar dengan berdiskusi kelompok, 5.Saya merasa pembelajaran biologi pada materi Pencemaran Udara menjadi lebih mudah dan menarik dengan menggunakan LKPD, 6.Saya lebih cepat mengerti dan paham terhadap materi Pencemaran Udara dengan menggunakan LKPD, 7.Saya merasa LKPD yang diberikan sesuai dan cocok untuk pembelajaran pada materi Pencemaran Udara, 8.Saya antusias belajar pada materi Pencemaran Udara menggunakan LKPD karena lansung dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, 9. Saya mampu membuat kesimpulan setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran menggunakan LKPD, 10. Saya memberikan pendapat saya saat proses pembelajaran berakhir, 11. Saya mampu menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlansung, 12. Karena belajar menggunakan LKPD pada materi Pencemaran Udara, 13.saya jadi ingin ikut berpartisipasi mengurangi pencemaran udara, 14. Saya puas melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan LKPD karena saya.
Gambar 2. Histogram Motivasi Belajar Siswa 100 98,75 96,25 97,5 97,5 95 91,25 93,75 96,25
78,75
71,25 81,25
93,75 93,75
0 20 40 60 80 100 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa umumnya sangat efektif. Motivasi belajar siswa, rata-rata adalah 91,79% dengan kriteria sangat efektif. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan LKPD berbasis kontekstual pada submateri pencemaran udara untuk kelas VII SMP sangat efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hasil peningkatan motivasi belajar siswa dalam penggunaan LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Berns & Erickson (2001)dalam Ruhmawati (2013: 1) bahwa pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang memicu guru untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi nyata dan memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupannya.
Penilaian efektivitas yang ketiga adalah dari hasil belajar siswa yang diambil dari nilaipre-test dan post-test, adapun hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa No Hasil
Belajar
Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa yang
Tuntas
1. Pre-test 35,79 0
2. Post-test 73,95 13
Berdasarkan hasil belajar siswa pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas yaitu 13 orang siswa. Dimana rata-rata pada Pre-test adalah 35,79, dan rata-rata pada Post- testadalah 73,95.
Berdasarkan hasil Pre-testdan Post-testdatahasil belajar siswa dihitung menggunakan uji t, didapatkan hasil t hitung lebih besar dari t table, baik berdasarkan taraf signifikasi 1%
ataupun taraf signifikasi 5%. Maka perbedaan hasil pre-test dan post-test signifikan (produk yang diberikan berpengaruh) .
Berdasarkan hasil ketuntasan yang didapat, berarti tingkat keberhasilan proses belajar mengajar adalah 65% dengan kriteria baik, seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2013: 107), bahwa hasil belajar dikatakan baik/minimal apabila bahan ajar yang diajarkan hanya 60% sampai 75% dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan hasil uji t, proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara ini dapat dikatakan efektif, sesuai yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 339) bahwa sistem kerja melalui eksperimen dikatakan efektif apabila nilai sesudah perlakuan
(O2) lebih besar dibandingkan dengan nilai sebelum perlakuan (O1).
Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan LKPD berbasis kontekstual sesuai dengan kelebihan dari setiap komponen CTL, baik itu melalui konstruktivisme, inquiri, ataupun masyarakat belajar.Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Arends (2004) dalam Irwandi (2009:7) bahwa masyarakat belajar dapat meningkatkan interaksi dan hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok serta kemampuan inkuiri mereka.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya, dimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Ruhmawati (2012: 1) menunjukkan
bahwa LKS berbasis
kontekstualberpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Hasil penelitian menggunakan LKS berbasis kontekstual juga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak, yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Suryani (2016), dimana Suryani (2016: 6) mengatakan dalam kesimpulannnya bahwa belajar menggunakan LKS berbasis kontekstual dapat mempermudah siswa mengkonstuksi pengetahuan dan
memiliki retensi terhadap konsep sistem gerak.
Tahap Evaluasi
Berdasarkan setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan model pengembangan ADDIE, dapat dikatakan bahwa LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara adalah valid dan praktis serta efektif.Berdasarkan hasil validasi LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara, ditemukan beberapa kekurangan atau kesalahan dalam
penulisan atau susunan
LKPD.Kesalahan LKPD yang diperbaiki berdasarkan saran dari validator umumnya adalah tentang kelengkapan isi materi, gambar dan sumber pengambilan data pada LKPD.
Berdasarkan uji praktikalitas dan uji efektivitas, tidak ada kritikan ataupun saran untuk perbaikan LKPD, dimana LKPD disimpulkan praktis serta efektif dilihat dari aktivitas belajar siswa, motivasi belajar siswa dan dari hasil belajar siswa. Proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara juga lancar saat implementasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran lingkungan yang sudah dikembangkan oleh peneliti sudahmenjadi produk yang sangat valid.Praktikalitas LKPD juga didapatkan hasil yangsangat praktis.Sedangkan keefektifan LKPD dalam proses pembelajaran adalah efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, serta sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa LKPD berbasis kontekstual pada materi pencemaran udara ini adalah layak dan bisa digunakan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S. B., dan Zain, A. 2013.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Irwandi. 2009. Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu. Jurnal Kependidikan Triadik. Vol.12 (No. 1). Hal. 5-7
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi Teori Praktek dan
Penelitian. Padang: UNP Press.
Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia. 2005. Standar Nasional Pendidikan Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: DIVA Press.
Rahman, M., & Amri, S. 2013. Strategi
& Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ruhmawati, I. 2012. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fotosintesis Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang.Jurnal Biosfer.
Vol. VII. (No. 1). Hal. 1.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suryani,I,Mardianti,Y,dan Herlianti,Y.
2016.Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Gerak Manusia. Jurnal Edusains. Vol.8 (No. 2). Hal.6-7