• Tidak ada hasil yang ditemukan

kompleks enzim-substrat - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "kompleks enzim-substrat - Spada UNS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

TK2562 – Mikrobiologi Industri dan Lingkungan

Mujtahid Kaavessina, Ph.D. || Aida Nur Ramadhani,M.T.

Program Studi Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2020

Bab VI.

Metabolisme Mikroba

(2)

Mengapa energi diperlukan?

 untuk menjaga integritas struktural sel dengan memperbaiki kerusakan pada konstituennya

 untuk mensintesis komponen seluler baru seperti asam nukleat, polisakarida dan enzim

 untuk mengangkut zat-zat tertentu ke dalam sel dari lingkungannya

 untuk tumbuh dan berkembang biak sel

 untuk pergerakan sel

(3)

metabolisme

3

 istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel.

 termasuk reaksi yang melepaskan energi dan reaksi yang memanfaatkannya.

Katabolisme

• reaksi pemecahan molekul besar, terkait dengan

pelepasan energi.

Anabolisme

• reaksi yang terlibat dalam sintesis makromolekul, membutuhkan input energi.

(4)

4

 Metabolisme nutrisi dapat mengekstraksi energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).

ATP dipecah menjadi ADP dan fosfat inorganik, energi yang dilepaskan digunakan untuk pemeliharaan, reproduksi dan

kelangsungan hidup sel.

(5)

ENZYMES:

CATALYZING THE CHEMICAL REACTIONS OF LIFE

(6)

enzim

6

 Reaksi biokimia, meskipun sangat terorganisir dan kompleks, tidak dapat berlangsung tanpa protein khusus yang disebut enzim.

Enzim adalah contoh katalis, yaitu zat yang meningkatkan laju reaksi kimia, tanpa menjadi bagian dari produk atau dikonsumsi dalam reaksi.

• Enzim adalah

katalis seluler

.

• Membuat reaksi biokimia berlangsung berkali-kali lebih cepat daripada jika tidak terkatalisasi.

(7)

7 Reaksi pemecahan pati menjadi glukosa.

a) Beberapa ikatan akan putus tanpa adanya enzim, prosesnya sangat lambat.

b) Penambahan enzim (E) dapat mempercepat reaksi sehingga pemutusan ikatan terjadi sangat cepat.

(8)

8

 Enzim merupakan protein berbentuk globular.

 Struktur enzim merupakan tiga dimensi yang kompleks.

 Enzim merupakan protein dengan berat molekul tinggi (15.000 s.d. jutaan Dalton)

Bekerja spesifik untuk mengkatalisasi reaksi kimia tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan laju reaksi, tanpa mengalami perubahan berarti.

 Reaksi dikatalisis pada sebagian kecil

permukaan enzim yang disebut

situs aktif (active site)

.

Nitrogenase enzyme with Fe, Mo and ADP cofactors

(9)

klasifikasi enzim

No. Kelas Tipe Reaksi yang Dikatalisis

1. Oksidasereduk

tase Oksidasi-reduksi

2. Transferase Pemindahan gugus fungsional tertentu dari molekul donor ke molekul akseptor

3. Hidrolase Hidrolisis

4. Liase Pemecahan ikatan selain dengan cara hidrolisis atau oksidasi

5. Isomerase Isomerisasi

6. Ligase Pembentukan ikatan akibat kondensasi dua senyawa yang berbeda dengan energi yang disediakan dari hasil penguraian ATP

Klasifikasi dan penamaan didasarkan pada tipe reaksi yang dikatalisis

(10)

komponen enzim

10

Enzim terdiri dari unit apoenzim dan holoenzim.

Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif yang terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah.

Holoenzim memiliki gugus non protein, untuk menjaga fungsi enzim tetap stabil dan normal.

kofaktor  terdiri atas ion logam.

koenzim  terdiri atas molekul organik nonprotein.

(11)

11

(12)

cara kerja enzim

12

 Enzim memiliki sisi aktif, tempat terjadinya reaksi dengan substrat.

 Sisi aktif sebuah enzim bersifat spesifik terhadap substrat.

 Bentuk dan lingkungan kimiawi dalam sisi aktif memungkinkan reaksi kimia dapat berlangsung dengan jauh lebih mudah.

(13)

13

 Untuk terjadinya suatu reaksi kimiawi diperlukan adanya input energi minimum yaitu Energi Aktivasi.

 Pada reaksi kimia umumnya, meningkatkan temperatur dapat mempercepat gerak molekul sehingga reaksi lebih cepat terjadi.

(14)

Menciptakan jalur (pathway) baru untuk terjadinya suatu reaksi  membentuk kompleks enzim-substrat.

14 Tetapi, sistem biologis

sangat sensitif terhadap kenaikan

temperatur.

Meningkatkan laju/

kecepatan reaksi tanpa menaikkan

temperatur

Menurunkan Energi Aktivasi untuk mempercepat

terjadinya reaksi

(15)

model mekanisme kerja enzim

15

Enzim merupakan katalis yang bekerja spesifik.

LOCK AND KEY MODEL

 Adanya kesesuaian antara sisi aktif enzim dan bentuk ruang substrat menyebabkan terjadinya reaksi katalisis.

 Molekul substrat yang relatif kecil, cocok dengan sisi aktif enzim.

 Substrat (kunci) masuk ke dalam sisi aktif enzim (gembok) sehingga terjadi kompleks enzim-substrat.

(16)

16

INDUCED FIT MODEL

 Penyempurnaan Lock and Key Model.

 Sisi aktif enzim pada mulanya belum sesuai dengan bentuk substrat, namun setelah substrat menempel pada bagian tertentu dari sisi aktif, hal ini akan menginduksi sisi aktif untuk menyesuaikan

bentuknya dengan substrat.

(17)

17

LOCK AND KEY MODEL

INDUCED FIT MODEL

(18)

faktor yang mempengaruhi kerja enzim

18

Laju atau kecepatan enzim mengubah substratnya menjadi produk, dipengaruhi oleh:

1. SUHU 2. PH

3. KONSENTRASI SUBSTRAT

4. INHIBITOR

(19)

1. Suhu

19

 Pada reaksi enzimatis, laju reaksi meningkat seiring kenaikan suhu, hingga tercapainya suhu optimal.

 Di atas suhu optimal, laju reaksi akan turun drastis.

 Hal ini menyebabkan terjadinya denaturasi protein, rusaknya struktur, terbukanya lipatan-lipatan 3D protein enzim.

 Terjadi perubahan dalam konfigurasi situs aktif, dan hilangnya sifat katalitik.

(20)

20

Di atas Topt , terjadi penurunan tajam dari laju reaksi karena denaturasi termal.

Laju reaksi

meningkat seiring kenaikan suhu (sebelum Topt tercapai)

(21)

2. pH

21

 Menyebabkan perubahan struktur protein 3D.

 Perubahan pH mempengaruhi ionisasi gugus asam amino di situs aktif  denaturasi, perubahan dalam bentuk enzim dan penurunan sifat

katalitik.

 Enzim memiliki nilai pH optimal yang paling efektif untuk reaksi.

 Toleransi suatu mikroba terhadap suhu dan pH, diturunkan ke enzim turunannya.

(22)

3. konsentrasi substrat

22

 Saat sisi aktif dari enzim belum mencapai tingkat jenuh, kenaikan konsentrasi substrat akan seiring dengan laju reaksi enzimatis.

 Ada masa dimana penambahan substrat tidak berpengaruh terhadap laju reaksi.

 Hal ini terjadi karena semua situs aktif telah ditempati  enzim jenuh  laju reaksi maksimum (Vmax)

(23)

23

Km = konstanta Michaelis-Menten

(Ukuran afinitas yang dimiliki enzim untuk substratnya)

S = konsentrasi substrat V = laju reaksi

Vmax = laju maksimum

 Saat sisi aktif enzim jenuh terhadap substrat, laju reaksi maksimum

tercapai.

 Laju tidak bisa meningkat, tidak peduli berapa banyak substrat yang ditambahkan.

(24)

24

Double Resiprocal Plot (Lineweaver Burk Plot)

Penentuan nilai Km dan Vm

(25)

4. inhibitor

25

 Inhibitor: Zat yang dapat mengganggu kemampuan enzim untuk mengkatalisasi suatu reaksi.

 Ada 2 jenis inhibisi reversible:

 Competitive

 Non-competitive

 Jenis inhibisi irreversible disebabkan oleh pembentukan ikatan kovalen yang kuat antara inhibitor dan asam amino pada enzim.

(26)

26

COMPETITIVE INHIBITION

 Inhibitor bersaing dengan substrat untuk akses menuju ke sisi aktif enzim.

 Struktur molekul inhibitor cukup mirip dengan substrat sehingga dapat masuk ke sisi aktif. Mengurangi afinitas enzim terhadap substrat (Km naik).

 Jika situs aktif ditempati oleh molekul inhibitor  membentuk kompleks enzim-substrat [EI].

 Vm tetap, Km naik (afinitas enzim thd substrat menurun)

(27)

27

COMPETITIVE INHIBITION

 Adanya inhibitor kompetitif ditunjukkan pada kurva bawah.

 Vmax dapat tercapai, tetapi nilai Km actual-nya meningkat.

 Artinya: berkurangnya (menurunnya) afinitas enzim terhadap substratnya berkurang.

(28)

28

NONCOMPETITIVE INHIBITION

 Inhibitor bertindak dengan mengikat bagian enzim selain sisi aktif.

 Tidak mengurangi afinitas enzim pada substrat (Km tetap), tapi mengurangi laju pembentukan produk (Vm turun).

 Dapat berikatan dengan kompleks [EI] atau enzim bebas [E].

 Vm turun, Km tetap.

(29)

29

NONCOMPETITIVE INHIBITION

 Digambarkan dengan kurva yang lebih rendah (cetak tebal).

 Karena produk tidak terbentuk maksimal, karena adanya inhibitor non- kompetitif.

 Vmax tidak tercapai, dan nilai Km tidak berubah

Referensi

Dokumen terkait

• Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. • Hampir semua enzim

Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya

• Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. • Hampir semua enzim

Enzim adalah senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu reaksi. Enzim bekerja sebagai katalis dalam tubuh makhluk hidup, oleh karena itu

e. Katalis : penambahan katalis akan mempercepat laju reaksi, karena adanya katalis menurunkan energi aktivasi reaksi.. Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.Suatu

Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat

Enzim: Si Pengcepat Reaksi dalam Tubuh • • Enzim adalah "pembantu ajaib" dalam tubuh kita yang mempercepat reaksi kimia.. • • Bayangkan enzim seperti "tukang reparasi" yang bekerja