Outline
Magnet dan Medan Magnet
Arus listrik menghasil kemagnetan
Hk Ampere
Aplikasi kemagnetan
2
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
Asal-usul Kemagnetan
Kata magnet berasal dari kata magnesia, yang
merupakan nama suatu daerah di Asia Kecil,
dimana ditemukannya batu besi lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Bangsa Cina sudah
menggunakan petunjuk
arah kompas magnetik
dalam pelayaran kira-kira
mulai tahun 1200.
Bahan Magnetik dan Non- magnetik
Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth
Hipotesa Weber
Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet yang disebut magnet elementer.
Besi dan baja yang tidak bersifat magnet susunan magnet elementernya tidak teratur.
Besi dan baja yang bersifat magnet susunan magnet elementernya teratur.
Magnet elementer pada besi mudah diarahkan.
Magnet elementer pada baja sukar diarahkan.
Bukan magnet Magnet
Kutub magnet adalah ujung- ujung magnet yang
mempunyai gaya tarik atau gaya tolak terbesar.
Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub utara ( N )dan kutub selatan (S).
Magnet Memiliki Dua Kutub
Sifat-sifat Kutub Magnet
Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak
Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan magnet secara berulang- ulang dan teratur pada besi dan baja, maka besi dan baja akan bersifat magnetik.
Kutub magnet yang
dihasilkan di ujung bahan selalu berlawanan dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
Arah kutub magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan berikut ini :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
3. Dengan Induksi
Bila besi dan baja didekatkan (tidak menyentuh) pada bahan magnet yang kuat, maka besi dan baja akan menjadi
magnet. Terjadinya magnet seperti ini disebut dengan induksi.
Setelah dijauhkan kembali,
besi akan mudah kehilangan
sifat magnetnya, dan baja
tetap mempertahankan sifat
magnetnya.
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
Medan magnetik adalah ruang di sekitar suatu magnet di mana magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut.
Garis-garis gaya magnet atau fluks
magnetik adalah garis-garis yang
menggambarkan adanya medan
magnetik.
Sifat garis-garis gaya magnetik
Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat
menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya
tempat yang garis-garis magnetiknya renggang
menunjukkan medan magnetnya lemah.
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara – selatan. Fakta ini menunjukkan bahwa bumi mempunyai sifat magnetik.
Kutub utara dari magnet batang imajiner terdapat di dekat kutub selatan geografi bumi dan kutub selatan magnet batang imajiner terdapat di dekat kutub utara geografi bumi.
Kutub Utara
Geografi bumi Kutub
Selatan magnetik bumi
Kutub Selatan Geografi bumi
Kutub Utara magnetik bumi
BUMI MEMILIKI SIFAT MAGNETIK
MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK
• Percobaan Oersted (1819)
• Tahun 1819 Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat
menyimpang di atas kawat berarus
• Arus listrik sebagai sumber
medan magnet.
HUKUM BIOT- SAVART
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri. Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
Pada tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan medan magnet di sekitar kawat berarus tersebut:
• Medan magnet di sekitar kawat berarus adalah:
2
ˆ r
r s
k Id B
d m
m A
Wb
k m 10 / 4
0 7
µ
0- permeabilitas ruang hampa
I
r^
r ds
HUKUM BIOT- SAVART
konstan
B
0
I
B ds
I
r
B ds B ds
r B I
2
0 rB
2
B ds
I r B
02
atauMedan magnet di sekitar kawat berarus
HUKUM BIOT- SAVART
Induksi magnet di sekitar kawat yg berarus listrik dapat
ditentukan dari persamaan2 yg diturunkan Biot & Savart.
1. Kawat lurus panjang
induksi magnet di titik P :
2. Kawat berupa lingkaran
induksi magnet di pusat lingkaran : Jika terdiri N lilitan :
a B i
2
0i P
a
B
i r
r B i
2
0 r
B iN
2
0
Hukum Biot-Savart
Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida
Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik pada pusat solenoida (kumparan panjang) berlaku:
untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan:
B = µ0.I.n/l
B = (µ0 .I.n) /l 2
Contoh
Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 15 cm dari pusat sebuah penghantar lurus yang
berarus listrik 45 A!
Penyelesaian:
Diketahui:
jarak ke penghantar, a = 15 cm = 15 × 10
-2m kuat arus listrik, I = 45 A
permeabilitas vakum, 0 μ = -7 4π × 10
-7Wb/A.m
Ditanya: Besar induksi magnetik oleh penghantar lurus (B)... ?
Pembahasan :
Contoh
Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 10 cm memiliki 40 lilitan. Jika arus listrik yang mengalir dalam
kumparan tersebut 8 ampere, berapakah induksi magnetik
yang terjadi di pusat kumparan?
Penyelesaian:
Diketahui: kuat arus, I = 8 A jari-jari, r = 10 cm = 0,1 m jumlah lilitan, N = 40
Ditanya: Induksi magnetik, B ... ? Pembahasan :
Induksi magnetik di pusat kumparan kawat melingkar berarus ditentukan dengan persamaan:
contoh
Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika solenoida dialiri arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik:
a. di pusat solenoida,
b. di ujung solenoida!
Penyelesaian:
Diketahui : panjang solenoida, l = 2 m banyak lilitan, n = 800
arus listrik, I = 0,5 A Pembahasan :
Contoh :
1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 10A. Tentukan induksi magnetik (a) di titik P yang berjarak 5 cm dari kawat, dan (b) di titik Q yang berjarak 10 cm dari
kawat!
2. Sebuah penghantar yang berbentuk dua buah
setengah lingkaran konsentris dengan jari2 a
1= 2 cm
dan a
2= 4 cm dialiri arus listrik 2 A. Tentukan induksi
magnetik total yg ditimbulkan di titik pusat A!
Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar Penghantar Lurus
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus yang dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )
Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )
Garis-garis Gaya Magnetik pada Kumparan Berarus ( Solenoida )
Garis-garis medan magnetik yang
ditunjukkan oleh pola serbuk-serbuk besi Garis-garis gaya magnetik sebuah kumparan persis sebuah magnet batang
Kutub utara magnet kumparan dapat
ditentukan dengan aturan tangan kanan :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
•Ibu jari = arah kutub utara ( N )
Gaya magnet pada kawat berarus
Gaya Lorentz pada Kawat Berarus Listrik
penghatar dengan panjang l yang dialiri arus listrik sebesar I, dipengaruhi medan magnet B, maka kawat tersebut akan
mengalami gaya Lorentz Gaya Lorentz dirumuskan:
F = Gaya lorentz
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus yang mengalir pada kawat (ampere) l = panjang kawat (meter)
θ = sudut yang dibentuk oleh B dan I
B x L I
F magnet
F magnet ILB sin
Arah Gaya Lorentz
Untuk menentukan arah gaya lorentz bisa menggunakan
dua alternatif cara / kaidah yaitu kaidah tangan kanan atau kaidah pemutaran sekrup.
Ibu Jari = arah arus listrik
Jari Telunjuk = arah medan magnet
Jari Tengah = arah gaya lorentz
Jika sekrup diputar dari I ke B searah dengan arah jarum jam maka arah gaya lorentz ke bawah. Sebaliknya, jika diputar dari I ke B
dengan arah
berlawanan arah jarum jam maka akan
mengahasilkan gaya lorentz ke arah atas.
Arah Gaya Lorentz
Gaya Lorentz pad Kawat Sejajar yang Berarus Listrik
Jika ada dua buah kawat lurus berarus listrik yang diletakkan sejajar
berdekatan pada sebuah medan magnet akan
mengalami gaya Lorentz berupa gaya tarik
menarik apabila arus
listrik pada kedua kawat tersebut searah dan
gaya tolak menolak
apabila arus listrik pada
kedua kawat tersebut
berlawanan arah.
Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak di antara dua kawat sejajar yang berarus listrik dan terpisah sejauh a dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
F1 = F2 = F = gaya tarik menarik atau tolak menolak (Newton) μo = permeabilitas vakum (4 π. 10-7 Wb/Am)
I1 = kuat arus pada kawat A I2 = kuat arus pada kawat B l = panjang kawat penghantar a = jarak kedua kawat
Dua buah kawat dengan konfigurasi seperti gambar di bawah!
Tentukan besar dan arah gaya magnetik yang bekerja pada kawat II untuk panjang kawat 0,5 meter!
contoh
Pembahasan
Besar gaya magnetik jika dua buah kawat berarus didekatkan adalah :
Arah gaya:
Jika kedua arus memiliki arah yang sama maka kedua kawat akan tarik menarik
Jika kedua arus memiliki arah yang berlawanan maka kedua kawat akan saling tolak
Dengan demikian arah gaya pada kawat II adalah ke kiri (ditarik mendekat
ke kawat I)
contoh
Tiga buah kawat tersusun seperti gambar !
Tentukan besar dan arah gaya magnetik pada kawat II
untuk panjang kawat 1 meter
Pembahasan
a) Kawat II dipengaruhi oleh dua kawat yang lain kawat I dan III
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat I namakan F21 sebesar :
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat III namakan F23 sebesar :
Arah ke kiri Arah ke kiri
Pembahasan
Resultan kedua gaya namakan F
2:
Arah ke kiri
Gaya Lorentz pada Muatan
Bergerak dalam Medan Magnet
Gaya lorentz ternyata tidak hanya dialami oleh kawat tetapi juga muatan listrik yang bergerak. Apabila mutan listrik q bergerak dengan kecepatan v di dalam sebuah medan magnet B, maka muatan listrik tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang bersarnya dirumuskan
Fl = q . v . B sin θ
q = muatan listrik (Coloumb)
v = kecepatan gerak muatan (m/s) B = kuat medan magnet (T)
θ = sudut yang dibentuk oleh v dan B
Arah gaya lorentz yang dialami partikel bermuatan q yang bergerak dalam sebuah medan magnet adalah tegak lurus dengan arah kuat medan magnet dan arah kecepatan benda bermuatan tersebut. Untuk menentukan arahnya sobat perlu perhatikan hal berikut
a. Bila muatan q positif, maka arah v searah dengan I
b. Bila muatan q negatif, maka arah v berlawanan dengan I
Gaya Lorentz pada Muatan
Bergerak dalam Medan Magnet
Gaya pada muatan bergerak dalam medan magnetik
Arah keluar bidang gambar
Arah masuk dalam bidang gambar Notasi arah medan magnetik :
Arah gaya selalu tegak lurus pada arah gerak sehingga terjadi gerak melingkar
Elektromagnet
Jika ke dalam kumparan berarus listrik diberi inti besi
lunak, ternyata pengaruh kemagnetannya menjadi besar.
Susunan kumparan dan inti besi lunak inilah yang disebut
dengan elektromagnet atau magnet listrik.
Besarnya medan magnet dari magnet listrik ditentukan oleh faktor – faktor :
Kuat arus yang mengalir pada kumparan.
Semakin besar arus yang mengalir, semakin besar medan magnetnya.
Jumlah lilitan kumparan.
Semakin banyak jumlah lilitannya, semakin besar medan magnetnya
Bahan inti yang dimasukkan pada
kumparan
Penggunaan
Elektromagnetik
Untuk mengangkat benda-benda dari besi
Baterai Saklar tekan
Jangkar besi lunak
Interuptor
Pemukul Elektromagnet
Bel listrik
Jika sakelar ditekan maka arus akan segera mengalir sehingga kumparan menjadi bersifat magnet sehingga jangkar besi akan tertarik dan palu/ pemukul akan mengenai gong. Pada saat jangkar besi ditarik oleh magnet maka arus akan terputus di interuptor,
akibatnya jangkar besi akan
kembali ke posisi semula
dan arus kembali mengalir
pada rangkaian dan gong
kembali berbunyi. Hal ini
akan diulang-ulang sampai
sakelar dilepas kembali.
• Relai
Relai adalah sebuah alat yang dengan energi listrik (arus listrik) kecil dapat menghubungkan atau memutuskan listrik yang besar. Dengan kata lain, relai bekerja sebagai
saklar pada rangkaian listrik berarus besar.
Saklar
Elektromagnet
Motor Pegas
K
Jika sakelar ditutup, arus segera mengalir di elektromagnet dan
terjadi kontak di K dan mengalirlah arus di
rangkain sekunder (motor berputar.
Gaya Pada Penghantar Berarus Listrik
Panghantar yang berada di dalam medan magnet akan
bergerak bila dialiri arus listrik.
Besarnya gaya ini bergantung pada :
kuat arus listrik,
kuat medan magnet, dan
panjang penghantar.
Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan (Kaidah Fleming)
sebagai berikut :
Penggunaan Gaya Magnetik
Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Contoh : motor listrik dan alat ukur listrik.
Fungsi komutator adalah agar arus listrik yang mengalir
pada loop tidak berbalik arah, sehingga loop dapat terus
berputar.
•Alat Ukur Listrik
Jika jarum dialiri arus.
Kumparan akan berputar.
Namun, kumparan tidak
dapat berputar terus karena tertahan oleh sebuah pegas spiral. Berputarnya spiral akan menggerakkan jarum penunjuk angka. Besarnya putaran kumparan sama dengan besarnya
penyimpangan jarum
penunjuk angka sehingga besarnya penyimpangan itu dapat dijadikan sebagai
hasil pengukuran.