• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PROSES DAN TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

N/A
N/A
Wasis Aminulloh

Academic year: 2024

Membagikan "KONSEP PROSES DAN TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PROSES DAN TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dosen Pengampu : Dr. Wasis Aminullah, M.Pd.I

Disusun Oleh : 1. Akhmad Hiyasun 2. Lutfi Laelatul Aeni 3. Nadia Zulfa

PAI 8 C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL

2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dari rahmat-Nya, penulis dapat menyusun makalah dengan judul Konsep Proses dan Teori Perubahan Sosial Budaya. Makalah ini disusun secara khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah. Makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan pembaca mengenai “Konsep Proses dan Teori Perubahan Sosial Budaya”.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat positif demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.

Terimakasih.

Slawi, 1 Juni 2023

Penyusun

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penulisan Makalah ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Definisi Perubahan Sosial Budaya ... 3

B. Konsep Perubahan Sosial Budaya ... 4

C. Teori Perubahan Sosial Budaya ... 5

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya……… 5

E. Faktor-Faktor Perubahan Sosial Budaya………... 7

F. Teori Yang Membahas Tentang Perubahan Sosial Budaya………... 9

BAB III PENUTUP ... 11

A. Kesimpulan ... 11

B. Saran ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan.

Perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapi dapat juga menuju ke arah kemunduran. Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan cepat, sehingga membingungkan dan menimbulkan ”kejutan budaya” bagi masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.

Perubahan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Meskipun demikian perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwa perubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsung terus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain

B. Rumusan Masalah

Dari pendahuluan yang telah penulis paparkan, maka rumusan masalah untuk makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa Definisi Perubahan Sosial Budaya?

2. Bagaimana Konsep Perubahan Sosial Budaya?

3. Bagaimana Teori Perubahan Sosial Budaya?

4. Apa Saja Bentuk-Bentuk perubahan Budaya?

5. Faktor-faktor perubahan sosial budaya?

6. Apa saja teori yang membahas tentang Perubahan Sosial Budaya?

(5)

2 C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Definisi Perubahan Sosial Budaya 2. Untuk mengetahui Konsep Perubahan Sosial Budaya 3. Untuk mengetahui Teori Perubahan Sosial Budaya 4. Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial budaya 5. Faktor-faktor perubahan sosial budaya

6. Untuk mengetahui Teori yang membahas tentang Perubahan Sosial Budaya.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Adapun definisi perubahan sosial budaya menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan yang terjadi pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu tatanan bermasyarakat yang mempegaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Sedangkan menurut Gillin dan Gillin, menyatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah sebagai suatu keragaman dari cara hidup yang telah diterima, baik sebab perubahan keadaan geografis, kebudayaan material komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penyebaran budaya atau penemuan baru dalam masyarakat.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain;

perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional;

ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat;

prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

(7)

4 B. Konsep Perubahan Sosial Budaya

Konsep perubahan sosial terdiri dari:

1. Internalisasi

Yaitu proses panjang sejak seorang individu dilahirkan ampai ia hampir meninggal. Dalam proses ini, seorang individu belajar untuk menananmkan segala perasaan, hasrat, nafsu, dab emosi yang diperlukan selama hidup dalam kepribadiannya.

2. Sosialisasi

Yaitu proses yang dilalui oleh seorang individu dari masa kanak- kanak hingga masa tuanya, dimana proses itu bertujuan untuk mempelajari pola-pola tindakan dan juga untuk berinteraksi dengan berbagai macam individu di sekelilingnya, serta agar individu tersebut bisa menempati posisi dan peranan sosial tertentu dalam masyarakat.

3. Enkulturasi

Yaitu proses seorang individu dalam mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.

Proses ini sudah dimulai sejak kecil di dalam lingkungan keluarga dan teman-teman sepermainan atau di sekolah. Seorang individu seringkali belajar dengan meniru berbagai tindakan, kemudian dari tindakan tersebut diinternalisasikan (dimasukan) dalam kepribadiannya.

Dengan berkali-kali meniru, tindakannya menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya atau menjadi sebuah tindakan yang dibudayakan.

4. Difusi

Yaitu suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan sejarah hingga ke seluruh dunia. Proses penyebaran ini juga bersamaan dengan penyebarab dan igrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi. Secara sederhana, akulturasi dipahami sebagai bentuk percampuran kebudayaan asing dan lokal, dengan masih mempertahankan unsur kepribadian budaya lokal.

(8)

5 C. Teori Perubahan Sosial dan Budaya

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang fenomena perubahan sosial budaya ini, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Teori evolusi

Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama didalam sistem masyarakat. Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi karena perubahan pada cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, pola pemikiran, dan perkembangan sosiak.

Perubahan sosial dala evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya berlangsung lambat dan cenderung tidak disadari.

2) Teori fungsionalis 3) Teori konflik 4) Teori siklus

Sistematika laporan penelitian pada setiap lembaga mempunyai sistematika yang berbeda-beda namun pada dasarnya komponennya tetap sama tidak melupakan konsep dari pada penelitian tindakan, walaupun tidak ada satu ketentuan yang dipandang terbaik tentang sistematika penulisan laporan, pada bagian ini dikemukakan sistematika yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun PTK.

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini :

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks.

Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial

(9)

6

mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan- ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi.

a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut.

c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.

d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.

e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat.

Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak- pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk

(10)

7

memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.

Adapun arah atau tujuan perubahan sosial budaya, modernisasi dan pembangunan yang akan dituju oleh masyarakat bangsa manapun ialah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang diinginkan. Berikut arah perubahan sosial budaya, diantaranya sebagai berikut:

a. Konsumerisme, ialah pandangan hidup bahwa lebih baik jika membeli atau menggunakan produk barang atau jasa daripada membuatnya sendiri.

b. Konsumtivisme, merupakan sikap yang suka mengonsumsi barang atau jasa yang sebenarnya bukan kebutuhannya

c. Hedonisme, yaitu cara hidup bermewah atau berfoya untuk mengejar prestise atau gengsi tertentu.

d. Kesenjangan sosial ekonomi, merupakan ketidakadilan dalamproses pembangunan, seperti sebab memprioritaskan daerah atau golongan tertentu.

e. Munculnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kenakalan remaja, narkoba, prostitusi, dan lain sebagainya yang dikarenakan oleh adanya keinginan untuk menyesuaikan dengan taraf hidup, tapi tidak didukung oleh keterampilan dan kemampuan yang memadai.

E. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat yaitu :

(11)

8

1. Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern) a) Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam

masyarakat (sebab intern) :

b) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.

c) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).

d) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.

e) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.

2. Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern) Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.

a) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.

b) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.

c) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh

(12)

9

suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.

F. Teori Yang Membahas Perubahan Sosial Budaya 1. Teori Evolusi

Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi : a. Teori evolusi uniliniear

Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahap-taha tertentu. Perubahan ini membuat masyarakat berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan yang lebih kompleks.

b. Teori evolusi universal

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan tertentu yang tetap karena menurut teori ini kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.

c. Teori evolusi multiliniear

Teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial dapat terjadi dalam beberapa cara, tetapi cara tersebut akan mengarah ke arah yang sama, yaitu membentuk masyrakat yang lebih baik.

2. Teori Fungsional

Teori ini menyatakan bahwa ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan sosial yang sedang berlaku merupakan penyebab utama terjadinya perubahan sosial. Ketidak puasa ini tidak dirasakan oleh semua anggota mesyarakat, sebagian anggota masyarakat tidak menginginkan perubahan.

Tapi, jika lebih banyak yang menginginkan perubahan, niasanya perubahan akan terjadi, tetapi apabila hanya kelompok minoritas dengan kekuatan kecil yang menginginkan perubahan, maka perubahan tersebut sulit untuk tercapai.

(13)

10 3. Teori Konflik

Teori ini sangat spesial, teori konlfik akan menjelaskan bahwa perubahan sosial terbentuk karena adanya konflik dan ketegangan dalam masyarakat.

Konflik ini biasanya berupa pertentangan anatr kelas penguasa dengan masyarakat yang tertindas. Sehingga masyarakat dalam kelas lebih rendah menginginkan adanya perubahan dengan mengatasnamakan keadilan.

Berdasarkan teori ini, jika memmang perubahan yang dikehendaki berhasil tercapai, maka pada akhirnya masyarakat yang terbentuk akan hidup tanpa pembagian kelas.

4. Tori Siklus

Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar artinya perubahan zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.

Bagaimanapun seseorang berusaha untuk mencegah terjadinya perubahan sosial mereka tidak akan mampu, karena perubahan sosial sudah seperti sifat alami yang dimiliki setiap lingkungan masyarakat.

(14)

11 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

perubahan sosial budaya menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan yang terjadi pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu tatanan bermasyarakat yang mempegaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Sedangkan menurut Gillin dan Gillin, menyatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah sebagai suatu keragaman dari cara hidup yang telah diterima, baik sebab perubahan keadaan geografis, kebudayaan material komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penyebaran budaya atau penemuan baru dalam masyarakat.

Kemudian ada bentuk-bentuk perubahan sosial budaya secara umum yaitu perubahan sosial yang terjadi secara lambat dan cepat, perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan tidak dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang menyebabkan pengaruh besar dan kecil.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya yakni diantaranya adalah faktor dari dalam dan dari luar masyarakat, faktor dari dalam seperti bertambah dan berkurangnya penduduk, adanya penemuan- penemuan baru, terjadinya konflik, dan adanya pemberontakan atau revolusi.

Sedangkan faktor dari luar masyarakat tu sendiri seperti sebab-sebab berasal dari lingkungan, misalnya banjir, gempa bumi, tanah longsor, dll, adanya peperangan dan adanya pengaruh dari budaya asing.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.

(15)

12

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad. 2011. Cara Efektif Menulis Karya Ilmiah Seting Penetitian AnneAhira, Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat,

(http://www.anneahira.com/ perubahan-sosial-budaya.htm, 2011);

Dwi Hatmoko, S.Pd., Perubahan Sosial Budaya, (http://www.docstoc.com/docs/

77160688/PERUBAHAN-SOSIAL-BUDAYA, 2011);

Kompetensi Belajar Siswa). Yogyakarta: CV Budi Utama.

Mahasiswa, Guru Mata Pelajaran Umum dan Pendidikan Agama Islam di Sekolah). Medan : Perdana Publishing

Pandiangan, Anjani Putri Belawati. 2019. Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pertiwi, Desi, Anna. Makalah Sosiologi Perubahan Sosial

(http://ebookbrowse.com/ perubahan-sosial-doc-d61323022, 2009);

Salim, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Aplikasi bagi Suhardjono, Supardi. 2018. Startegi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.

Susanto, Phil, Astrid. 1978. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung : Bina Cipta.

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.

Tindakan Kelas Pendidikan Dasar dan Umum. Bandung : Alfabeta

Umargiono, S.Pd., Modul Perubahan Sosial, (http://www.scribd.com/doc/11479563/Modul- Perubahan-Sosial-Budaya, 2008);

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Profesionalisme Guru dan Yogyakarta: Andi

Referensi

Dokumen terkait

 Gillin & Gillin : perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara – cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan kondisi geografis,

Menurut Gillin And Gillin (Martono, 2012) perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara hidup dalam suatu lingkungan masyarakat. Perubahan tersebut bisa saja

Perubahan sosial adalah keniscayaan yang tak bisa ditawar. Perubahan dimaksud merupakan variasi atas cara hidup yang telah diterima bersama, baik karena perubahan-perubahan

Perubahan sosial budaya didefinisikan sebagai perbedaan keadaan yang berarti dalam unsur masyarakat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.

Perubahan sosial sebagaimana dikemukakan oleh Gillin & Gillin dalam Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan

YANG TERJADI PERKEMBANGAN ATAU KEMUNDURAN DALAM KURUN WAKTU TERTENTU TERHADAP PERAN, LEMBAGA ATAU TATANAN YANG MELIPUTI STRUKTUR SOSIAL ATAU BUDAYA.  GILLIN AND

Perubahan budaya merupakan variasi terhadap cara-cara hidup yang telah baku. Perubahan ini dapat disebabkan oleh pengaruh geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,