• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP KEPEMIMPINAN HINDU DI ERA MODEREN

N/A
N/A
Gusti Kade Anggi Prayoga

Academic year: 2024

Membagikan " KONSEP KEPEMIMPINAN HINDU DI ERA MODEREN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP KEPEMIMPINAN HINDU DI ERA MODEREN NAMA : GUSTI KADE ANGGI PRAYOGA

NIM : 21031110017

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Masyarakat saat ini sedang bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat postmodern. pemimpin maka anak dan cucunya memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pemimpin yang disebabkan oleh garis keturunan. Kepemimpinan masyarakat tradisional Bali di samping karena local jenius yang dimiliki juga sangat dipengaruhi oleh konsep-konsep kepemimpinan Hindu. Konsep kepemimpinan hindu ini masih banyak yang relevan dengan kepemimpinan yang ada dalam pemerintahan modern saat ini sehingga dapat di aplikasikan dalam pemerintahan yang memiliki ruang lingkup besar atau ruang lingkup yang kecil. Adapun beberapa konsep kepemimpinan hindu yang ada adalah sebagai berikut :

CATUR NAYA SANDI

Dapat diartikan sebagai empat sikap seorang pemimpin yaitu :

1) Sāma yaitu pemimpin hendaknya selalu waspada dan siap siaga untuk menghadapi segala ancaman musuh baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang merongrong kewibawaan pemimpin yang sah.

2) Bheda yaitu pemimpin hendaknya memberikan perlakuan yang sama dan adil tanpa perkecualian dalam melaksanakan hukum/peraturan bagi bawahan atau rakyat sehingga tercipta kedisiplinan dan tata tertib dalam masyarakat. (supremasi hukum)

3) Dhāna yaitu pemimpin hendaknya mengutamakan sandang, pangan, pendidikan dan papan guna menunjang kesejahteraan/kemakmuran bawahan atau rakyat, serta memberikan penghargaan bagi warga yang berprestasi. Memberikan upah/gaji bagi para pekerja sebagai balas jasa dari pekerjaan yang dibebankan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar dapat mencukupi kehidupan keluarganya.

4) Danda yaitu bahwa pemimpin hendaknya menghukum secara adil kepada semua yang berbuat salah/melanggar hukum sesuai dengan tingkat kesalahan yang diperbuatnya.

CATUR KOTAMANING NRPATI

Salah satu ajaran kepemimpinan yang berlandaskan Tri Hita Karana adalah Catur Kotamaning Nrpati. Dalam Kitab Sapta Parwa menyatakan bahwa terdapat empat sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang disebut dengan Catur Kotamaning Nrpati (Wiana, 1996: 200). Adapun empat sifat utama tersebut dalam Catur Kotamaning Nrpati yaitu sebagai berikut:

(2)

1. Jnana Wisesa Sudha yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luhur dan suci, serta bijaksana

2. Kaprahitaning Praja yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat yang welas asih kepada bawahannya/rakyatnya.

3. Kawiryan yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat berani, sifat perwira dan pantang menyerah ketika membela setiap kebenaran

4. Wibawa yang artinya adalah seorang pemimpin harus memiliki sifat yang berwibawa terhadap bawahan, anggota, atau rakyat yang dipimpinnya Ajaran kepemimpinan Catur Kotamaning Nrpati ini, tidak hanya diterapkan oleh umat hindu saja ataupun masyarakat Bali, melainkan di skala nasional.

Dari pemaparan di atas, adapun contoh penerapan Catur Kotamaning Nrpati yang diterapkan Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ma'ruf Amin yang merupakan tokoh MUI yang cengkeraman agamanya tidak diragukan lagi, Joko Widodo melakukan hal yang sama, perannya dalam mempromosikan dan menjaga kebhinekaan di Indonesia. Agama di negeri ini sudah dibuktikan dengan adanya enam agama yang sudah diakui di Indonesia dan di sah kan dalam Pancasila, maka dalam hal ini Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah menerapkan ajaran yang pertama yaitu Jnana Wisesa. Bagian yang kedua yaitu Kaprahitaning Praja artinya welas asih kepada rakyat, seperti halnya Presiden Joko Widodo yang turun secara langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana keadaan rakyat dan berinteraksi langsung dengan rakyat.

Referensi

Dokumen terkait

Gaya kepemimpinan Islami kepala sekolah dapat diartikan sebagai sifat yang dimiliki pada diri seseorang pemimpin sesuai dengan ajaran Islam, dalam memegang amanah pemimpin

Cara dan pola tingkah laku pemimpin ini akan dipersepsi oleh bawahan atau anggota organisasi yang bekerjasama dengannya sebagai suatu gaya kepemimpinan tertentu (Hartini,

kepemimpinan transformational leadership dan servant leadership mampu membangun pemimpin dan bawahan, sehingga organisasi memiliki kesiapan dalam menghadapi