PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris berasal dari bahasa Perancis, kata yang kini menjadi bahasa, sebagaimana istilah linguistique dalam bahasa Perancis berkaitan dengan bahasa. Idul Adha dalam bahasa Indonesia berarti hari raya haji, hari raya kurban, Idul Haji, Idul Fitri.
Rumusan Masalah
Tujuan Penilitian
Kegunaan Penilitian
Daftar Istilah
16 Muhammad Khotib, Menafsirkan kisah-kisah Al-Qur'an; Kajian Pemikiran Muhammad Ahmad Khalafullah dalam Al-fana Al-Kasasiy Fi Al-Qur'an Al-Karim, Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009, hal. 26. Membaca Al-Qur'an dalam bahasa Arab diyakini memungkinkan pembacanya, dalam arti tertentu, berkomunikasi langsung dengan Tuhan, dan oleh karena itu, mengalami pengalaman wahyu itu sendiri. 18.
Tinjaun Penilitian Relevan
Penelitian ini berupa tesis yang disusun oleh Syaefudin Achmad, Alumni Stain Kudus, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Ilmu Tafsir Quran, pada tanggal 3 Desember 2016 yang berjudul Pola Membimbing Anak (Analisis Ismail dalam Tafsir Al-Ibriz Karya Bisri Mustafa Q.S. Ash-Shaffat : 100-110). Penelitian ini berupa tesis yang disusun oleh Wan Mohamed Irwan, Alumni UIN Sultan Syarif Kasim Fakultas Program Studi Tahun 2020 yang berjudul Kisah Pembantaian Nabi Ismail dalam Surah Asy-Shaffat ayat 99-111 (Perspektif Tauhid Belajar).
Landasan Teori
Teori ini berpendapat bahwa makna suatu ungkapan kata/kalimat adalah apa yang dirujuk atau digunakan untuk apa ungkapan tersebut. Isim Alam, yaitu acuan yang berupa suatu benda pasti tunggal (muajjan) yang berada di luar bahasa. Kata kerja, yaitu rujukan yang berupa peristiwa (hudut) yang berada di luar bahasa. C. Kata sifat yaitu acuan yang berupa ciri/sifat benda yang berada di luar bahasa. D.
Tipe Isim yaitu sebutan terhadap sesuatu yang belum pasti, misalnya kata pohon artinya semua pohon yang ada yang dimaksud dan di luar bahasa itu. Teori ini diatribusikan kepada John Locke Disebut juga teori mentalisme, teori ini disebut teori pemikiran karena kata tersebut mengacu pada gagasan yang ada dalam pemikiran. Hal ini menunjukkan bahwa pengucapan/kata dapat berubah seiring dengan makna yang terkonsep dalam pikiran seseorang, bukan objek/rujukan yang bersifat eksternal.
Teori ini mengkaji makna peristiwa tutur yang terjadi pada situasi tertentu (situasi tutur). Menurut teori ini, cara memahami makna bukan dengan melihat, mendeskripsikan, atau mendefinisikan rujukan/objek. Teori ini mempunyai titik temu dengan bidang makna (nazhariyyah al-huqul al-dilaliyyah) yang juga menjelaskan makna dengan menentukan penyusun kata melalui ciri-ciri internalnya, seperti morfem dan perbedaan bunyi yang pada gilirannya membedakan makna, misalnya. kata "kelelawar" dan "बान".
Metodologi Penilitian
Objek material peneliti ini adalah kisah Ibrahim a.s dan Ismail a.s dalam Al-Qur'an surah as-saffat ayat 102 “Kajian Analisis Linguistik Semantik”. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian sastra yang mengkaji makna simbolik.Pendekatan makna yang digunakan adalah pendekatan semantik karena membahas tentang makna simbolik. Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian.
Data primer merupakan data utama atau data dasar yang dijadikan acuan utama dalam penelitian ini yaitu buku-buku yang berkaitan dengan makna simbolik hari raya Idul Adha “Analisis Kisah Nabi Ibrahim AS. Data sekunder merupakan data yang lengkap. bukan diperoleh dari tangan pertama melainkan dari tangan kedua, ketiga atau lainnya. Seperti buku-buku dan yang berkaitan dengan penelitian ini diperoleh dengan mencari di perpustakaan dan internet.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan cara mencari catatan penelitian kepustakaan untuk memperoleh informasi ilmiah yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan sebagai acuan permasalahan yang dianggap tepat, yaitu dengan mencari data yang berkaitan dengan judul peneliti. Agar penelitian ini dapat tercapai sesuai dengan maksud dan tujuan yang diharapkan, maka data atau informasi yang dikumpulkan akan diolah berdasarkan metode penelitian kualitatif, karena jenis data yang digunakan juga data kualitatif. Data yang digunakan adalah analisis deskriptif semantik yaitu mengkaji makna simbolis hari raya Idul Fitri, “Analisis Sejarah Nabi Ibrahim a.s.
KAJIAN TOERITIS KISAH (QISHASH)
- Defenisi Kisah (Qishash)
- Macam-Macam Kisah
- Tujuan Kisah
- Hikmah Kisah dalam Al-Qur‟an
Jika dikaitkan dengan al-Quran, kita boleh faham bahawa kisah al-Quran adalah berita atau maklumat yang boleh diikuti dan dikesan. Kisah ini menjelaskan tentang peristiwa orang-orang dahulu, nabi dan rasul, serta peristiwa lain yang benar-benar terjadi. Kisah perkara ghaib yang berlaku pada masa lampau seperti kisah dialog Malaikat dengan Tuhannya tentang penciptaan khilafah duniawi, kisah penciptaan alam semesta, kisah penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya di syurga, dan kisah Nabi Ibrahim yang ikhlas menerima perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail.
Cerita-cerita tentang hal-hal gaib yang terjadi saat ini, seperti cerita turunnya bidadari di malam Lailatul Qadar, dan cerita tentang kehidupan makhluk gaib seperti setan, jin atau setan. Cerita tentang hal-hal ghaib yang terjadi di kemudian hari, seperti cerita tentang datangnya hari kiamat, cerita tentang Abu Lahab di akhirat, dan cerita tentang kehidupan orang di surga dan orang yang tinggal di neraka. Tujuan dari cerita-cerita dalam Al-Qur'an adalah untuk memberikan bukti kuat kepada umat manusia bahwa Al-Qur'an cocok dengan keadaan mereka.
Sejak saat itu hingga saat ini, lebih dari empat belas abad telah berlalu, kisah-kisah Al-Qur'an yang diungkapkan dalam bahasa Arab masih diperbarui, memiliki tempat yang hidup dan semarak di hati masyarakat, meskipun banyak bahasa lain yang masuk. museum dan tidak digunakan lagi dalam komunikasi, seperti bahasa Ibrani dll. Oleh karena itu, Al-Qur'an menentang mereka untuk menyajikan Taurat dan membacanya jika mereka benar. 36Eka Supraptiningsih, 'Ibrah Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 100-110 (Studi Banding Tafsir Ibnu Katsir, Al-Azhar dan Al-Misbah), Institut Agama IAIN Bengkulu, Bengkulu 2021 , hal. 28-31.
KAJIAN SEMANTIK
Konsep Makna Semantik
Semantik mengkaji simbol atau tanda yang mengungkapkan makna, hubungan makna satu dengan makna lainnya, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Menurut Lyons, semantik secara umum diartikan sebagai studi tentang makna. Menurut Mulyono, semantik adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang tugasnya mempelajari makna kata, asal usulnya, perkembangannya, dan mengapa perubahan makna terjadi dalam sejarah bahasa.
Kata semantik disepakati sebagai suatu istilah untuk bidang ilmu linguistik yang mempelajari dan mempelajari makna, yang merupakan salah satu tingkatan analisis linguistik, yaitu fonologi, tata bahasa, dan semantik.39 Dilihat dari sudut pandang metode linguistik historis dan deskriptif, film. al-dilalah terbagi menjadi dua, yaitu (1) 'ilm al-dilalah al-tarikhi (semantik sejarah) dan (2) 'ilm al-dilalah al-washfi (semantik deskriptif), yang pertama mengkaji perubahan makna atas waktu ke waktu, sementara yang lain mengkaji makna pada waktu tertentu dalam sejarah bahasa. Yang pertama, menurut Ferdinand de Saussure, disebut studi diakronis, dan yang kedua sinkronis. Dengan kata lain, yang pertama mempelajari perubahan makna (changing makna), sedangkan yang kedua mempelajari hubungan semantik (makna yang konstan) bahasa selama periode waktu tertentu.
Ruang lingkup kajian 'ilm al-dilalah berkisar pada: (1) al-dal (petunjuk, makna, pengucapan) dan al-madlul (penunjukan, penafsiran, makna) serta hubungan simbolik antara keduanya, seperti misalnya. refleksi sosial, psikologis dan pemikiran. .
Lafaz dan Jenis-Jenis Makna Semantik
Misalnya kata ِذط menunjukkan arti kegiatan atau gerakan mengubah biji-bijian menjadi tepung (menggiling).41. Makna leksikal adalah makna sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil pengamatan pancaindra kita, begitulah adanya, atau makna dalam kamus. Misalnya, leksem 'kuda' mempunyai makna leksikal sejenis binatang berkaki empat yang biasa ditunggangi, 'pensil' mempunyai makna leksikal sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang, dan 'air' mempunyai arti leksikal. arti leksikal suatu jenis cairan yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari 42.
Padahal, kata-kata memerlukan batasan dan muncul sebagai bagian pemikiran dan kehidupan sosial bila ditempatkan dalam struktur gramatikal dan mempunyai hubungan fungsional, seperti fai’l, maf’ul, hal, na’at, idhafat, tamyiz dan dzaraf: ٔج اتّإ ساذقٍ 43. Kedudukan tarkib sebagai maf’ul bih diwujudkan dalam bentuk hubungan sosial, yaitu wadah saling menegur dan bertanggung jawab. Misalnya kita mengetahui suatu berkas dibatasi oleh bentuk, peristiwa dan waktu, kemudian disertai dengan orang yang melakukannya (ِذطإ-ِجطٞع-ِذطٝ-ِذط), kata ُذط. Bahkan sebagai bentuk khusus, ia menunjukkan bagian fisik manusia yang terkait dengan proses memindahkan atau mengubah sesuatu yang kasar menjadi lunak.
Dilalah sijakije meukijjeh adalah makna suatu kata yang kadang-kadang mengalami perkembangan sesuai dengan kaidah-kaidah yang terjadi dalam perkembangan lafadzhi dan maknanya seiring berjalannya waktu, adanya jangkauan yang berbeda-beda seperti dalam batas keilmuan, sosial dan seni. .44.
Relasi Makna Dalam Semantik
Al-Qur'an bercerita tentang Qabil yang membunuh saudaranya sendiri karena cemburu. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan cerita dan dongeng pada umumnya. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an mempunyai maksud dan tujuan yang dapat bermanfaat bagi umat Islam pada khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya.
Jika kita cermati kisah-kisah dalam Al-Qur'an, maka kita akan memahami bahwa perantara kisah-kisah tersebut adalah Allah SWT. Selain itu, tujuan cerita dalam Al-Qur'an juga merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan aslinya. Demikian setelah peneliti melakukan penelitian mengenai makna simbolik Idul Adha, “Analisis Kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dalam Al-Qur’an.”
Arti ayat Al-Qur’an di atas adalah: “Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Arti ayat Al-Qur'an di atas adalah: Ismail menjawab: "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” Makna simbolik yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Al-Qur'an surat As-Saffat ayat 102 adalah Ibrahim dan putranya Ismail melaksanakan perintah Allah.
Kisah-kisah dalam Al-Qur'an merupakan kisah atau peristiwa para nabi dan rasul yang dapat dijadikan pedoman dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Ibrah Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam Al-Qur'an Surah As-Saffat Ayat 100-110 (Studi Banding Tafsir Ibnu Katsir, Al-Azhar dan Al-Misbah), Institut Agama IAIN Bengkulu, Bengkulu 2021.
HASIL PENELITIAN
Perjuangan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dalam berqurban