• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep nushûz dalam khi perspektif mubâdalah skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "konsep nushûz dalam khi perspektif mubâdalah skripsi"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Sistematika Pembahasan

Artikel ini dimuat di Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Hadits pada Juli 2019. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia mengatur tentang nushûz yang dimuat dalam pasal-pasal sebagai berikut: 70. Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), pasal nushûz lebih fokus pada kesalahan istri, namun tidak ada pasal nushûz suami.

Sebenarnya dalam Al-Quran Allah telah menjelaskan tentang ciuman seorang wanita dan ciuman lelaki. Konsep Nushûz dalam Al-Quran (Kajian Perbandingan Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Misbah).

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Untuk memperjelas orisinalitas dan kedudukan penelitian yang akan dilakukan, maka pada bagian ini disebutkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.21 Yang dimaksud peneliti dengan relevan bukan berarti sama dengan apa yang diteliti, tetapi memang mempunyai kesamaan. cakupan. Disertasi yang ditulis oleh Rika Lisnawati Tuanany berjudul “Nushûz dalam Al-Quran (Kajian dengan Pendekatan Gender) Disertasi yang ditulis oleh Nely Sama Kamalia berjudul “Konsep Nushûz dari Perspektif Teori Kosmologi Gender Sachiko Murata”.

22 Rika Lisnawati Tuanany, Nushûz dalam Al-Quran, Kajian dengan Pendekatan Gender), (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ambon, 2019), 11. Tesis yang ditulis oleh Muhammad Khoiri Ridlwan melakukan penelitian dengan judul “Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Ketentuan-ketentuan) dari analisis Hukum PKDRT, Al-Qur’an dan Hadits tentang Nushûzi)”. Penelitian ini menjelaskan bahwa pada masa Nabi, nushûzi dimaknai sebagai peningkatan hubungan seorang wanita dengan suaminya.

Disertasi yang ditulis Maimunah Nuh ini melakukan penelitian dengan judul “Pemikiran Ulama di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Tentang Penyelenggaraan Nushûz”. Rachma Vina Tsurayya melakukan penelitian dengan judul “Poligami Dalam Perspektif Fakhr Al-Din Al-Razi dan Faqihuddin Abdul Kodir”. Kajian ini membahas tentang tafsir ayat poligami menurut ulama klasik Fakhr al-Din al-Razi, latar belakang ayat tersebut, dengan tafsir poligami masa kini menurut Faqihuddin Abdul Kodir.

Penelitian ini menggambarkan bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mempunyai kedudukan yang sama dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi dan pendidikan. Nor Salam melakukan penelitian yang berjudul “Konsep Nushûz Dalam Perspektif Al-Quran (Kajian Tafsir Maudhu’i). Penelitian ini menjelaskan permasalahan nushûz jika menggunakan metode Tafsir Maudhu’i, dengan kata lain nushûz adalah diartikan sebagai perbuatan mengabaikan kewajiban suami istri sehingga menimbulkan keretakan hubungan dalam kehidupan rumah tangga.

Kajian Teori

  • Teori Mubâdalah
  • Prinsip Resiprokal

Dalam teori yang digagas Kang Faqih, makna mubâdalah terfokus pada hubungan antara laki-laki dan perempuan di ruang domestik dan publik. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa qiraah mubâdalah adalah suatu metode penafsiran teks-teks Islam yang mengharuskan laki-laki dan perempuan sebagai subjek yang setara dan menerapkan prinsip timbal balik. Metode ini berfungsi untuk memperjelas posisi perempuan dan laki-laki sebagai subjek yang dituju oleh teks-teks sumber dalam Islam.32.

Premis metode mubâdalah adalah wahyu Islam diturunkan kepada laki-laki dan perempuan. Begitu pula jika hanya secara eksplisit diperuntukkan bagi perempuan, maka harus (yang masih tersirat dalam teks) dikeluarkan untuk laki-laki.33. Bahwa Islam hadir untuk laki-laki dan perempuan, sehingga teks ini harus menargetkan keduanya.

Berdasarkan ketiga titik tolak dasar tersebut, maka metode pemaknaan mubâdalah berfungsi untuk menemukan gagasan pokok setiap teks yang dibaca agar selalu selaras dengan prinsip-prinsip universal Islam yang berlaku bagi semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, dalam kesadaran mabadal, harus benar-benar diserap dan dirasakan oleh perempuan dan laki-laki. Demikian pula rumusan lima hak dasar dalam Islam (dharuriyat al khams) atau bisa disebut juga sebagai tujuan pokok hukum Islam (maqashid al syariah) harus benar-benar mampu menyelaraskan dan memenuhi kebutuhan hidup laki-laki dan perempuan. .

Selain dua klasifikasi tersebut, yaitu al-mabadi' dan al-qawaid, terdapat nash, ajaran, produk hukum terkait hubungan antara laki-laki dan perempuan yang termasuk dalam penerapan kasuis (al juz'iyyat) dari prinsip tersebut. Oleh karena itu, teks-teks yang membahas persoalan-persoalan parsial, yang hanya membahas perempuan atau laki-laki saja, harus dimaknai di bawah payung teks-teks yang membahas persoalan-persoalan yang bersifat primer. Pernikahan menyatukan dua orang, seorang pria dan seorang wanita, ke dalam sebuah keluarga untuk berbagi, bekerja sama dan membantu menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia, penuh kasih sayang dan perhatian.

Tindakan timbal balik dalam memahami bahasa cinta pasangan Salah satu asas dalam hukum perkawinan Islam adalah hubungan suami istri sebagai suatu kemitraan. Bahkan suami istri yang memiliki bahasa cinta yang sama pun bisa berbeda kualitas dan kuantitasnya.

Pendekatan Penelitian

Tujuan dari teknik pengumpulan bahan adalah mencari data dengan membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pasal-pasal nushûz dalam Kompilasi Hukum Islam dengan Teori. 70 Al Fitri, Nushûz dalam Perspektif Fiqh, Kompilasi Hukum Islam dan Pemikir Modern Serta Penerapannya di Peradilan Agama: 6. Kompilasi Hukum Islam memberikan penjelasan pada pembahasan nushûz, namun pembahasan nushûz dalam kompilasi Islam Undang-undang ini tidak diatur secara khusus, sehingga tidak ada bab yang hanya membahas tentang nushûz.

Pasal-pasal di atas secara garis besar akan menjelaskan tentang konsep nushûz dalam Kompilasi Hukum Islam, pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 71. Kriteria istri nushûz dalam Kompilasi Hukum Islam telah disebutkan dalam Pasal 84, bagaimana kriteria nushûz dalam Kompilasi Hukum Islam? seorang istri nushûz adalah sebagai berikut : 1. 72 Tias Maharani , Konsep Nushûz Dalam Perspektif Kumpulan Hukum Islam. Fiqih Munakahat, Skripsi (Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati, 2019) hal.

73 Al Fitri, Nushûz Dalam Perspektif Fiqh, Kompilasi Hukum Islam dan Pemikir Modern Serta Penerapannya di Peradilan Agama, 6. Analisis Konsep Nushûz dalam KHI dari Perspektif Mubâdalah Kompilasi Hukum Islam merupakan buku referensi bagi para hakim di menyelesaikan masalah . Dalam Kompilasi Hukum Islam, pasal nushûz memuat enam pasal dalam tiga pasal berbeda.

Nushûz dalam Kompendium Hukum Islam (KHI) pasal 84 yang dijadikan sumber hukum hukum di pengadilan agama yang dikodifikasikan oleh berbagai kitab fiqih tempat membacanya. Ketika suami telah berbuat zalim terhadap istri, dalam hal ini tidak menunaikan kewajibannya sebagai suami atau mempunyai hak terhadap istri yang tidak diberikan oleh suami, maka jika melihat Rangkuman Hukum Islam, maka anda tidak bisa berbuat salah. disalahkan karena pasal nusyuz suami tidak ada. Dalam Ikhtisar Hukum Islam hanya memuat ketentuan nusyuz perempuan dan akibat nusyuz perempuan, disini penting dilihat dari sudut pandang mubâdelah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman mengklasifikasikan analisis data menjadi tiga kategori: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Suatu bentuk analisis yang mengatur data untuk menyaring, mendistribusikan, mengarahkan, dan menghilangkan data yang tidak diperlukan sehingga dapat ditarik dan dikenali kesimpulan yang pasti. Menyajikan informasi yang baik merupakan langkah penting untuk melakukan analisis yang akurat dan andal.

Keabsahan Data

Tahap - Tahap Penelitian

Kewajiban utama seorang istri adalah berbakti lahir dan batin kepada suaminya sebagaimana dijamin dalam syariat Islam. Kewajiban suami istri dalam Kompilasi Hukum Islam termasuk dalam bab khusus yaitu bab adanya kelalaian antara suami istri dalam menjalankan hak dan kewajibannya. 71 Lutfiyatun Azizah, Nushûz Menurut Kompilasi Hukum Islam dalam Tinjauan Fikih Islam, Skripsi (Makassar: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, 2022.

Sedangkan dalam Al-Qur'an ada surat yaitu surat An-Nisa ayat 34 dan juga ayat 128 yang menjelaskan adanya nushûz antara istri dan suami.73. Sedangkan perilaku nushûz dalam Kumpulan Hukum Islam yang dimaksud adalah sikap yang terjadi ketika seorang istri tidak mau menunaikan tanggung jawabnya untuk berbakti lahir dan batin kepada suaminya, serta kewajiban-kewajiban lainnya seperti mengatur dan mengatur. kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan cara terbaik yang mereka mampu. Konsep nushûz yang terdapat dalam Ikhtisar Hukum Islam dirumuskan oleh para ulama fiqh yang tidak mempertimbangkan kedudukan perempuan namun hanya mempertimbangkan kebutuhan laki-laki, sehingga kedudukan perempuan dipandang sangat lemah.

Di sisi lain, Kompilasi Hukum Islam belum berhasil mendobrak arus utama ilmu fiqih yang sangat patriarki karena sebagian besar ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam diambil langsung dari kitab-kitab para ulama fiqih klasik. Pasal 84 ayat 1 sampai dengan 4 menyatakan bahwa perempuan yang tidak memenuhi kewajibannya terhadap suaminya, jika tidak ada alasannya, dianggap nushûz.75 Hal ini berakibat pada berakhirnya kewajiban suami terhadap suaminya. . Sebab hakikat menyikapi nushûz dalam Al-Quran adalah bagaimana mengembalikan hubungan semula antara pasangan suami istri dengan saling mencintai dan merawat.

Dari penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pasal nushûz dalam Kompilasi Hukum Islam tepatnya adalah Pasal 84 ayat 1 yang berbunyi: “Seorang perempuan dapat dianggap nushûz apabila ia tidak mampu menunaikan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83(1) kecuali karena alasan yang sah. ”, jika dilihat sekilas artikel ini tidak ada masalah karena sah-sah saja, namun menjadi masalah dan juga menjadi bahan perbincangan, jika artikel tentang nushûz suami yang tidak disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam. Konsep nushûz dalam teori mubâdalah adalah segala tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh suami istri, salah satu atau kedua-duanya, yang mengurangi, memperlemah atau dapat memutuskan dan mengancam ikatan perkawinan dalam bentuk apapun.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Konsep Nushûz di dalam KHI

  • Ayat tentang Nushûz
  • Hadis tentang Nushûz
  • Pendapat Ulama Fiqih mengenai Nushûz
  • Nushûz dalam KHI

Secara khusus, ayat nushûz sebenarnya adalah Al-Qur'an itu sendiri telah mubâdelah, Al-Qur'an telah menganut baik laki-laki maupun perempuan, namun yang menjadi masalah adalah ketidakseimbangan penyelesaian antara apa yang terdapat dalam Surah an-Nisa ayat 34 dan juga. ayat 128.

Analisis Konsep Nushûz dalam KHI Perspektif Mubâdalah

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut hukum Islam, seorang istri dapat dianggap nushûz jika ia tidak mau menunaikan kewajibannya, termasuk pelayanan jasmani dan rohani kepada suaminya. Sedangkan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 34 dijelaskan bahwa nushûz boleh dilakukan oleh istri, sedangkan ayat 128 dijelaskan bahwa suami juga boleh melakukannya.

Saran

Analisis Saling Konseling Untuk Meningkatkan Sensitivitas Gender Pada Pasangan Suami Istri (Studi Bimbingan Konseling Islam Faqihuddin Abdul Kodir). 2019) Analisis Metode Mafhūm Mubādalah Faqihuddin Abdul Kodir untuk Masalah 'Iddah Bagi Suami, Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo.

Referensi

Dokumen terkait