• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DAN KINERJA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BURAU, KABUPATEN LUWU TIMUR - UMI Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN DAN KINERJA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BURAU, KABUPATEN LUWU TIMUR - UMI Repository"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Tanggapan anggota kelompok tani terhadap peran kelas pembelajaran kelompok tani di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Utara. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani kurang mempersiapkan kebutuhan perencanaan dan pembelajaran bagi anggota kelompok. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani mampu rutin menjalankan perannya dalam melaksanakan proses pertemuan.

Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani telah mampu menjalankan perannya dengan bekerja sama dengan penyuluh dalam proses pembelajaran. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani telah mampu memenuhi perannya dengan aktif dalam proses belajar mengajar. Nilai ini menjelaskan bahwa kelompok tani telah mampu menjalankan perannya dengan memahami keinginan dan mendengarkan pendapat serta permasalahan anggotanya.

Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani telah mampu menjalankan perannya dalam menciptakan suasana saling terbuka dalam mengemukakan pendapat. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani telah mampu menjalankan perannya dengan membuat aturan tertulis dalam pengorganisasian kelompok dan pembagian tugas. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani cukup mampu menjalankan peran musyawarah dan mufakat sebelum melakukan kerjasama.

Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok tani cukup mampu menjalankan perannya dalam menjalin kerjasama penyediaan sarana produksi pertanian.

Tabel 15. Identitas Responden Petani Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Burau, Kabupaten  Luwu Timur
Tabel 15. Identitas Responden Petani Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur

Unit Produksi

Berdasarkan tabel 20 diperoleh nilai rata-rata capaian responden sebesar 255,14 yang diperoleh dari total respon kelompok tani terhadap peran kelompok tani sebagai unit produksi. Nilai mean ekspektasi pencapaian sebesar 300 diperoleh dari jumlah responden (60) dikalikan bobot maksimal (5) sehingga diperoleh nilai indeks sebesar 85,18 dengan kategori sangat penting. Contoh kegiatan yang dilakukan kelompok tani adalah pemanfaatan urin sapi untuk produksi bio-urine dan penerapan dosis yang tepat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta penggunaan pupuk bersubsidi yang diterima kelompok.

Indikator penyusunan rencana akhir kebutuhan kelompok 3 tahun terakhir mempunyai nilai indeks 91 dengan kategori sangat penting. Kelompok tani di Kabupaten Burau berupaya memfasilitasi anggotanya dalam memanfaatkan kotoran sapi untuk membuat pupuk. Dalam hal ini, kelompok yang dibantu oleh penyuluh mencoba memanfaatkan urine sapi untuk membuat bio-urine. Dengan adanya bio-urine ini diharapkan dapat membantu petani dalam menghemat biaya penggunaan pupuk kimia. Indikator kemitraan dengan pihak lain untuk peningkatan produktivitas pertanian mempunyai nilai indeks sebesar 95 dengan peranan yang sangat penting.

Indikator yang menilai pelaksanaan RDKK selama 3 tahun berturut-turut memiliki nilai indeks sebesar 41,66 dengan kategori cukup penting. Hal ini dikarenakan kelompok tani belum dapat melakukan evaluasi terhadap kegiatan bersama RDKK, karena kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh penyuluh, kelompok hanya melaporkan kepada penyuluh kegiatan apa saja yang telah dilakukan dan melaporkan kepada penyuluh. agen, dan setelah itu penyuluh melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok tani. Nilai tersebut menjelaskan bahwa kelompok mampu mengevaluasi produktivitas pengelolaan usaha pertanian dan anggota kelompok melaporkan kepada penyuluh kegiatan apa saja yang dilakukan dan setelah itu penyuluh mengevaluasi kegiatan yang dilakukan kelompok tani.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa persepsi kelompok tani terhadap peran kelompok tani sebagai unit produksi secara umum dapat dikatakan sangat instrumental, dilihat dari keseluruhan indikator unit produksi yang berada pada kategori sangat instrumental selain dari indikator-indikatornya. . evaluasi pelaksanaan RDKK selama 3 tahun berturut-turut termasuk dalam kategori cukup instrumental. Hermawan (2016) mengatakan sarana dan unit produksi penting bagi petani, kelompok tani dibentuk untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian, berbagi pengalaman untuk memecahkan permasalahan di lapangan baik melalui penyuluh pertanian maupun antar kelompok tani. Selain itu kelompok tani juga mengembangkan pemberdayaan berupa permodalan, pemberian pupuk, pemberian pakan ternak dan mengembangkan kemitraan.

Berdasarkan Tabel 21 terlihat peran kelompok tani sebagai kelas pembelajaran mempunyai nilai indeks sebesar 82,16, peran kelompok tani sebagai wahana kerjasama mempunyai nilai indeks sebesar 80,20, dan peran kelompok tani sebagai unit produksi. memiliki nilai indeks sebesar 82,16. nilai indeks sebesar 82,51. Rekapitulasi peran kelompok tani secara keseluruhan mempunyai nilai indeks sebesar 82,51 dan mempunyai peranan yang sangat penting sehingga hipotesis pertama diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian Bayu et al., (2016) yang menyatakan peran kelompok tani di desa Bukit Lingkar.

Kinerja Kelompok Tani

  • Kinerja Kelompok Tani Dalam Melakukan Perencanaan
  • Kinerja Kelompok Tani Dalam Melakukan Pengorganisasian
  • Kinerja Kelompok Tani Dalam Melakukan Pelaksasanaan
  • Kinerja Kelompok Tani Dalam Evaluasi Dan Pelaporan Kegiatan Kelompok Tani Pertanyaan mengenai kinerja kelompok tani dalam melakukan evaluasi dan pelaporan
  • Kinerja Kelompok Tani Dalam Mengembangkan Kepemimpinan

Respon Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani dalam Perencanaan Kolaboratif Pemanfaatan Sumber Daya Kelompok dan Pelestarian Lingkungan di Kotapraja Burau Kabupaten Luwu Timur. Respon Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani dalam Rencana Akhir Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan Kegiatan Usaha di Kotapraja Burau Kabupaten Luwu Timur. Respon Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Mengembangkan Disiplin Anggota Dan Motivasi Belajar Di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Respon Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Penyusunan Aturan Organisasi Kerjasama Kelompok Di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Respon Kelompok Tani terhadap Kinerja Kelompok Tani dalam Organisasi Pembagian Tugas Kepengurusan dan Anggota dalam Kegiatan Usaha Kelompok Tani di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Berdasarkan tabel 27 diperoleh hasil organisasi pembagian tugas antara pengurus dan anggota dalam kegiatan usaha kelompok tani mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,56.

Hal ini menunjukkan bahwa pengorganisasian pembagian tugas antara pengurus dan anggota dalam kegiatan usaha kelompok tani memberikan kinerja yang tinggi. Reaksi Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran yang Kondusif dan Tertib di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Reaksi Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Melaksanakan Pembagian Kerja dan Penegakan Kesepakatan Kelompok di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Berdasarkan Tabel 31 terlihat bahwa evaluasi kegiatan organisasi/kelembagaan yang mengevaluasi pelaksanaan kegiatan usaha kelompok tani mempunyai nilai mean sebesar 4,48. Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa kinerja kelompok tani dalam penilaian kegiatan organisasi/kelembagaan, penilaian pelaksanaan kegiatan usaha kelompok tani dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,50. Reaksi Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Keterampilan Anggotanya Untuk Menghasilkan Kader Kepemimpinan di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Reaksi kelompok tani terhadap prestasi kelompok tani dalam meningkatkan kerjasama pengembangan organisasi dan usaha pertanian di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Komentar Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Mengembangkan Usaha Kelompok Tani di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata skor pengembangan kepemimpinan untuk mengetahui tingkat kinerja kelompok tani.

Berdasarkan Tabel 37 menunjukkan bahwa kinerja kelompok tani dalam hal peningkatan keterampilan anggota menghasilkan kader kepemimpinan, peningkatan kerjasama pengembangan organisasi dan usaha peternakan serta pengembangan usaha kelompok tani mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,50 dengan kategori kinerja tinggi. Rangkuman kinerja kelompok tani secara keseluruhan mempunyai skor 4,77 dengan kategori kinerja tinggi, sehingga hipotesis kedua diterima.

Tabel  23.  Tanggapan  Kelompok  Tani  Terhadap  Kinerja  Kelompok  Tani  Dalam  Perencanaan  kerjasama  pemanfaatan  sumberdaya  kelompok  dan  pelestarian  lingkungan  Di  Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur
Tabel 23. Tanggapan Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Dalam Perencanaan kerjasama pemanfaatan sumberdaya kelompok dan pelestarian lingkungan Di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur

Gambar

Tabel 13. Identitas Responden Petani Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Burau, Kabupaten  Luwu Timur
Tabel 14. Identitas Responden Petani Berdasarkan Usia di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu  Timur
Tabel 15. Identitas Responden Petani Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Burau, Kabupaten  Luwu Timur
Tabel 16.  Identitas  Responden  Mengenai  lama  berusahatani  di  Kecamatan  Burau,  Kabupaten  Luwu Timur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan:1 .untuk menganalisis peran kelompok tani dalam menigkatkan produksi usahatani jagung di desa Mangunrejo memiliki peran yang sangat baik dalam meningkatkan produksi kelompok