• Tidak ada hasil yang ditemukan

KITAB APROKRIF ALODIA HIRA KLORINDA B.G 225100200111032 J2A FTP

N/A
N/A
BE@ALODIA HIRA KLORINDA BERU GINTING

Academic year: 2023

Membagikan "KITAB APROKRIF ALODIA HIRA KLORINDA B.G 225100200111032 J2A FTP"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AGAMA

KITAB – KITAB APOKRIF

NAMA

KELAS : ALODIA HIRA KLORINDA BERU GINTING : J2A

NIM : 225100200111032

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2022

(2)

Topik : Injil Barnabas yang tidak dimasukan ke dalam kanon kitab suci.

Permasalahan 1 : Mengapa injil Barnabas tidak diakui sebagai kitab suci? Pada tugas ini, saya akan spesifik membahas mengapa Injil Barnabas yang ditolak oleh Paus Damasus 1 untuk dimasukan ke dalam kanon kitab suci

Pendahuluan

Menurut literature, Pada saat kepemimpinan Paus-ke 37, St Damasus 1, dengan kuasa infalliblenya, menentukan kitab-kitab yang dimasukan ke dalam kanon kitab suci dan

menyingkirkan beberapa kitab untuk tidak dimasukan ke dalam kanon kitab suci. Kanon kitab suci sendiri merupakan daftar kitab suci yang menjadi “standar” atau “aturan yang bersifat normative bagi umat manusia. Demikian umat katolik menjadi yakin bahwa alkitabnya yang digunakan sekarang sesuai dengan iman Gereja perdana.

Injil Barnabas

Banyak dari non-Kristen yang salah paham mengira Barnabas merupakan salah satu dari murid Kristus walau sebenarnya tidak. Barnabas tidak termasuk dalam keduabelas rasul Yesus Kristus.

Ia adalah seorang Yahudi asal Siprus yang menjadi penganut Kristen atas pemberitaan Injil oleh para rasul. Menurut literature, Injil Barnabas ditulis sekitar abad 16,Di dalamnya terkandung banyak hal yang sesuai dengan paham Islam. Yesus yang digambarkan di dalam Injil Barnabas pun memiliki kemiripan dengan yang digambarkan di dalam Kitab Suci agama Islam. Di dalam injil tersebut Yesus digambarkan bukan sebagai Anak Allah ataupun Allah, melainkan sebagai nabi yang membuka jalan bagi Nabi Muhammad, sama seperti Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi Yesus. Dan Yesus tidak mati disalibkan, namun digantikan oleh Yudas. Bagi kita umat Katolik, injil ini bukanlah injil yang termasuk dalam Injil kanonik, karena apa yang

disampaikannya tidak sesuai dengan ajaran Kristen.

Kemunculan injil Barnabas sebelumya

Pada tahun 478, seorang Kaisar Zeno, uskup agung Anthemios dari Siprus bermimpi tentang sebuah tempat penguburan tersembunyi dari Barnabas , tubuh orang suci itu konon telah

ditemukan di sebuah gua dengan sebuah salinan dari Injil Matius yang kanonik di dadanya. Hal ini disampaikan oleh Theodorus Lector yang sezamann, yang kemungkinan sekali hadir ketika tulang-tulang dan kitab Injil itu dipersembahkan oleh Anthemios kepada kaisar. Sejumlah peneliti, menegaskan bahwa Injil Barnabas itu memang sebuah naskah kuno, dan mengajukan pendapat bahwa teks yang konon ditemukan pada 478 harus diidentifikasikan sebagai Injil Barnabas, tetapi tidak bisa sebab tidak ada saksi pada zaman itu yang mendukung pandangan tersebut. Menurut sebuah tradisi abad pertengahan yang dilestarikan di biara Sumela di selatan Trabzon, relikui-relikui Barnabas kemudian dipersembahkan kepada biara itu

(3)

oleh Yustinianus; tetapi kemudian hilang satu abad, setelah tentara-tentara Persia menduduki Alpen Pontus dalam peperangan mereka melawan Heraclius.

Gereja Katolik Tidak mengakuio ‘Injil’ Barnabas

Gereja Katolik tidak mengakui adanya ‘injil’ Barnabas, karena tidak otentik. Kitab ini baru dituliskan berabad- abad kemudian setelah jaman Kristus dan para rasul. Manuskrip kitab tersebut ditemukan pada abad ke 16, yang menyebebabkan munculnya terjadi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan, karena saksi hidup dari kejadian tersebut sudah tidak ada.

Bandingkan dengan Injil kanonik yang ditulis pada saat saksi hidup masih ada, sehingga tidak mungkin terjadinya penyelewengan.

Perspektif Kristen : Sarjanawan Kristen juga setuju bahwa injil Barnabas bukan kitab yang ditulis berdasarkan kebenaran

Para ahli Kristen mengatakan bahwa injil Barnabas tidak dimasukan ke kanon kitab suci Karena kitab Barnabas bukanlah berasal dari penulis ataupun seorang yang berasal dari jemat mula- mula/ jemaat perdana dan jarak waktu penulisan kitab dan injil lainnya sangat jauh. Injil Barbanas baru ada di abad 16 dan diketahui ditulis oleh seorang moor Ibrahim al-Taybili di Tunisi yang notabennya beliau adalah seorang muslim, sehingga dapat dipastikan injil Barnabas bukanlah sebuah kitab yang memuat kebenaran jemat mula-mula (palsu).

Dari injil Barnabas yang dianggap tidak konkret Isi

Adanya ramalan mengenai Nabi Muhammad S.A.W

Menurut sebuah skripsi dari saudara muslim yang saya baca, dalan injil tersebut

mengklaim akan kedatangan Muhammad SAW, Yesys As mengakui nubuwah Muhammad di hari pengadilan dan pada injil tersebut juga banyak membicarakn tentang pandangan Kristen katolik terhadap Nubuwah-Nubuwah nabi lain

Yesus bukan Allah ataupun anak Allah

Menurut Injiil Barnabas, Yesus meramalkan dan menolak penyembahan dirinya sebagai Allah, hal ini ditunjukan dengan pernyataan yang ada salam injil yang meneybutkan : Yesus memukul wajahnya dengan kedua tangannya, dan kemudian menutupi tanah dengan kepalanya, sambil berkata: "Terkutuklah barangsiapa yang memasukkan ke dalam ucapan-ucapanku bahwa aku adalah anak Allah’ Dalam injil ini juga menyebutkan bahwa Yesus merupakan seorang manusia dan seorang nabi, sesuai dengan keyakinan pada agana Islam.

Menyamakan Roh kudus (paráklētos Yunani) dan Ahmad ‘periklutos‘ (artinya yang terhormat) sehingga akhirnya mengacu kepada Muhammad.

Sepertti yang kita ketahui, Roh kudus merupakan Pribadi Allah sendiri yang dicurahkan kepad para rasul untuk umat yang beriman, untuk mendatangkan pertobatan dan

mencurahkan rahmat pengudusan Allah, sehingga tidak mungkin Roh kudus mengacu

(4)

pada tokoh (seorang manusia). Terlebih lagi kepada tokoh yang mengajarkan hal-hal yang tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran Kristus .

Dari keterangan di atas, kita ketahui bahwa isi injil Barnabas tidak sesuai dengan pesan Allah, sehingga karena itu injil ini tidak menjadi bagian dari kanon Kitab Suci.

Kandungan Injil Barnabas tidak mungkin dikarang oleh Rasul Barnabas

Nama Barnabas pertama kali disebut dalam Kisah Para Rasul. Dia seorang yang kaya, orang Lewi yang peramah dan penyayang, teman Paulus, dan seperti Paulus diberikan gelaran rasul.

Kisah Rasul-Rasul 4:36, 9:26, 27; 11:22,24,25,30; 12:25; 13:1,50; 14:12; 15:36,39; 1 Korintus 9:6; Galatia 2:1,13; Kolose 4:10. Penulis buku injil Barnabas menghentam hebat pengajaran- pengajaran Paulus terutamanya tentang penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan kepercayaan Kristian bahawa Yesus ialah Anak Allah. Buku itu pada keseluruhannya

mengandungi bahan-bahan kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan Paulus. Jadi..

apa benar Rasul Barnabas yang mengarang injil ini? Kita dapat melihatnyab dalam Kisah Para Rasul 9:27 bahwa semasa Paulus dating ke Yerusalem, Barnabas lah yang mengakuinya sebagai pengikut Kristus.

“Kemudian Barnabas menyambut dia dan membawa dia kepada rasul-rasul. Barnabas memberitahu mereka bahawa Saulus sudah melihat Tuhan dalam perjalanan ke Damsyik, dan bahawa Tuhan sudah berkata-kata kepadanya. Dia juga memberitahu mereka bahawa dengan berani Saulus mengajar di Damsyik demi nama Yesus.”

Barnabas dan Paulus bersama-sama memberitakan Yesus sebagai Anak Allah dan tentang bagaimana Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. (Kisah 13:33).

Dari keterangan-keterangan yang ada, jelaslah bahawa Rasul Barnabas bukan penulis buku injil Barnabas. Orang lain telah mengarang buku itu dan menggunakan namanya dengan maksud mengelirukan orang.

Beberapa Kesalahan Fakta yang tidak mungkin dilakukan oleh Rasul Barnabas 1. Apabila kita memeriksa sejarah Barnabas, kita akan mendapati bahawa dia muncul di kalangan rasul-rasul selepas kebangkitan Yesus. Namanya yang asal ialah Yusuf (Kisah 4:36).

Oleh sebab kasihnya dia telah menjual sebidang tanah miliknya dan menyumbangkan hasil jualan itu kepada rasul-rasul untuk dibahagikan kepada orang yang memerlukan bantuan.

Perbuatan kasih Barnabas itu sangat menggalakkan orang Kristian, sehingga rasul-rasul pun memberinya gelaran “Barnabas” yang bermakna “anak penggalak”. Maka Barnabas hanya dipanggil Barnabas selepas kebangkitan Tuhan Yesus.

(5)

Penulis injil Barnabas membuat satu kesalahan yang besar apabila dia menulis bahawa Barnabas adalah salah seorang daripada dua belas rasul yang selalu bersama-sama Yesus semasa

pelayanan-Nya, dan Barnabas dipanggil dengan nama Barnabas oleh Yesus sendiri.

Kisah Para Rasul 4:36

Begitu juga halnya dengan Yusuf. Dia seorang keturunan Lewi yang lahir di Siprus. Rasul-rasul juga menyebut dia Barnabas (yang bererti penggalak).

Barnabas 19

Yesus menjawab, “Jangan susah hati, Barnabas, kerana mereka yang dipilih Allah sebelum ciptaan dunia ini tidak akan binasa…”

2. Penulis “injil Barnabas” menyatakan bahawa Yesus selalu menafikan bahawa Dialah Mesias. Tetapi dalam buku itu Yesus juga disebut “Kristus”.

(Barnabas Bab 42):

Barnabas, rasul Yesus orang Nazarene yang disebut Kristus, kepada semua mereka yang diam di bumi yang mengingini damai sejahtera dan penghiburan.

Perkataan “Kristus” sebenarnya adalah terjemahan Yunani untuk perkataan Mesias (artinya Penyelamat) dan “Yesus Kristus” bermaksud Yesus Mesias. Percanggahan dalam pernyataan penulis yang menyatakan Yesus bukan Mesias tetapi adalah Kristus, Dalam hal ini kita pasti berfikir, mengapa si penulis menyebutkan Yesus yang disebut Kristus, sedangkan arti Kristus sendiri adalah Messiah yaitu terjemahan dari kata yang sama yaitu ‘Christos’, hal ini dapat menjadi argument untuk membongkarkan kepalsuan buku itu.

3. Dikatakan pada buku tersebut bahwa Yesus dilahirkan di jaman Pontius Pilatus, yang baru naik tahta setelah tahun 26. Ini keliru, karena Yesus lahir pada jaman Kaisar Agustus (Luk 2:1).

4.Yesus dikatakan ‘berlayar’ ke Nasaret (Barnabas bab 20), padahal Nasaret bukan kota pelabuhan. Tidak ada pantai atau perairan di Nasaret untuk orang dapat berlayar.

5. Ada referensi tahun yubelium yang dirayakan setiap seratus tahun sekali (bab 82), bukannya lima puluh tahun sekali seperti yang dituliskan dalam kitab Imamat 25. Anakronisme ini kemungkinan berhubungan dengan Tahun Suci pada tahun 1300 yang ditentukan oleh Paus Boniface VIII, yang menentukan untuk memperingati tahun Yubelium setiap seratus tahun sekali.

Kesimpulan:

Dengan tidak adanya bukti keotentikan injil Barnabas ini, sesungguhnya injil ini tidak layak untuk dijadikan dasar acuan ajaran. Injil Barnabas bukan teks yang berasal dari abad pertama Masehi, Bukti-bukti yang ada jelas membuktikan bahawa injil Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 T.M. Rasul Barnabas bukan penulisnya. Seorang yang

mempunyai pengetahuan yang cetek tentang agama Kristian dan yang beragama Islam telah menulisnya untuk mengelirukan orang ramai.seperti seharusnya jika sungguh ditulis oleh Rasul

(6)

Barnabas. Sumber otentik yang berasal dari abad pertama yang merekam kehidupan Yesus adalah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang semuanya bertentangan dengan ajaran injil Barnabas.

Bagi umat Katolik, kita harus berpegang kepada Injil yang terdapat dalam Alkitab yang terkandung dalam kitab Berita Baik (Injil) yang kanonnya sitentukan oleh Magisterium Gereja Katolik, yang menerima kuasa infalibilitas dari Kristus untuk “mengikat dan melepaskan” (Mat 16:18-19, 18:18); yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, bahawa Tuhan Yesus, Anak Allah telah datang ke bumi ini dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia telah membuka satu-satunya jalan bagi kita kepada Allah Bapa di syurga. Bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12).

Inilah Injil yang sebenarnya.

Kita harus mengingat bahwa Kitab Suci diberikan kepada Gereja, dan Gerejalah yang berhak menentukan kanonnya dan interpretasi kitab- kitab tersebut secara otentik. Ini semakin menunjukkan betapa Kitab Suci tidak dapat dilepaskan dari Tradisi Suci para rasul yang diteruskan oleh Magisterium Gereja Katolik; ketiganya adalah pilar Gereja, yang menjamin bahwa Sabda Tuhan diterima dan dilestarikan dengan murni dari awal mula sampai sekarang.

(7)

REFERENCES :

https://p2k.unimus.ac.id/id3/1-3048-2937/Kanon_32644_p2k-unimus.html https://repository.uin-suska.ac.id/10727/1/2010_201025PAG.pd

https://prokatolik.wordpress.com/2010/07/11/pandangan-kristian-tentang-injil-barnabas/

https://www.katolisitas.org/apakah-injil-barnabas/

Referensi

Dokumen terkait