• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Guru dalam Pembelajaran PAI pada Masa Pendemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kompetensi Guru dalam Pembelajaran PAI pada Masa Pendemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana kompetensi pedagogik guru PAI dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu. Apa faktor penghambat pembelajaran PAI pada masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematis Penulisan

Kompetensi pedagogik guru PAI dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu a. Kompetensi pedagogik guru PAI dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di SMAN 11 Kota Bengkulu.

LANDASAN TEORI

Macam-macam Kompetensi

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik peserta didik, dilihat dari berbagai aspek fisik, moral, sosial, budaya, emosional, dan intelektual. Hal ini mengandung arti bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip belajar pendidikan karena siswa memiliki karakter, sifat dan hubungan yang berbeda-beda.

Pengertian Guru

Selain itu, banyak kata dalam literatur pendidikan Islam yang merujuk pada konsep guru, seperti murabbi, mu'allim dan muaddib. Ketiga kata tersebut memiliki fungsi kegunaan yang berbeda-beda.30 Menurut ahli bahasa, kata murabbi berasal dari kata rabba yurabbi yang berarti memimpin, mengatur, mengasuh dan mendidik. Sedangkan kata mu'allim merupakan bentuk isim fa'il dari 'allam yu'allimu yang biasa diterjemahkan dengan belajar atau mengajar.

Selanjutnya istilah muaddib berasal dari kata dasar addaba yuaddibu yang berarti mendidik.33 Selain itu, seorang guru juga biasa disebut dengan ustaż. 32 Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafāsir, (Beirut: Dar al-Koran al-Karim, t.t.), Jilid 1, hal. Menurut Muhammad Muntakibun Nafis, guru adalah bapak spiritual bagi peserta didik, memberikan ilmu, membina akhlak mulia dan memperbaiki akhlak yang buruk.

Oleh karena itu, guru memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam, sebagaimana tertuang dalam beberapa nash, di antaranya berbunyi: “Tinta seorang ilmuwan (yang menjadi guru) lebih berharga daripada darah para syuhada”. Rasulullah sebagai mu'allimul awwal fi al-Islam (guru pertama dalam Islam) bertugas membaca, mentransmisikan dan mengajarkan ayat-ayat Allah (Al-Qur'an) kepada orang-orang, mensucikan diri dan jiwa dari dosa, menjelaskan apa itu halal dan haram, dan menceritakan tentang orang-orang di masa lalu dan kemudian dikaitkan dengan zaman mereka dan meramalkan kehidupan di masa yang akan datang.

Pembelajaran Pendidikan Agama islam

  • Komponen Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah “upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan”. Ajaran agama Islam dapat dimaknai dengan dua cara; 1) sebagai proses penanaman ajaran agama Islam, 2) sebagai bahan kajian yang menjadi bahan bagi proses penanaman pendidikan itu sendiri. 39 Nazarudin, Implementasi Manajemen Pembelajaran Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Yogyakarta: Teras, 2007), h.12. Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar, yaitu suatu kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara terencana dan sadar untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam ditujukan untuk memperkuat keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik terhadap ajaran agama Islam, membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, serta membentuk kesalehan sosial. Pendidikan agama Islam merupakan kegiatan yang tujuannya untuk membentuk manusia yang agamis, sehingga pendidikan agama harus diarahkan pada pertumbuhan akhlak dan karakter. Menurut Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik memahami ajaran Islam agar mahir di dalamnya.

Bentuk evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam harus mencakup seluruh aspek kemampuan dan kepribadian siswa, sesuai dengan tujuan dan isi yang dikembangkan. Fungsi pendidikan agama Islam adalah memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumber daya manusia menuju aspek-aspek tersebut.

Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

Persamaan penelitian keduanya membahas pengembangan kompetensi, sedangkan perbedaan penelitian peneliti lebih khusus membahas pembelajaran PAI di masa pandemi Covid-19. Persamaan penelitian dan peneliti adalah sama-sama membahas pengembangan kompetensi, sedangkan perbedaannya penelitian yang dilakukan peneliti lebih spesifik tentang pembelajaran PAI pada masa pandemi Covid-19.56. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data kompetensi guru PAI dalam mengajar di masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan temuan peneliti di SMAN 11 Kota Bengkulu, pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan secara daring oleh siswa yang bersekolah di rumah. Selama pandemi Covid-19, RPP yang biasa digunakan dalam pembelajaran tatap muka tidak dapat digunakan. Guru harus membuat RPP darurat untuk melaksanakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring, guru harus menyiapkan strategi untuk melakukan pembelajaran daring.

Guru harus lebih kreatif lagi dalam menentukan strategi, metode dan media pembelajaran di masa pandemi covid-19. Selama pandemi ini, aplikasi apa yang Anda gunakan untuk melakukan pembelajaran PAI di masa pandemi Covid-19 ini?

Penulisan yang relevan

Kerangka Berpikir

Hal ini berdasarkan surat edaran dari Mendikbud dan juga penyebaran Covid-19 di Kota Bengkulu yang masih berada di zona merah. Selama pandemi Covid-19, guru memberikan materi berupa video, PDF dan LKS yang diberikan langsung oleh guru kepada siswa, dibawa siswa ke sekolah atau dikirim oleh guru melalui rombongan kelas. Guru mengikuti workshop pembuatan mi dan guru selalu update dengan perubahan RPP selama pandemi Covid-19.

Ini merupakan modifikasi transfer ilmu melalui forum website dan tren teknologi digital sebagai ciri khas Revolusi Industri 4.0 untuk mendukung pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Faktor penghambat bagi guru dalam merancang pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara daring adalah adanya kendala dari guru yaitu terkait penguasaan IT, sedangkan siswa dari kesiapan siswa dalam melaksanakan pembelajaran bisa didapat dari fasilitas belajar yang belum semua siswa miliki. handphone android, kuota internet dan di rumah, karena tidak semua orang tua siswa menyadari dan menerima kondisi belajar daring yang sulit. Kebijakan pimpinan sekolah untuk pelaksanaan pembelajaran daring didasarkan pada surat edaran Mendikbud dan berdasarkan penyebaran kasus Covid-19 di Bengkulu yang masih berada di zona merah.

Pembelajaran dilakukan secara daring, kebijakan tersebut diambil berdasarkan surat edaran dari menteri pendidikan dan kebudayaan serta zona covid-19 yang terjadi di Kota Bengkulu. Sekolah dan pemerintah hendaknya memberikan kuota guru dan siswa untuk mendukung pembelajaran daring selama pandemi covid-19.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian wawancara dalam melakukan wawancara diperoleh peneliti mengenai kegiatan kompetensi guru dalam pembelajaran PAI di SMAN 11 Kota Bengkulu. Di masa pandemi ini, pembelajaran daring menjadi guru dalam menentukan kesempurnaan siswa berdasarkan bagaimana siswa merespon pembelajaran dan bagaimana siswa mengerjakan tugas yang dikirimkan oleh guru dalam aplikasi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kebijakan social distancing dan physical distancing untuk menekan penyebaran COVID-19 mendorong seluruh elemen pendidikan mengaktifkan kelas meskipun sekolah diliburkan.

Selama pandemi ini, guru juga memperhatikan bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran saat daring.

Tabel 3.1  Kisi-Kisi Wawancara
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara

Subjek dan Informan

Sumber Data

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (tidak melalui media perantara). Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang peneliti peroleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) atau data yang sudah tersedia dalam bentuk catatan atau dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Dokumentasi

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data kompetensi guru dalam pembelajaran PAI di SMAN 11 Kota Bengkulu. Seorang guru harus mampu merancang pembelajaran untuk memahami landasan pendidikan, menerapkan teori pembelajaran dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa, menentukan kompetensi yang ingin dicapai, mengembangkan bahan ajar dan menyusun RPP berdasarkan strategi yang dipilih. Misalnya melalui grub, baik grub kelas maupun guru mata pelajaran mengirimkan materi atau tugas grub kepada wali kelas, kemudian wali kelas kemudian meneruskannya kepada siswa selain guru mata pelajaran, wali kelas juga mengawasi siswa mengerjakan tugasnya.

Ya membuat RPP darurat, walaupun dalam situasi covid ini kita harus membuat RPP darurat dalam pelaksanaan pembelajaran dan kita sudah mengikuti workshop informasi RPP selama covid ini. Untuk menentukan ketuntasan guru harus mengacu pada KKM dalam KKM ada beberapa aspek penentu seperti standar ketuntasan siswa dalam belajar dari aspek tersebut guru memiliki catatan khusus dalam menentukan ketuntasan siswa, apalagi pada pembelajaran online kali ini. Ketuntasan juga dilihat dari pengalaman siswa menanggapi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan dilihat dari hasil siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Jika proses penilaian kognitif dapat diambil dari siswa dalam membuat tugas dan dalam pembelajaran PAI, siswa menyetor hafalan baik melalui rekaman maupun melalui video yang dikirimkan.

Mengawasi pembelajaran secara online menggunakan aplikasi Google Classroom dari tempat biasa untuk mengawasi pembelajaran dan guru harus mengirimkan pelajaran setiap hari sesuai jadwal. Dengan memberikan bantuan internet dan membimbing guru untuk memahami IT dan mengimplementasikannya secara online menggunakan berbagai aplikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran online.

Pembahasan Hasil Penelitian

Guru berinovasi dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini dengan mengembangkan pembelajaran menggunakan goggle classroom, aplikasi whatsapp dan aplikasi pdf. Faktor penghambat dalam melakukan pembelajaran daring adalah tidak semua siswa memiliki handphone Android, jadi mereka adalah siswa. Kepala sekolah mengawasi pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan aplikasi goggle classroom, dari situ kepala sekolah mengawasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran, dan guru harus mengirimkan pelajaran setiap hari sesuai jadwal.

Untuk meningkatkan kompetensi guru, direktur memberikan bimbingan dalam memahami dan menguasai IT serta melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan berbagai aplikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring dan memberikan kuota kepada guru. Selama pandemi, untuk melaksanakan pembelajaran, guru menggunakan fasilitas yang ada di sekolah saat menyampaikan materi yang diberikan sekolah. Guru menggunakan penilaian pembelajaran untuk menentukan strategi dan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, apalagi di masa pandemi ini, guru perlu kreatif dan terampil dalam melakukan pembelajaran daring.

Faktor penghambat dalam realisasi pembelajaran adalah kesulitan guru dalam menyampaikan materi ajar karena banyak siswa yang tidak merespon dan hadir dalam pembelajaran daring.

PENUTUP

Gambar

Tabel 3.1  Kisi-Kisi Wawancara
Tabel 4.1  Tentang Keadaan Guru
Tabel 4.3   sarana dan prasarana

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui respon masyarakat Kota Batam tentang kualitas website dan media sosial dalam pelayanan publik pada masa pandemi covid 19 di Kota Batam, peneliti telah melaksanakan