• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTEKSTUALISASI HADIS PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KONTEKSTUALISASI HADIS PERLOMBAAN BERHADIAH DALAM PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Mengetahui Kontekstualisasi Hadits dalam Perlombaan Berhadiah di Hari Kemerdekaan 17 Agustus dengan Teori Hermeneutika Gerakan Ganda Fazlur Rahman.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para ulama mengenai Makna Hadits Lomba Berhadiah Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dengan Teori Hermeneutika Gerakan Ganda Fazlur Rahman. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengetahuan masyarakat yang lebih luas tentang makna hadis lomba berhadiah pada libur Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Definisi Istilah

140https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.radenintan.ac.id/ind ex.php/al-. Lomba memperingati Hari Kemerdekaan RI yang tepatnya tanggal 17 Agustus ini merupakan kebudayaan yang dilakukan masyarakat Indonesia di berbagai daerah sebagai simbol mengenang jasa para pahlawan dan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistematika Pembahasan

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan mulai dari pencarian dan pengumpulan data primer dan sekunder hingga analisis data. Bab Keempat, pada bab keempat peneliti memaparkan hasil penelitian yaitu menyajikan analisis kualitas kompetisi dan kepentingannya dengan menggunakan teori Hermeneutika Gerakan Ganda Fazlur Rahman.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian terdahulu

Dalam menganalisis data secara jelas dan rinci dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini fokus pada tinjauan hukum Islam mengenai lomba kicau burung di Bandar Jaya, Lampung Tengah dengan menggunakan Penelitian Lapangan.

Kajian Teori

Hadits yang dikutip oleh Rawi yang saleh dan cerdas ini terkait, Tidak ada Illah dan Ṣaḍ. Fazlur Rahman lahir pada tanggal 21 September 1919 di daerah yang melahirkan para pemikir Islam yaitu Pakistan. Ia dilahirkan dalam keluarga muslim yang taat pada perintah agama. Oleh karena itu, di usianya yang ke 10 tahun, Fazlur Rahman sudah hafal Al-Quran. Ayahnya bernama Maulana Syahab al-Dīn, beliau merupakan seorang tokoh muslim yang menganut Madzhab Hanafi. 27.

TIDAK. 1, halaman 5 https://www.neliti.com/id/publications/148138/hermeneutika-al-quran-fazlur-rahman-method-tafsir-double-movement. Saat itu Pakistan lemah dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga Fazlur Rahman pindah belajar ke Universitas Oxford Inggris pada c) Teori Gerakan Ganda Fazlur Rahman. Meskipun para ulama terdahulu telah memperkenalkan reformasi, namun menurut Fazlur Rahman, reformasi tersebut masih dapat dikatakan terjadi pada tataran tekstual.

Fenomena yang terjadi pada Abad Pertengahan inilah yang menjadi latar belakang Fazlur Rahman melakukan reformasi Islam melalui kontekstualisasi. Modern yang disebutnya dengan gerakan Neo-Modernisme.29 Fazlur Rahman menawarkan metode yang kritis, logis dan komprehensif yaitu teori Gerakan Ganda, teori ini merupakan penafsiran yang sistematis dan kontekstualis.

Diagram Penerapan Teori Double Movement  30
Diagram Penerapan Teori Double Movement 30

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Pendekatan
  • Jenis penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Keabsahan Data

Maksudnya: Diriwayatkan kepada kami Abu Kurayb, Diriwayatkan kepada kami oleh Ibn Abi Dhi'b, daripada Nafi' Ibn Abi Nāfi', daripada Abu Hurairah RA, Dari Nabi SAW bersabda: Tiada hadiah (perlumbaan) kecuali memanah, atau unta, atau lumba kuda. Maksudnya: Abu Kuraib memberitahu kami, Ibn Abi Dhi'b memberitahu kami, daripada Nafi 'Ibn Abi Nafi'. Oleh itu, dapat disimpulkan bahawa periwayatan Hadis tentang kaum antara Imam al-Tirmidzi dan Muhammad Ibn al-Alla' Ibn Kurayb memenuhi kriteria kesinambungan Sanad.

Ketiga, kaitan antara Waki’ Ibn al-Jarh dan Muhammad Ibn Abd al-Rahman Abi Dhi’b. Terdapat hubungan antara Muhammad Ibn Abd al-Rahman dan Nafi' Ibn Abi Nafi, guru dan murid, maka terdapat petunjuk bahawa kedua-duanya hidup pada masa yang sama dan pernah bertemu. Oleh itu, dapat disimpulkan bahawa terdapat hubungan sanad antara Muhammad Ibn Abd al-Rahman dan Nafi' Ibn Abi Nafi.

Bagaimanapun, menurut 'Aly Ibn al-Madanī Nāfi', Ibn Abi Nāfi' dianggap majhul tetapi tanpa disertasi menjelaskan majhul. Maksudnya: Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Dhi'b menceritakan kepada kami, daripada Nafi' Ibn Abi Nafi', daripada Abu Hurairah RA, Dari Nabi SAW bersabda: tidak ada hadiah (perlumbaan) melainkan memanah, atau unta, atau . perlumbaan kuda.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Hadis Perlombaan

Artinya: Kami diberitahu oleh Ahmad Ibnu Yunus, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dhi'b, atas wewenang Nāfi' Ibnu Abi Nāfi', atas wewenang Abū Hurairah RA, yang mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: tidak ada hadiah (kompetisi) ) kecuali memanah atau menunggang unta, atau pacuan kuda 2) Sunan al-Nasā'i Juz bab 6 al-sabaq halaman 226 Nomor hadis. Artinya: Kami diberitahu oleh Ahmad Ibnu Yunus, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dhi'b, atas wewenang Nāfi' Ibnu Abi Nāfi', atas wewenang Abū Hurairah RA, yang mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: tidak ada hadiah (kompetisi) ) kecuali panahan atau balap unta, atau pacuan kuda. 5) Sunan al-Nasā'i Juz 6 bab al-sabaq halaman 226 hadits nomor 3585, redaksi hadits. Nama : Muhammad Ibnu Abd al-Rahman Abi Dhi'b. b) Nama guru : Nāfi' Ibnu Abi Nāfi', Abū al-Walid, Abū Bakar Ibn 'Amr. c) Nama murid : Ahmad Ibnu Yunus, Khālid Ibn al-Harit, Waki'. d) Pendapat pengkritik hadis : menurut Imam Ahmad Ibnu Hanbal Muhammad Ibnu Abd al-Rahman Abi Dhi'b Ṭiqah, sebagaimana dikatakan Hatim al-Raziy.

Muhammad Ibn al-Alla 'Ibn Kurayb dan Waki' Ibn al-Jarh memiliki hubungan guru-murid. Berdasarkan hal tersebut, diindikasikan adanya keterkaitan sanad dalam transmisi hadis antara keduanya. Waki' Ibnu al-Jarh lahir pada tahun 128 Hijriyah dan meninggal pada tahun 196 Hijriyah, sedangkan Muhammad Ibnu Abd al-Rahman hidup pada tahun 82 Hijriyah hingga 159 Hijriyah. Ketiga, Rāwi yang dimaksud mempunyai predikat Ṭiqah.54 Dengan demikian, peneliti menyimpulkan adanya keterkaitan sanad dalam riwayat antara Waki’ Ibn al-Jarh dengan Muhammad Ibn Abd al-Rahman Abi Dhi’b karena adanya ikatan antara guru dan murid di antara keduanya.

Berdasarkan riwayat hidup yang menyebutkan bahwa Nāfi' Ibnu Abi Nāfi' termasuk dalam Ṭabaqah ketiga, hal ini mengisyaratkan adanya pertemuan di antara keduanya. Kebanyakan ulama, antara lain Ibnu Hajar al- ́Asqalāni, al-Dhahabi dan Abū Hatim, menganggap bahwa Nāfi' Ibnu Abi Nāfi' adalah sahabat Ṭiqah.

Kritik Matan

Setelah dilakukan identifikasi dan analisa hadis lomba berhadiah, tidak ditemukan syahid karena Sahabat yang ditemukan Rawi hanya Abu Huraira. Berdasarkan redaksi Hadis di atas, dari segi makna, metan mempunyai makna atau tujuan yang sama dan tidak saling bertentangan. Selain mengkaji metan dari segi pengucapannya, perlu dilakukan pengujian metan hadis, baik dengan mengujinya dengan Al-Qur'an maupun dengan hadis lain.

Untuk memahami Hadis, perlombaan berhadiah memerlukan sinkronisasi antara Hadis dan Al-Qur'an yang merupakan sumber utama dalam ajaran Islam. Sangat tidak mungkin atau bahkan mustahil jika hadis tersebut bertentangan dengan Al-Qur'an maupun wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pemahaman hadis secara umum, khususnya pemahaman hadis dalam perlombaan berhadiah.

Berdasarkan dua hadis pendukung di atas, jelas bahwa Nabi pernah mengadakan lomba-lomba semasa hidupnya. Karena dari segi maknanya tidak bertentangan dengan isi ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits lainnya, serta tidak ada 'Ilah dimatanya, sehingga hadis lomba diatas dapat dijadikan pedoman atau dalil. .

Pemaknaan Hadis Perlombaan

Tambahan pula, hadis tersebut bukanlah hadis palsu yang lazimnya dilakukan secara sengaja untuk kepentingan kumpulan atau kumpulan tertentu yang mempunyai kepentingan sendiri. Lafad َقَبَس َلَ jika huruf ba' dalam pergerakan lafaz fatha makan mengandungi maksud kekayaan atau hadiah yang dijadikan taruhan dalam sesuatu perlumbaan. 61 Abu al'alla' Muhammad 'Abd al-Rahman Ibn Abd al-Rahman, Tuhfah al-Ahwadhi Syarh al-jami' al-Tirmidhi, jld.

62 Abū al''alla' Muḥammad 'Abd al-Rahman Ibn Abd al-Rahman, Tuhfah al-Ahwādhi Syarh al-jāmi' al-Tirmidhi, Volume 5, 288. Al-Ṭibī berpendapat bahwa jenis perlombaan harus sesuai dengan ketiga jenis perlombaan yang disabdakan Nabi SAW. Dalam kitab ‘Aun al-Ma’bud, para ulama menyebutkan bahwa فخ adalah hewan yang berkuku seperti unta, رفاح adalah hewan yang berkuku seperti kuda, sedangkan لصن adalah contoh dari tombak, busur, dan pedang. Di sisi lain, beberapa cendekiawan yang menurut saya mendapat hadiah dalam lomba lari dan lempar batu.

Imam al-Syafi'i menjelaskan makna hadis ini adalah sebenarnya tidak ada batasan mengenai jenis perlombaan yang boleh memberikan hadiah, namun hadis ini mengandung unsur taukid atau penekanan pada ketiga jenis perlombaan tersebut. 65 Abū al''alla' Muhammad 'Abd al-Rahman Ibn Abd al-Rahman, Tuhfah al-Ahwādhi Syarh al-jāmi' al-Tirmidzi, Bagian 5, 287.

Kontekstualisasi Hadis Perlombaan Berhadiah Dalam Perayaan Hari

Jadi hal ini menandakan bahwa Rasulullah SAW membolehkan 3 jenis perlombaan diatas dengan tujuan untuk mengasah ketrampilan, kreatifitas, ketangkasan dan sebagai motivasi agar semangat dalam melawan Fii sabilillah.76. Generalisasi isi hadits berdasarkan hasil kajian sosio-historis di atas menunjukkan bahwa hukum persaingan tidak hanya berlaku bagi sahabat atau tabi’in saja tetapi juga berlaku bagi seluruh umat Islam dan tidak ada batasan mengenai jenisnya. kompetisi. Hasil pemaparan situasi sejarah pada masa Nabi yang dijelaskan di atas menunjukkan bahwa tujuan moral umum dalam isi hadis adalah perlombaan berhadiah.

Dengan begitu, jenis-jenis perlombaan berhadiah saat ini bisa dibuat sekreatif mungkin dan tidak menyimpang dari syariat Islam. Terlihat jelas perbedaan jenis perlombaan yang ada saat ini dengan zaman dahulu yaitu pada zaman Nabi SAW. Namun dalam hadits ini ada penyebutan tuhan, oleh karena itu boleh dianalogikan dengan jenis perlombaan lain selain yang mempunyai unsur atau tujuan jihad fii sabilillah.

Kesepakatan para ulama adalah segala jenis lomba yang mengandung kemaslahatan jihad dan mempunyai unsur kemaslahatan, diperbolehkan bagi orang yang menuntut ilmu untuk melawan musuh-musuh Islam dan makruh meninggalkannya. Jadi hadis ini bisa kita jadikan pedoman atau dalil dalam menyelenggarakan berbagai macam perlombaan.

Diagram Teori Double Movement 2.1
Diagram Teori Double Movement 2.1

PENUTUP

Kesimpulan

Sedangkan dari segi Matan Hadits juga termasuk dalam Ṣaḥīḥ, karena setelah dilakukan pengujian Matan Hadits dengan Al-Quran dan Hadits lainnya, tidak ditemukan pertentangan pada isi Matan Hadits tersebut. Dengan hasil analisis tersebut, maka Hadits Lomba yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi berstatus Hadits Ṣaḥīḥ dan Imam al-Tirmidzi berpendapat bahwa Hadits ini berstatus Hadits Ṣaḥīḥ Ḥasan yang berarti kedudukannya sebagai Hadits ini sangat bagus dan dapat dijadikan dalil bagi ummat islam. Pendapat para ulama mengenai pengertian persaingan hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi adalah objek atau sasaran hadis adalah para sahabat yang berperang untuk berjihad.

Saran

Laonso, Hamid dan Muhammed Jamil, “Alternatif Hukum Islam Solusi Permasalahan Fiqih Kontemporer”, Jakarta: Restu Ilahi, 2005. Tinjauan Hukum Islam Penggunaan Uang Hasil Penjualan Tiket Dalam Lomba Burung Kicau, Skripsi, UIN Khoirul Walid, Mochammad, “Kontekstualisasi Hadits Terkait Lomba Hadiah di Festival Banjari”, Skripsi UIN Sunan Ampel: Surabaya, 2019.

Hermeneutika Gerakan Ganda Tafsir Al-Qur'an Fazur Rahman Metpde", Yogyakarta; Uin Sunan Kalijaga, 2013, Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol.7 No 1. Kontekstualisasi Hadits tentang Anjuran Memelihara Jenggot dan Larangan Isbal di Zaman Kekinian , UIN Sunan Kalijaga 2018: Al-Dzikra, “Jurnal Kajian Al-Quran dan Al-Quran Hadits Jilid 12,.

Referensi

Dokumen terkait