• Tidak ada hasil yang ditemukan

KIMIA TEKNIK (TKK – 4103/ 3 SKS)

N/A
N/A
Aisha Devina

Academic year: 2024

Membagikan "KIMIA TEKNIK (TKK – 4103/ 3 SKS) "

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

KIMIA TEKNIK

(TKK – 4103/ 3 SKS)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya

(2)

TERMOKIMIA

β€’ Apakah yang dimaksud sistem?

β€’ Apakah yang dimaksud lingkungan?

(3)

TERMOKIMIA

β€’ Sistem : Suatu bagian yang menjadi fokus untuk dipelajari

β€’ Lingkungan : Sesuatu hal di luar sistem.

β€’ Contoh:

(4)

TERMOKIMIA

β€’ Tiap sistem (partikel) memiliki energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek)

β€’ Penjumlahan energi tersebut disebut energi dalam (E)β†’ beberapa literatur digunakan simbol U.

(5)

TERMOKIMIA

EInitial

Efinal

Energi, E Energi

keluar Efinal< Einitial

βˆ†E<0

EInitial

Efinal

Energi, E Energi

masuk Efinal> Einitial

βˆ†E>0

β€’ Aliran Energi bisa digambarkan

(6)

TERMOKIMIA

β€’ Perpindahan energi nampak dalam dua bentuk, yaitu panas (q) dan kerja (w)

β€’ Perubahan panas

βˆ†πΈ = π‘ž + 𝑀

H2O panas

Temperatur ruangan

Energi, E Panas ke

lingkungan, q<0

βˆ†E<0

Temperatur ruangan

H2O panas

Energi, E Panas dari

lingkungan, q>0

βˆ†E>0

(7)

TERMOKIMIA

β€’ Perubahan Kerja

(8)

TERMOKIMIA

β€’ Hukum kekekalan energi ( Hk. Termodinamika I)

β€œMeskipun energi dinyatakan dalam banyak bentuk, total energi di dunia

adalah konstan, dan saat energi menghilang dalam satu bentuk, secara simultan akan berubah ke bentuk lain.”

βˆ†πΈπ‘ π‘–π‘ π‘‘π‘’π‘š + βˆ†πΈπ‘™π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› = 0

(9)

TERMOKIMIA

β€’ Untuk menentukan βˆ†πΈ, perlu mengukur panas ataupun kerja.

β€’ Nilai kerja (w) dapat dinyatakan:

𝑀 = βˆ’π‘ƒ βˆ†π‘‰

β€’ Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah

terbuka (tekanan atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi (Ξ”H), dinyatakan dengan:

βˆ†π» = βˆ†πΈ + 𝑃 βˆ†π‘‰

(10)

PETA KONSEP

(11)

PERUBAHAN ENTALPI (Ξ”H)

PENGERTIAN

Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat- zat hasil dikurangi entalpi zat-zat reaktan.

Rumus : Ξ”H = Hh- Hr

Ξ”H : perubahan entalpi Hh : entalpi hasil reaksi Hr : entalpi zat reaktan.

(12)

www.uin-suka.ac.id

PERSAMAAN TERMOKIMIA

persamaan reaksi kimia + panas yang diserap/dilepas

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) DH = -890,4 kJ Elemen persaman reaksi kimia:

1. Rumus kimia spesies reaktan + fasanya 2. Rumus kimia spesies produk + fasanya

3. Koefisien reaksi = rasio mol spesies-spesies

tanda + / - menunjukkan arah transfer panas

(13)

Persamaan Termokimia

H2O (s) H2O (l) DH = 6,01 kJ

Apakah DH negatif atau positif?

Sistem menerima panas Endotermik

DH > 0

6,01 kJ diterima untuk setiap 1 mol es yg meleleh pada suhu 00C dan tekanan 1 atm.

6.4

(14)

Persamaan Termokimia

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) DH = -890,4 kJ

Apakah DH negatif atau positif?

Sistem melepas panas Eksotermik

DH < 0

890,4 kJ dilepaskan untuk setiap pembakaran 1 mol metana pada suhu 250C dan tekanan 1 atm.

6.4

(15)

H2O (s) H2O (l) DH = 6,01 kJ

β€’ Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat

Persamaan Termokimia

β€’ Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan produk, DH sama tetapi berubah tanda

H2O (l) H2O (s) DH =

-

6,01 kJ

β€’ Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n, maka DH jg harus berubah dg faktor yg sama n.

2H2O (s) 2H2O (l) DH = 2 x 6,01 = 12,0 kJ

6.4

(16)

H2O (s) H2O (l) DH = 6.01 kJ

β€’ Kita harus selalu menuliskan wujud fisis semua reaktan dan produk, karena akan membantu penentuan

perubahan entalpi yg sesungguhnya.

Persamaan Termokimia

6.4

H2O (l) H2O (g) DH = 44.0 kJ

Berapa kalor dihasilkan jika 266 g fosfor putih (P4) dibakar di udara?

P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s) DH = -3.013 kJ

266 g P4 1 mol P4 123,9 g P4

x 3.013 kJ

1 mol P4

x = 6.470 kJ

(17)

PANAS JENIS (S)

& KAPASITAS PANAS (C)

β€’ Panas (kalor) jenis suatu zat = s = jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 derajat Celcius.

β€’ Untuk zat tunggal (1 macam zat)

β€’ Kapasitas panas (kalor) suatu benda = jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda tersebut sebesar 1 derajat Celcius.

β€’ Cocok untuk kalorimeter (1 set alat, kumpulan berbagai zat).

C = q / DT

s = q / (m.DT)

(18)

www.uin-suka.ac.id

1. Berapa banyak kalor yang dilepas jika 869 g batang besi didinginkan dari suhu 940C menjadi 50C?

2. Suatu kalorimeter mengalami

kenaikan suhu sebesar 2 0C akibat pembakaran 1 gram zat standar. Jika diketahui entalpi pembakaran zat standar tersebut (Mr = 140) adalah 2000 kJ/mol, hitunglah kapasitas kalor kalorimeter itu.

Panas jenis & kapasitas panas

(19)

Kalorimetri Tekanan-Konstan

Tidak ada kalor yang diserap atau dilepaskan!

qsistem = qair + qkal + qreaksi qsistem = 0

qreaksi = - (qair + qkal) qair = msDt

qkal = CkalDt

Reaksi pada p Konstan DH = qreaksi

s = panas jenis air

(20)

Kalorimetri Volume-Konstan

Tidak ada kalor yang diserap atau dilepaskan!

qsistem = qair + qbom+ qreaksi qsistem = 0

qreaksi = - (qair + qbom) qair = msDt

qbom = CbomDt

Reaksi pd V konstan DH ~ qreaksi DH = qreaksi

(21)

Perbandingan D H dan D E

2Na (s) + 2H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g) DH = -367,5 kJ/mol DE = DH - PDV At 25 0C, 1 mol H2 = 24,5 L pd 1 atm

PDV = 1 atm x 24,5 L = 2,5 kJ

DE = -367,5 kJ/mol – 2,5 kJ/mol = -370,0 kJ/mol

DH ~ q

reaksi

= DE

(22)

HUKUM HESS

Bunyi HUKUM HESS :

β€œKalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap”

KEPENTINGAN :

Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.

Contoh reaksi :

1. Reaksi langsung

A B Ξ”H1 = x Kkal 2. Secara tidak langsung

a) lewat C A C C B

Ξ”H2 = b Kkal Ξ”H3 = c Kkal

(23)

HUKUM HESS

b) Lewat D dan E

A D Ξ”H4 = a Kkal

D E Ξ”H5 = d Kkal

E B Ξ”H6 = e Kkal

Maka berlaku hubungan : x = b + c = a + d + e

Ξ”H1 = Ξ”H2 + Ξ”H3 = Ξ”H4 + Ξ”H5 + Ξ”H6

A B

C

D E a

d

e

b c

x

(24)

HUKUM HESS

Contoh soal :

1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) Ξ”H = -136 Kkal H2(g) + O2(g) H 2O2(cair) Ξ”H = -44,8 Kkal Hitung Ξ”H untuk reaksi :

2H2O2(cair) 2H2O + O2 Jawab :

2H2 + O2 2H2O Ξ”H = -136 Kkal 2H2O2 2 H2 + 2O2 Ξ”H = +89,6 Kkal

+ 2H2O2 2H2O + O2 Ξ”H = -46,4 Kkal

(25)

HUKUM HESS

2. Diketahui :

I. C + O2 CO2 Ξ”H = - 94 Kkal II. H2 + Β½ O2 H2O Ξ”H = - 68 Kkal III. 2C + 3H2 C2H6 Ξ”H = - 20 Kkal Ditanyakan : berapa x pada reaksi :

C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O Ξ”H = x Kkal Jawab :

I. 2C + 2O2 2CO2 Ξ”H = -188 Kkal II. 3H2+ 3/2 O2 3 H2O Ξ”H = - 204 Kkal III. C2H6 2C + 3H2 Ξ”H = 20 Kkal

+

C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3 H2O Ξ”H = -372 Kkal Ξ”H = - 372 Kkal, maka x = -372 Kkal.

(26)

Karena tidak terdapat cara untuk mengukur nilai absolut dari entalpi suatu zat, haruskah dilakukan pengukuran pada perubahan entalpi dari setiap reaksi yg terjadi?

Titik rujukan β€œpermukaan air laut” untuk semua ungkapan entalpi disebut entalpi pembentukan standarf (DH0).

Entalpi Pembentukan Standar (DH0) adalah perubahan kalor yang dihasilkan ketika 1 mol suatu senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya pada tekanan 1 atm.

f

Entalpi pembentukan standar setiap unsur dalam bentuknya yang paling stabil adalah nol.

DH0f (O2) = 0

DH0f (O3) = 142 kJ/mol

DH0f (C, grafit) = 0

DH0f (C, intan) = 1,90 kJ/mol

6.6

PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (DH

0

)

(27)

Entalpi perubahan standar (DH0 ) didefinisikan sebagai entalpi reaksi yang berlangsung pada tekanan 1 atm.

reaksi

aA + bB cC + dD

DH0rxn = [cDH0f (C) + dDH0f (D)] - [aDH0f (A) + bDH0f (B)] DH0rxn = SnDH0f (produk) - SmDHf0 (reaktan)

6.6

Hukum Hess: bila reaktan diubah menjadi produk,

perubahan entalpinya adalah sama, terlepas apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.

(Entalpi adalah fungsi keadaan. Tidak peduli bagaimana caranya, yg dilakukan adalah memulai dan mengakhirinya.)

(28)

Benzana (C6H6) terbakar diudara dan menghasilkan karbon dioksida dan air cair. Berapakah panas yang dilepaskan per mol oleh pembakaran benzana? Entalpi pembentukan standar benzana adalah 49,04 kJ/mol.

2C6H6 (l) + 15O2 (g) 12CO2 (g) + 6H2O (l)

DH0rea = SnDH0f (produk) - SmDHf0 (reaktan)

DH0rea = [12DH0f (CO2)+ 6DH0f (H2O)] - [ 2DH0f (C6H6)]

DH0rea = [ 12x–393,5 + 6x–187.6 ] – [ 2x49,04 ] = -5.946 kJ -5.946 kJ

2 mol = - 2.973 kJ/mol C6H6

6.6

(29)

entalpi pelarutan (DHpelarutan) adalah panas yang dilepaskan atau diterima ketika sejumlah zat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut.

DHpelarutan = Hlarutan - SHkomponen

Zat manakah yang dapat

digunakan untuk mencairkan es?

Zat manakah yang dapat digunakan untuk pendingin?

(30)

Proses pencairan NaCl

DHpelarutan = Tahap 1 + Tahap 2 = 788 – 784 = 4 kJ/mol

(31)

Contoh Soal

Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan kalor sebesar 7,024 kJ. Berapakah entalpi pembentukan NaCl? Tuliskan persamaan reaksinya. (Na = 23; Cl = 35,5)

Jawab:

Massa molar NaCl = 58,5 g/mol DHο‚°f = 58,5 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š

1 π‘šπ‘œπ‘™

Γ—

βˆ’7,024 π‘˜π½

1 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š

= βˆ’410,9 π‘˜π½ π‘šπ‘œπ‘™

βˆ’1

Persamaan Reaksi:

Na(s) + Cl2(g) NaCl(s) DH = βˆ’410,9 kJ

(32)

Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan.

Sesuai dengan azas kekekalan energi, nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukan, tetapi tandanya berlawanan

Entalpi Penguraian Standar

(DH 0 d )

(33)

Contoh

Tuliskan persamaan reaksinya!

Diketahui DHο‚°

f

CO

2

(g) adalah βˆ’393,5 kJ/mol, maka entalpi penguraian CO

2

(g) adalah +393,5 kJ/mol.

CO

2

(g) C(grafit) + O

2

(g) D H = +393,5 kJ/mol

(34)

Perubahan entalpi pada pembakaran

sempurna 1 mol suatu zat yang diukur pada keadaan standar

Pembakaran dikatakan sempurna apabila:

β€’ karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2

β€’ hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O

β€’ belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2

β€’ senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:

CxHy + O2 CO2 + H2O (belum setara)

Entalpi Pembakaran Standar (DH

0c

)

(35)

Contoh Soal

Berapa kJ kalor yang dihasilkan oleh 1 tangki kendaraan bermotor yang memiliki volume 3,5 L, jika massa jenis bensin adalah 0,7 kG/L? (Anggap bensi terdiri dari isooktana, maka:

DH0c isooktana = βˆ’5460 kJ/mol, massa jenis = 114 g/mol)

Jawab:

Massa tangki kendaraan = 3,5 L ο‚΄ 0,7 kg/L = 2,45 kg = 2450 gram

n isooktana = 2450 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š

114 𝑔/π‘šπ‘œπ‘™ = 21,49 mol

Jadi, kalor yang dibebaskan pada pembakaran 3,5 L bensin adalah:

= 21,49 mol ο‚΄ (βˆ’5460) kJ/mol

= βˆ’ 117335,4 kJ

(36)

ENERGI IKATAN

PENGERTIAN

Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu.

Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari Penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan.

Besarnya energi ikatan ditentukan secara eksperimen :

(37)

ENERGI IKATAN

IKATAN Kkal/mol IKATAN Kkal/mol

H – H H – F H – Cl H – Br H – I F – F Cl – Cl

C – Cl

104 135 103 88 71 37 58 79

Br – Br I – I C – C C – H N – H N – N

O - O O - H

46 36 83 99 93 226 119 111

ENERGI IKATAN

(38)

ENERGI IKATAN

CONTOH SOAL

1. Diketahui : H2 H + H Ξ”H = +104 Kkal Cl2 Cl + Cl Ξ”H = + 58 Kkal 2HCl H2 + Cl2 Ξ”H = +206 Kkal Ditanyakan : Ξ”H pada reaksi berikut :

H2 + Cl2 2 HCl Jawab :

H2 H + H Ξ”H = + 104 Kkal Cl2 Cl + Cl Ξ”H = + 58 Kkal

2H + 2 Cl 2HCl Ξ”H = - 206 Kkal + H2 + Cl2 2HCl Ξ”H = - 44 Kkal

Jadi Ξ”H = - 44 Kkal

(39)

ENERGI IKATAN

2. Diketahui : kalor pembentukan CH4 (g) = -17,9 Kkal Kalor penguapan C (grafit) = +170 Kkal Kalor dissosiasi H2 = +104 Kkal Ditanyakan : energi ikatan rata-rata C – H ?

Jawab :

C (grafit) + 2H2 CH4

C (g) + H4

Ξ”H1 Ξ”H2 Ξ”H3

Menurut Hk. Hess Ξ”H = Ξ”H1 + Ξ”H2 + Ξ”H3

-17,9 = +170 + (2 X 104) + Ξ”H3 Ξ”H

(40)

ENERGI IKATAN

Ξ”H3 = -17,9 - 170 - 208

Ξ”H3 = - 395, 9 Kkal. Energi ikatan = 395,9 Kkal

Ξ”H3 merupakan energi ikatan 4 x (C-H). Jadi energi ikatan Rata-rata C-H = 395/4 Kkal = 99 Kkal.

HUBUNGAN ANTARA ELEKTRONEGATIVITAS DENGAN ENERGI IKATAN

Linus Pauling (1912) : Jika gas P2 bereaksi dengan gas Q2, maka seharusnya energi ikatan P-Q = rata-rata energi ika- tan P-P dan Q-Q . Ternyata hasil eksperimen menunjukkan Adanya kelebihan energi (Ξ”) β†’ untuk stabilitas ikatan P-Q

(41)

ENERGI IKATAN

ENERGI DISSOSIASI IKATAN :

Perubahan entalpi dalam proses pemutusan ikatan, dengan pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan gas.

Pada reaksi : P

2

+ Q

2

β†’ 2PQ, berlaku : D

P-Q

= Β½ (D

P-P

+ D

Q-Q

) + Ξ”

Keterangan :

DP-Q = energi dissosiasi dari ikatan P-Q DP-P = energi dissosiasi dari ikatan P-P DQ-Q = energi dissosiasi dari ikatan Q-Q

Ξ” = kelebihan energi untuk kestabilan ikatan P-Q

(42)

ENERGI IKATAN

Kelebihan energi stabilisasi sebanding dengan :

Kuadrat dari selisih elektronegatifitas P dengan Q.

Dirumuskan sebagai berikut :

I

Xp –Xq

I = 0,208 x Ξ”

1/2

Keterangan :

Xp = elektronegatifitas P Xq = elektronegatifitas Q

Pauling : harga

I

Xp –Xq

I = 1,7 β†’

merupakan batas antara ikatan ion dengan ikatan kovalen. Di bawah 1,7 merupakan ikatan kovalen dan di atas 1,7 merupakan Ikatan ionik.
(43)

ENERGI IKATAN

Contoh Soal :

Diketahui : H2 β†’ H + H Ξ”H = + 104 Kkal Br2 β†’ Br + Br Ξ”H = + 46 Kkal HBr β†’ H + Br Ξ”H = + 88 Kkal

Ditanyakan : a) Selisih elektronegatifitas H dengan Br

b) Jika elektronegatifitas H = 2,1, berapakah elektronegatifitas Br?

Jawab :

Ξ” = DH-Br – Β½ ( DH-H + DBr-Br)

= 88 - Β½ ( 104 + 106)

= 88 – 75

= 13 Kkal

(44)

ENERGI IKATAN

I

XH - XBr

I

= 0,208 x Ξ”1/2

= 0,208 x 131/2

= 0,208 x 3,605

= 0,760

Karena elektronrgatifitas H = 2,1, maka elektronegatifitas Br = 2,1 + 0,76 = 2,86

Referensi

Dokumen terkait