• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI POLITIK Asep Setiawan - Repository UMJ

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KOMUNIKASI POLITIK Asep Setiawan - Repository UMJ"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan dalam menyusun buku ajar Komunikasi Politik bagi mahasiswa yang ingin mempelajari bagaimana proses komunikasi politik terjadi. Persinggungan dua cabang ilmu sosial ini memberikan kekuatan dalam menganalisis fenomena komunikasi politik baik di Indonesia maupun di dunia. Untuk memahami apa yang disebut komunikasi politik, tentu lebih mudah dipahami terlebih dahulu apa yang disebut komunikasi, baru kemudian apa yang disebut politik.

Model ini juga memudahkan untuk mengidentifikasi, misalnya, ke mana arah komunikasi dan apa proses serta umpan baliknya. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tertulis), isyarat non-verbal, gambar, dan tindakan tertentu akan mendorong orang lain untuk merespons dengan cara tertentu. Proses komunikasi terjadi ketika seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau audiens lain untuk mengubah sikap mereka.

Salah satu kelemahan model ini adalah memperlakukan proses komunikasi sebagai statis dan mengabaikan saluran, umpan balik, efek dan kendala. Selain itu, model ini juga menitikberatkan pada komunikasi yang disengaja (komunikator memiliki keinginan secara sadar untuk mengubah sikap orang lain).

Model Laswell

Pengertian Opini

Pendapat yang kurang lebih menetap adalah perasaan, dan jika dipegang kuat kurang lebih merupakan keyakinan, sedangkan pandangan adalah pendapat yang agak diwarnai kecenderungan. Menurut William Albig dalam Abdurrachman (1993:53) pendapat adalah pernyataan tentang sesuatu yang bertentangan atau setidak-tidaknya mempunyai pandangan yang berbeda tentang sesuatu. Dalam Sunarjo (1997: 85) pendapat juga dianggap sebagai respon verbal dari seorang individu yang merespon atau menanggapi rangsangan ketika suatu situasi atau kondisi umumnya mengajukan pertanyaan.

Pendapat dapat diungkapkan secara aktif maupun pasif, verbal dan terbuka baik melalui ungkapan kata-kata yang dapat diartikan secara jelas, maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung dan dapat diartikan secara konotatif atau sensual (pribadi). Membuat seseorang mengambil tindakan positif terhadap orang lain, masalah, kebijakan, atau organisasi.

Jenis-Jenis Opini 1. Opini Individual

Pendapat pribadi muncul ketika seseorang menyetujui atau tidak menyetujui suatu masalah sosial tanpa dipengaruhi oleh orang lain, kemudian sampai pada kesimpulan berdasarkan penalarannya dalam menanggapi masalah sosial tadi, dan ketika dikomunikasikan dalam obrolan dengan orang lain, maka dia telah memberikan pendapat pribadinya. Pendapat mayoritas adalah pendapat sebagian besar orang yang berhubungan dengan suatu isu yang pro dan kontra. Pendapat minoritas adalah pendapat orang yang relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah orang lain yang berkaitan dengan suatu masalah sosial.

Pendapat massa adalah pendapat seluruh masyarakat sebagai akibat dari berkembangnya perbedaan pendapat tentang masalah-masalah yang mempengaruhi kepentingan umum. Opini publik adalah pendapat semua orang dalam masyarakat tentang masalah kepentingan publik. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa ada persamaan dengan pendapat massa, yaitu bahwa kedua orang itu mempunyai pendapat yang sama.

Bedanya, dalam opini massa opini yang sama merupakan hasil perkembangan opini publik, pada umumnya tidak. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa pendapat adalah ungkapan sikap melalui tanggapan positif untuk informan yang mendukung, tanggapan netral dan tanggapan negatif untuk tanggapan yang tidak mendukung, artinya jika seseorang memiliki pendapat positif, berarti orang tersebut mendukung, dan jika seseorang memiliki opini negatif. artinya, itu berarti bahwa orang tersebut menolak.

Tahap-tahap Pembentukan Opini

Tahap pertama dari publikasi suatu layanan adalah munculnya emoticon di media sosial yang berpotensi menjadi isu. Kedua, emoticon yang muncul di media sosial menggambarkan budaya dalam kelompok yang tidak sesuai dengan norma yang ada.

Karakteristik Opini

Ini merangsang komunikasi melalui saluran massa, interpersonal dan organisasi, sehingga membuka tahap ketiga, yaitu pembentukan opini. Terkadang dalam mengomentari suatu hal, seseorang dapat melakukan kesalahan karena terkadang akal sehat seseorang menipu orang tersebut. Suasana psikologis yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang terhadap orang lain dalam mempersepsikan suatu objek atau masalah.

Makna sosial adalah proses penangkapan makna dari objek dan peristiwa sosial yang dialami oleh seseorang di lingkungan orang tersebut. Menurut Bremm dan Kassin, pengertian manusia adalah penilaian yang muncul dalam usaha manusia untuk memahami orang lain. Makna sosial merupakan sumber penting pola interaksi antar manusia karena makna sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.

Opini Publik

Tipe Memoriter

Kelemahan: kurangnya hubungan timbal balik antara pesan dan pendengar, kurang langsung, membutuhkan waktu untuk persiapan, kurang spontan karena perhatian bergeser untuk mencoba mengingat pesan. Keuntungan: kata-kata dapat dipilih dengan lebih baik, kalimat dapat disimpan, kelancaran dapat dicapai dengan kata-kata yang disiapkan, hal-hal yang tidak penting atau terdistorsi dapat dihindari, naskah dapat diterbitkan dan diperbanyak. Kekurangan: komunikasi dengan pendengar berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka, pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, umpan balik tidak dapat berubah, butuh waktu lama untuk membuatnya.

Tipe Ekstemporer

Tipe Impromtu

Dalam bukunya Public Relations Writing, Kriyantono mengemukakan bahwa periklanan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk menampilkan suatu perusahaan dan/atau produk kepada masyarakat melalui media massa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa publisitas adalah kegiatan mempublikasikan berita tentang seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Publisitas adalah informasi yang berasal dari luar sumber dan digunakan oleh media massa karena informasi tersebut memiliki nilai berita.

Publisitas adalah metode yang tidak terkendali, yaitu memposting pesan di media massa karena sumber tidak membayar media untuk menerbitkan berita yang bersangkutan). Rahmacitti (1990; 5) menjelaskan bahwa publisitas adalah berita yang ditulis oleh media massa yang memuat laporan tentang suatu produk, jasa, peristiwa, fungsi, karyawan, kontribusi, sejarah, atau tujuan suatu perusahaan, lembaga, atau kelompok. Sebaliknya, organisasi politik dapat berkomunikasi langsung dengan konstituennya, tidak harus melalui media massa seperti televisi, radio, dan media cetak.

Bab ini menjelaskan apa yang terjadi dalam komunikasi politik di Indonesia melalui hubungan antara media massa dan aktor politik. Pada dua gambar di bawah ini, gambar pertama menunjukkan evolusi undang-undang yang mengatur media massa di Indonesia. Dengan kata lain, model komunikasi politik Indonesia dicirikan oleh partisipasi aktif pemilik media dalam mengontrol media massa untuk menjadi instrumen kampanye politik atau hubungan masyarakat mereka, bukan hanya sebagai media massa biasa yang terdapat unsur berita dan hiburan. . di dalam

Dengan kedekatan tersebut, aktor politik dalam realisasi komunikasi politik akan lebih kuat dibandingkan dengan aktor yang tidak memiliki media massa. Meski sudah ada media sosial, media massa seperti televisi masih menjadi sarana komunikasi yang dapat diandalkan. Di Amerika Serikat dan Inggris, misalnya, masih jarang pemilik media terlibat dalam politik praktis.

Di Singapura juga, media massa lebih banyak menjadi corong pemerintah, hanya melaporkan kebijakan politik versi pemerintah. Pemilu 2014 merupakan salah satu kasus di mana komunikasi politik selama pemilu dikuasai oleh kepemilikan media massa dan masih sedikit aktor politik yang tidak memiliki media massa. Dalam kajian khusus, tampak bahwa pemilik media menggunakan media massa untuk mengkomunikasikan visi dan misi partainya.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa model komunikasi politik di Indonesia sangat erat kaitannya dengan penguasaan media massa, khususnya televisi yang tetap menjadi akses utama masyarakat untuk menerima perkembangan terkini secara visual. Studi tentang hubungan antara media massa dan kebijakan luar negeri sebagian besar diambil dari pengaruh media terhadap intervensi militer yang terkait dengan kebijakan AS.

Gambar 26 Perkembangan New Media
Gambar 26 Perkembangan New Media

Gambar

Gambar 1 Model Komunikasi Aristoteles
Gambar 2 Model Komunikasi Shanon-Weaver
Gambar 3 Model Komunikasi Schramm
Gambar 5 Model Komunikasi Wesley
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jika pengertian komunikasi dan pengertian politik itu kita kaitkan dengan komunikasi politik, maka dapat disimpulkan bahwa Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada