PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada dua hal, yang pertama adalah bagaimana konsep adab terhadap guru dalam sudut pandang KH. Hasyim Asy'ari dengan materi Aqidah Akhlak di MA kelas X yaitu pada bab VII materi “Menghormati orang tua dan guru”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dapat memperluas dan menambah referensi perpustakaan di IAIN Ponorogo dan juga dapat dijadikan dasar pengembangan oleh peneliti selanjutnya di lingkungan IAIN Ponorogo.
Batasan Istilah
Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Etika Guru dalam Kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim dan relevansinya dengan kompetensi guru”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika guru yang terdapat dalam kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim terdiri dari dua aspek. Kajian Analisis Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim Karya KH.
Yazid Albasthomi pada tahun 2020 dengan judul “Ciri-ciri Guru Ideal Dalam Kitab Ādāb al-’Ālim wa al-Muta’allim dan Pentingnya Bagi Guru dan Dosen UU No. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ciri-ciri guru ideal dalam kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim antara lain: guru hendaknya selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, guru hendaknya
Metode Penelitian
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Sistematika Pembahasan
Ālim wa al-Muta'allim menekankan nilai-nilai agama dan sangat penting dengan hukum guru dan pendidik no. 14 Tahun 2005 yang bersifat formal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Ālim wa al-Muta'allim" dengan fokus penelitian pada pendidikan akhlak dalam rangka menuntut ilmu baik bagi pendidik maupun peserta didik, dengan bantuan sumber data. Ciri-ciri Guru Ideal dalam Kitab 'Adabul 'Alim wal Muta'alim dan pentingnya mereka dengan UU Guru dan Dosen no.
Analisis isi dimaksudkan semata-mata untuk mendeskripsikan, menjelaskan berbagai aspek karakteristik suatu pesan.27 Analisis isi ini berasal dari buku, majalah, surat kabar, film, dan sebagainya. Pada bab keempat, peneliti menganalisis salah satu bab dalam kitab Ādāb al-'Ālim wa al-Muta'allim yang membahas tentang konsep adab terhadap guru ketika mengkaji perspektif KH.
Adab Terhadap Guru
- Pengertian Adab
- Pengertian Guru
- Peran Guru
- Konsep Adab Terhadap Guru
Menuntut Ilmu
- Pengertian Menuntut Ilmu
- Hukum Menuntut Ilmu
Hasyim Asy'ari mempunyai 12 konsep etika yang harus dimiliki seorang siswa agar dapat beretika terhadap guru. Hasyim Asy’ari mempunyai relevansi atau kesesuaian dengan konsep adab terhadap guru menurut Imam al-Ghazali. Hasyim Asy'ari pada poin ketiga, hendaknya seorang siswa mentaati perintah gurunya dan mempunyai akhlak yang terpuji.
18 Muhammad Hasyim Ash'ari, Adabul 'Alim wal Muta'allim, 23. . sakit atau sial penting bagi konsep tingkah laku terhadap guru dari sudut KH. 21 Muhammad Hasyim Ash'ari, Adabul 'Alim wal Muta'allim, 23. . pengajaran tidak lagi relevan dengan konsep tingkah laku terhadap guru dari perspektif KH. Hasyim Asy'ari tentang murid wajib menunaikan hak guru iaitu kewajipan murid dan mencontohi guru.
Hasyim Asy'ari mengatakan hendaknya seorang siswa selalu bersikap sopan kepada gurunya dalam segala situasi dan keadaan. Hasyim Asy'ari dalam buku Adabul 'Relevansi Alim Wal Muta'allim dengan Pendidikan Islam Kontemporer.'
Tinjauan Materi Akidah Akhlak pada MA Kelas X
- Pengertian Materi Akidah Akhlak
- Materi Akidah Akhlak pada MA Kelas X
KONSEP ADAB TERHADAP GURU PERSPEKTIF KH. HASYIM
Riwayat Pendidikan KH. Hasyim Asy’ari
Hasyim Asy'ari merupakan tokoh yang hidup di lingkungan pesantren sehingga banyak mendapat pendidikan agama sejak dini. Hasyim Asy'ari banyak mendapat pendidikan dari ayahnya, antara lain membaca dan menghafal Al-Qur'an serta diajarkan dasar-dasar pendidikan Islam. Hasyim Asy'ari juga menguasai bahasa Arab dengan sangat baik, sehingga gurunya memberinya wewenang untuk mengajar siswa lain.
Bahkan saat berusia 15 tahun, ia banyak mengunjungi pesantren di Jawa Timur. Diantaranya adalah Pondok Pesantren Wonokromo Probolinggo, Pondok Pesantren Tenggilis di Surabaya, Pondok Pesantren Kademangan Bangkalan Madura, Pondok Pesantren Siwalan Panji di Sidoarjo.6 Karena ketidakpuasannya terhadap ilmu, ia memaksakan diri untuk terus merantau. Ia bahkan rela menyeberangi Laut Jawa menuju Pulau Madura, tepat di kota Bangkalan. Perjalanannya ke beberapa pesantren bertujuan untuk menimba ilmu dan mengetahui ciri-ciri pesantren yang berbeda-beda yang masing-masing mempunyai ciri khasnya masing-masing.7.
Hasyim Asy'ari mengajar kyai Khalil tentang tatabahasa, sastera Arab, fiqh dan tasawuf. Beliau kemudiannya kembali ke pesantren Siwalan dan menumpukan kepada pengajian fiqh, Tauhid, Adab, Tafsir dan Hadis selama 2 tahun bersama kyai Ya'kub. Hasyim Asy'ari mendapat saranan daripada kyai Ya'qub untuk melanjutkan pelajaran di Mekah bersama para ulama semasa menunaikan haji.8 Setibanya di Mekah, KH.
Hasyim Asy'ari bertemu dengan pelbagai tokoh agama Nusantara dan menjadi gurunya dalam pelbagai jenis ilmu. Hasyim Asy'ari juga berguru dengan beberapa orang guru terkenal di Makkah antaranya Syeikh al-'Allamah Abdul Hamid al-Darutsani, Syeikh Muhammad Shuaib al-Maghribi, Syeikh Ahmad Amin al-Attar, Sayyid Sultan ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan. al -Attar, Syeikh Sayyid Yamay, Sayyid Alawi ibn Ahmad as-Saqaf, Sayyid Abbas Malik dan Sayyid Abdullah al-Zawawy. Berada dalam persekitaran tersebut telah banyak memberi pengaruh keilmuan dalam dunia pertanian dan menjadikannya sebahagian daripada idea atau pemikiran dalam skop pendidikan Islam.
Karya-Karya KH. Hasyim Asy’ari
Risālah Ahli Sunnah wal Jamā ‘ah fī al-Hadits al-Mauta wa Syaraț as-Sa‘ah wa Bayān Mafhūm al-Sunnah wa al-Bid‘ah. Kitab ini mengandungi 9 bab dan mengandungi hadis-hadis yang menjelaskan kematian, tanda-tanda kiamat, dan menjelaskan sunnah dan bid'ah. Buku ini mengandungi tatacara perundangan syar'i, undang-undang, syarat, prinsip dan hak dalam undang-undang.
Konsep Adab Terhadap Guru Perspektif KH. Hasyim Asy’ari
Ketiga, sebagai siswa harus taat kepada guru dalam segala hal dan tidak menyimpang dari nasehat dan peraturan, serta mempunyai budi pekerti yang terpuji terhadap guru. Keduabelas, sebagai siswa harus bersikap sopan kepada guru dalam segala situasi dan keadaan serta mentaati semua peraturan. Hasyim Asy'ari mengatakan pada poin keduabelas bahwa siswa harus selalu dan dalam segala keadaan menunjukkan sikap yang mencerminkan sopan santun terhadap guru.
Hasyim Asy’ari pada poin kedelapan adalah seorang siswa harus sadar sopan santun ketika berada satu ruangan dengan guru, baik di tempat belajar maupun di tempat lain. Artinya seorang murid harus taat kepada gurunya dalam segala hal dan tidak melanggar nasehat dan peraturannya serta berperilaku terpuji terhadap gurunya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep tata krama terhadap guru yang terkandung dalam materi Aqidah Akhlak MA Kelas X adalah menaati perintahnya sepanjang.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang siswa harus memenuhi hak-hak guru yang menjadi kewajiban siswa, dan meneladani gurunya. Hasyim Asy'ari pada poin kelima hendaknya seorang siswa memenuhi hak-hak guru, apa saja kewajiban siswa, dan meneladani apa yang diajarkan guru. Hal ini menunjukkan bahwa hendaknya seorang siswa memenuhi hak-hak gurunya dan tidak melupakan jasa-jasa serta kemuliaannya.18.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep tata krama terhadap guru yang terdapat pada materi Aqidah Akhlak di MA kelas X menjenguk guru dalam keadaan hamil. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep adab terhadap guru yang terkandung dalam materi Aqidah Akhlak di kelas MA Hasyim Asy'ari pada poin kedua belas adalah hendaknya seorang siswa menunjukkan perilaku sopan santun yang baik terhadap guru dalam mencerminkan segala hal. situasi dan kondisi.
RELEVANSI KONSEP ADAB TERHADAP GURU PERSPEKTIF KH
Perhatikan Ketika Guru Sedang Memberikan Pelajaran
Dalam buku Akidah Akhlak di MA kelas X muka surat 101 terdapat bahan adab untuk memberi perhatian kepada guru ketika sedang memberi pelajaran. Dalam aktiviti pembelajaran, guru yang tugas hariannya mengajar di sekolah selalunya terpaksa bertemu dan menangani kes-kes masalah pembelajaran yang dialami oleh pelajarnya. Sehingga seorang siswa harus benar-benar memperhatikan dan mendengarkan ketika guru menyampaikan pelajaran, agar guru tidak mengulang penjelasan.
Dengan mendengarkan dan memperhatikan, siswa akan lebih mudah memahami dan menerima pelajaran sehingga tujuan dalam kegiatan pembelajaran tercapai. Sebaiknya siswa memperhatikan dengan seksama, mendengarkan, memperhatikan, memahami apa yang dijelaskan guru, sehingga guru tidak mengulangi pembicaraan untuk kedua kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa hendaknya memperhatikan tata krama ketika berada dalam ruangan yang sama dengan guru, baik di area belajar maupun di tempat lain.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep tata krama terhadap guru yang terdapat pada materi Aqidah Akhlak di kelas MA,
Tunjukkan Rasa Rendah Hati Dan Hormat Serta Sopan Santun
12 Muhammad Hasyim Asy'ari, Adabul 'Alim wal Muta'allim, 22. Perintah ini tidak bertentangan dengan ajaran agama yang relevan dengan konsep adab terhadap guru sudut pandang KH. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep tata krama terhadap guru terdapat pada materi Aqidah Akhlak di kelas MA Dalam buku Akidah Akhlak untuk kelas MA
Dalam buku Aqidah Akhlak untuk kelas MA Hasyim Asy'ari tentang etika peserta didik terhadap guru dan relevansinya dalam pendidikan karakter", Al-Ibrah: Jurnal Pendidikan dan Sains Islam, Vol. 15, No. Dalam buku Aqidah Akhlak untuk kelas MA
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep kesantunan terhadap guru terdapat pada materi Aqidah Akhlak di kelas MA. Pentingnya Materi Aqidah Akhlak di Kelas MA Mengenai materi Aqidah Akhlak di MA kelas X bab VII, perhatikanlah pada saat guru sedang memberikan pelajaran.
Relevan dengan materi Aqidah Akhlak di kelas MA Pendidik dan siswa diharapkan mampu memahami secara utuh konsep etika terhadap guru dari sudut pandang KH. Bagi lembaga pendidikan, peneliti berharap pihak lembaga pendidikan dapat menanamkan konsep etika pada guru dengan mengajarkan Aqidah Akhlak.