• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Upah Menurut Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sistem Ekonomi Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Upah Menurut Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sistem Ekonomi Islam"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Seperti diketahui, terdapat banyak sekali sistem perekonomian di dunia, salah satunya adalah sistem perekonomian kapitalis yang sangat tersebar luas. Dari penelitian dan catatan yang ada, belum ada karya ilmiah yang membahas tentang konsep pengupahan dalam sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis.

Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Penerapannya dalam skripsi ini diawali dengan pengumpulan literatur pemikiran tentang konsep upah ekonomi kapitalis dan konsep upah ekonomi Islam, untuk kemudian membandingkan data, mengarahkan, membuang dan mengorganisasikan yang tidak diperlukan. Penerapan penyajian data dalam skripsi ini berorientasi dengan membandingkan konsep upah ekonomi kapitalis dan konsep upah ekonomi Islam yang disusun dalam bentuk yang runtut dan mudah diakses.

Analisis Data

Bab kedua mengulas tentang konsep upah dalam sistem perekonomian kapitalis, membahas tentang sejarah munculnya perekonomian kapitalis, perbedaan teori-teori pengupahan menurut sistem ekonomi kapitalis, melihat gambaran konsep upah dalam sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi kapitalis. teori sistem ekonomi kapitalis. Bab keempat adalah analisis perbandingan konsep upah sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis, yang meliputi perbandingan teori konsep upah menurut sistem ekonomi Islam dan konsep upah sistem ekonomi kapitalis.

BAB II

Sejarah Kemunculan Ekonomi Kapitalis dan Perkembangannya 1. Sejarah

  • Perkembangan ekonomi kapitalis

Para kapitalis ini mendapatkan keuntungan dengan membayar tenaga kerja (proktar) kurang dari nilai murni barang yang diproduksi. Uang atau barang yang digunakan untuk memperoleh barang lain yang memuat sejumlah pegawai.

Konsep Upah Menurut Ekonomi Kapitalis 1. Dasar penetapan upah

  • Mekanisme pembayaran Upah
  • Otoritas penentu Upah

Selama ia tidak melanggar hukum dan keadilan, setiap orang bebas mencapai tujuannya dengan caranya sendiri dan menggunakan tenaga dan modalnya untuk bersaing dengan siapa pun atau sejumlah orang lain51. Kedua, kapitalisme secara formal menjaga keadilan karena ia memberikan upah yang cukup sehingga tenaga kerja yang dikeluarkan untuk pekerjaan kapitalis dapat dikembalikan. Prinsip kapitalisme adalah pertukaran yang setara.52 Dalam sistem ekonomi kapitalis, seorang pekerja menerima upah yang adil.

Menurut mereka, upah yang wajar adalah yang dibutuhkan seorang pekerja, yaitu biaya hidup dengan batas minimal.53. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa upah ekonomi kapitalis dibayar menurut nilai tenaga kerja, bukan berdasarkan jumlah barang dagangan atau barang yang diproduksi oleh kapitalis. Menurut Adam Smith, kebijakan Laissez Faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai suatu masyarakat.

Selanjutnya asas keadilan kapitalis adalah pertukaran nilai yang sama, yaitu pertukaran nilai upah yang mencukupi nilai kerja yang diinvestasikan.

Pengertian Upah dalam Islam

Menetapkan standar upah yang adil bagi seorang pekerja sesuai syariah bukanlah perkara mudah. Kompleksitas permasalahannya terletak pada ukuran yang akan digunakan, yang dapat mentransformasikan konsep pengupahan yang adil di dunia kerja. Sedangkan Taqyuddi>n an Nabha>ni mengusulkan solusi gaji dengan konsep ija>rah.

Jika ijarah berhubungan dengan seorang pekerja (aji>r), maka yang digunakan adalah tenaganya. Oleh karena itu, upah dapat digolongkan menjadi dua: (1) upah yang telah disebutkan pada saat akad yang dikenal dengan ajr al musamma, (2) upah yang sepadan atau ajr al-mithl. Adapun ajr al-mithli, jika dalam akad ijarah disebutkan manfaat pekerjaan, maka gajinya sebanding dengan pekerjaan dan pekerjaan sekaligus.

Upah yang setara adalah upah yang sebanding dengan pekerjaan hanya jika dalam akad ijarah disebutkan jasa pekerjaan tersebut.69 Sedangkan al Mawardi berpendapat bahwa dasar penentuan upah pekerja adalah standar yang memadai, artinya upah atau upah pekerja dapat memenuhi kebutuhan minimum.

Dasar Hukum Upah

Diantaranya adalah: pelayanan yang dilakukan merupakan pelayanan halal, bukan pelayanan ilegal; memenuhi syarat sahnya suatu transaksi ijhar yaitu orang yang melakukan transaksi harus dapat membedakan mana yang baik dan yang jahat, harus berdasarkan kerelaan kedua belah pihak, tidak boleh karena ada unsur kewajiban. . Transaksi ija>rah juga harus memuat aturan yang jelas mengenai bentuk dan jenis pekerjaan, masa kerja, upah dan tenaga yang dikeluarkan dalam pekerjaan tersebut. Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, niscaya Allah akan memberi pahala penuh atas amalnya, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim 70 (KS, Al-Imra>n: 57).

Jika dalam ayat sebelumnya dikatakan bahawa orang yang menolak ajaran Allah akan mendapat seksa di dunia dan akhirat, maka orang yang beramal soleh akan mendapat balasan yang sempurna, dari dunia hingga akhirat. Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.71 (QS, an- Nah } l. 97). Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda), yang berasal dari penduduk kota-kota, adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang musafir. supaya harta tidak beredar di kalangan orang kaya di antara kamu.

Para ulama fiqih berpendapat bahwa yang menjadi dasar dibolehkannya al-A>rah adalah firman Tuhan74.

يرا بلأ اور

Konsep Upah Menurut Ekonomi Islam 4. Dasar penetapan upah

Oleh itu, Al-Quran memerintahkan majikan untuk membayar pekerja bahagian yang sepatutnya mereka terima mengikut pekerjaan mereka, dan pada masa yang sama dia telah memelihara kepentingannya sendiri. Dan jika dia tidak mengikut nasihat al-Quran maka dia akan dianggap sebagai penindas atau pengarang penganiayaan dan akan diazab di dunia oleh negara Islam dan keesokan harinya oleh Allah. Begitu juga, pekerja akan dianggap menindas jika mereka memaksa majikan membayar di luar kemampuan mereka.

Artinya: Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang baik dan agar setiap orang dibatasi dalam apa yang dikerjakannya dan mereka tidak dirugikan. Dari uraian ayat di atas dapat dipahami bahwa perbuatan manusia diatur dalam Al-Quran karena pahalanya di dunia dan di akhirat. Setiap manusia akan mendapat pahala atas apa yang telah dilakukannya dan semua orang tidak akan dirugikan.

Jadi jika ayat ini kita kontekskan dalam konteks pengupahan, maka ayat ini menjamin adanya upah yang layak bagi setiap pekerja sesuai dengan apa yang telah dikontribusikan dalam proses produksi. Apabila terjadi pengurangan upah tanpa diikuti dengan pengurangan iuran, maka hal tersebut dianggap ketidakadilan dan penganiayaan.82 Jadi wajar jika upah setiap orang ditentukan sesuai dengan pekerjaan dan kontribusinya terhadap kerja sama produksi tersebut dan bahwa ia harus dibayar tidak kurang dan tidak lebih dari apa yang telah dilakukannya.

اضف رثكأ اك اعف رثكا اك ام

Otoritas penentu upah

Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab Daulah Islam untuk mempertimbangkan tingkat upah yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu rendah sehingga tidak menutupi biaya kebutuhan pokok, sehingga pengusaha kehilangan bagian riil dari hasil upah. kerjasama tersebut. Untuk menetapkan tingkat upah yang memadai, negara harus menentukan tingkat upah minimum terlebih dahulu dengan mempertimbangkan perubahan kebutuhan pekerja kelas bawah dan dalam keadaan apa pun tingkat upah ini tidak akan turun.

يرا بلا اور

Analisis Terhadap Konsep Upah dalam Sistem Ekonomi Kapitalis 1. Dasar penetapan upah

  • Pembayaran upah
  • Otoritas penentu upah

Sistem ekonomi kapitalis menjual barang di pasar dengan harga yang setara dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi. Dalam sistem perekonomian kapitalis merupakan perekonomian yang hanya mengenal satu hukum yaitu hukum tawar-menawar di pasar.100 Adam Smith sendiri menggarisbawahi bahwa buruh biasanya berada pada posisi yang lemah, buruh tidak mempunyai hak untuk menentukan upah. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dasar penentuan pembayaran upah dalam sistem ekonomi kapitalis adalah nilai kerja, tenaga kerja dinilai dengan harga yang sama dengan barang di pasar.

Jadi pembayaran upah dalam sistem ekonomi kapitalis dibayarkan sesuai dengan upah yang wajar, kaum kapitalis membayar upah kepada pekerja sama dengan yang diberikan pekerja kepada pengusaha dengan menyesuaikan undang-undang resmi atau yang berlaku umum di pasar. Hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan seorang kapitalis terhadap sistem ekonomi kapitalis, untuk memberikan hak kepada pekerja melebihi apa yang ada. Selisih nilai tenaga kerja selama empat jam merupakan keuntungan bagi perusahaan (pengusaha) dengan sistem perekonomian kapitalis.

Menurut pendapat penulis pernyataan di atas dapat dipahami bahwa yang berwenang menentukan upah dalam sistem perekonomian kapitalis adalah anggota masyarakat itu sendiri.

Analisis Terhadap Konsep Upah dalam Sistem Ekonomi Islam 1. Dasar penetapan upah

Dalam perekonomian Islam, cara menentukan besaran upah adalah dengan adanya kesepakatan antara pekerja dan pengusaha, dan pemerintah diharuskan membuat kebijakan mengenai upah minimum. Distribusi pendapatan menempati posisi penting dalam ekonomi Islam karena pembahasan distribusi pendapatan tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi saja tetapi juga berkaitan dengan aspek sosial dan aspek politik. Dalam sistem ekonomi Islam, penentuan upah didasarkan pada kejujuran dan rasa keadilan bagi pekerja dan pengusaha, sehingga tidak terjadi penganiayaan terhadap pekerja dan tidak ada kerugian.

Sistem ekonomi Islam memberikan kesempatan yang sama dan memberikan hak alamiah atas harta kekayaan serta kebebasan untuk berusaha dan sekaligus memberikan jaminan. Dari penjelasan di atas, menurut pendapat penulis, pembayaran upah dalam sistem ekonomi Islam, jika upahnya tidak jelas maka transaksinya tetap sah, jika ada perselisihan maka dikembalikan pada upah yang proporsional. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa untuk memahami nilai suatu barang, sistem ekonomi Islam memperhatikan kegunaan suatu barang, dengan tetap memperhatikan kelangkaan, dan tetap memperhitungkan tenaga kerja.

Oleh karena itu, ekonomi Islam menggunakan jasa atau tenaga kerja yang disediakan untuk memperkirakan pembayaran upah.

KESIMPULAN

Sedangkan dalam sistem ekonomi kapitalis, pemberi kerja yang mempunyai kewenangan menentukan besaran upah pekerja adalah pemberi kerja, tanpa ada campur tangan pemerintah. Apalagi saat ini sistem kapitalis telah merubah sistemnya dari kepemilikan alat-alat produksi menjadi kepemilikan modal, yang sering disebut dengan sistem ekonomi neoliberal. Indonesia sebagai negara berkembang masih dipengaruhi oleh negara-negara adidaya yang menganut sistem neoliberalisme (kapitalis baru), di negara ini Hari Buruh diperingati pada tanggal 1 Mei, pada kesempatan itu para buruh selalu mengadakan demonstrasi untuk mendapatkan keadilan, dengan meminta kesejahteraan yang lebih melalui tentu saja, gaji yang memadai.

Referensi

Dokumen terkait

ALL ELECTRICAL WORKS SHALL BE DONE UNDER THE DIRECT SUPERVISION OF A DULY LICENSED WEATHERPROOF CONVENIENCE OUTLET, CAST-BOXES, JUNCTION BOXES SUBMIT SAMPLE FOR APPROVAL.. ELECTRICAL