FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION OF COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE AND MALAYSIA STOCK EXCHANGE
Ferry Lucky Trihatmana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ferrytrihatmana@gmail.com
Dosen Pembimbing Risna Wijayanti, SE., MM., PhD
This Study aims to analyze the difference of financial performance between before and after acquisition of manufacturing companies listed on Indonesia and Malaysia stock exchange separately. Financial performance is measured using 5 financial ratios, namely Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS). This study used a quantitative approach with Paired Sample T-Test analysis tool. The data source was secondary data from the company’s financial statements. Sampling method used in this study was purposive sampling method. The sample consisted of 5 Indonesian manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange and 5 Malaysian manufacturing companies listed on the Malaysia Stock Exchange. Period of this study was 4 years before and after the acquisition period during 2011-2015. The result showed that there were no significant differences in the company’s performance between before and after the acquisition of manufacturing companies either in Indonesia or Malaysia.
Keywords : Acquisition, Financial Performance, Financial Ratios
KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA MALAYSIA
Ferry Lucky Trihatmana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ferrytrihatmana@gmail.com
Dosen Pembimbing Risna Wijayanti, SE., MM., PhD
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara kinerja keuangan pada sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Malaysia secara terpisah. Kinerja keuangan diukur menggunakan 5 raio keuangan, yaitu Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over Ratio (TATO), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis Paired Sample T-Test. Sumber data adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan. Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sample terdiri dari 5 perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan 5 perusahaan manufaktur Malaysia yang terdaftar di Bursa Malaysia. Jangka waktu penelitian ini adalah 4 tahun sebelum dan sesudah akuisisi, dengan periode akuisisi adalah selama 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah akuisisi baik di Indonesia maupun Malaysia.
Kata Kunci : Akuisisi, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan
1. PENDAHULUAN
Perusahaan membutuhkan inovasi baru demi memenangkan persaingan di dunia usaha yang semakin ketat. Salah satu inovasi yang dilakukan perusahaan seperti melakukan penggabungan usaha yang dapat dilakukan dalam 3 macam bentuk yaitu merger, akuisisi, dan konsolidasi. Strategi penggabungan usaha yang lebih sering digunakan perusahaan adalah akuisisi. Akusisi adalah pengambilalihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada (Brealey, Myers, & Marcus, 1999).
Tujuan utama perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk mendapatkan sinergi. Menurut Brigham dan Houston (2010: 32) sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi lebih besar dari pada penjumlahan nilai masing-masing peruahaan sebelum akuisisi. Nilai keseluruhan perusahaan ini dapat dilihat dari kondisi finansial
perusahaan, atau dalam hal ini kinerja keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan alat analisis rasio-rasio keuangan.
Menurut Brigham dan Houston (2010: 130) terdapat lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan yaitu: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar, sehingga peneliti menggunakan rasio yang sering digunakan dari 5 rasio di tersebut, yaitu rasio likuiditas menggunakan Current Ratio, rasio aktivitas menggunakan Total Asset Turn Over Ratio, rasio solvabilitas menggunakan Debt to Asset ratio, rasio profitabilitas menggunakan Return On Asset, dan rasio pasar menggunakan Earning Per Share.
Aktivitas akuisisi mengalami kenaikan, hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya aktivitas akuisisi dalam 6 tahun terakhir di Indonesia, yaitu pada tahun 2010 terdapat sekurang-kurangnya 3 notifikasi
akuisisi, pada tahun 2011 terdapat 45 notifikasi akuisisi, pada tahun 2012 terdapat 36 notifikasi akuisisi, pada tahun 2013 terdapat 69 notifikasi akuisisi, pada tahun 2014 terdapat 55 notifikasi akuisisi, pada tahun 2015 terdapat 51 notifikasi akuisisi, dan pada tahun 2016 terdapat 65 notifikasi akuisisi (Hanantyo, 2017). Berdasarkan rilis dari Mergermarket tahun 2017, Malaysia merupakan negara yang paling aktif di ASEAN dalam aktivitas Merger dan Akuisisi dengan 26 transaksi senilai US$1,9 miliar (Bisnis.com, 2017).
Pada prakteknya tidak semua akuisisi dapat dikatakan berhasil, tidak sedikit nilai perusahaan yang lebih kecil setelah perusahaan tersebut melakukan akuisisi, sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan atau strategi perusahaan tersebut melakukan akusisi adalah kurang tepat.
Perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi namun mengalami kerugian di dunia contohnya adalah America Online
(AOL) sebagai perusahaan penyedia akses online, pada tahun 2000 mengakuisisi perusahaan media asal Amerika Serikat Time Warner sebesar US$ 164 Miliar.
Dalam 18 bulan atau 1,5 tahun setelah melakukan akuisisi, perusahaan telah melaporkan kerugian sebesar US$ 99 Miliar, selain itu nilai dari gabungan perusahaan telah berkurang dari US$ 266 Miliar menjadi hanya US$
20 Miliar (Detik Finance, 2013).
Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan
akuisisi menggunakan
penghitungan rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio pasar pada perusahaan I. Oleh karena itu penelitian ini berjudul:
“Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia”.
2. LANDASAN TEORI
A. Teori Agensi
Teori ini menurut Jensen dan Meckling (1976) adalah sebuah kontrak antara satu orang atau lebih (Principal) yang memperkerjakan orang lain (Agen) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Pada sebuah perusahaan yang termasuk principal adalah para pemegang saham, sedangkan agen adalah manajer. Agen lebih memiliki informasi penting mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan principal memiliki keunggulan dalam hal kekuasaan.
B. Akuisisi
Akuisisi adalah pengambil- alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.
(Brealey, Myers, & Marcus, 1999).
Menurut Abdul Moin (2007) Akuisisi dalam segi bisnis dapat
diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan kedua perusahaan tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
C. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan menurut S.Munawir (2014:2) adalah ukuran prestasi yang dicapai oleh perusahaan dengan mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Kondisi keuangan perusahaan bisa dilihat melalui laporan tahunan yang disusun dan diterbitkan oleh perusahaan tiap tahunnya guna dilaporkan kepada para pemegang saham, investor dan pemerintah sebagai prasyarat dalam pembayaran pajak kepada negara..
D. Rasio Keuangan
Menurut Harahap
(2008:297-299) adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang bagus
relevan dan signifikan (berarti), misalnya antara hutang dengan modal, antara kas dengan total aset, antara harga pokok produksi dengan penjualan.
1. Rasio Likuiditas
Menurut Brigham dan Houston (2011) adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya.
Menurut Brigham dan Houston (2011) rasio likuiditas yang utama adalah rasio lancar (current ratio) yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.
Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid perusahaan.
2. Rasio Aktivitas
Menurut Brigham dan Houston (2010: 136) rasio aktivitas atau disebut juga rasio manajemen aset digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Brigham dan Houston (2010: 139) menjelaskan
bahwa Total Asset Turn Over Ratio adalah rasio yang mengukur perputaran seluruh aset perusahaan dan dihitung dengan membagi penjualan dengan total aset.
3. Rasio Solvabilitas
Brigham dan Houston (2010: 140) rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh apa perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang (financial leverage). Brigham dan Houston (2010: 143) total debt to asset ratio adalah rasio yang mengukur persentase dana yang diberikan oleh kreditor. kreditor lebih menyukai rasio utang yang rendah karena makin rendah rasio utang, makin besar perlindungan terhadap kerugian kreditor jika terjadi likuidasi.
4. Rasio Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2015:146) profitabilitas
merupakan sekolompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.
ROA merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua akiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
5. Rasio Pasar
Brigham dan Houston (2010: 150) rasio nilai pasar (market value ratio) adalah rasio yang memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan investor terhadap risiko dan prospek perusahaan di masa depan. Earning Per Share adalah jumlah uang yang dihasilkan (return) per satu lembar saham.
Semakin besar nilai EPS semakin keuntungan yang diterima pemegang saham.
3. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quantitative method.
Penelitian ini menguji hipotesis dengan menggunakan alat analisis uji paired sample t-test. Alat analisis ini digunakan untuk menguji perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di dua negara yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia.
B. Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kategori sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia, yaitu terdapat 193 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Invesnesia, 2020), dan 257 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Malaysia (MalaysiaStocks, 2020).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling. Adapun pertimbangan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia yang melakukan aktivitas akuisisi pada tahun 2011-2015 2. Menerbitkan laporan keuangan
yang lengkap 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah akuisisi.
Sample perusahaan dari Indonesia adalah PT Uniliever Indonesia Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PTa Astra International Tbk.
Sample perusahaan Malaysia adalah Public Packages Holdings Berhad, Southern Acid Berhad, Box-Pax (Malaysia) Berhad, Connectcounty Holdings Berhad, dan Fima Corporation Berhad.
C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data kuantitaif yakni data laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan perusahaan 4 tahun sebelum akuisisi dan 4 tahun sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia yang melakukan akuisisi pada periode tahun 2011-2015.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, Bursa Malaysia, serta situs perusahaan tersebut.
D. Teknik Analisis 1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak adalah metode Kolmogorov-smirnov test. Kriteria
yang digunakan, apabila signifikansi (α <5%), maka data tersebut tidak berdistribusi normal, dan sebaliknya (Ghozali, 2011).
2) Uji Hipotesis Paired Sample T-Test
1. Hipotesis 1
H1.1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
H1.2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Malaysia.
2. Hipotesis 2
H2.1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
H2.2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Malaysia.
3. Hipotesis 3
H3.1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio leverage sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
H3.2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio leverage sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Malaysia.
4. Hipotesis 4
H4.1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
H4.2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Malaysia.
5. Hipotesis 5
H5.1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio pasar sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
H5.2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja rasio pasar sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Malaysia.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan diuji kebenerannya melalui penetapan diterima atau ditolak hipotesis tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengolahan data. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Paired Sample T-Test.
Paired Sample T-Test digunakan untuk membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Langkah- langkah Uji Paired Sample T-Test:
a. Level of significant (α) = 5%
b. Membandingkan probabilitas (p) t-hitung dengan α = 5%
c. Pengambilan kesimpulan berdasarkan pada:
- Jika probabilitas (p) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima - Jika probabilitas (p) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
4. HASIL
A. Uji Paired Sample T-Test 1) Hipotesis 1
Pada tabel 4.1 menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada likuiditas keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi baik pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja likuiditas keuangan perusahaan sesudah melakukan akuisisi tidak menunjukkan perubahan baik di perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
2) Hipotesis 2
Pada tabel 4.2 menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada kinerja aktivitas perusahaan pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan di Malaysia pada waktu sebelum dan sesudah akuisisi,
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pada kinerja aktivitas perusaahaan pada waktu sesudah akuisisi tidak mengalami perubahan baik pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
3) Hipotesis 3
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada kinerja solvabilitas perusahaan yang diukur mengggunakan Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
Hal ini menunjukkan bahwa pada kinerja solvabilitas perusaahaan yang diukur menggunakan Debt to Asset Ratio pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun perusahaan manufaktur di Malaysia tidak menunjukkan adanya perubahan sesudah perusahaan melakukan akuisisi.
4) Hipotesis 4
Pada tabel 4.4 uji Paired Sample T-Test yang dillakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
kinerja profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan di Malaysia.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja profitabilitas perusahaan yang diukur menggunakan Return On Asset tidak menunjukkan perubahan sesudah perusahaan melakukan aksi akuisisi, baik pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun perusahaan manufaktur di Malaysia.
5) Hipotesis 5
Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia sebelum dan sesudah akuisisi.
Hasil uji Paired Sample T- Test ini menunjukkan bahwa kinerja
rasio pasar yang diukur menggunakan Earning Per Share pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun perusahaan manufaktur di Malaysia tidak terdapat perubahan sesudah perusahaan melakukan akuisisi.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan bursa Malaysia dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kinerja likuiditas yang dihitung menggunakan Current Ratio berdasarkan uji Paired Sample T-test yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja likuiditas sebelum dan sesudah akuisisi baik pada perusahaan
manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
2. Pada kinerja aktivitas, hasil temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja aktivitas sebelum dan sesudah akuisisi baik pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
3. Pada kinerja solvabilitas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja solvabilitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
4. Pada kinerja profitabilitas, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
5. Pada kinerja pasar, hasil temuan menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan
antara kinerja rasio pasar sebelum dan sesudah akuisisi baik pada perusahaan manufaktur di Indonesia maupun di Malaysia.
B. Saran
Berikut saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan:
1. Bagi Investor
Investor perlu untuk melakukan analisa lebih lanjut dalam menyikapi aksi akuisisi yang dilakukan perusahaan, karena aksi akuisisi belum dapat dipastikan dapat membawa dampak positif pada kinerja perusahaan pada masa mendatang.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan diharapkan dapat melakukan analisis lebih mendalam terhadap aksi akuisisi yang akan dilakukan perusahaan, dan menghindari berinvestasi pada perusahaan yang melakukan akuisisi karena ada kepentingan-kepentingan yang tidak berdampak pada
kinerja perusahaan pada masa mendatang
3. Bagi Penelitian selanjutnya Bagi peneliti berikutnya, disarankan menggunakan periode periode waktu yang lebih lama, dan menambah jumlah sampel perusahaan yang diteliti, agar memperoleh hasil yang lebih luas. Dengan demikian, hasil temuan diharapkan dapat menunjukkan perbedaan kinerja dalam jangka yang panjang.
4. Peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel- variabel lain yang juga diperkirakan terkait dengan kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi yang berdasarkan pada perspektif konsep dan teori lainnya selain pendekatan variabel rasio kinerja keuangan, misalnya variabel adanya conflict of Interest pada kedua perusahaan yang melakukan akuisisi, kekuatan ekspertise personel perusahaan atau variabel-
variabel lainnya yang mendasarkan pada perspektif bidang ilmu lainnya terkait dengan dampak pelaksanaan akuisisi pada kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Ini dia 5 Akuisisi Terbesar yang Gagal
Meraih Sukses.
[Online].https://finance.deti k.com/berita-ekonomi- bisnis/d-2173511/ini-dia-5- akuisisi-terbesar-yang- gagal-meraih-sukses/6.
(Diakses tanggal 1 September 2019)
Anonim. 2020. Daftar Perusahaan di BEI Berdasarkan Sektor.
[Online].
https://www.invesnesia.co m/daftar-perusahaan-di-bei- berdasarkan-sektor.
(Diakses tanggal 23 Desember 2020)
Anonim. 2020. Bursa Malaysia Industrial Product &
Services Companies.
[Online].
https://www.malaysiastock.
biz/Listed-
Companies.aspx?type=S&s 1=11. (Diakses tanggal 4 Januari 2021)
Anonim. 2020. List of Stock Market. [Online].
https://www.tradinghours.c
om/markets. (Diakses tanggal 4 Januari 2020) Brealey, RA Myers, S.C, Marcus
A.J. 1999. Fundamentals of Corporate Finance. Second Edition. USAL: John Wiley and Sons Inc.
Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto. 2010, Edisi kesebelas, Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Terjemahan. Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2015. Fundamentals of Financial Management (Concise Ed). South Western: Cengage Learning.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanantyo, Philliphus Ergi. 2017.
Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada Peusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008.
Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Grafindo Persada
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2009. Standar Akuntan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Issetiabudi, D. E. 2017. Ada Pergeseran Tren Merger dan Akuisisi di Indonesia.
[Online].
https://kabar24.bisnis.com/r ead/20170424/16/647635/a da-pergeseran-tren-merger- dan-akuisisi-di-indonesia.
(Diakses tanggal 5 Januari 2021)
Jensen, M.C, dan W, Meckling.
1976. Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Finance Economic 3:305- 360.
Moin, Abdul. 2007. Merger, Akuisisi dan Divestasi. Jilid 2. Yogyakarta: Ekonisia.
S, Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.