KONSEP
PERENCANAAN & PERANCANGAN
BANGUNAN GEDUNG
Oleh :
Dr. Ir. Musyawaroh, MT.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNS
PROSES PERANCANGAN BANGUNAN
Klien/
pemilik
TOR Arsitek Programming/
konsep perenc.
& peranc.
Survey Lapangan/se
arching internet EPH - Standard-standard
- Literatur
Transformasi desain
Desain
Pemilihan Tempat memilih lokasi yg tepat.
Kelayakan & pembiayaan menguji kemungkinan penerimaan proyek oleh masyarakat, prediksi pembiayaan teknis,
operasional bangunan, pemasaran, tunjangan keuntungan.
Pemasaran berusaha menarik penyewa/pembeli dengan menekankan paada pemilihan lokasi & bentang alam yang strategis serta desain bangunan yang menarik.
Desain & Konstruksi dipilih/dibuat alternatif rancangan yang paling mempunyai daya hidup.
Operasional Bangunan masa panjang pemakaian bangunan.
Pemilihan
tempat Kelayakan &
pembiayaan Pemasaran Desain &
Konstruksi Operasional Bangunan
PROSES PEMBANGUNAN
(pengembangan dari Snyder, 1985 : 156-159)
DEFINISI
KONSEP PERANCANGAN (PROGRAMMING)
Konsep Perancangan (menurut William Pena, 1977) adalah :
Suatu proses pernyataan masalah-masalah arsitektur dan kebutuhan- kebutuhan yang harus dipenuhi dalam mengusulkan pemecahannya.
Pemrosesan data mentah menjadi informasi yg berguna.
KONSEP
PERANCANGAN TRANSFORMASI
DESAIN DESAIN
Analisa
Pencarian masalah Sintesa
Pemecahan masalah Sketsa ide
Pernyataan masalah (menurut Manuel Marti, Jr) adalah : pernyataan sasaran yg jelas menggambarkan langkah, operasi/prosedur untuk dipakai memecahkan masalah, menentukan sumber fakta bagi jawaban dan pengembangan target.
KONSEP PERANCANGAN atau PROGRAMMING
Menurut Pena, 1977 :
• Programming adalah suatu proses pernyataan masalah arsitektur dan kebutuhan-kebutuhan yg harus dipenuhi dalam mengusulkan pemecahannya.
• Dengan pencarian mendalam diperoleh informasi untuk
menjernihkan, memahami, mendefinisikan masalah pemecahan desain lebih sempurna.
• Programming adalah pencarian masalah (problem seeking), desain adalah pemecahan masalah (problem solving).
• Proses desain mencakup 2 babak : programming (analisa /pendekatan dan desain (sintesa/usaha kreatif).
• Programming menetapkan pertimbangan-pertimbangan/
keterbatasan-keterbatasan dan kemungkinan-kemungkinan masalah desain kreativitas dapat berkembang baik bila batas-batas
sebuah masalah telah diketahui.
Menurut Snyder, 1985 :
Konsep : gagasan-gagasan yg memadukan
berbagai unsur ke dalam keseluruhan
Unsur- unsur : -Gagasan-gagasan -Pendapat
-Pengamatan
-Syarat-syarat suatu renc.
-Konteks.
-Keyakinan-keyakinan
dalam Arsitektur
Pengumpulan dan pengaturan informasi yg diperlukan untuk perancangan bangunan
Usul untuk bangunan merupakan suatu bentuk penelitian bersifat penjelajahan, untuk memperoleh informasi dari klien
Lingkup pekerjaan arsitek :
PROGRAMMING, menurut John W. Wade dalam Snyder (1985) :
Pemrograman Perencanaan Pengembangan rancangan
PROSES LIMA LANGKAH
DALAM KONSEP PERANCANGAN
(Pena, 1995)
Tentukan goal.
Apa yg ingin dicapai klien/pemilik dan mengapa?
Kumpulkan analisa dan fakta.
Mengenai apa semua itu?
Gali dan uji konsep-konsep.
Bagaimana klien ingin mencapai goal itu?
Pastikan keperluan-keperluan.
Berapa banyak memerlukan uang, ruang dan kualitasnya?
Nyatakan masalah.
Apa kondisi yg penting dan petunjuk umum yg harus
diperhatikan desain bangunan?
Ketiga langkah pertama pencarian untuk memperoleh informasi yg berhubungan langsung.
Yg ke empat pengujian kelayakan.
Yg ke lima menyarikan apa yg telah didapat.
Goal, konsep dan pernyataan masalah bersifat kualitatif (tak terukur dengan jelas).
Fakta dan keperluan bersifat kuantitatif (terukur dengan jelas).
Interview dilakukan untuk mengumpulkan data pada tiga langkah pertama.
PENJELASAN :
Untuk menemukan masalah yang akan dirancang secara keseluruhan, ke lima langkah tersebut di atas perlu diidentifikasi berdasarkan :
Fungsi.
Kegiatan utama yg berlangsung dalam bangunan orang, aktivitas, hubungan-hubungan.
Bentuk.
Data existing tapak kondisi tapak, lingkungan, kualitas & potensi.
Ekonomi.
Berkaitan dengan pendanaan anggaran permulaan, biaya operasional dan perputaran biaya.
Waktu.
Meliputi keterkaitannya dengan kesejarahan, kondisi saat ini dan prediksi untuk masa depan waktu yg lalu, saat ini dan masa depan.
Supaya hasil rancangan bisa sempurna, seorang Programmer harus mengetahui aspirasi, keperluan, kondisi dan ide klien dilakukan dengan jalan interview hasilnya mempengaruhi desain bangunan.
KETERKAITAN EVALUASI PURNA HUNI (EPH) DENGAN PEMROGRAMAN
Evaluasi Purna Huni adalah :
Suatu evaluasi atau langkah diagnostik guna memonitor mutu/kinerja suatu bangunan (menurut Harvey Z. Rabinowitz, 1985) meliputi teknis, fungsional dan perilaku.
Studi atas elemen-elemen penting dari operasional suatu bangunan dan perhubungannya untuk menemukan karakteristik istimewa dan persyaratan ruangnya (menurut Manuel Marti, 1980).
Pemrograman/proses perancangan adalah :
Proses yg secara efektif menentukan pengaturan fisik sebagai pemecahan kebutuhan ruang dan persyaratannya, seluruh elemen dinyatakan sebagai unsur-unsur yg digabungkan ke dalam pemecahan akhir untuk kelengkapannya harus berlandaskan pada prosedur analitik diatas.
Alat yg digunakan perancang untuk membuat pemecahan-pemecahan
EPH diperlukan untuk membuat pemecahan yg lebih baik berdasarkan pemecahan yg telah dibuat saat ini.
SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4
BAB I. PENDAHULUAN A. Esensi Judul
B. Latar Belakang Masalah C. Permasalahan / Isu D. Tujuan Perancangan E. Sasaran Perancangan F. Metode Perancangan G. Sistematika Pembahasan BAB II. TINJAUAN TEORI/PUSTAKA
A. Bangunan Hotel / Kantor Sewa / RS, dsb B. Preseden
C. Kesimpulan
BAB III.TINJAUAN TERHADAP KOTA A. Tinjauan Kota (tempat objek dirancang)
B. Fasilitas lain terkait objek rancangan pada kota ybs.
BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Perencanaan
Pengertian Judul/Fungsi Visi, misi, dan tujuan (wadah) Kelembagaan/organisasi Penentuan Lokasi/Site Spesifikasi Kegiatan Kebutuhan Ruang Kesimpulan
B. Analisis Perancangan Analisis Peruangan
a. Besaran dan Persyaratan ruang b. Hubungan dan Organisasi Ruang Analisis Tapak
Analisis Bentuk/gubahan massa dan Tampilan Bangunan Analisis Struktur & Konstruksi
Analisis Utilitas
BAB V. KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Alasan mengapa bangunan tersebut layak untuk dibuat di
wilayah/kota setempat. Kriteria kelayakan (Snyder,1985:157) : harus ada artinya dari segi ekonomis, pasar & teknis.
Permasalahan
Merancang bangunan yang dapat mewadahi semua kegiatan yang ada di dalamnya.
Tujuan & Sasaran
Tujuan : idealnya.
Sasaran : yang dikerjakan/dibuat konsepnya.
Lingkup Pembahasan
Secara arsitektural, disiplin lain sebagai pelengkap.
Metode Pembahasan
- Pengumpulan data primer (survey lap), sekunder (literatur) - Analisis : data diolah berdasarkan standard (literatur).
- Kesimpulan: pemecahan permasalahan sebagai konsep perancangan
TINJAUAN PUSTAKA
APARTEMEN
(CONTOH KASUS ORB)1. Definisi Apartemen 2. Jenis apartemen
3. Fungsi apartemen
4. Syarat, kriteria, regulasi apartemen 5. Fasilitas dan standard apartemen
6. Preseden Pengertian
Struktur Organisasi Pemakai
Kegiatan
Kebutuhan ruang
TINJAUAN TERHADAP KOTA - Kondisi geografis
- Demografi.
- RT/RW Kota (Rencana Tata Guna Lahan, ketinggian bang, BC atau FAR dll.).
- Simpul-simpul kegiatan kota yang berkaitan (Bandara,Terminal, Stasiun, Keraton dll.)
- Radius pelayanan pemasaran kegiatan/bangunan kepada pemakai/pengguna berskala/lingkup
kota (lingk. permukiman, pasar, sekolahan,
kaw. Perdagangan, Bank dll.)
ANALISIS & PENDEKATAN
NON FISIK
Pelaku, Jenis & Pengelompokan Kegiatan.
Tabulasikan jenis kegiatan yg terjadi dlm. bang, siapa yg melakukannya dan kelompokkan menurut tingkat kepentingan/tingkat privacy (contoh : keg.
karyawan, keg. tamu, keg. pelayanan dll.).
Proses Kegiatan : aliran sirkulasi kegiatan yang terjadi dalam bangunan mulai masuk sampai keluar (contoh : aliran sirkulasi barang, aliran sirkulasi pengunjung, aliran sirkulasi karyawan dll.).
Kebutuhan & Program Ruang : jenis dan dimensi ruang yg dibutuhkan berdasarkan jenis aktivitas, jumlah pemakai, jenis alat yg diwadahi.
Organisasi Ruang : aliran seluruh kegiatan yang
terjadi di dalam bangunan dari basement, lantai 1
s/d lantai 4, mulai dari masuk s/d keluar dari arah
manapun.
FISIK
Kriteria Pemilihan Lokasi (Snyder, 1985 : 156) :
- Pewilayahan sesuai dengan peruntukannya (tata guna tanah, tinggi bangunan, BC atau FAR, garis sempadan jalan dll.
- Utilitas tersedia jaringan listrik, air bersih, telpon, saluran pembuangan.
- Faktor teknis jenis/daya dukung tanah, topografi, akustik, mikroiklim.
- Lokasi tersedia pasar pengguna, terlihat, mudah dimasuki, banyaknya lalu lintas yg melalui tempat tersebut.
- Estetika pemandangan indah, bentang alam.
- Komunitas sesuai untuk/dengan masyarakat setempat.
- Pelayanan kota pelayanan keamanan/kebakaaran dari kota.
- Biaya hasil penjualan/sewa bangunan harus bisa menutup biaya untuk pembelian tanah, bahkan bisa segera memberikan keuntungan yg berlebih.
Kriteria Pemilihan Tapak (idem pemilihan lokasi) ditambah :
• Terletak di tepi jalan besar/raya.
• Mudah dilihat dan dicapai.
• Posisinya menarik, dapat dikreasikan.
• Luasannya memenuhi.
• Bukan tapak bang. Umum yg penting/vital
Beri penilaian terhadap beberapa alternatif lokasi yg diajukan supaya lebih valid/terjaga keabsahannya.
Kriteria pemilihan bentuk ruang & bangunan : - Bentuk ruang
- Bentuk bangunan tradisional, indis, modern, artdeco dll.
Falsafah bentuk Mangunwijaya, 1988.
Kriteria pemilihan struktur, modul & utilitas : - Struktur : atap baja, beton, kayu, shell
badan bangunan dinding, kolom, balok Pondasi sumuran, tiang pancang
- Modul : vertikal sistem penghawaan/ducting , pembalokan dll.
horisontal mebeleir & kegiatan yg diwadahi.
- Utilitas skema-skema AC, air bersih/kotor, listrik/genset.
Konstruksi Bangunan Frick, H, 1980.
Modul Ernst Neufert, Arcitects Data.