• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)6 2.1 Konsep Dasar Neonatus 2.1.1 Pengertian Neonatus Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0 sampai dengan 28 hari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "(1)6 2.1 Konsep Dasar Neonatus 2.1.1 Pengertian Neonatus Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0 sampai dengan 28 hari"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Pengertian neonatus dapat disimpulkan sebagai bayi baru lahir yang berumur antara 0-28 hari, yang merupakan masa penyesuaian dari intrauterin ke ekstrauterin. Keduanya membantu aliran darah rendah oksigen ke paru-paru untuk reoksigenasi. Bayi baru lahir dapat menjaga suhu tubuhnya dengan mengurangi pengeluaran energi dan merawatnya di lingkungan termal alami (NTE), yaitu suhu lingkungan rata-rata dimana produksi panas, konsumsi oksigen, dan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan minimal, sehingga suhu tubuh minimal. menginap optimal. menjadi normal (Sondakh, 2013). b) Mekanisme kehilangan panas.

Menurut Dewi (2014) empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan bayi baru lahir kehilangan panas tubuhnya adalah sebagai berikut. Seiring pertumbuhan bayi, perilaku yang lebih kompleks akan berkembang (misalnya: mengendalikan kepala, tersenyum, dan meraih tujuan). d) Refleks bayi baru lahir merupakan indikator penting perkembangan normal. Bayi baru lahir menoleh ke arah rangsangan, membuka mulut, dan mulai menghisap ketika pipi, bibir, atau sudut mulut bayi diraba atau dihisap.

Respon yang buruk atau tidak ada terjadi pada prematuritas, kerusakan atau cedera neurologis, atau depresi sistem saraf pusat (SSP). Menelan Bayi baru lahir menelan. Ekstrusi Bayi baru lahir menjulurkan lidahnya ketika ujung lidahnya disentuh dengan jari atau puting susu. Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi pada minggu pertama dan jumlah terbanyak terjadi pada hari ketiga dan keenam.

Pencegahan infeksi merupakan aspek penting dari perlindungan dan keselamatan bayi baru lahir.

Masalah Kesehatan yang Lazim pada Neonatus (Kemenkes, 2012)

Kecuali pada bagian wajah, lipatan kulit, dan bagian dalam popok, hal ini dapat dilakukan 1-2 kali sehari untuk mencegah lecet atau penumpukan kotoran pada area tersebut. Bayi rewel atau menangis tidak selalu karena lapar, bisa jadi rewel karena mengompol, kepanasan/dingin, terlalu lelah atau ingin tidur, ingin digendong, atau mendengar suara ibunya, merasa sendirian , atau ada sesuatu yang tidak nyaman/nyeri pada tubuhnya. Bayi kolik ditandai dengan bayi menangis sangat keras tanpa sebab yang jelas dan sangat sulit ditenangkan, disertai bayi menekuk kaki ke arah perut atau berusaha menggerakkan/mengangkat punggungnya.

Kolik seringkali dikaitkan dengan masalah pada saluran pencernaan anak, alergi makanan atau masalah psikologis pada bayi dan keluarga. Ukuran, letak, posisi dan fungsi lambung akan membaik seiring bertambahnya usia, sehingga air liur berkurang dan hilang. Ruam popok muncul karena kontak terus-menerus dengan kondisi lingkungan yang buruk.

Bayi benar-benar bernapas melalui hidung, sehingga jika ada penyumbatan kecil saja di hidung, gejala hidung tersumbat akan langsung muncul. Hidung meler ini bisa disebabkan oleh pilek yang terutama disebabkan oleh virus atau peradangan ringan akibat polusi udara (asap rokok, asap rumah). Pada umumnya kerak topi muncul pada minggu pertama, namun bisa juga muncul setelah umur 3-4 bulan.

Membuat anak nyaman, memakai pakaian tipis dan ringan, segera menggantinya jika basah umumnya sudah cukup untuk menghilangkan miliaria, karena pada dasarnya miliaria bersifat sementara. SAYA.

Tanda Bahaya pada Neonatus

Penilaian Awal pada Bayi Baru Lahir

Penilaian APGAR

Perawatan Bayi Baru Lahir

Pemisahan bayi dari plasenta dilakukan dengan cara mengencangkan tali pusat di antara dua klem dengan jarak 2-5 cm dari pusar. Tali pusat tidak boleh dipotong sebelum memastikan tali pusat terjepit dengan benar. Perawatan tali pusar dapat dilakukan dengan cara membiarkan sisa tali pusat terbuka terhadap udara dan menutupnya secara longgar dengan kain kasa, kemudian bila tali pusat kotor bersihkan hingga benar-benar bersih dan keringkan agar tali pusar tetap berada di dalam pusar. tidak basah (Sondakh, 2013).

Setelah lahir, sebaiknya bayi diletakkan langsung di dada ibu untuk mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak, sebelum membersihkan bayi. Untuk mencegah perdarahan ini, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan harus menerima vitamin K (Saifuddin, 2015). Imunisasi Hepatitis B yang pertama diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K1, saat bayi baru berusia 2 jam (Depkes RI, 2008).

Asuhan pada Masa Neonatal

Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B pada bayi, terutama jalur penularan antara ibu dan bayi. Kunjungan neonatal kedua (KN 2) dilakukan antara hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah kelahiran. Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke 8 sampai dengan 28 hari setelah kelahiran.

KN-1 dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir 1) Mempertahankan suhu tubuh bayi

KN-2 dilakukan pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir 1) Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan kering

  • Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Neonatus .1 Pengkajian
    • Data Objektif
    • Identifikasi Kebutuhan Segera
    • Intervensi
    • Evaluasi

Dosis imunisasi BCG pada bayi dan anak < 1 tahun adalah 0,05 ml yang diberikan secara intrakutan pada area penyisipan deltoid kanan. Leher: pendek, tebal, tidak bermassa. Dada: simetris, dada ditarik saat bernafas. atau tarikan sternum/interkostal ke dalam yang normal. R/IMD baik untuk bayi dan ibu, mencegah hipotermia pada bayi, meningkatkan hubungan ibu dan anak, menenangkan ibu dengan menghasilkan hormon oksitosin dan prolaktin, mengalihkan rasa sakit, merangsang kontraksi rahim dan meningkatkan produksi ASI.

Bayi dipisahkan dari ari-ari dengan cara mengikat tali pusat pada jarak 2-3 cm dari pusar dengan klem plastik atau tali bersih, kemudian tali pusat dipotong ± 1 cm dari tali pusat. Rawat tali pusat dengan cara membungkusnya dengan kain kasa steril untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan luar yang dapat menyebabkan infeksi. Keuntungan pemberian ASI adalah adanya hubungan emosional dengan anak, sebagai imunitas pasif (kolostrum) bagi bayi dan rangsangan kontraksi rahim (JNPK-KR, 2007).

R/ Pemberian informasi hasil pemeriksaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan bidan untuk menjalin hubungan yang harmonis sehingga proses asuhan dapat berjalan dengan lancar. R/ Pemberian informasi hasil pemeriksaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan bidan untuk menjalin hubungan yang harmonis sehingga proses asuhan dapat berjalan dengan lancar. R/ Pemberian informasi hasil pemeriksaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan bidan untuk menjalin hubungan yang harmonis sehingga proses asuhan dapat berjalan dengan lancar.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait