• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pemilihan Topik Skripsi: Strategi, Kelayakan, dan Cara Perumusan

N/A
N/A
Amaliyah Putri

Academic year: 2024

Membagikan "Panduan Pemilihan Topik Skripsi: Strategi, Kelayakan, dan Cara Perumusan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

BAB 3 TOPIK SKRIPSI ………...

Pengertian Topik ………

Strategi Menemukan Topik ………

Jatidiri ………

Tabel 1: Perbandingan Kompeten Individual ………..

Wawasan teoretis ………

6

Gambar 1b Contoh Proses Pemilihan Topik Kuliner

………...

Gambar 1c: Proses Penemuan Topik Kebahasaan ………...

Tabel 2 Jatidiri, Bidang Ilmu, dan Topik ……….

Kelayakan Topik ………..

Tabel 3: Subtopik dan teori terkait ………

Tabel 4 Subtopik "Pertolongan pertama pada kecelakaan kendaraan" ………..

Tabel 5 Subtopik "manajemen transportasi" ………..

Tabel 6 Subtopik "Startegi pemasaran karya karya tradisional” ………

14

Tabel 7 Subtopik "korelasi antara pertikaian elit dan tawuran antarwarga masyarakat"

Cara Merumuskan Topik ………

Tabel 8 Objek dan Tujuan Penelitian ……….

BAB 4 STUDI KEPUSTAKAAN, TEORI, DAN METODOLOGI

……….

Tiga Serangkai ……….

Studi Kepustakaan ………

Metodologi ………...

BAB 5 PROPOSAL SKRIPSI ………

Awal yang Menggembirakan ………...

Tabel 9 Judul-judul Artikel dan Topik Penelitia ………

Struktur Proposal ……….

Latar Belakang ………

Masalah dan Tujuan ……….

Tabel 10 Contoh-contoh Masalah/Pertanyaan Penelitian ………..

Tabel 11 Perumusan Tujuan Masalah ………

Kerangka Teori

……….

Metode ……….

(3)

Manfaat/Kemaknawian Penelitian ………...

Sistematika Penyajian ………..

Daftar Pustaka ……….

(4)

BAB 3 TOPIK SKRIPSI Pengertian Topik

Topik merupakan pokok pembicaraan yang dibahas da- lam sebuah diskusi, ceramah, cerita, obrolan, dialog, dan se bagainya. Topik penelitian merupakan pokok pembicaraan utama yang dibahas dalam suatu penelitian dan/atau penu- lisan ilmiah. Topik merupakan konsep sentral yang dijelaskan dalam penelitian. Dalam perjalanan penelitian untuk keper- luan skripsi, topik sering digunakan sebagai judul. Penetapan topik sebagai judul skripsi dapat dilakukan jika inti sari hasil penelitian atau kesimpulan dapat dirumuskan sesuai dengan topik yang diteliti.

Strategi Menemukan Topik

Kegiatan yang mudah dilakukan adalah kegiatan yang telah dipahami. Siapa pun tidak akan mampu melakukan kegi atan yang sama sekali belum dipahaminya. Kegiatan yang tidak membosankan adalah kegiatan yang diminati, Kegiatan akan menjadi membosankan jika kegiatan tersebut tidak diminati. Jadi, jika Anda ingin memperoleh hasil yang berkua Iitas dalam melakukan kegiatan, maka pilihlah kegiatan yang telah Anda pahami dan Anda minati. Sebuah kegiatan yang belum dipahami dan tidak diminati bisa saja pada akhirnya menjadi sebaliknya.

Rasa "penasaran" untuk mengetahui sesuatu yang sama sekali tidak dipahami bisa jadi dapat membuat seseorang tidak mau berhenti melakukannya sebe. lum menemukan jawabnya. Ia tidak bosan-bosan mengulang- ulang walaupun belum ada hasilnya. Rasa penasaran men- dorong seseorang tidak mau kalah untuk dapat mematah- kannya. Alhasil, sebuah kegiatan yang sebelumnya tidak di- minati di kemudian hari menjadi sebuah kegiatan yang dise- nangi, bahkan lupa waktu karena keasyikan, Jadi, rasa ingin tahu dapat digunakan untuk membangkitkan minat

Apa yang sebaiknya dilakukan jika Anda diwajibkan un- tuk melakukan sebuah kegiatan yang belum Anda pahami dan tidak Anda minati? Setiap orang pasti pernah mengalami situasi seperti itu. Kewajiban memang merupakan sebuah "tuntutan tugas yang harus dilaksanakan.

Bagaimana mengatasinya? Pertama, upayakan untuk menemukan informasi sebanyak mungkin tentang seluk-beluk kegiatan tersebut. Berusahalah untuk memahaminya lebih dahulu sebelum bertindak. Kedua, upayakan untuk menemukan aspek-aspek positif yang dapat Anda manfaatkan untuk keperluan Anda sendin. Jika Anda dapat menemukan manfaat dari kegiatan itu, cepat atau lambat Anda akan senang melakukan kegiatan tersebut.

Membuat sebuah karya tulis atau karya penelitian pada dasamya tidak berbeda dengan melakukan sebuah kegiatan Agar Anda dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah tersebut secara maksimal, pilihlah topik yang Anda pahami dan Anda minati Segala sesuatu yang Anda pahami dan minati tentu merupakan sesuatu yang ada pada diri Anda, sesuatu yang menjadi milik Anda, bukan ada pada orang lain atau milik orang lain. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berangkat dari diri Anda sendiri Artinya, pertimbangan pemilihan topik di- dasarkan atas segala hal yang akrab dengan kehidupan pri- badi Anda sehari-hari. Kenalilah "jatidin' Anda sebagai ma. nusia seutuhnya. Temukan apa kemampuan, bakat, kege- maran (hobi), minat, kebiasaan Anda, dan sebagainya.

1

1Periksa Rahyono, (2009: 75-76).

(5)

Seseorang yang memiliki kemampuan di bidang masak- memasak tentu memiliki sejumlah perbendaharaan menu yang siap dimasak dan dilakukan dengan senang hati. Sese- orang yang memiliki bakat main musik tentu akan memilih tugas sebagai seksi kesenian di sebuah kepanitiaan. Sese- orang yang memiliki kegemaran atau hobi jalan-jalan akan betah bekerja sebagai pemandu wisata atau event organizer dalam perjalanan wisata. Seseorang yang mempunyai minat di bidang teknologi tentu akan senang sekali jika diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik. Kemampuan di bidang masak-memasak, kegemaran main musik, minat di bidang teknologi merupakan contoh-contoh yang dapat digunakan sebagai gambaran bagaimana seseorang mengenali dirinya.

Disadari atau tidak, setiap orang sebenarnya telah melakukan tindakan atau kegiatan yang sesuai dengan kemampuan, bakat, kegemaran, minat, atau apa pun yang ada pada dirinya. Pada kesempatan lain, seseorang juga melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan jatidirinya.

Penulis buku ini berpen- dapat bahwa kualitas yang dihasilkan dari sebuah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan jatidiri pelaku kegiatan akan lebih unggul jika dibandingkan dengan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan jati diri pelaku kegiatan tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Pendidikan formal yang telah ditempuh tentu meningkatkan kualitas jatidiri seseorang.

Kompetensi seseorang meningkat secara signifikan (berarti) jika dalam proses belajar mampu menguasai ilmu pengetahu- an yang dipelajarinya secara maksimal. Jika tidak, peningkat- an kualitas jatidirinya juga tidak signifikan. Berkenaan dengan kemampuan, bakat, hobi, dan minat yang dimiliki setiap orang secara alamiah, wawasan teoretis yang dipelajari di perguruan tinggi berperan besar dalam peningkatan kualitas jatidiri se- seorang. Wawasan teoretis yang diperoleh setiap orang di perguruan tinggi, idealnya, membuat kualitas karya-karya yang dihasilkan menjadi ilmiah.

Marilah kita kembali pada pertanyaan awal: Bagimana cara menemukan topik karya tulis ilmiah secara efektif? Gambar 1a di bawah ini dapat menunjukkan proses berpikir yang efektif.

Gambar 1a Proses Pemilihan Topik hal 43 Jatidiri

Jatidiri merupakan bekal individual yang dimiliki sese- orang secara "alamiah". Setiap orang adalah manusia yang terlahir unik, berbeda dari satu dengan yang lainnya. Dalam jatidiri manusia terdapat potensi dan kompetensi yang dapat dikembangkan oleh pemiliknya sendiri.

Setiap orang, sebagai seorang individu, perlu terus-menerus berupaya mengenal diri, siapakah sebenarnya "aku", kompetensi apakah yang menjadi penanda jatidiri "aku"? Dengan mengenali

● Nurudin (2010: 2-4) menjelaskan bahwa menulis adalah se- genap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengung- kapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Menulis dan mengarang memiliki sudut pandang yang berbeda.

Menulis menampilkan pengertian yang netral, sedangkan mengarang melekat dengan tulisan yang berkaitan dengan fiksi dan nonfiksi

Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 423)#

(6)

diri sendiri, setiap orang tentu mampu menemukan kemampuan, bakat, hobi, dan minat yang ada pada dirinya. Melalui pengenalan diri ini setiap orang dapat membuat daftar perbendaharaan kompetensi individual seperti contoh berikut.

Tabel 1: Perbandingan Kompeten Individual

Potensi/Kompetensi Diri Bentuk Kegiatan

Kemampuan - Matematik

- Daya ingat - Analisis - dsb.

Hitung-menghitung, dsb Menghafal, dsb

Meneliti, mencarai tahu, merekayasa, dsb.

Bakat - Olah raga

- Kesenian - Kebahasaan - dsb.

Berlatih, bertanding, dsb Berlatih, berkarya, pentas, dsb Berbicaram mengarang, menulis, dsb.

Hobi - jalan -jalan

- Traveling - Berolahraga - Berkesenian dsb.

Menjelajah, keliling kota/daerah, dsb.

Main, nonton olah raga, dsb.

Melakukan, memperagakan, menyelenggarakan, menonton kesenian, dsb.

Minat : menjadi ahli di bidang….

*dsb: dan sebagainya

Penggunaan teknik penelusuran bakat dan minat seperti yang dipaparkan di atas tidak selalu mudah dilakukan. Topik- topik yang ingin didaftar berdasarkan penelusuran bakat, minat, hobi dan sebagainya tidak selalu mudah ditemukan. Kenapa? Tidak semua orang mampu menelusuri jatidiri atau bakat yang dimilikinya. Tidak semua orang senang merenung- kan apa dan siapa jatidirinya. Tidak semua orang telah menen- tukan dengan mantap apa yang dicita- citakannya. Cita-cita yang sering diutarakan dalam kesempatan-kesempatan ter- tentu hanya sebatas kata-kata atau wacana yang secara spon- tan diutarakan. Oleh karena harus mengisi atau menjawab pertanyaan yang diajukan, untuk menghindari rasa malu atau dianggap tidak punya cita-cita, maka secara spontan orang menyebutkan sesuatu yang sebenarnya tidak dicita-citakan- nya. Bagaimana solusinya?

Berikut ini sebuah ilustrasi yang kadang terjadi. Pada suatu saat seorang mahasiswa datang berkonsultasi dengan pembimbing akademik. Mahasiswa tersebut bertanya, "Pak, saya sebaiknya menulis apa? Saya pikir saya ingin menulis tentang ideologi...., atau konsep. atau filosofi... Bagai mana menurut Bapak? Saya masih bingung, Pak." Intinya. topik-topik yang ditawarkan oleh seorang mahasiswa itu adalah topik-topik yang menarik, canggih, berkualitas, tetapi sebenarnya belum tentu ideal. Topik-topik tersebut ibarat ber- ada di angan-angan, tidak membumi. Tentu saja mahasiswa itu mengalami kesulitan meneliti sesuatu yang ada di angan- angan, bukan meneliti sesuatu yang dialami dan dilihat dalam keseharian. Paham terhadap

(7)

masalah yang menyelimuti pikiran mahasiswa tersebut, pembimbing memberi tang- gapan,

"Nak, tentu saja Anda kesulitan, karena Anda meman- dang apa yang ada di angan-angan, bukan apa yang Anda alami. Mari kita amati apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita, di tempat kita terlibat di dalamnya!

Apa hobimu, Nak? Hobi saya, Pak? Apa ya? Apa minatmu, Nak? Minat saya, Pak? Apa ya? Jika jawabannya demikian, mungkin yang bersangkutan tidak terbiasa merenungkan apa dan siapa jatidirinya. Jika memang demikian, teknik penelusuran minat dan bakat ini juga tidak cocok untuk menemukan topik bagi orang tersebut. Apakah si penjawab memang tidak terbiasa atau tidak pernah merenungkan apa dan siapa jati dirinya? Jawabannya: Belum tentul la tentu pernah melakukan perenungan diri, tetapi hasil perenungan tidak disimpulkan menjadi sebuah planning 'rencana' tindakan untuk mencapainya. Di sinilah letak perlunya pembimbingan.

Pembimbing memiliki peran strategis membantu mahasiswa menemukan jatidirinya. Tindakan menghindari pembimbing merupakan sebuah tindakan yang merugikan diri sendiri. Setiap orang yang memiliki kesulitan memerlukan orang lain untuk membantunya. Diskusi atau bincang- bincang dengan sesama mahasiswa secara santai tetapi terfokus pada tujuan, atau dengan pembimbing akademik, sangat membantu menyelesaikan kesulitan atau kebuntuan.

Bagaimana mengatasi kesulitan yang terkait dengan penelusuran bakat dan minat? Jika Anda kesulitan menggu- nakan cara penelusuran bakat dan minat, amatlah apa yang saat ini sedang Anda tekuni, Anda alami sehari-hari, Anda ikuti dalam kegiatan apa (di lingkungan rumah atau di kampus), dan sebagainya. Anda pasti terlibat dalam sebuah kegiatan atau komunitas tertentu, entah di lingkungan rumah, kos, atau kampus. Tanyakan kepada diri Anda, kenapa saya mau terlibat di situ? Terpaksakah, memenuhi kewajibankah, atau ada yang diminati?

Penulis yakin bahwa Anda pasti memiliki minat tertentu sehingga Anda mau terlibat dalam komunitas itu, misalnya menjadi pengurus himpunan atau panitia kegiatan tertentu dan Anda senang melakukannya. Di situlah sebenarnya minat dan mungkin juga bakat Anda. Tulislah pengalaman Anda atau tentang semua hal yang Anda lakukan dengan hobi Anda.

Lanjutkan penelusurant Temukan hal-hal praktis yang Anda jumpal sehari-hari dan cobalah letakkan hal-hal praktis itu dalam kerangka kompetensi keilmuan yang Anda pelajari di Program Studi Temukan keterkaitan antara hal-hal praktis dengan bidang ilmu yang anda pelajari. Topik yang ditemukan tentu tidak datang dari angan-angan dan Anda tidak melihat ke angan-angan. Bagaimana mengaitkan hal-hal praktis tersebut dengan bidang ilmu yang dipelajari? Datanglah kepada pembimbing atau diskusikan dengan teman-teman agar kesulitan terpecahkan. Bertanya bukan sebuah pertanda bahwa Anda tidak tahu, tetapi pertanda bahwa Anda mampu menemukan masalah.

Wawasan teoretis

Wawasan teoretis merupakan kesatuan ilmu pengetahu- an pada bidang studi yang dipelajari yang dipahami mahasis- wa selama mengikuti kuliah. Kesatuan ilmu pengetahuan yang dipelajari di setiap Program Studi tersebar di sejumlah mata kuliah. Setiap mata kuliah merupakan komponen keilmuan yang membentuk kemampuan mahasiswa pada bidang ilmu tertentu. Setiap pokok bahasan mengandung butir-butir teoretis dan topik-topik permasalahan

(8)

penting yang membe- rikan bekal mahasiswa untuk mampu membuat peta keilmuan tentang bidang studi yang dipelajarinya.

Peta keilmuan yang telah dibuat beserta permasalahan penting serta topik-topik yang telah disusun merupakan landasan teoretis untuk menemukan alternatif topik-topik karya tulis ilmiah. Wawasan teoretis yang telah dipetakan berperan untuk memahami objek penelitian yang terkandung dalam topik-topik alternatif tersebut secara mendalam. Pada saat yang diwajibkan untuk menulis skripsi, mahasiswa tinggal memilih salah satu topik yang faktual dan memenuhi persya- ratan ilmiah sebagai objek penelitian skripsi. Persyaratan itmiah sebuah objek penelitian adalah ketersediaan data yang andal dan sahih disertai dukungan teoretis yang tepat.

Gambar 1b bawah ini memberikan contoh proses pemilihan topik tentang kuliner.

Gambar 1b Contoh Proses Pemilihan Topik Kuliner

Seseorang yang memiliki keterampilan dan/atau kegemaran dalam bidang masak- memasak tentu tidak akan kesulitan jika ditugasi untuk membuat klasifikasi masakan. Contoh dalam gambar 1b di atas merupakan jenis masakan adat/tradisional, masakan pesta, dan masakan untuk makanan harian. Dengan mudah, tanpa memerlukan persiapan yang panjang, dan tanpa beban, ia mampu memberikan penjelasan tentang jenis-jenis masakan tersebut. Jika ia seorang maha-siswa di Program Studi yang mempelajari kebudayaan, maka pun memperoleh bekal teoretis tentang aspek-aspek kebudayaan, misalnya tentang budaya kuliner, budaya tradisi dan budaya moderen, adat-istiadat, dan etika Aspek-aspek teoritis tersebut telah terpetakan dalam sebuah peta keilmuan tentang kebudayaan. Berangkat dari pemahaman teori serta bekal bakat dan kemampuan tentang masak-masak yang dimilikinya maka ia dapat membuat daftar inventaris topik- topik penelitian. Pada contoh di atas topik-topik tersebut ada- lah tradisi kuliner dan etika jamuan makan. Jika mahasiswa bersangkutan pada saatnya diwajibkan menulis skripsi, maka ja tinggal memilih salah satu alternatif topik tersebut sebagai objek penelitian dalam skripsinya. Sederhana, bukan?

Gambar 1c di bawah merupakan contoh proses penemuan topik pada mahasiswa yang memiliki minat di bidang kebudayaan. Seseorang yang sejak masa kecil tertarik pada kegiatan- kegiatan kesenian tidak menutup kemungkinan akan terus memupuk minatnya di bidang kebudayaan. Dalam kese- nian terdapat ungkapan-ungkapan bahasa, tata krama atau sopan-

(9)

santun, dan sebagainya. Ia akan mudah berbicara dan tidak akan bosan jika diajak berbincang- bincang tentang as- pek-aspek kebudayaan. Seluk-beluk tentang kebudayaan seakan-akan telah tersimpan secara sistematis dalam "CPU otak di kepalanya. Jika bidang studi yang dikuasainya bidang linguistik (ilmu bahasa) maka mahasiswa tersebut memper- oleh wawasan teoritis, antara lain tentang sistem tanda baha- sa, makna kata, dan bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan.

Berangkat dari topik-topik pembicaraan tentang kebudayaan yang selalu dilontarkan serta dengan kemampuan teori linguistik yang diperoleh di Program Studi di tempat kuliah, mahasiswa bersangkutan dengan mudah menemukan alternatif topik-topik karya tulis ilmiah.

Contoh di atas merupakan ungkapan budaya dan kesantunan berbahasa. Dengan mempertimbangkan data yang tersedia serta kedalanya, mahasiswa dapat memilih topik "bahasa sebagai ungkapan budaya", misalnya, sebagai objek penelitian

Gambar 1c: Proses Penemuan Topik Kebahasaan

Jika bidang studi yang dipelajari mahasiswa bersangkutan ilmu antropologi, topik-topik teoretis yang dipetakan, antara lain sistem kekerabatan, pola pikir tradisional, dan identitas budaya. Alternatif topik-topik yang dapat ditemukan berdasarkan kompetensi individual dan kompetensi teoritis yang dimiliki antara lain kesenian sebagai penanda identitas dan sistem tata krama pada budaya tradisional.

Contoh-contoh penemuan topik-topik skripsi pada kasus- kasus di atas pada dasarnya dapat diterapkan pada semua bidang ilmu. Pemilihan topik skripsi dari bidang ilmu apa pun dapat dilakukan dengan proses seperti yang digambarkan pada gambar 1 (a, b, c) di atas.

Prinsipnya, pijakan awal.

Tabel 2 Jatidiri, Bidang Ilmu, dan Topik

Jatidiri Bidang Ilmu Contoh Topik

Bidang masak- memasak

Budaya Ekonomi

- Tradisi kuliner nusantara - Etika Jamuan pada Budaya “X”

- Nilai ekonomis makanan tradisional

(10)

Kesehatan Teknik

- Sistem pemasaran makanan siap saji - Kandungan gizi pada makanan siap saji - Makanan nonkolesterol

- Teknologi fermentasi pembuatan tempe secara cepat

- Teknologi pengemasan makanan siap saji

Bidang travelling

Budaya Ekonomi

Kesehatan/Kedokteran

Teknik

- Wisata Budaya

- Tradisi merantau pada suku bangsa “X”

- Manajemen transportasi

- Nilai ekonomis paket-paket perjalanan - Pertolongn pertama pada kecelakaan

perjalanan

- Kesiapan kondisi fisik dalam melakukan perjalanan

- Sarana-prasarana teknis keselamatan dalam perjalanan

- Kesesuaian ukuran suspensi kendaraan dengan masalah tertentu

Bidang Kesenian

Linguistik

Sastra

Arkeologi

Ekonomi

- Metafora dalam puisi tradisional - Kesantunan berbahasa pada bidang

antartokoh dalam pagelaran wayang - Nilai-nilai pendidikan dalam sastra lisan - Asonansi dan aliterasi dalam syair lagu-

lagu Campursari

- Seni pahat arca-arca pada zaman Majapahit

- Ragam hias pada relief Candi

- Strategi pemasaran karya-karya seni tradisional

- Pengelolaan bisnis seni pertunjukan

(starting point) untuk mulai memikirkan topik adalah menemu kan kemampun-bakat-hobi-minat (jatidin) yang Anda m bukan yang dimiliki orang lain Jika Anda memang memi kemampuan- bakat-hobi-minat di bidang masak-memasak di fakultas apa pun Anda kuliah, topik tentang masak-mema sak dapat diangkat menjadi topik skripsi dengan ancangan atau pendekatan bidang ilmu yang Anda kuasai Perhatikan contoh topik-topik tentang masak-memasak, travelling, dan kesenian dengan pendekatan bidang ilmu yang berbeda.

Selain melalui penelusuran topik dengan strategi di atas, topik-topik penelitian juga dapat ditemukan dari masalah-ma- salah praktis yang up to date (mutakhir) hadir dalam kehidup an masyarakat. Isu-isu tentang korupsi, perceraian antarartis, narkoba, tawuran pada anak-anak sekolah maupun mahasis wa, money politic, pemyataan-pernyataan politisi dalam bin- cang- bincang Capres-Cawapres di media elektronik, penang. gulangan AIDS, kehidupan anak jalanan,

(11)

prestasi-prestasi unik pada seseorang, dan sebagainya merupakan topik-topik aktual yang dapat diangkat dari berbagai pendekatan ilmu. Penetapan topik-topik untuk diangkat sebagai topik skripsi harus mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Apakah topik yang dipilih belum pernah diteliti oleh orang lain?

2. Jika sudah pernah diteliti, adakah perbedaan tujuan yang akan dilakukan?

3. Apakah topik yang dipilih bermanfaat bagi orang lain atau ilmu pengetahuan?

4. Adakah hasil penelitian terhadap topik yang dipilih membe- rikan sumbangan terhadap pengembangan kompetensi?

5. Apakah tersedia data dan sumber data yang mendukung topik yang dipilih dapat ditelit?

Berangkat dan inventarisasi topik berdasarkan kemam pun-bakat-hobi-minat (jatidin), kompetensi keilmuan yang te lah dipertajari, masalah-masalah praktis, serta kemauan be- kerja keras menyusun peta mata kuliah, seorang mahasiswa tidak mengalami kesulitan berarti dalam menyelesaikan tugas akhir kesarjanaan. Mahasiswa tinggal pilih salah satu topik yang telah didaftar di setiap mata kuliah. Mahasiswa tidak perlu lagi menghilang sementara dari pergaulan di kampus di saat-saat terakhir menyelesaikan kuliahnya.

Kelayakan Topik

Topik yang bagaimanakah yang layak diangkat sebagai objek penelitian pada tingkat skripsi? Apa kriteria yang digunakan untuk mengukur kelayakan sebuah topik?

Pada dasarnya segala hal yang hadir di alam raya dapat dijadikan topik pembicaraan. Jika materi (hal, benda, objek peristiwa, atau apa pun) yang hadir di alam raya ini menjadi bagian dari kehidupan manusia tetapi manusia tidak memahaminya, manusia tidak akan mampu menjelaskan materi itu. Pada mulanya manusia tidak memahami bumi, matahari, dan bulan yang menjadi bagian dari kehidupan di setiap hari Manusia perlu lebih dahulu mempertanyakan segala hal ten- tang materi itu dan menemukan jawabannya. Manusia perlu melakukan penelitian untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rangka memahami materi yang ditemuinya. Di kemudian hari manusia mengetahui semuanya tiu setelah memperoleh jawaban dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap ketiga maten atam tersebut.

Jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan untuk me mahami sebuah materi bisa panjang bisa pendek Ada mater yang cukup djelaskan dengan sebuah kata atau sebuah kalimat ada materi yang harus dijelaskan dengan panjang lebar, ada materi yang memerlukan ilmu pengetahuan lain serta metode dan teknik tertentu untuk dapat menemukan jawabannya. Topik yang dapat diangkat untuk skripsi adalah topik tentang materi yang ketiga.

Apa kriteria atau tolok ukur bahwa untuk memahami sebuah materi memerlukan ilmu pengetahuan lain serta me- tode dan teknik tertentu? Pertanyaan ini merupakan permasa. lahan yang muncul dalam penetapan topik skripsi. Seorang mahasiswa dapat dipusingkan oleh pembimbing yang menga- takan bahwa topik yang diajukan tidak layak untuk diangkat sebagai topik skripsi. Kenapa tidak layak? Jawabannya: "Topik yang diteliti cukup dijelaskan dalam satu lembar kertas, kare- na semua orang sudah tahu, tidak perlu berpikir panjang untuk bisa memahami topik itu". Topik yang diteliti hanya layak untuk sebuah artikel populer, atau makalah pendek. Jawaban yang lebih membingungkan lagi: "Topik yang diteliti tidak memerlukan

(12)

landasan teoretis untuk bisa mendeskripsikan- nya. Ada juga topik-topik yang ideal, tetapi di luar batas tuntutan strata satu. Untuk meneliti topik ideal memerlukan teori yang tidak sederhana.

Pertanyaannya: "perlukah itu?" Sebaiknya, ide-ide cemerlang yang dihasilkan oleh seorang mahasiswa strata satu tidak harus direalisasikan seluruhnya. Ide cemerlang itu dapat dibagi-bagi atau dipotong-potong se-cara berjenjang Potongan pertama sebagai awal untuk skrip a Potongan berikutnya, yang memerlukan ketajaman dan keakuratan data, digunakan untuk tesis Potongan ketiga. yang memungkinkan untuk menghasilkan sebuah hipotesis, diteliti lebih lanjut di strata tiga (program doktor).

Topik yang bagaimanakah yang layak untuk sebuah ma kalah pendek, untuk sebuah skripsi, tesis, atau disertasi? Cara menemukan jawabannya, pikirkan yang sederhana saja. Co- balah dengan cara mendaftar subtopik atau hal-hal yang perlu dijelaskan dari topik yang dipilih.

Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

Topik: Tradisi kuliner Nusantara

Berdasarkan kata-kata pembentuknya, topik tersebut terdiri atas tiga subtopik, yaitu tradisi, kuliner, dan nusantara.

Subtopik 1: tradisi

Tradisi merupakan subtopik yang dapat dijelaskan seca ra panjang lebar. Tradisi bukan sekedar istilah yang digunakan untuk menamakan sesuatu yang telah menjadi kebiasaan yang dilakukan sejak lama. Penjelasan tentang tradisi dapat dilakukan dengan membandingkan hal yang bukan tradisi atau hal-hal yang bersifat modern. Deskripsi tentang tradisi dapat juga diperluas dengan cara menjelaskan subtopik yang membentuk pengertian tradisi atau hal-hal yang terkait de- ngan tradisi. Subtopik tersebut antara lain

- warisan budaya, - Adat-istiadat, - unsur-unsur tradisi, - dan sebagainya Subtopik 2: kuliner

Kuliner merupakan subtopik yang juga dapat dideskrip sikan secara panjang lebar. Hal- hal yang dapat diuraikan dalam pembahasan kuliner antara lain

- teknologi dalam proses pengolahan, - alat-alat kuliner,

- jenis-jenis menu, - cara penyajian, dan - pengemasan.

Subtopik 3: Nusantara

Nusantara merupakan wilayah kajian tempat objek pe- nelitian itu berada. Wilayah dalam pengertian Nusantara ini bukan hanya mencakup wilayah geografis beserta batas- batasnya, tetapi juga mencakup etnik-etnik yang ada dalam wilayah geografis Nusantara. Subtopik ini dapat dikembang- kan dengan pembahasan tentang ciri-ciri etnik yang ada di Indonesia.

Berangkat dari pengertian ini subtopik nusantara yang dapat dirinci antara lain wilayah geografis nusantara, dan etnik-etnik yang diteliti.

(13)

Secara garis besar, topik "tradisi kuliner nusantara" dapat dijabarkan menjadi 10 subtopik. Setiap subtopik dapat diurai- kan dengan mengacu kepada teori yang terkait. Setiap sub- topik merupakan ilmu pengetahuan mandiri yang mengan- dung hukum-hukum atau kaidah yang telah teruji kebenaran- nya. Dengan demikian, setiap subtopik dapat dijelaskan seca- Ora ilmiah sesuai dengan tujuan penelitian. Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3: Subtopik dan teori terkait

Subtopik Teori Terkait

Warisan budaya Teori kebudayaan tentang warisan budaya

adat-istiadat Teori kebudayaan tentang adat-istiadat

Unsur-unsur tradisi Teori kebudayaan tentang tradisi Teknologi dalam proses Teori tentang suhu (temperatur)

Jenis-jenis menu Teori kesehatan tentang gizi

Cara penyajian makanan Teori tata boga tentang etika

Pengemasan makanan Teori fisika tentang material (bahan makanan) Wilayah geografis nusantara Teori geografi

Etnik-etnik yang diteliti Teori antropologi

Dalam sebuah skripsi, deskripsi ilmiah terhadap subto- pik-subtopik pada contoh di atas sudah barang tentu tidak harus menggunakan semua teori yang ada dalam daftar di atas secara mendalam. Mengacu pada tujuan penelitian serta fokus atau pembatasan masalah, teori-teori yang digunakan untuk memaparkan cukup sebatas keperluan pertanggungjawaban ilmiah dalam bentuk acuan atau kutipan

Kelayakan topik untuk diangkat sebagai karya tulis m ah diukur berdasarkan jumlah subtopik yang perlu dideskripsi kan serta teori terkait yang diperlukan dalam deskripsi. Topk

"tradisi kuliner nusantara" yang dapat dideskripsikan ke dalam sepuluh subtopik yang masing- masing memiliki teori tersen dini menunjukkan bahwa topik tersebut layak untuk diangkat sebagai topik skripsi. Topik "tradisi kuliner nusantara dapat juga diangkat sebagai topik tesis atau disertasi, sesuai dengan persyaratan ilmiah yang berbeda. Pada skripsi, teon diper lukan untuk mendeskripsikan topik. Pada tesis, teori diperlukan untuk menggali dan menjelaskan data secara mendalam sehingga memperoleh temuan. Pada disertasi, teori-teori yang digunakan harus menunjukkan pertautan yang jelas baik an- tarteon yang digunakan maupun dengan data yang diguna- kan. Analisis pada disertasi dilakukan untuk menghasilkan hipotesis baru tentang objek yang diteliti.

Tabel-tabel di bawah ini menunjukkan contoh-cotoh subtopik beserta contoh-contoh teori yang terkait. Perlu dingat, penjabaran subtopik serta teori terkait yang disajikan dalam tabel-tabel bukan sebuah kepastian. Penetapan subtopik dan teori yang terkait tergantung pada tujuan

(14)

(penelitian). Jika tujuan penelitian berbeda, maka subtopik dan teori yang terkait juga berbeda.

Tabel-tabel di bawah ini sekedar menunjuk- kan teknik atau strategi penelusuran subtopik untuk mengukur kelayakan sebuah topik skripsi. Jika sebuah topik dapat dijabarkan ke dalam subtopik- subtopik yang memiliki data tersendiri, maka topik tersebut layak diangkat sebagai topik skripsi Ketersediaan data yang digunakan untuk mendeskripsikan subtopik bersangkutan merupakan petunjuk bahwa subtopik tersebut dapat menjadi subbab tersendiri. Dengan kata lain, penjabaran subtopik juga merupakan teknik penyusunan rancangan kerangka karangan.

Tabel 4 Subtopik "Pertolongan pertama pada kecelakaan kendaraan"

Topik: Pertolongan pertama pada kecelakaan perjalanan

Subtopik Teori Terkait

Perlengkapan standar PPPK pada perjalanan darat

Teori kesehatan tentang penangan gawat darurat

Perlengkapan standar PPPK pada perjalanan udara

Teori kesehatan tentang penangan gawat darurat

Perlengkapan standar PPPK pada perjalanan laut

Teori kesehatan tentang penangan gawat darurat

Tindakan pertolongan luka bakar berat/ringan

Teori kesehatan tentang luka

Tindakan pertolongan luka benturan berat/ringan

Teori kesehatan tentang cedera

Tindakan pertolongan luka pendarahan berat/ringan

Teori kesehatan tentang luka

Tindakan pertolongan luka patah tulang

berat/ringan Teori kesehatan tentang tulang

Jenis obat Toeri farmasi kesehatan tentang obat-obatan

Peralatan pertolongan Teori kesehatan tentang perawatan

Cara pertolongan Teori kesehatan tentang terapi

Tabel 5 Subtopik "manajemen transportasi"

Topik: Manajemen transportasi

Subtopik Teori terkait

Perencanaan rute dan tarif Teori ekonomi tentang peluang bisnis (SWOT)

(15)

Perencanaan logistik dan SDM Teori manajemen tentang perencanaan bisnis Sistem koordinasi antara kru perjalanan,

kesiapan armada, dan penjualan tiket

Teori manajemen tentang perencanaan organisasi

Sistem koordinasi antara teknisi (bengkel), logistik, dan pengadaan barang

Teori manajemen tentang perencanaan organisasi

Sistem pengajian dan bonus Teori manajemen tentang keuangan dan akuntasi

Sistem pengawasan logistik Teori manajemen tentang sistem pengawasan Pelayanan dan penanganan kecelakaan Teori manajemen tentang pelayanan

pelanggan dan teori kesehatan tentang penanganan kecelakaan (gawat darurat)

Pemasaran Teori manajemen tentang pemasaran

Tabel 6 Subtopik "Startegi pemasaran karya karya tradisional”

Topik: Strategi pemasaran karya-karya seni tradisional

Subtopik Teori terkait

Dasar-dasar pemasaran Teori manajemen bisnis

Unsur-unsur pemasaran Teori manajemen bisnis Strategi dalam pemasaran Teori manajemen bisnis

Seni kriya Teori seni

Seni pertunjukan Teori seni pertunjukan

Pemilihan karya unggulan (trend) Teori seni

Masyarakat pengguna Teori antropologi, sosial, teori manajemen tentang perilaku konsumen

Lokasi pemasaran Teori manajemen tentang pemasaran dan

perilaku konsumen

Model pemasaran Teori manajemen tentang pemasaran dan

perilaku konsumen

Nilai-nilai sosial yang diperoleh Teori manajemen tentang perilaku konsumen

(16)

Tabel 7 Subtopik "korelasi antara pertikaian elit dan tawuran antarwarga masyarakat"

Topik: Korelasi antara pertikaian elit dan tawuran antarwarga masyarakat

Subtopik Teori terkait

Kebebasan berpendapat (dalam elit politik) Teori berpolitik tentang demokrasi Kesantunan berpendapat (dalam elit politik) Teori berpolitik tentang demokrasi

Sportivitas dalam demokrasi (pada pihak elit) Teori psikologis tentang kepribadian dan teori sosial tentang demokrasi

Kepentingan kelompok (partai politik) Teori politik tentang partai politik

Kebebasan berekspresi (pada masyarakat) Psikologi tentang kepribadi dan teori sosial tentang demokrasi

Unjuk rasa yang bertanggung jawab Teori sosial tentang komunikasi massa Toleransi antarwarga masyarakat Teori sosial tentang interaksi dan solidaritas Kesenjangan kebutuhan hidup Teori sosial tentang solidaritas

Konsep panutan dalam masyarakat Teori kebudayaan tentang kepemimpinan Peran media massa dalam penyebaran

informasi

Teori komunikasi tentang media massa

Cara Merumuskan Topik

Berdasarkan struktur, topik dirumuskan dalam bentuk frasa, bukan dalam bentuk kalimat.

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur predikat. Jumlah kata dalam rumusan topik sebaiknya tidak lebih dari sepuluh kata. Rumusan topik harus sederhana dan sejelas mungkin. Hindari kata-kata yang ambigu, metaforis, atau kata- kata kiasan.

Rumusan topik hendaknya mengandung objek yang diteliti serta tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dapat dipahami berdasarkan rumusan topik. Rumusan topik bukan sekedar rangkaian kata-kata yang tidak menunjukkan sebuah tujuan yang dicapai (dalam skripsi).

Perhatikan tujuan-tujuan yang dikandungi rumusan topik-topik di bawah ini. Tanda (?) pada kolom tujuan menunjukkan bahwa rumusan topik bersangkutan tidak mengandung tujuan penelitian. Akibatnya, topik ter- sebut tidak jelas apa yang akan diteliti. Jika dipaksakan, deskripsi atau pemaparan topik tersebut berkemungkinan tidak fokus, menyebar ke berbagai hal yang sebenarnya tidak relevan, atau berhenti di satu titik dan tidak dapat dikembangkan.

Tabel 8 Objek dan Tujuan Penelitian

topik OBJEK PENELITIAN TUJUAN

(17)

Tradisi kuliner Nusantara tradisi kuliner ?

Etika jamuan makan pada Budaya "X"

Nusantara jamuan makan pada Budaya "X"

mendeskripsikan/ menemukan etika dalam jamuan makan Nilai ekonomis ma- kanan

tradisional

makanan tradisional mendeskripsikan/menemukan nilai ekonomi menemukan sitem Sistem pemasaran masakan siap

saji

masakan siap saji mendeskripsikan/menemukan sistem pemasaran

Kandungan gizi pada makanan kemasan

makanan kemasan Mendeskripsikan/menemukan kandungan gizi

Pengembangan makanan nonkolesterol

Makanan nonkolestrol Mendeskripsikan/menemukan cara pengembangan makanan Teknologi fermentasi pembuatan

tempe secara cepat

fermentasi pembuatan tempe Mendeskripsikan/menemukan teknologi fermentasi

Teknologi pengemasan masakan siap saji

masakan siap saji Mendeskripsikan/menemukan teknologi pengemasan

Wisata budaya Tradisi merantau pada suku bangsa "X”

Manajemen transportasi Mendeskripsikan/menemukan tradisi merantau

Nilai ekonomis paket-paket- paket paket perjalanan

Paket-paket perjalanan Mendeskripsikan/menemukan nilai ekonomis

Pertolongan pertama pada kecelakaan perjalanan

Kecelakaan perjalanan melakukan perjalanan

Mendeskripsikan/menemukan pertolongan pertama

Kesiapan kondisi fisik dalam melakukan perjalanan.

Kondisi fisik dalam melakukan perjalanan

Mendeskripsikan/menemukan kesiapan kondisi fisik

Sarana-prasarana teknis keselamatan dalam perjalanan

Keselamatan dalam perjalanan Mendeskripsikan/menemukan saana-prasarana teknis keselamatan

Kesesuaian ukuran suspensi kendaraan dengan medan tertentu

Suspensi kendaraaan Mendeskripsikan/menemukan kesesuaian ukuran ukuran suspensi dengan medan

Metafora dalam puisi tradisional Puisi tradisional Mendeskripsikan/menemukan Kesantunan berbahasa dialog

antartokoh dalam pergelaran wayang

dialog antartokoh dalam pergelaran wayang

Mendeskripsikan/menemukan kesantunan berbahasa

(18)

Nilai-nilai pendidikan dalam sastra lisan

Sastra lisan Mendeskripsikan/menemukan

nilai-nilai pendidikan Asonansi dan aliterasi dalam

syair lagu-lagu Campursari

syair lagu-lagu Campursari Mendeskripsikan/menemukan asonansi dan aliterasi

Seni pahat arca-arca pada zaman Majapahit

arca-arca pada zaman Majapahit Mendeskripsikan/menemukan seni pahat arca-arca

Ragam hias pada relief candi Relief candi Mendeskripsikan/menemukan ragam hias

Startegi pemasaran karya-karya seni tradisional

Pemasaran karya-karya seni tradisional

Mendeskripsikan/menemukan strategi pemasaran

Pengelolaan bisnis seni pertujukan

Bisnis seni pertunjukan Mendeskripsikan/menemukan pengelolaan bisnis seni pertunjukan

BAB 4 STUDI KEPUSTAKAAN, TEORI, DAN METODOLOGI Tiga Serangkai

Studi kepustakaan, teori, dan metodologi merupakan tiga serangkai dalam penelitian yang menjadi parameter ban wa penelitian yang lakukan merupakan penelitian ilmiah. Stud kepustakaan memberikan wawasan operasional (penerapan) tentang bagaimana sebuah topik penelitian diteliti secara ilmiah berlandaskan teori yang relevan Tean memberikan pema- haman secara utuh tentang topik penelitian. Melalui teori pe neliti dapat memperoleh informasi ilmiah tentang seluk beluk topik yang diteliti. Pemahaman teoretis yang diperoleh dan teori ini memberikan wawasan untuk menentukan mana teon yang tepat untuk digunakan. Bertolak dari teori yang ditetapkan, peneliti memperoleh petunjuk bagaimana prosedur dan cara-cara penelitian dilaksanakan. Metodologi memberikan pengetahuan tentang cara-cara serta tahapan teknis yang harus dilakukan sesuai dengan teori yang digunakan. Bertolak dari peran studi kepustakaan, teori, dan metodologi dalam penelitian ilmiah, ketiga hal tersebut merupakan keharusan yang dilakukan

Studi Kepustakaan

Dalam kegiatan penelitian, studi kepustakaan biasanya ferdiri atas dua jenis kegiatan, yaitu pendalaman teorets ser tang topik yang diteliti dan tinjauan penelitian terdahulu Pen dalaman teoretis merupakan studi tentang teori-ten yang terkait secara langsung dengan topik yang ditelit Pengertian terkait secara langsung yakni teori-teori yang dipelayan adalah teori yang membahas topik yang ditels. Dengan mempelajar teori terkait maka pemahaman tentang topik yang ditelit men jadi lebih cermat. Berdasarkan teon tersebut, peneis mem peroleh pencerahan tentang apa data yang diperlukan serta bagaimana mengolah serta menganalisisnya Tinjauan penelitian terdahulu merupakan upaya penelusuran tentang penelitian-penilitian serupa yang

(19)

pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Penelusuran ini bertujuan memperoleh pema- haman yang lebih praktis tentang bagaimana melakukan penelitian terhadap topik yang serupa.

Seperti telah dijelaskan pada subbab Urutan Tindakan dalam Menulis Skripsi, penelusuran penelitian terdahulu berguna untuk menghindari pengu langan penelitian yang sama serta kemungkinan terjadinya tuduhan plagiarisme."

Hal-hal yang perlu menjadi fokus dalam pendalaman teoretis adalah perumusan definisi operasional tentang topik yang diteliti Definisi operasional adalah rumusan tentang batasan pengertian dan cakupan yang ditetapkan dalam pene litian berdasarkan teori yang diacu Bertolak dari definisi ope- rasional yang ditetapkan ini arah penelitian benar-benar me- nuju ke tujuan.

Oleh karena itu perumusan definisi operasi- onal, selain mengacu pada teori yang digunakan, juga disesu- aikan dengan tujuan penelitian yang ditetapkan. Perlu diketa- hui, sebuah objek/topik dapat didefinisikan bermacam-macam menurut sudut pandang atau teori yang digunakan serta me- nurut tujuan yang diinginkan. Hal-hal yang menjadi fokus perhatian dalam tinjauan penelitian terdahulu adalah

a. topik/objek penelitian, b. tujuan penelitian,

c. teori dan metode yang digunakan, d. analisis,

e. temuan dan kesimpulan, serta f. hal-hal yang dapat dimanfaatkan.

Penulisan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditulis ke dalam enam alinea. Alinea pertama berisi paparan tentang topik/objek penelitian. Paparkan secara ringkas apa yang di- teliti dalam penelitian terdahulu yang Anda tinjau. Alinea berikutnya adalah paparan tentang tujuan penelitian. Berikan penjelasan secara ringkas tentang seberapa luas dan dalam tujuan penelitian yang ditetapkan. Anda dapat juga menunjuk- kan apa yang menarik atau yang unik dari tujuan penelitian tersebut. Alinea selanjutnya berisi paparan tentang teori dan metode yang digunakan.

Berikan komentar tentang kesesu- alan antara topik dan teori yang digunakan serta ketepatan atau ketidaksesuaian antara metode dan teori yang diguna- kan. Kesesuaian antara teori dan metode yang digunakan menentukan kecermatan dalam analisis. Berikan komentar tentang kecermatan atau kelemahan analisis yang dilakukan. Pada alinea yang kelima, paparkan temuan dan kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian tersebut. Berikan komentar apakah temuan dan kesimpulan yang dihasilkan sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan. Alinea terakhir berisi hal-hal yang dapat Anda manfaatkan untuk penelitian Anda, serta apa yang dapat Anda lakukan untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang dilakukan oleh penelitian yang Anda tinjau tersebut. Beri penjelasan apa perbedaan dan persama- an antara penelitian terdahulu yang Anda tinjau dengan pe- nelitian yang akan Anda lakukan.

2

2 Saraswati (2009: 50) menyebutkan lima peranan atau fungsi penting dalam studi kepustakaan, yang intinya adalah (1) me- mungkinkan peneliti menetapkan batas-batas bidang penel- tiannya, (2) memungkinkan peneliti menempatkan masalah dalam perspektifnya, (3) peneliti dapat mengetahui prosedur dan instrumen mana yang telah terbukti berguna atau tidak, (4)

(20)

Teori

Teori adalah seperangkat "pengetahuan yang memberi- kan pengertian tentang "apa"

sebuah objek yang dibicarakan dalam teori tersebut. Jika seseorang ingin melakukan penda- kian pada sebuah gunung, ia memerlukan pengetahuan yang memberikan pengertian tentang segala hal yang ada di gu- nung, misalnya sifat gunung berapi yang aktif dan yang tidak, jenis tumbuh- tumbuhan yang dapat dimakan atau yang dapat digunakan sebagai obat-obatan, sifat-sifat kelembaban udara di ketinggian, sifat-sifat permukaan gunung, dan tanda-tanda keberadaan kandungan gas-gas baik yang beracun maupun yang aman. Tanpa memahami pengetahuan tentang seluk beluk gunung, seorang pendaki dapat menemui kesulitan da lam mendaki gunung, bahkan nyawa menjadi taruhan

Teori merupakan seperangkat dalil, hukum, atau kaidah tentang sebuah objek yang kebenarannya telah teruji. Teori memberikan jaminan bahwa apa yang dilakukan terhadap objek terkait, sesuai dengan teori, pasti dapat berhasil mencapai tujuan. Teori memberikan jaminan bahwa pembahasan topik dalam skripsi adalah pembahasan yang ilmiah, tidak mengada-ada, atau mengikuti logika pribadi. Teori yang berisi dalil, hukum, kaldah tentang gunung berapi, misalnya, hanya berlaku dan dapat digunakan untuk memahami gunung berapi, bukan untuk padang pasir. Teori yang berisi dalil, hukum, kaidah tentang tumbuh-tumbuhan hanya berlaku dan dapat digunakan untuk memahami tumbuh-tumbuhan, bukan untuk binatang. Pendek kata, setiap objek atau topik penelitian dalam skripsi memerlukan teori yang berbeda. Sugiyono (2008:

42) menyimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai (1) sekelompok hukum yang tersusun secara logis, (2) dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam satu bidang tertentu, dan (3) suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.

Seperti halnya pada pemilihan topik, pemilihan teori pa da penelitian skripsi juga merupakan masalah tersendiri. Ada pandangan yang keliru bates teion yang lebih canggih adalah teori yang sebaiknya dipilih Teori yang sederhana dianggap tidak dapat menghasilkan skripsi yang bermutu pewan merasa lebih percaya diri apabila memilih teori yang canggi daripada yang sederhana, walaupun sebenarnya rasa percaya diri itu hanya sementara Pandangan yang demikian juga mengarahkan bahwa skripsi yang berkualitas adalah skripsi yang menggunakan teori yang canggih Setidaknya, skripsi yang ditulis adalah skripsi yang menarik perhatian, karena sedang menjadi frend yang selayaknya diikuti oleh para caton sarjana Pemilihan teori yang digunakan sebagai awal untuk merancang menulis skripsi dapat menimbulkan masalah mahasiswa pengguna teori tersebut tidak menguasai secara baik.

Kedalaman penguasaan skripsiwan terhadap sebuah teori menentukan kemampuannya untuk memahami objek penelitian yang relevan dengan teori yang dipilih. Kesulitan dan/atau kekeliruan muncul jika penguasaan terhadap sebuah teori rendah. Hasilnya, topik yang diteliti ibarat jauh panggang dari api dengan teori yang digunakannya. Jadi, apa sebenarnya sesuatu

menghindarkan terjadinya pengulangan studi sebelumnya seca- ra tidak sengaja, dan (5) menempatkan peneliti pada posisi yang lebih baik untuk menafsirkan arti pentingnya hasil penelitiannya sendiri.

(21)

yang disebut teor?? Apa perlunya teori dalam sebuah penelitian ilmiah yang dilaporkan dalam bentuk skrip si? Teori merupakan penunjuk jalan. Dengan menggunakan teori, penulis skripsi dapat mengetahui ke mana arah peneltian dilakukan untuk sampai ke tujuan. Teori merupakan peta ilmu pengetahuan yang menunjukkan posisi tujuan penelitian berada. Tujuan yang berbeda menuntut arah yang berbeda. Jika tujuan penelitian skripsi berbeda atau berubah, maka teori yang diperlukan sebagai penunjuk jalan juga berbeda atau berubah. Sebagai analogi, tempat tujuan yang berada di tengah hutan memerlukan pemahaman tentang hutan, tuju an yang berada di seberang lautan, memerlukan pengetahuan tentang lautan, dan sebagainya. Pemahaman teori yang keliru membuat penelitian menjadi salah arah, bahkan tersesat, sehingga tujuan yang ditetapkan tidak tercapai. Dengan me mahami teori, penelitian dapat dilakukan secara sistematis, efektif, dan efisien karena dilakukan melalui jalan yang benar.

Pada penelitian kualitatif, teori bukan jalan yang tepat untuk menemukan ide tentang apa yang akan diteliti dan di- tulis dalam skripsi. Skripsiwan yang tertarik pada sebuah teori yang menurutnya canggih, nge-trend, atau memiliki nilai jual tinggi seringkali tidak paham benar apa konsekuensi logis yang harus dikuasai terkait dengan pemilihan teori tersebut. Pada akhirnya, ia tidak tahu akan di-"apa"-kan atau tidak tahu bagaimana menggunakan teori yang dipilih itu.

Bagaimana menempatkan teori dalam proses menulis skripsi? Seperti telah dijelaskan di atas, berpusing-pusing memikirkan teori pada awal proses menulis skripsi bukan tindakan yang strategis, Pemilihan teori sebagai awal proses penulisan skripsi mudah menjebak penulis skripsi berada di angan-angan pada saat ia mengamati objek yang akan ditelitinya. Objek yang akan diteliti kabur atau sumir, karena dilihat dari angan-angan teoretis, bukan dilihat dari kenyataan yang ada pada data/objek yang diteliti. Walaupun dalam penelitian kuantitaif teori digunakan untuk mengawali penelitian dapat 3dilakukan, namun ide topik sebaiknya tetap ditemukan berda sarkan fakta lapangan.

Sebaiknya jangan dulu pikirkan teori apa yang akan diba has dalam skripsi. Tentukan lebih dahulu objek atau topik serta tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan kedua hal itu, teori yang relevan digunakan baru ditetapkan Anda tidak perlu berpusing-pusing memilih teor.

Penetapan teori yang relevan dengan topik dan tujuan penelitian skripsi Anda sebaiknya dibicarakan dengan pembimbing. Jika Anda telah memiliki pandangan tentang teori yang relevan, diskusikan apakah teon yang Anda kehendaki dapat digunakan atau tidak. Tulisan ini tidak menafikan teknik penulisan skripsi yang berangkat dari teori. Ide yang muncul dari sebuah teon dapat dilanjutkan jika pemahaman terhadap teori terkait benar-benar memadai Namun demikian, prosedur yang dimulai dari teori akan membatasi penulis skripsi dalam memilih topik.

Seperti telah dipaparkan di atas, sebuah teori hanya berlaku untuk objek bersangkutan, sehingga topik-topik yang relevan dibatasi oleh keluasan dalil, hukum, atau kaidah yang ada dalam teori

Jika Anda telah memilih sebuah topik, karena Anda memang menguasai masalahnya, hampir di setiap pembicaraan topik itu selalu Anda bicarakan, mencoret-coret di sembarang kertas pun juga tentang topik itu, maka teori tinggal mengikutinya. Teori membantu penulis 3 Sugiyono (2008: 3) menjelaskan bahwa dalam penelitian kuali tatif pengumpulan data dipandu oleh fakta-fakta di lapangan, bukan dipandu oleh teori

(22)

skripsi menjelaskan tentang bagaimana dan apa saja fakta-fakta yang perlu dijelaskan. Teori membantu penulis skripsi untuk lebih fokus pada masa- lah dan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa perlu "mampir-mampir atau menyebar ke sana-sini. Teori membantu menyimpulkan hasil penelitian sehingga kesimpulan yang ditulis menjadi sebuah pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk acuan tulisan yang berikutnya.

Metodologi

Suatu saat Anda mendapat tugas untuk menata kembali sebuah ruangan yang sudah lama tidak difungsikan Ruangan itu penuh dengan aneka ragam barang-barang yang tidak semuanya berguna. Di ruangan itu ada buku-buku, rak buku. meja, kursi, lukisan-lukisan yang tergantung di dinding, barang-barang elektronik, dan sebagainya. Pendek kata, ru- angan itu mirip dengan gudang. Waktu yang diberikan untuk membereskan ruang tersebut hanya dua hari. Apa yang harus Anda lakukan dalam waktu terbatas? Agar dapat melaksana- kan tugas tepat waktu, Anda harus melakukannya secara efektif dan efisien (sistematis). Anda tidak bisa langsung ber- tindak, misalnya keluarkan semua barang-barang di suatu tempat, ditumpuk atau diserakkan begitu saja.

Langkah pertama yang perlu Anda ketahui adalah tujuan menata ruang. yakni untuk apa ruangan itu akan digunakan. Dengan mengetahui tujuan penataan ruang, Anda dapat memilah dan me- milih barang-barang apa yang tetap dipertahankan dan mana yang disingkirkan. Barang-barang yang berguna perlu ditempatkan secara terpisah dengan barang-barang lain di ruang sementara yang perlu dipikirkan juga di mana letaknya. Urutan kegiatan, mulai dari mengeluarkan barang- barang, mem- bersihkan ruangan dan barang-barang yang akan dimasukkan kembali, dan menata kembali perlu direncanakan dengan baik. Cara-cara yang Anda pikirkan dan gunakan untuk menata ulang ruang secara sistematis ini disebut metode. Ilmu pengetahuan tentang metode disebut metodologi.

Silalahi (2000 14) menjelaskan bahwa metodologi penelitian merupakan studi tentang prinsip-prinsip dasar yang meng arahkan penelitian yang dilakukan secara logis dan sistematis Melalui studi metodologi, peneliti memperoleh pemahaman bagaimana memberikan penjelasan tentang alasan pemilihan cara (metode) dalam melakukan penelitian. Buku ini tidak akan masuk ke ranah metodologi secara mendalam, tetapi hanya memberikan petunjuk praktis penulisan skripsi yang terkait dengan metode.

Berangkat dari pengertian tersebut, pokok-pokok pikiran tentang metodologi yang lebih dahulu dipahami oleh calon penulis skripsi adalah

1. prinsip-prinsip dasar dalam melakukan penelitian, 2. metode (cara-cara) melakukan penelitian,

3. bagaimana memilih metode yang tepat, serta 4. bagaimana memberikan alasan pemilihan metode.

Prinsip-prinsip dasar dalam melakukan penelitian seba- gai berikut. Pertama, ada objek yang diteliti. Objek penelitian ini dirumuskan dalam topik penelitian. Kedua, ada masalah dan tujuan penelitian yang ditetapkan terhadap objek yang diteliti. Ketiga, ada ketersediaan data yang sahih (dapat dipercaya) dan andal (dapat dipertanggungjawabkan). Keempat, ada teori yang

(23)

relevan untuk mencapai tujuan penelitian. Ke- lima, ada metode dan teknik penelitian yang digunakan.

Metode (cara-cara) melakukan penelitian, baik peneliti- an kuantitatif maupun kualitatif, dapat dipilah menjadi dua, yaitu (1) prosedur atau tahap-tahap penelitian, dan (2) teknik untuk melaksanakan metode di setiap tahapan penelitian. Prosedur atau tahap-tahap penelitian dimulai dari pengum pulan (penjaringan) data, pengolahan data, dan analisis data. Teknik merupakan cara-cara operasional dalam melakukan metode. Pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, misalnya, teknik yang digunakan dalam pencatat an data adalah teknik sadap dengan menggunakan alat perekam. Sudaryanto (1988: 26) menjelaskan bahwa jabaran me- tode yang sesuai dengan alat beserta sifat alat yang dimaksud disebut teknik. Prosedur adalah tahapan atau urutan penggu- naan teknik. Mengacu pada penjelasan Sudaryanto tersebut, maka dalam setiap teknik juga terdapat prosedur teknis, yakni urutan tindakan dalam melaksanakannya.

Bagaimana memilih metode yang tepat dalam sebuah penelitian? Sebelum menetapkan pilihan metode, pahami lebih dahulu bahwa penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Jadi Metode juga dapat dipilah menjadi dua, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Basuki (2006: 72, 78) menjelaskan bahwa pusat perhatian penelitian kuantitatif terletak pada pengukuran terhadap objek penelitian yang lebih nyata yang dapat dinyatakan dengan angka guna memperoleh pemaham an. Perhatian penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti, yang tidak diukur dengan angka.

Silalahi (2009: 159-160) menjelaskan bahwa ciri penting penelitian kuantitatif adalah pengujian hipotesis. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Sugi- yono (2008: 3) menjelaskan bahwa dalam penelitian kuan-titatif analisis data digunakan untuk menguji hipotesis, sedangkan dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan untuk membangun hipotesis. Berpijak dari peran hipotesis dalam penelitian ilmiah dapat diketahui bahwa penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif.

Selanjutnya, metode yang dipilih beserta alasan pemilihan metode dapat dipaparkan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.

BAB 5 PROPOSAL SKRIPSI Awal yang Menggembirakan

Tanpa terasa enam, tujuh, atau delapan semester telah terlewati. Pada awal semester berikutnya, yaitu pada semester tujuh, delapan, atau sembilan, dengan penuh keyakinan seorang mahasiswa strata satu secara formal "teken kontrak" dalam isian rencana studinya (IRS) menetapkan SKRIPSI sebagai satu-satunya kegiatan studi. Kontrak itu ditandatangani dengan penuh keyakinan, semangat, beserta kebanggaan. la merasa waktunya sudah dekat.Gelar kesarjanaan sudah tidak berada di angan-angan lagi, tetapi sudah di ambang pintu. "Semester depan saya diwisuda sebagai seorang sarjana," demikian kata hatinya. Tanpa berpikir panjang isian pada rencana studi di-enter. Dengan mantap jari manis meng-klik enter pada keyboard komputer di saat mengisi IRS. Kepala yang mengangguk-angguk, wajah ceria dengan

(24)

sunggingan senyum di bibir, pandangan mata yang berbinar-binar menyertai peristiwa transaksi rencana pelunasan kredit terakhir dari keseluruhan 144 sks yang harus dibayar selama meng-ikuti kuliah S-1.

"Awal yang menggembirakan". Demikian yang seharus-nya terjadi pada setiap mahasiswa di kala seluruh mata kuliah telah ditempuh. Menulis skripsi selayaknya menjadi saat yang membuat seorang mahasiswa bangga.Sebuah pertanyaan yang berbunyi "Bagaimana kuliahnya,sudah semester berapa?", yang diajukan oleh orang tua, kerabat, teman, atau saudara merupakan pertanyaan yang ditunggu-tunggu. Tanpa ragu-ragu ia akan menjawab dengan bangga "Saya tinggal menulis skripsi". Kenapa demikian? Proposal skripsi telah siap diajukan ke Program Studi di tempat ia kuliah. Topik, masalah, tujuan, teori, dan metode yang digunakan telah terencana dengan mantap. Proposal, yang pada dasarnya merupakan isi Bab I dalam skripsi, telah diselesaikan, bahkan proses penulisan proposal telah dilakukan melalui pembimbingan.

Pendek kata, tidak ada lagi saran koreksi atau perbaikan kembali proposal yang telah ditulis.

Laksanakan, demikian kata pembimbing skripsi.

"Awal yang menggembirakan".Seperti yang dipaparkan di atas tampaknya tidak selalu terjadi pada setiap mahasiswa. Dengan usainya pelunasan kredit pada seluruh mata kuliah,

"teken kontrak" untuk menulis skripsi bisa merupakan awal yang mencemaskan. Kenapa demikian? Proposal skripsi belum ada di tangan. Bukan hanya itu. Topik yang akan ditulis dalam skripsi pun belum terbayang. Awal penulisan skripsi diisi dengan kesibukan mencari topik. Dari hari ke hari terus berpikir mencari ide penulisan skripsi. Jika demikian, masih adakah peluang untuk menulis skripsi? Jawabannya, "tetap ada peluang". Perbedaannya:kerja keras perlu dilakukan lebih daripada yang lain. Sisihkan waktu dan hindari lebih dahulu kegiatan-kegiatan lain yang mengganggu konsentrasi penulisan skripsi. Jangan cemas!

Pada dasarnya sebuah ide muncul secara spontan, tanpa dipikirkan sebelumnya, ketika seseorang menjumpai sebuah peristiwa, sebuah objek, sebuah berita, sebuah buku, atau apapun yang menarik perhatian. lde merupakan respon produk kerja otak yang digunakan untuk menanggapi rangsangan atau stimulus yang ditimbulkan oleh sebuah peristiwa, sebuah objek, sebuah berita, sebuah buku, atau apa pun yang mena-rik perhatian. Pandangan ini menunjukkan bahwa mencari ide bukanlah kegiatan rekayasa otak yang tidak berdasarkan rangsangan atau stimulus. Namun demikian, mencari ide bisa merupakan pekerjaan otak yang tidak sederhana.

Ada orang yang perlu menyepi, menghilang dari keramaian,mendengar-kan musik keras- keras,jalan-jalan di pinggir pantai, ngobrol ngalor-ngidul, diskusi,dan sebagainya hanya untuk menemukan sebuah ide. Berbagai cara dapat dilakukan sesuai dengan jatidiri masing-masing.10 Ada orang yang memerlukan waktu lama,ada yang hanya memerlukan waktu sebentar,ada juga orang yang mampu menemukan ide kapan saja, bahkan mampu menemukan ide yang dipesan oleh orang lain terhadap sebuah objek.

Apa yang perlu dilakukan agar orang mampu menemu-

10 Mawardi (2009:31) menjelaskan bahwa sumber ide sangat melimpah bahkan apa yang ada pada diri sendiri dapat dijadikan ide yang menarik.

kan ide dengan cepat? Jawabannya sederhana dan normatif saja. Rajin latihan! Apa yang dilatihkan? Kegiatan pemetaan materi kuliah, penelusuran bakat dan minat, rajin

(25)

mempertanyakan materi kuliah, diskusi, membaca serta menyarikan-nya, dan sebagainya merupakan latihan untuk memacu kecepatan kerja otak dalam menanggapi rangsangan atau stimulus. Singkat kata, kemampuan kognitif otak perlu terus dilatih dengan berbagai kegiatan penalaran terhadap sebuah peristiwa, sebuah objek, sebuah berita, sebuah buku, atau apapun yang menarik perhatian. Pemetaan keilmuan yang diarahkan untuk membuat daftar topik-topik yang relevan merupakan sebuah latihan yang efektif yang bertujuan melatih kemampuan menemukan ide penulisan skripsi.

Kalaupun pada saatnya proposal belum dibuat,topik pun belum dimiliki, bukan berarti

"awal yang menggambarkan" tidak bisa terjadi. Belajarlah menerima kenyataan dengan tenang, bukan dengan kecemasan, apalagi dengan keputusasaan. Semakin Anda cemas, semakin sulit pula pikiran diajak bersahabat untuk konsentrasi menemukan sebuah ide menulis proposal skripsi. Bangkitkan semangat Anda dengan cara yang sekiranya tidak membosankan.Teknologi modern sungguh berguna jika Anda mau memanfaatkannya. Bacalah Judul-judul tulisan yang ada di internet. Entah judul tulisan ilmiah, artikel, buku, skripsi, tesis, disertasi, atau artikel tentang apapun yang menjadi minat Anda. Tentu saja, sambil browsing coba kaitkan judul-judul atau topik-topik yang Anda Temui dengan ilmu pengetahuan atau teori yang telah Anda Pelajari.

Catat judul-judul yang menarik, aneh, unik, atau yang menurut Anda mudah untuk dikerjakan.

Judul-judul yang Anda temui tentu dapat memicu kerja otak anda untuk menemukan ide.

Setidaknya Anda bisa memilih dari sejumlah judul atau topik yang ditemui, apalagi Anda telah memahami isinya.

Dibawah ini merupakan contoh-contoh judul artikel pada majalah Tempo yang dapat digunakan untuk menemukan topik skripsi. Jika penemuan topik skripsi diilhami oleh artikel, seperti contoh di bawah, skripsiwan hendaknya memperhatikan penulis dan penerbit, hendaknya dilaporkan sebagai latar belakang penemuan topik. Jika teori ataupun model penelitian yang dilakukan mengikuti pola yang ada di artikel terkait, skripsiwan wajib melaporkannya. Hindari plagiarisme dalam penulisan skripsi. Penelitian yang dilakukan terhadap topik tersebut harus benar-benar murni dilakukan oleh skripsian sendiri. Artikel berperan sebagai pembuka jalan, pemberi wawasan tentang sebuah topik penelitian, serta sumber ide penelitian, serta sumber ide penelitian dan penulisan skripsi. Sebagai ungkapan terima kasih kepada penulis artikel, kebermanfaatan dan pokok-pokok pikiran artikel yang digunakan serta sumber acuan yang dikutip dalam skripsi harus disebutkan secara lengkap.

Tabel 9 Judul-judul Artikel dan Topik Penelitia

No. Sumber Judul Artikel Topik Penelitian

1. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Terapi Gen untuk Kanker

Ovarium Faktor Gen dalam

penanganan penyakit Kanker

2. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Dianogsis Kanker Lewat Internet Penanganan dini pada penyakit Kanker

(26)

3. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Menyusuri Buku Sastra Anak Peran Karya Sastra dalam Pendidikan Anak

4. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Intervensi Dini bagi Autisme Model Pengembangan diri pada anak Autisme

5. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Selamat Datang Buku Sastra Anak Indonesia

Pengajaran Sastra pada Anak- anak Prasekolah

6. Tempo, Edisi No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Minat Baca Orang Tua

(Indonesia) Sangat Rendah Korelasi antara Model Pendidikan Anak dengan MInat Baca Orang Tua 7. Tempo, Edisi

No.20/XXXVIII/

19-25 Juli 1999

Bila Remaja Bermain Wayang Konteks Kekinian Wayang dalam Dunia Remaja

Struktur Proposal

Sebelum melakukan penelitian (yang sebenarnya),mahasiswa diwajibkan mengajukan proposal (usulan) skripsi.Apa Yang harus dituliskan dalam proposal tersebut? Janganlah Mempertanyakan hal-hal yang tidak perlu sebelum Anda melakukan kegiatan,termasuk menulis proposal skripsi.Jangan Bebani pikiran Anda dengan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya sudah ada petunjuknya.Proposal skripsi memiliki struktur tulisan yang sudah baku. ikuti saja struktur yang sudah ditetapkan.Secara garis besar kerangka tulisan proposal terdiri atas

1.Latar belakang, 2.Masalah dan tujuan, 3. Kerangka teori, 4. Metode,

5. Manfaat penelitian,

6.Sistematika penyajian,serta 7.Daftar Pustaka.

Oleh karena struktur atau kerangka proposal skripsi sudah baku,maka menulis proposal pun secara teknis tidak ada yang sulit.Dengan fasilitas program pengetikan dengan komputer para penulis pemula dipermudah. Segala ide yang tiba-tiba muncul bisa langsung dituliskan dan disimpan.Perbaikan terhadap kesalahan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.Bagaimana memulainya?Yang perlu diperhatikan adalah jangan memikirkan apa kata/kalimat pertama yang harus Anda tuliskan dalam proposal itu.Jika Anda memulai dengan memikirkan hal itu,maka satu kalimat pun bisa memakan waktu berjam-jam,atau lewat dari hari,hingga putus asa Pada Akhirnya.untuk memulai menulis tidak lagi memiliki minat.

(27)

Solusi sederhana.Setelah menuliskan judul atau topik skripsi yang telah ditetapkan,tuliskan kerangka tulisan proposal di bawahnya langsung.Ibarat melukis seorang manusia, Anda lebih dahulu membuat sketsa tubuh mulai dari kepala sampai telapak kaki. Sketsa tubuh yang hanya terdiri atas bentuk bulatan kepala,garis lurus ke bawah yang menggambarkan leher dan tubuh, disambung dengan dua garis lurus yang terpisah sebagai kaki dan diakhiri dengan garis telapak kaki, garis melintang pendek di bawah leher sebagai pundak, yang disambung dengan garis tangan di kedua sisinya sampai garis jari-jari, membentuk perbandingan panjang pendek bagian-bagian postur tubuh manusia. Mengacu kepada sketsa tubuh manusia tersebut,dibawah ini adalah contoh kerangka penulisan proposal skripsi.

JUDUL/TOPIK SKRIPSI Latar belakang

Alinea 1:tentang...(isikan apa yang ingin dipaparkan) Alinea 2:tentang...

Alinea 3:tentang...

Alinea 4:tentang...dst.

Masalah dan tujuan Masalah

Masalah bawahan Masalah utama Tujuan

Tujuan utama...

Tujuan bawahan...

Kerangka teori

Alinea 1:tentang...(isikan apa yang ingin dipaparkan) Alinea 2:tentang...

Alinea 3:tentang...dst.

Metode

Alinea 2: tentang jenis metode

Alinea 1:tentang rancangan penelitian Alinea 3:tentang penjaringan data Alinea 4: tentang analisis data Manfaat atau kemaknawian penelitian,serta

Alinea 1:tentang sumbangan/kepentingan pertama Alinea 2:tentang sumbangan/kepentingan kedua Daftar Pustaka

Tuliskan Pustaka acuan yang terkait dengan topik penelitian.

(28)

Bagaimana mengisi daging dan kulit tubuh atau kerangka tulisan proposal tu? Dibawah ini dibahas satu persatu kerangka proposal tersebut.

Latar Belakang

Latar belakang merupakan bab pertama dalam struktur proposal skripsi.Pada prinsipnya,latar belakang merupakan penjelasan tentang alasan pemilihan topik Penelitian.Paparan atau jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam mempertimbangkan penetapan topik-topik skripsi merupakan sebagian isi deskripsi tentang latar belakang pemilihan topik skripsi. Latar belakang berisi deskripsi tentang pokok-pokok pikiran berikut

- kebaruan atau keunikan topik sebagai sebuah penelitian;

- apa perlunya topik tersebut diteliti;

- aspek teoritis yang terkait dengan topik yang diteliti;

- kebermanfaatan topik yang dipilih bagi siapapun yang memanfaatkan hasil penelitian skripsi;

- ketersediaan data dan sumber data yang dapat digunakan mencapai tujuan penelitian.

Setiap pokok pikiran dituangkan dalam sebuah alinea. Perhatikan penjelasan di bawah ini.

Alinea 1: tentang topik yang dipilih

Ceritakan saja apapun yang Anda ketahui tentang topik berdasarkan pengetahuan umum,informasi dari berbagai sumber, atau teori yang Anda kuasai, atau berdasarkan intuisi Anda. Jika paparan tentang topik mengandung beberapa hal penting yang dapat dipaparkan panjang lebar, maka setiap haldapatdikembangkan kedatam alineaterpisah Dengan demikian, tanpa sadar Anda telah membuat beberapa alinea yang hanya menjelaskan tentang "apa terhadap topik yang Anda pilih. Yang perlu diingat. jika terjadi demikian,pilihlah hal-hal yang benar-benar fokus pada topik, jangan sampai melebar ke hal-hal yang berada diluar topik.

Alinea 2: tentang kebaruan atau keunikan topik sebagai sebuah penelitian

Paparkan tentang apa yang belum ada penjelasan sebelumnya tentang topik yang dipilih,misalnya sepengetahuan Anda apa yang ingin Anda teliti adalah sesuatu yang belum pernah diperhatikan orang.

Contoh:

Kenapa orang-orang yang menunggu di halte bis tidak berada di bawah bangunan halte, tetapi mereka lebih memilih berada di luar bangunan halte? Halte yang dibangundengan biaya mahal tidak digunakan oleh para calon penumpang, karena mereka memilih berada di luar bahkan beberapa meter bergeser ke arah asal bis atau angkot datang. Halte yang dibangun menjadi tempat pedagang menjajakan jualannya. Jabodetabek"-yang menurut Anda belum ada orang yg memperhatikan hal itu-bahwa pelanggaran disiplin justru memfasilitasi kesempatan untuk memperoleh tempat duduk di bis/angkot, dan

(29)

sebagainya, maka paparan Anda menunjukkan keunikan topik skripsi Anda. Paparkan saja seperti cerita populer. Tidak perlu memikirkan teori,atau kalimat-kalimat apa yang harus dituliskan.Cukup cerita tentang kenyataan atau pengalaman sehari-hari. Seperti Pada paparan tentang "apa", jika paparan yang kedua ini panjang lebar, maka hal-hal yang bisa dipisahkan dapat dipaparkan ke dalam alinea yang terpisah. Anda telah menulis beberapa alinea tanpa mengalami kesulitan.

Alinea 3: aspek teoritis yang terkait dengan topik yang diteliti Skripsi adalah karya tulis ilmiah.

Penjelasan terhadap topik yang diteliti dalam skripsi harus dilakukan dengan landasan teori tertentu. Jika topik yang dipilih dapat dijelaskan tanpa memerlukan teori apapun, maka topik tersebut tidak layak diangkat sebagai objek penelitian skripsi. Oleh karena itu,salah satu alinea di latar belakang perlu diisi dengan penjelasan tentang gayutan antara topik dan sebuah teori yang berbicara tentang topik tersebut. Paparkan Prinsip-prinsip atau butir-butir teoritis yang menjelaskan tentang seluk-beluk topik yang diteliti. Pada alinea ini skrip-siwan harus mampu meyakinkan pembaca bahwa topik yang dipilih adalah topik yang layak diangkat sebagai topik penelitian ilmiah.

Alinea 4: apa perlunya topik tersebut diteliti

Keperluan topik yang Anda pilih untuk diteliti sangat terkait dengan kenapa ide topik itu muncul. Artinya, alasan perlu-tidaknya topik tersebut diteliti jangan diambil dari hal lain yang baru di luar riwayat pemilihan topik ide tentang perilaku tidak disiplin yang muncul akibat pengamatan peneliti terhadap peristiwa nyata di halte bisa menjadi alasan kenapa topik tersebut perlu diteliti. Kemubaziran bangunanhalte dapat dijadikan alasan bahwa masalah tersebut perlu dicarikan jalan keluar. Barangkali ada

Referensi

Dokumen terkait