KONSELING KLINIS REMAJA Dosen Pengampu: Sairah, S.Psi. M.Psi
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Nama: Armadithia Nuansa (188600172)
Kurnia Pratami (188600170)
Maghfira Suci (188600103)
Shafrina Eka Putri Harahap (188600111)
Winda Annisa (188600146)
Kelas: A2
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
2020/2021
Kata
PengantarPuji syukur kepada tuhan yang maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan tugas Observasi Perkembangan Bayi Umur 0-5 Bulan.
Tugas ini kami selesaikan dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok. Tak lupa pula kami untuk berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita ilmu, iman, dan akal budi dalam proses pembuatan laporan observasi ini.
Kami menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Olehkarena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan observasi ini
Akhir kata, kami mengharapkan semoga laporan observasi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Medan, 10 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...1
DAFTAR ISI...2
BAB I PENDAHULUAN...3
A. Pengertian Psikologi Klinis... 3
B. Pengertian Klinis Remaja...3
C. Tugas Perkembangan Remaja...3
BAB II ...4
A. Penggunaan Konseling Remaja...4
B. Alasan Remaja Memilih Konseling Remaja...6
BAB III KESIMPULAN...7
A. Kesimpulan...7
BAB I PENDAHULUAN I. Psikologi Klinis
Psikologi klinis adalah salah satu bidang terapan psikologi terapan selain psikologi pendidikan, psikologi industry dan organisasi dan lain-lain. Psikologi klinis menggunakan konsep dan teori psikologi abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi, dan psikologi kepribadian. Konsep dan prinsip itu diterapkan dan digunakan agar dapat memahami dan memberi bantuan bagi mereka yang mengalami masalah-masalah psikologis. Dan juga memeberi bantuan mereka yang mengalami gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal.
II. Klinis Remaja
Psikologi klinis remaja adalah psikologi terapan yang mengendalikan penyimpangan psikologis pada anak dan remaja.
III. Tugas Perkembangan Remaja a) Menerima keadaan jasmaniah.
b) Menerima peran jenis persiapan perkawinan dan mempunyai keluarga.
c) Belajar lepas dari orang tua secara emosional, mondig/ emansipasi, proses mencari identitas, originalitas remaja.
d) Belajar bergaul dengan kelompok remaja laki-laki dan perempuan.
e) Belajar bertanggung jawab sebagai warga Negara.
f) Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab.
g) Perkembangan skala nilai secara sadar, perkembangan gambaran dunia secara adekuat.
h) Persiapan diri secara ekonomis, pemilihan dan latihan jabatan.
i) Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
j) Menerima keadaan fisik dan menggunakan efektif.
k) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
l) Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa depan yang akan dating.
II. Penggunaan Konseling Klinis Remaja
Memberikan konseling pada anak muda dengan mengungkap pendekatan proaktif.
Proses konseling bergantung pada inti fungsi utama konseling. Tiga fungsi utama konseling adalah sebagai berikut :
- Pembangunan hubungan - Penilaian masalah
- Penyelesaian masalah
Ketiga fungsi utama konseling tersebut tidak harus terjadi secara berurutan, tetapi bisa saling mendahului atau bahkan terjadi secara bersamaan. Setiap fungsi ini terjadi secara terus menerus atau terulang beberapa kali selama sebuah sesi konseling.
Masa remaja merupakan masa kritis dan pemberontakan pada orang tua (Joseph, 2017). Orang tua sulit mengerti keinginan anak remajanya dan seringkali frustasi
berhadapan dengan mereka. Dari sisi remaja, mereka pun sulit berkomunikasi dengan orang tua mereka karena merasa mereka tidak dimengerti keinginan dan kondisinya.
Mengapakah itu bisa terjadi dan dialami oleh banyak keluarga?
World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja (adolescence) sebagai suatu periode kehidupan yang berada pada rentang usia 10-19 tahun. Pada masa tersebut terjadi perubahan biologis dan psikis secara cepat. Remaja menjadi sangat sensitif, suasana hati (mood) dan tingkat kepercayaan diri mereka dapat berubah dalam waktu yang singkat. Selain tantangan dalam diri yang dirasakan oleh remaja, ternyata remaja juga berhadapan dengan harapan dari lingkungan yang juga cukup membuat mereka tidak nyaman. Pada masa remaja, individu diharapkan tidak lagi bergantung pada orang lain/
orang tua namun sudah dapat secara mandiri membuat keputusan-keputusan di dalam kehidupannya.
Dalam menghadapi tantangan di atas, seorang remaja pastinya memiliki kapasitas, kemampuan dan cara yang berbeda-beda dari tiap remaja. Lingkungan keluarga, sekolah dan pertemanan pun juga memiliki kontribusi yang besar terhadap kemampuan remaja dalam menghadapi tantangan tersebut. Masalah terjadi ketika remaja tidak memiliki pengetahuan dan kapasitas yang cukup untuk bisa menghadapi perubahan yang terjadi di dalam dirinya. Permasalahan semakin sulit ketika lingkungan keluarga pun kurang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mendampingi anaknya menghadapi masa remajanya. Jika tidak dibimbing dengan baik, remaja akan menggunakan pengertian mereka sendiri dan mulai membuat keputusan sendiri. Akibatnya, mereka bisa memilih jalan yang salah dan menjadi “mangsa“ dari hal-hal negatif yang bisa menghancurkan hidup mereka seperti narkoba, tekanan teman sebaya dan lain sebagainya. Karena alasan inilah remaja maupun orang tua perlu mempertimbangkan perlunya konseling.
Melalui konseling perasaan dan pikiran remaja dapat diarahkan sehingga mereka diharapkan tidak membuat keputusan hidup yang salah dan tumbuh menjadi orang dewasa yang berpikiran sehat.
“Konseling adalah proses dimana klien dibantu dalam menghadapi permasalahan personal dan interpersonal oleh seorang konselor. Tujuan utama dari konseling adalah untuk membantu klien dan membawa perubahan yang secara sadar akan dilakukan oleh klien.” (Ray, R., Mahapatro, S. & Kar, S.S., 2011)
Remaja biasanya mencari pertolongan lewat teman sebayanya dan enggan untuk mencari pertolongan kepada orang tua maupun guru BK nya di sekolah. Kebanyakan anak remaja membutuhkan ruang dan merasa seolah orang tua menekan mereka. Itulah sebabnya kebanyakan anak cenderung menarik diri saat mencapai masa remaja dan tidak ingin banyak berhubungan dengan orang tua mereka. Selain itu, mereka takut akan label atau anggapan dari orang lain terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi. Teman sebayanya, yang juga tergolong remaja, pastinya juga memiliki keterbatasan.
Mereka memang mengalami kondisi yang sama dengan remaja pada umumnya namun tentunya mereka belum memiliki kapasitas untuk dapat membimbing remaja lain secara professional dan juga melihat perjalanan kehidupan secara menyeluruh. Melalui konseling dengan konselor professional (seperti guru BK dan Psikolog), remaja bisa mendapatkan:
a) Tempat yang nyaman untuk bercerita dan berdiskusi tentang masalah personal b) Seseorang yang benar-benar dapat dipercaya
c) Seorang professional yang mengerti jalan pemikiran remaja dan dapat memberikan pendampingan kepada mereka dalam menjalani pergumulan
d) Kesempatan untuk membicarakan masalah yang dihadapi daripada memendamnya sendiri
Konseling remaja sebenarnya tidak hanya untuk remaja dengan masalah kepribadian atau perilaku namun juga diperlukan bagi remaja yang bingung atau kewalahan mengalami masa remajanya. Meskipun memang penting bahwa anak-anak yang memiliki masalah terkait masa remaja mereka menjalani konseling, namun konseling juga penting bagi setiap remaja pada umumnya karena dapat membantu mereka lebih memahami perubahan yang mereka alami dan mendapatkan bekal bagaimana cara menjalani kehidupan masa remaja mereka.
BAB III KESIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan, bahwa bimbingan ini sangat penting bagi remaja dalam hal perkembangan dan jalan kehidupan seorang anak dalam mencapai masa depan nya.
Baik dirumah oleh orang tuanya maupun di sekolah oleh konselor atau guru pembimbing.
Konseling klinis remaja sangat membantu dalam hal memecahkan sebuah permasalahan yang ada di dalam diri seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun BpkPenaburJakarta.2018.Pentingnya Konseling Untuk Remaja di https://komseling,bpkpenaburjakarta.or.id (di akses 4 Mei).
Tim Penyusun Psikonseling.2013. Konseling Remaja di http://psikonseling.blogspot.com (di akses 16 Mei).
Geldard, D., Geldard, K.(2010)Konseling Remaja: Pendekatan Proaktif Untuk Anak Muda.
Pustaka Pelajar.