• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023

N/A
N/A
Farakh Kailola

Academic year: 2023

Membagikan "KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KONSULTASI PUBLIK

RKPD PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023

Drs. Nyoto Suwignyo, MM.

Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

M E D A N , 0 8 F E B R UA R I

2 0 2 2

(2)

KONSULTASI PUBLIK

RKPD PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023

Bagus Agung Herbowo, ST., MT

Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I

Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

M E D A N , 0 8 F E B R UA R I

2 0 2 2

(3)

VISI

Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong

Ir. H. Joko Widodo

Presiden RI

KH. Ma’ruf Amin

Wakil Presiden RI

Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D

Menteri Dalam Negeri

MISI

1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan 4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga 8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.

9. Sinergi pemerintah Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan

(4)

Kementerian Dalam Negeri berperan mendorong pemerintah daerah mendukung fokus kerja pemerintah dalam bentuk pembinaan dan pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(5)

K/L  melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk

mencapai target pembangunan nasional Pembangunan Daerah  perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah

(bagian integral dari pembangunan nasional)

Pembagian Urusan Pemerintahan

Daerah

Implementasi Urusan Pemerintahan

Pembangunan Daerah

Pasal 258 UU 23/2014

Tujuan Pembangunan Daerah:

1. Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat 2. kesempatan kerja

3. lapangan berusaha

4. meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik 5. daya saing Daerah.

Komitmen Kepala Daerah dan DPRD

Ketersediaan dan Kesesuaian Kebijakan Daerah

Kelembagaan Daerah Kepegawaian Perangkat Daerah Kerjasama Daerah

Keuangan Daerah Pembinaan Lain

ASPEK LAIN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 258 UU 23/2014 Pasal 258 UU 23/2014

TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH

(6)

S I N K R O N I S A S I K E B I J A K A N P E M B A N G U N A N P U S AT- D A E R A H - D E S A

SPPN

Prov

Kab/Kota

Prioritas Nasional

Prioritas Pemb.

Daerah Prov

Prioritas Pemb.

Daerah Kab/Kota

Program Strategis Nasional

Program Strategis Daerah Prov

Program Strategis Daerah

Kab/Kota

RPJMN RKP

RPJMD RKPD

RPJMD RKPD

RPJMDes RKPDes

Perencana an Desa

Prioritas Pemb.

desa

Program Kegiatan Pembangunan

Desa

(7)

PERENCANAAN KOLABORATIF DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

“Perencanaan kolaboratif merupakan perencanaan yang berorientasi pada para pemangku kepentingan, melibatkan stakeholders (Healey, 2006; Allmendinger dan Tewdwr-Jones, 2002) tidak dibatasi oleh tempat

dan waktu (Graham and Healey, 1999)”

“Pendekatan dalam perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan” Pasal 8 ayat (2) Permendagri No.86 Tahun

2017

Pemerinta

h Pusat Kerjasama

Daerah dengan Pihak

Ketiga

Dokre n

Menerjemahkan konsep pembangunan dan prioritas sesuai Visi/Misi Daerah/ Visi/Misi Gubernur

Menerjemahkan konsep pembangunan dan prioritas sesuai Visi/Misi Daerah/ Visi/Misi Bupati/Walikota

Menerima manfaat atas pembangunan

Dilaksanakan dalam bentuk Program dan Kegiatan termasuk pendanaan transfer ke Provinsi/Kab/Kota dalam rangka dukungan sinkronisasi

Dasar Hukum Ruang Lingkup Pelaksanaan

Pembagian Kewenangan Pemerintahan: Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah;

Koridor Perencanaan dan Penganggaran serta Dalev:

UU Nomor 25 Tahun 2004, PP 12 ttg Keuangan

Daerah dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017;

Keterlibatan Masyarakat:

PP No.45 Tahun 2017;

Koridor Kerjasama:

Permendagri No. 22 Tahun 2020

Tidak terbatas

ruang

Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi dan pertanggungjawaban

berlaku sama sesuai dengan kewenangannya

yang diatur dalam ketentuan perundang- undangan dan klausul perjanjian kerjasama yang

telah ditetapkan (jika dilaksanakan dalam

bentuk kerjasama) Pelaksanaan melalui berbagai

forum kolaboratif misalnya:

Rakortekrenbang, MusrenbangDa, MusrenbangNas, dan sebagainya.

Pemangku Kepentingan

Non Pemerintah Menerjemahkan konsep

pembangunan dan prioritas sesuai Visi/Misi Nasional Visi/Misi Presiden

Kerjasama Antar Daerah

Kab/Kot Penyelengg

ara Pemerintah an Kab/Kota Kerjasama

Antar Daerah Provinsi

Memberikan masukan pembangunan secara faktual

Dilaksanakan dalam bentuk Program dan Kegiatan termasuk pendanaan transfer ke Kab/Kota dalam rangka dukungan sinkronisasi Dilaksanakan dalam

bentuk Program dan Kegiatan

Penyelengg ara Pemerintah an Provinsi

(8)

RKPD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara

RKPD SUMATERA UTARA 2023

“Akselerasi Pencapaian Sumatera Utara Bermartabat Melalui Kolaborasi Perencanaan Pembangunan”

Poin penting

Pencapaian Prioritas Pembangunan RKP 2023*

TRANFORMASI DAN AKUMULASI

Pengembangan Industri dan Penguatan Rantai Nilai di Daerah

(Rancangan disampaikan saat Rakortekrenbang Tahun 2023)

TRANFORMASI DAN AKUMULASI

Pengembangan Industri dan Penguatan Rantai Nilai di Daerah

(Rancangan tema disampaikan saat Pra-Rakortekrenbang Tahun 2022)

SINKRONISASI TEMA PEMBANGUNAN PUSAT-DAERAH

(9)

RKPD 2023 UNTUK DAERAH YANG

MELAKUKAN PENYUSUNAN RPJMD

BARU Kondisi:

1) RPJMD Tahun 2021-2026 sudah tersusun program berdasarkan Permendagri 90/2019 beserta pemutakhirannya;

2) Renstra PD Tahun 2021-2026 sudah tersusun kegiatan dan subkegiatan sesuai Permendagri 90/2019, beserta pemutakhiran

RKPD 2023 UNTUK DAERAH YANG TELAH

MELAKUKAN PERUBAHAN RPJMD Kondisi:

1) RPJMD Perubahan sudah berisi program

berdasarkan

Permendagri 90/2019 beserta

pemutakhirannya

2) Renstra PD Perubahan sudah berisi kegiatan dan subkegiatan sesuai Permendagri 90/2019, belum pemutakhiran

RKPD 2023 UNTUK DAERAH YANG TIDAK

MELAKUKAN PERUBAHAN RPJMD Kondisi:

1) RPJMD masih berisi program berdasarkan Permendagri 13/2006 2) Renstra PD berisi

program dan kegiatan Permendagri 13/2006

0 4

Tidak Melakukan Perubahan

RPJMD

0 3

Telah Perubahan

RPJMD

0

1

Pilkada Serentak 2020

0

2

Perubahan Sedang RPJMD

RKPD 2023 UNTUK DAERAH YANG SEDANG

MELAKUKAN PERUBAHAN RPJMD

PERIODE BERLAKU Kondisi:

1) Perubahan RPJMD belum tersusun dan disusun bersamaan dengan RKPD 2023

2) Renstra PD perubahan dan Renja PD belum tersusun dan disusun bersamaan dengan RKPD 2023

KATEGORISASI KONDISI DOKRENDA SAAT INI

(10)

RPJMD RENSTRA RENJA 2023 RKPD 2023

Periodesasi RPJMD TETAP Disusun berdasarkan kewenangan perangkat daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan

Disusun berdasarkan kewenangan perangkat daerah sesuai peraturan perundang-undangan

Disusun sbg Sigma Ranc. Renja PD 2023 dengan tujuan dan sasaran disesuaikan dengan tujuan/sasaran RPJMD

Perubahan Memperhatikan:

 RPJMN 2020-2024

 RPJPD 2005-2025

 Cascade visi/misi sd program PD

 KLHS Perubahan RPJMD

Memperhatikan NSPK terbaru dan Renstra K/L 2020-2024 serta isu berkembang

Berpedoman pada RKPD 2023, Rancangan RKP Tahun 2023 dan isu berkembang

Berpedoman:

• RPJPD 2005-2025

• PMDN tentang Penyusunan RKPD 2023

• Isu berkembang

• Rancangan RKP Tahun 2023 Penentuan target kinerja

berdasarkan hasil evaluasi kinerja RPJMD sampai

dengan tahun 2020

Penentuan target kinerja berdasarkan hasil evaluasi kinerja Renstra PD sampai dengan 2020

Penentuan target kinerja berdasarkan hasil evaluasi kinerja Renstra & Renja Tahun 2023

Penentuan target kinerja berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja RPJMD dan RKPD tahun 2021

Menggunakan nomenklatur program berdasarkan PMDN No, 90/2019 dan Kepmendagri Nomor 050-5889 Menggunakan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Subtanasi RKPD 2023 harus

sesuai dengan Perubahan RPJMD

Memuat substansi Renja 2022 sbg bagian Perubahan Renstra PD

Menjabarkan Perubahan Renstra yang sudah ditetapkan.

Menerjemahkan dari Perubahan RPJMD yang telah disusun dan memperhatikan capaian Tujuan dan Sasaran pada masa Akhir RPJMD

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

BAGI DAERAH TELAH MENYUSUN PERUBAHAN RPJMD

(11)

Arah Kebijakan Perencanaan dan

Keuangan Daerah selama Pandemi Covid-19

01

03 07

05

06 02

04 08

PEMBIAYAAN ALTERNATIF

Menjaga keberlanjutan fiskal, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati- hatian (pruden), akuntabel dan transparan, terutama dalam pengelolaan pembiayaan alternatif pembangunan daerah, termasuk salah satunya Pinjaman PEN Daerah, KPBU dan penerbitan obligasi daerah.

EVALUASI HIBAH DAN BANSOS

Evaluasi intensif terhadap sasaran, kualitas, akuntabilitas, transparansi, dan efektifitas penyaluran dan pemanfaatan hibah dan bansos akan memberikan feedback yang signifikan bagi perbaikan pengelolaan skema hibah dan bansos termasuk dukungan terhadap verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

SINKRONISASI

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran dilakukan untuk memastikan efektifitas dan efisiensi pencapaian kinerja pemerintah daerah yang didukung SIPD sehingga dapat menjadi bahan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan di tingkat daerah dan nasional

KERJA SAMA ANTARDAERAH

Pengembangan kolaborasi yang inovatif melalui kerja sama antardaerah diharapkan menghasilkan efesiensi dan efektifitas pelayanan publik, mengatasi kesenjangan antarwilayah, dan menjaga kohesivitas wilayah

DUKUNGAN PEMULIHAN EKONOMI SEKTOR RIIL

Menjamin penyaluran dana kpd UMKM, perluasan padat karya, ketahanan pangan., dan meningkatkan stimulus belanja spt insentif sektor pariwisata, percepatan pengadaan barang dan jasa keperluan Covid-19

Belanja modal diarahkan pada belanja sarana dan prasarana pada layanan public dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik;

PENGUATAN PERLINDUNGAN SOSIAL

Penegakan disiplin protokol Covid-19, tetap memprioritakan perlindungan sosial terutama terhadap pengentasan kemiskinan ekstrim dan kemiskinan di daerah (rumah tangga miskin dan rentan (PKH) serta sektor informal, perluasan Kartu Sembako, dan Kartu Pra-Kerja)

ORIENTASI BELANJA MODAL

ELEKTRONIFIKASI TRANSAKSI PEMERINTAH DAERAH (ETPD)

Percepatan dan perluasan ETPD dalam rangka mendorong transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi nasional, mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mengoptimalkan penyaluran bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19.

(12)

Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (5 Februari 2021)

Kasus Aktif 1.198 (1,11%)

Kasus Komulatif

107.393

Total meninggal

2.900 (2,7%)

Total Sembuh

(96,1%) 103.295

Perkembangan Kasus

Dosis 1:

89,74%

Dosis 2:

57,57%

Perkembangan Vaksinasi

Perkembangan Kasus Nasional

24.979 Kasus Positif Tambaha

n 24.979

Kasus Positif Tambaha

n

7.190 Pasien Sembuh Tambaha

n 7.190 Pasien Sembuh Tambaha

n

42 Orang Meningg

al Tambaha

n 42 Orang

Meningg al Tambaha

n

Waspadai Gelombang ke-3 karena Varian Omikron!!!

Sumber

:

https://covid19.go.id/peta-sebaran dan https://

covid19.sumutprov.go.id

(13)

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 7 TAHUN 2022

TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 3, LEVEL 2, DAN LEVEL 1 SERTA MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN

KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI WILAYAH SUMATERA, NUSA TENGGARA, KALIMANTAN, SULAWESI, MALUKU, DAN PAPUA

1 Februari s.d. 14 Februari 2022

Level 1 Level

1 Level

2 Level 22 Daerah 2

(16 Kabupaten dan 6 Kota)

11 Daerah

(9 Kabupaten dan 2 Kota)

 Pelaksanaan kegiatan perkantoran 25% WFH dan 75% WFO;

 Kegiatan industry dapat berlangsung 100%;

 Kegiatan Makan/Minum di tempat umum maksimal 75% dengan penerapan prokes ketat;

 Pusat perbelanjaan beroperasi maksimal 100%

kapasitas dan tutup 22.00

 Pelaksanaan kegiatan perkantoran 50% WFH dan 50% WFO;

 Kegiatan industry dapat berlangsung 100%;

 Kegiatan Makan/Minum di tempat umum maksimal 50% dengan penerapan prokes ketat;

 Pusat perbelanjaan beroperasi maksimal 50%

kapasitas dan tutup 21.00

Pengaturan Level 1 Pengaturan Level 2

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mengikuti ketentuan dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/202l, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di

Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);

Pengaturan lebih lanjut dalam: Inmendagri Nomor 7 Tahun 2022

Provinsi Sumatera Utara

(14)

OUTLOOK TAHUN 2023

SEBAGAI ANTISIPASI PERENCANAAN

Pemulihan Covid-19 Percepatan

Vaksinasi Booster ke-3 dan Penanggulangn Varian Baru Omicorn dan Kesiapsiagaan Bencana (Alam-NonAlam)

Akhir RPJMD Periode 2019-2023, sehingga

diperlukan upaya maksimal dalam pencapaian target akhir RPJMD

Perkembangan dan pemanfaatan

teknologi informasi (Rev.

4.0),

menyangkut/mempengaruhi penyediaan infrastruktur ICT, metode kerja, pola interaksi, dll Penerapan berbagai kebijakan

sebagai implikasi terbitnya:

- UU Nomor 1 Tahun 2022 ttg HKPD;

- Kepmendagri 050-5889;

- Permendagri 59 Tahun 2021 ttg

Bank Dunia

SPM

memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,2% pada tahun 2023 dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan lambat sebesar 5,1%.

Dikarenakan munculnya varian baru Omicron yang akan menghambat aktivitas ditambah dengan peningkatan inflasi, peningkatan utang dan ketimpangan pendapatan pada negara ekonomi berkembang.

Proses/penyelesaian dan pemanfaatan PSN

Mendorong realiasi Investasi di Daerah

Indonesia menjadi Presidensi G-20 Tahun 2022 moment penting dalam kampanye 3 isu prioritas yaitu Global Health

Achitecture, Digital Transformation, and Sustainable Energy Transition.

Pemulihan ekonomi melalui strategi

Pemulihan Daya Beli dan Usaha serta Diversifikasi Ekonomi

Arah Kebijakan bidang Urusan tetap menggunakan Pedum Tahun 2022 (Permendagri 17 tahun 2021) dengan menambahkan beberapa prioritas yang akan dibahas dalam Rakortekrenbang Tahun 2022.

Peningkatan komitmen bersama

pengembangan ekonomi hijau dan

transisi ke energi terbarukan

(15)

Memberikan perhatian lebih dengan menyusun strategi efektif dalam pencapaian indikator kinerja makro dan kinerja utama serta prioritas pembangunan dalam pencapaian Visi dan Misi KDH pada akhir Periode RPJMD Tahun 2023;

1 2 3

5

Menyusun substansi perencanaan dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah;

Hasil pengendalian dan evaluasi RKPD Tahun 2021 dan ketercapaian kinerja RPJMD sampai dengan Tahun 2021, harus menjadi salah satu acuan dalam menyusun kebijakan perencanaan pembangunan;

Memperhatikan berbagai regulasi terbaru, seperti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hukungan Keuangan Pusat dan Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050- 5889 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Permendagri No.59 Tahun 2021 tentang SPM.

Penyesuaian dan penajaman substansi indikator keluaran (output) Sub Kegiatan berdasarkan hasil pemutakhiran cascading yang terdapat dalam Perubahan RPJMD Tahun 2019-2023 dengan Kepmendagri 050-5889;

4

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 antara lain:

PENUTUP

(16)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait