• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Manusia Perspektif Islam dan Barat (Studi Pemikiran Ibnu Sina dan Rene Descartes)

N/A
N/A
Arie Sadewo

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Manusia Perspektif Islam dan Barat (Studi Pemikiran Ibnu Sina dan Rene Descartes)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Manusia Perspektif Islam dan Barat (Studi Pemikiran Ibnu Sina dan Rene

Descartes)

Oleh: Nurul Isra H

Email: nurul_isra23@mhs.uinjkt.ac.id 23 November 2023

(2)

Eksistensialisme Religius Dalam Persepektif Ontologis

(Studi Pemikiran Mulla Shadra dan Soren Kierkegaard)

Oleh: Aqidatul Islamiyah Email:

aqidatul_islamiyah23@mhs.uinjkt.ac.id 23 November 2023

(3)

Eksistensialisme Religius Dalam Persepektif Ontologis

(Studi Pemikiran Mulla Shadra dan Soren Kierkegaard)

Oleh: Aqidatul Islamiyah Email:

aqidatul_islamiyah23@mhs.uinjkt.ac.id 23 November 2023

(4)

Shadr al-Din Muhammad bin Ibrahim al-Qawami al-Syirazi (1572-1641)

Hidup di zaman dinasti Safawiyyah yang bermadzhab Syi’ah

Modal Cukup, Habitusnya bagus, arenanya bagus.

Tiga fase kehidupan Mulla Shadra

1. Periode awal pendidikan Formal di Syiraz dan Isfahan.

Guru besarnya:

- Bahauddin Al-‘Amili: Ahli kalam, fiqh, teologi, tafsir - Mir Muhmmad Baqir Damad Astrabadi: Ahli Filsafat Iluminasi

- Mir Abu Qasim Fendereski: Ahli filsafat paripatetik.

2. Periode penyucian jiwa dan pengasingan diri.

Menulis magnum opus-nya al-Hikmah al-Muta’aliyah fi al- Asfar al-‘Aqliyyah al-

‘Arba’ah yang lebih kenal dengan al-Asfar 3. Periode kembali dari pengasingan.

- Mendirikan sekolah, mengajar dan menulis karya

Eksistensialisme Mulla

Shadra

(5)

Tiga prinsip utama mazhab Muta’allihin

• Mazhab al-Hikmah al-Muta’aliyah

menggabungkan tiga tradisi filsafat Paripatetik, Iluminasi dan Dialektika.

• Dikategorikan ke dalam tokoh eksistensialisme karena meganggap bahwa eksitensi

mendahului esensi.

Primasi eksistensi (Ashalah al-wujud)

1.

Gradasi eksistensi (Tasykik al-wujud)

2.

Gerak subtansial (al-Harakah

al-jauhariyyah) 3.

(6)

Primasi Eksistensi (Ashalah al- Wujud)

• Yang nyata dan penting itu adalah wujud (eksistensi), sedangkan mahiyyah (esensi) sifatnya rekaan.

• Esensi tergantung pada eksistensi

• Esensi hanya konsep absurd yang terjadi di akal sedangkan eksestensi sudah jelas adanya tanpa harus didefinisikan

• Mulla Shadra dikategorikan sebagai tokoh eksistensialisme

karena berpendapat sama dengan apa yang diyakini oleh tokoh ekistensialisme.

(7)

Gradasi Eksistensi (Tasykik al-Wujud)

• Pengembangan dari pada wihdat al- wujud

• Segala yang ada di alam sebagai

bentuk manifestasi Tuhan, tapi dalam bentuk gradasi yakni bermacam-

macam

• Gradasi tersebut menguat dan melemah.

Gerak Subtansial (al-Harakah al- Jauhariyyah)

• Semua yang ada di alam senantiasa bergerak mendekati kebenaran

• Semakin kuat mental-spiritual maka akan semakin baik meraih kebenaran.

Puncak filsafat Mulla Shadra dalam al-Asfar al-Arba’ah:

1. Perjalanan dari dunia makhluk menuju Tuhan 2. Perjalanan bersama Tuhan di dalam Tuhan

3. Perjalanan dari Tuhan menuju makhluk

4. Perjalanan di dalam makhluk bersama Tuhan

(8)

Soren Aabaye Kierkegaard (1813-1855)

Filsuf Denmark lahir dari keluarga

bangsawan dan Kristen Lutheran, ayahnya seorang yang taat beragama.

Melankolis, gaya hidupnya pesimis dan kisah hidupnya tragis.

Mayoritas gurunya seorang Hegelian, akan tetapi dia anti dan mengkritik filsafat

model Hegel.

Bapak eksistensialisme yang mengilhami pemikiran filsuf eksistensialisme

Eksistensialisme Soren

Kierkegaard

(9)

• Keberadaan manusia yang selalu berubah dan bergerak

• Eksistensi manusia terjadi dalam kebebasan dalam memilih

• Menekankan masalah ilahiyah pada puncak pemikirannya

• Tiga tahapan eksistensi manusia:

1. Eksistensi estetik

- Hedonis; sekedar memenuhi kesenangan nafsu, sampai menemui keputusasaan dan harus memilih

- Dihadapkan dengan pilihan tanpa adanya ukuran moral umum yang ditetapkan 2. Eksistensi etik

- Merasa membutuhkan aturan yang mengarahkan, komitmen dan tanggung jawab agar keputusannya

menjadi bermakna.

3. Eksistensi religius

- Menyadari keterbatasan, kesalahan dan dosanya dan menginginkan solusi baru.

- Melakukan lompatan iman dengan kesiapan diri.

- Agama harus dihayati tidak hanya diperdebatkan - Puncak dari eksistensialisme Kierkegaard

(10)

Kesimpulan

Meskipun berangkat dari dua peradaban yang berbeda, pemikiran Mulla Shadra dan Soren

Kierkegaard memiliki kesamaan yakni menjadikan Tuhan sebagai tujuan akhir dalam perjalanan

kehidupan manusia. Eksistensi mendahului esensi, sebab eksistensi sebagai bentuk nyata yang sudah

jelas tanpa harus didefinisikan, sedang esensi merupakan keberadaan yang absurd dan hanya

konsep di dalam pikiran. Dengan akal dan

kesadarannya manusia diberi kebebasan untuk terus bergerak dan berpindah dari satu tingkatan kehidupan

menuju tingkatan yang lebih tinggi, sampai kepada manusia yang otentik dan menghadap Tuhan dengan kesiapan dan kesejatian diri. Menjadi insan kamil yang

menghayati peran sesungguhnya di muka bumi ini.

(11)

Filosofi Kierkegaard

Keimanan adalah kekuatan untuk

menghadapi segala kemungkinan yang

tidak terkendali.

Referensi

Dokumen terkait

Those data were ballroom music science which is about the categories of ballroom dances to the tempo and the beat of ballroom music, collected 50 ballroom songs that are used to

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien (nitrat dan fosfat) pada sedimen serta mengetahui jenis dan tutupan lamun yang terdapat di perairan Pantai