• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR BK & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA

N/A
N/A
Syafira Amalia Sholihah

Academic year: 2024

Membagikan "KONSEP DASAR BK & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR BK & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah MEDIA BPI

Dosen Pengampu:

Kayyis Fithri Ajhuri, S.H.I, M.A.

Disusun Oleh:

Kelompok 07

Syafira Amalia Sholihah (303200032)

PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS USHULLUDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim,

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Atas berkat Rahmat dan Hidayah- Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Media BPI dengan lancar.

Kemudian, Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada, Bapak Kayyis Fithri Ajhuri, S.H.I, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah “Media BPI”, sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “KONSEP DASAR BK & BKI SERTA SEJARAH PERKEMBANGANNYA’’.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan jauh dari kata sempurna serta banyak sekali terdapat kekurangan, untuk itu kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami bisa mengerjakannya dengan lebih baik lagi. Dan semoga makalah yang kami buat dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Ponorogo, Oktober 2022 Penyusun,

Kelompok 07 Syafira Amalia S.

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan, sering kali kita menghadapi suatu masalah yang susah untuk diselesaikan seorang diri. Dari keluarga, saudara, teman atau sahabat tidak ada yang bisa membantu menyelesaikannya. Oleh karena itu, adanya bimbingan konseling merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Dalam bimbingan konseling terdapat prinsip- prinsip dalam pelaksanaannya guna mendukung keberhasilan proses konseling.

Bimbingan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan secara terus- menerus dalam perkembangan suatu individu guna mencapai kemampuan, pemahaman dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah yang sedang dihadapi, sehingga dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan lingkungannya.

Sedangkan dalam Bimbingan Konseling Islam berpijak bahwa agama merupakan sebuah kebutuhan dan fitrah manusia. Dengan beriman kepada Allah yang merupakan sumber ketenteraman, keamanan dan kebahagiaan manusia.

Apabila tidak beiman kepada Allah, yang terjadi adalah seseorang dapat merasakan keresahan, galau, gelisah dan kesengsaraan dalam hidupnya. Untuk itulah pentingnya mengenal serta mengetahui tentang Bimbingan Konseling dan Bimbingan Konseling Islam dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar dalam BK dan BKI?

2. Bagaimana sejarah perkembangan BK dan BKI?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dalam BK dan BKI.

2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan BK dan BKI.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar BK dan BKI

- Pengertian Bimbingan dan Konseling.

Bimbingan dan Konseling memang berbeda pengertian. Akan tetapi, mereka memiliki arti yang saling berkaitan satu dengan lainnya1. Menurut Bimo Walgito Bimbangan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya2. Bimbingan (Guidance) dan Konseling (Counseling) dapat diuraikan lebih lanjut lagi sebagai berikut; Bimbingan berasal dari kata Guide yang artinya memandu (to pilot), mengarahkan (to direct), mengelola (to manage), dan menyetir (to steer). Dari pengertian tersebut, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan.

Sedangkan pengertian konseling menurut James F. Adams adalah “suatu ikatan timbal balik antar dua orang individu yaitu seorang konselor (counselor) yang membantu klien (counsele), agar klien tersebut dapat memahami dirinya dengan baik dan membantumenyelesaikan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya pada waktu tersebut dan yang akan datang3. Berdasarkan penjelasan diatas tadi dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan suatu pertalian timbal balik antara dua/lebih individu dalam memecahkan masalah kehidupannya guna mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bimbingan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan secara terus-menerus dalam perkembangan suatu individual guna mencapai kemampuan, pemahaman dan pengarahan diri, penyesuaian diri serta pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi, sehingga dapat bertindak sesuai dengan tuntutan lingkungannya.

- Tujuan Bimbingan dan Konseling

1 Hallen. Bimbingan dan Konseling, (online).

2 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyeluhan di Sekola, (Andi Offset, Yogyakarta,1993), hal.4.

3 M.Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama di Sekolah dan Luar Sekolah, (Jakarta: Nulan Bintang,1976), hal.18.

(5)

Bimbingan dan Konseling bertujuan sebagai berikut4; a) Dapat memahami diri sendiri.

b) Dapat menentukan mana pilihan yang paling tepat.

c) Membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

d) Membantu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik sekolah maupun masyarakat.

e) Membantu mengetahui apa saja hambatan dan kesulitan yang sedang dihadapi

f) Membantu untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki seseorang semaksimal mungkin.

Dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya dalam proses belajar mengajar, serta membantu siswa untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya secara maksimal agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah maupun masyarakat (bersosialisasi).

- Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

Prayitno dan Erman Anti (1994: 220) mengklasifikasikan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling dalam empat bagian yakni; sasaran pelayanan, masalah klien, program pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan, serta tujuan dan proses penanganan masalah5. keempat bagian tersebut memiliki point-point sebagai berikut;

a. Prinsip-prinsip dalam sasaran layanan

o Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.

o Bimbingan dan konseling berurusan denganpribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.

o Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap berbagai aspek perkembangan individu.

4Abdhul, Yusuf. Bimbingan Konseling: Pengertian, Tujuan dan Jenis. Artikel, (online). Tahun 2021.

5Asnawi, Ahsan. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2016.

(6)

o Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

b. Prinsip-prinsip dalam permasalahan klien

o Bimbingan dan konseling berkaitan dengan pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian diri dengan lingkungan.

o Memperhatikan adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang merupakan faktor timbulnya masalah pada individu.

c. Prinsip-prinsip dalam program dan penyelenggaraan pelayanan

o Program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan diserasikan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.

o Program bimbingan dan konseling bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

o Program bimbingan dan konseling dilakukan dalam jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.

d. Prinsip-prinsip dalam tujuan dan proses penanganan masalah

o Dalam pelaksanaannya bimbingan dan konseling mengarahkan individu agar dapat menyelesaikan permasalahan pribadi.

o Keputusan yang diambil dan dilakukan oleh individu harus atas kemauan individu sendiri, bukan karena adanya desakan dari orang lain.

o Bimbingan konseling harus ditangani oleh tenaga ahli yang profesional.

- Fungsi Bimbingan dan Konseling

1) Fungsi Preventif (Pencegahan). Fungsi ini berkaitan dengan usaha konselor untuk menghindarkan dan mengantisipasi masalah yang muncul pada klien.

(7)

2) Fungsi Penyesuaian. Fungsi ini membantu klien agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3) Fungsi Penyaluran. Fungsi ini membantu konseli dalam memilih jurusan maupun program studi, memantapkan penguasaan karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan keahlian konseli.

4) Fungsi Perbaikan. Fungsi ini dapat membantu konseli untuk memperbaiki hal-hal yang salah ketika berfikir dan bertindak. Konselor akan melakukan intervensi pada konseli agar memiliki pola berfikir yang sehat dan rasional.

5) Fungsi Pengembangan. Dalam hal ini konselor berupaya untuk membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya serta membantu dalam mengembangkan pribadinya secara terarah6.

- Pengertian Bimbingan Konseling Islam

Menurut (Faqih, 2001:) menjelaskan pengertian bimbingan dari sudut pandang Islam sebagai berikut, “Bimbingan Islam merupakan sebuah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk dari Allah SWT sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Bimbingan Konseling Islam dalam prosesnya memang seperti bimbingan pada umumnya. Yang membedakan adalah di dalam prakteknya berlandaskan pada segi ajaran agama Islam, yaitu berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits7.

Sedangkan pengertian konseling islam menurut ahli yaitu (Adz-Dzaky (Adz-Dzaky, 2001: 137) ) adalah sebagai berikut, “Konseling Islam merupakan suatu aktivitas memberikan bimbingan dan pelajaran kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal bagaimana mengembangkan potensi akal fikiran, kejiwaan dan keimanan sebagaimana mestinya. Serta menanggulangi

6 Dosen Pendidikan. Fungsi Bimbingan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2022.

7 https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7354/3/BAB%20II.pdf

(8)

problematika kehidupan dengan baik dan benar secara mandiri yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah8.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bimbingan konseling islam merupakan sebuah proses dalam memberikan bantuan kepada seorang yang mengalami kesulitan di masa sekarang maupun yang akan datang, baik itu masalah lahiriyah maupun batiniyah. Bantuan yang diberikan merupakan pertolongan dalam bidang mental dan spiritual yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan yang muncul dari kekuatan iman dan takwa seseorang.

- Tujuan Bimbingan Konseling Islam

Tujuan bimbingan dan konseling Islam secara umum adalah untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat9. Sedangkan tujuan akhir dari bimbingan konseling islam ini adalah guna meningkatkan Iman, Islam, dan Ihsan bagi setiap individu yang dibimbing sehingga menjadi pribadi yang utuh dan diharapkan akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.

- Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Islam

Ada tiga prinsip dalam bimbingan konseling Islam, yaitu10;

o Iman, yang merupakan prinsip kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan.

o Islam, yang berkaitan dengan prinsip ibadah kepada tuhan dan muamalah pada sesama.

8 Ibid,

9 http://eprints.stainkudus.ac.id/2398/5/FILE%205%20BAB%20II.pdf 10 Ibid,

(9)

o Ihsan, yang berkaitan dengan prinsip-prinsip moral atau etika. Hal ini berkenaan dengan habluminallah dan hablumminannas.

- Fungsi Bimbingan Konseling Islam

Bimbingan Konseling Islam memeiliki beberapa fungsi sebagai berikut11;

o Fungsi preventif. Berfungsi untuk membantu mencegah atau menjaga individu dari timbulnya suatu masalah.

o Fungsi kuratif atau korektif. Berfungsi membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

o Fungsi preservative. Berfungsi membantu individu untuk menjaga agar situasi atau kondisi yang awalnya sedang tidak baik atau bermasalah menjadi baik lagi.

o Fungsi developmental atau pengembangan. Berfungsi membantu individu untuk memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap menjadi baik dan lebih baik lagi.

2. Sejarah Perkembangan BK dan BKI - Sejarah BK

Bimbingan dan konseling ini berawal dari berdirinya vocational bureau di Amerika pada tahun 1908 oleh Frank Parsons. Frank Parson dikenal sebagai Father of The Guedance Movement in America Education. Frank menekankan bahwa penting bagi setiap individu untuk diberikan pertolongan dari orang lain untuk lebih memahami kekurangan dan kelemahan diri sehingga dapat digunakan untuk

11 http://repository.radenfatah.ac.id/4605/2/BAB%20II.pdf

(10)

proses pengembangan diri lebih baik dan menentukan pekerjaan yang cocok bagi dirinya.

Istilah bimbingan pertama kali dikenal pada abad ke- 19 hingga awal abad ke 20 di Boston. Pada awalnya istilah ini dikenal dengan berdirinya biro di bidang profesi dan ketenagakerjaan yang bertujuan membantu para pemuda dalam

memilih karir atau pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka dan juga melatih para guru untuk memberikan layanan bimbingan di sekolah. Pada masa yang hampir sama, Jasse B Davis juga memulai memberikan layanan konseling di SMA pada tahun 189812.

Pada tahun 1920 para konselor sekolah di Boston dan New York diharapkan mampu membantu siswa dalam memilihkan pekerjaan yang tepat sesuai dengan keahlian masing- masing individunya. Juga adanya sertifikasi untuk konselor sekolah mulai diterapkan. Pada perkembangannya, mula-mula bimbingan konseling dikenal sebagai bimbingan untuk pekerjaan atau karir, namun pada perkembangan lebih lanjut merambah pada bidang pendidikan atau Education Guidance yang dirintis oleh Jasse B. Davis. Dimana bimbingan ini dikenal dengan adanya bimbingan dalam segi kepribadian atau Personal Guidance. Bimbingan konseling juga berkembang di bidang-bidang yang lain seperti praktek bimbingan konseling terhadap ilmu sosial, budaya, kewarganegaraan, keagamaan, dan lain sebagainya.

Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari diterapkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada setting sekolah. Adanya pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu hasil dari Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sekarang IKIP di Malang pada tanggal 20–24 Agustus 1960.

Kemudian, pada tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan13.

12 Ina. Sejarah Bimbingan Konseling Paling Lengkap. Artikel, (online). Tahun 2017.

https://dosenpsikologi.com/sejarah-bimbingan-konseling, diakses 15 Oktober 2022.

13 Basuki, Agus. Landasan Historis Bimbingan dan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2022.

(11)

Pada tahun 1971 berdiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang mengembangkan Bimbingan dan Penyuluhan, juga berhasil menyusun “Pola Dasar Rencana dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan” pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado. Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah.

Keberadaan Bimbingan dan Penyuluhan diakui pada tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam Kepmen tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas, dengan adanya orang tua murid yang berpandangan kurang bersahabat dengan BP karena adanya anggapan bahwa anak yang masuk ke BP identik dengan anak yang bermasalah.

Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas.

- Sejarah BKI

Bimbingan dan Konseling Islam menurut para tokoh dan pemuka agama Islam, sebenarnya sudah lama sekali ada. Bahkan, sejak pertama kali agama itu diturunkan. Dalam praktiknya, Islam telah melaksanakan bimbingan konseling jauh sebelum bimbingan konseling menjadi sebuah bagian dari ilmu pengetahuan yang mandiri dan dapat diterima oleh masyarakat luas secara ilmiah14.

Di Indonesia sendiri munculnya Bimbingan Konseling Islam terbentuk melalui 3 tahapan; Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Islam I, Seminar

14 http://digilib.uinsby.ac.id/15148/5/Bab%202.pdf

(12)

dan Lokakarya Nasional Bimbingan dan Konseling Islami II dan yang ketiga dari Symposium Psikologi Islami15.

o Dari seminar nasional bimbingan dan konseling islami I.

Dalam sebuah catatan di jelaskan, bahwa rintisan pertama dilakukan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan mengadakan kegiatan Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Islam I pada 15–16 Mei 1985.

Dalam seminar tersebut mereka memiliki beberapa tujuan yang hendak mereka capai, tujuan tersebut antara lain; menemukan konsep-konsep, dasar-dasar BKI, menemukan metode BKI.

o Dari Seminar dan Lokakarya Nasional Bimbingan dan Konseling Islami II Dilaksanakan di UII Yogyakarta pada tanggal 15–17 Oktober 1987, kemudian diperoleh beberapa catatan penting, bahwa layanan BKI tidak hanya bertumpu untuk membentuk mental yang sehat dan kehidupan yang sejahtera. BKI berusaha menuntun pada kehidupan yang sakinah, batin yang merasa tenang dan tentram sebab kedekatannya dengan Rabb-nya.

Seminar dan Lokakarya BKI II juga telah berhasil merumuskan beberapa konsep dasar BKI dalam bidang pernikahan, pendidikan, pekerjaan, sosial kemasyarakatan dan bidang keagamaan.

Dan juga telah terbentuk sebuah organisasi pembimbing islami yang diberi nama PERHIMPUNAN PEMBIMBING INDONESIA (PPII), dengan status di bawah Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) yang dalam perkembangannya berubah nama menjadi ABKIN. Anggota PPII ini terdiri dari pembimbing, petugas BP di Sekolah, sosiolog, dokter, guru agama, ulama/mubalig, dll. Dengan syarat khusus yakni mereka harus beragama islam, dan sifat keanggotaan pun aktif yang berarti berminat menjadi anggota dan mendaftarkan diri.

15 Makalah BK. Sejarah dan Perkembangan Bimbingan Konselin Islam. Artikel, (online). Tahun 2016.

(13)

o Dari Simposium Psikologi Islami. Setelah beberapa tahun terhenti di karenakan sekjen PPII mendapatkan musibah terowongan Mina maka munculah upaya baru dengan terselenggaranya kegiatan Simposium Psikologi Islami yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 11–13 Maret 1994. Kertas kerja dalam kegiatan ini kemudian di bukukan oleh M. Thoyibi dan M. Ngemron dengan judul

“Psikologi Islam”, yang diterbitkan oleh Muhmmadiyah University Press tahun 1994.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, Ahsan. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2016.

http://pembelajaranbimbingandankonseling.blogspot.com/2016/11/prinsip- prinsip-bimbingan-dan-konseling.html, diakses 16 Oktober 2022.

Abdhul, Yusuf. Bimbingan Konseling: Pengertian, Tujuan dan Jenis. Artikel, (online).

Tahun 2021. https://deepublishstore.com/materi/bimbingan-konseling/, diakses 16 Oktober 2022

(14)

Basuki, Agus. Landasan Historis Bimbingan dan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2022.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132316485/pendidikan/materi-landasan- sejarah-bimbingan-dan-konseling.pdf, diakses 16 Oktober 2022

Dosen Pendidikan. Fungsi Bimbingan Konseling. Artikel, (online). Tahun 2022.

https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-bimbingan-konseling/, diakses 16 Oktober 2022.

Hallen. Bimbingan dan Konseling, (online). http://repo.iain-

tulungagung.ac.id/4672/3/BAB%20II.pdf, diakses 15 Oktober 2022 Ina. Sejarah Bimbingan Konseling Paling Lengkap. Artikel, (online). Tahun 2017.

https://dosenpsikologi.com/sejarah-bimbingan-konseling, diakses 15 Oktober 2022.

Makalah BK. Sejarah dan Perkembangan Bimbingan Konselin Islam. Artikel, (online).

Tahun 2016. http://konselingberbagi.blogspot.com/2016/01/sejarah-dan- perkembangan-bimbingan-konseling-islam.html, diakses 16 Oktober 2022 http://digilib.uinsby.ac.id/15148/5/Bab%202.pdf, diakses 16 Oktober 2022

http://eprints.stainkudus.ac.id/2398/5/FILE%205%20BAB%20II.pdf, diakses 15 Oktober 2022

https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7354/3/BAB%20II.pdf, diakses 15 Oktober 2022 http://repository.radenfatah.ac.id/4605/2/BAB%20II.pdf, diakses 16 Oktober 2022

Referensi

Dokumen terkait