• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTEN KARTUN „‟UPIN DAN IPIN” DAN PERGESERAN PERILAKU KEAGAMAAN ANAK DI DESA ELLAK LAOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KONTEN KARTUN „‟UPIN DAN IPIN” DAN PERGESERAN PERILAKU KEAGAMAAN ANAK DI DESA ELLAK LAOK "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Seperti halnya menonton serial kartun Upin dan Ipin yang sangat populer di kalangan anak-anak. Kartun Upin dan Ipin menjadi tontonan yang sangat populer di kalangan anak-anak. Animasi Upin dan Ipin berperan baik dalam pendidikan dan pengembangan karakter anak.

Fenomena yang terjadi pada anak-anak di Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Kejadian lain yang terjadi di lokasi penelitian terlihat dari antusiasnya anak-anak desa Ellak Laok dalam meniru adat sapaan seperti yang disampaikan dalam film kartun Upin dan Ipin.

Fokus Penelitian

Perubahan atau pergeseran tingkah laku yang terjadi pada anak-anak di Desa Ellak Laok menjadi perhatian peneliti untuk mendalami film kartun Upin dan Ipin yang kini cukup menjadi serial film animasi yang digemari anak-anak. Maka dari latar belakang diatas maka judul penelitian ini adalah : “Isi Kartun Upin dan Ipin” dan Pergeseran Perilaku Keagamaan Anak di Desa Ellak Laok Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.”

Tujuan Penelitian

Menjelaskan pergeseran perilaku keagamaan pada anak-anak yang suka menonton konten animasi Upin dan Ipin di Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Kandungan yang dimaksudkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kandungan kartun Upin dan Ipin. Kartun ialah contoh sebenar karya yang dicipta menggunakan kemudahan multimedia dengan menggabungkan pelbagai imej, teks, bunyi, animasi dan video dengan cara yang boleh mengubah siri imej untuk kelihatan bergerak dan bercakap serta cerita yang menarik. .15 Dalam penyelidikan ini Kartun yang dimaksudkan ialah siri kandungan animasi Upin & Ipin. Upin dan Ipin adalah dua orang kembar yang tinggal dan tinggal bersama Kak Ros dan Opah, mereka tinggal di sebuah kampung yang bernama Kampong Durian Runtuh, Upin dan Ipin mendapat pendidikan di Tadika yang penuh kegembiraan, Upin dan Ipin mempunyai ramai kawan yang sopan dan penuh semangat. ciri-ciri tersendiri seperti watak Mei Mei yang manis dan juga bijak, Jarjit Singh yang sangat gemar berpantun, juga Ehsan yang cerewet dan suka makan, Fizi (sepupu Ehsan) yang penuh keyakinan, dan juga Mail yang suka. untuk berdagang, kemudian Susanti yang merupakan anak pindahan dari ibu kota Jakarta, Indonesia.

2009.”Journal Speed–Pusat Penelitian Teknik dan Pendidikan: Pembuatan Animasi Film Kartun dengan Komputer Multimedia, (Surakarta: Universitas Surakarta), Volume 1 No 3. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan perilaku keagamaan adalah suatu tindakan yang didasari oleh nilai-nilai agama, yaitu pada apa yang dilakukan oleh orang lain. bentuk atau tanggapan anak-anak yang suka dan senang menonton konten kartun Upin dan Ipin.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Pengaruh film kartun terhadap perilaku anak (studi kasus di Gampong Seukeum Bambong Kecamatan Delima Kabupaten Pidie). Penelitian Khalikul Bahri dan penelitian ini mempunyai kesamaan dalam penelitian kartun anak-anak dan juga dari segi penggunaan metode penelitiannya yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara menonton film kartun terhadap semangat kerja siswa di SD Negeri 14 Martapura.

Dibandingkan dengan penelitian tersebut, penelitian Siti Nurlaila memiliki kesamaan karena sama-sama mempelajari dampak film kartun terhadap anak. Pengaruh film kartun terhadap perilaku anak (studi kasus di Gampong Seukeum. Bambong, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie).

Tabel 1.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

Di sisi lain, ada pula bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi massa, dimana komunikasi massa ditujukan kepada khalayak yang menggunakan media massa sebagai alat komunikasinya, baik itu media cetak maupun media elektronik. Menurut Effendy, komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai sarana penyampaian informasi, sarana pendidikan, dan juga hiburan.23. Menurut Qudratullah, fungsi informasi dapat diartikan media massa sebagai alat dan juga sarana penyampaian informasi kepada masyarakat.

Tentu saja, berbagai jenis informasi yang disebarkan di berbagai media sangat membutuhkan khalayak media massa yang relevan dengan minat dan keinginannya. Oleh karena itu media massa sangatlah penting karena perkembangan teknologi informasi semakin berkembang dan canggih, tentunya masyarakat akan sangat mudah mendapatkan informasi. Proses pendidikan tidak hanya berlangsung di lingkungan sekolah atau lingkungan sosial saja, tetapi melalui media juga dapat dijadikan sarana atau alat pembelajaran bagi khalayak luas.25 Dalam hal ini, penyebab utamanya adalah perkembangan massa. media. itu sendiri dan juga karena kontennya yang bagus. Konten yang berisi berbagai hal yang mendidik.

Efek kognitif membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang berguna dan mengembangkan keterampilan kognitif. Dengan media massa, seseorang memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang belum pernah kita lihat atau kunjungi secara langsung. Faktor ini menunjukkan sejauh mana masyarakat merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan media massa.

Dimana tujuan komunikasi massa bukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, namun lebih dari itu khalayak yang menerima berita dari media massa terkadang merasa sedih, simpati, terharu, senang atau marah. Dengan berkembangnya film, terciptalah film-film yang membuka tema-tema seks, kriminalitas, dan kekerasan, serta lahir pula berbagai kajian mengenai komunikasi massa. Menurut Rahar, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku disebabkan oleh “pengaruh sosial, beragamnya pengalaman, kebutuhan dan juga proses berpikir”.

Seperti peka dalam proses menerima rangsangan dari luar yang muncul pada diri seseorang baik berupa masalah, situasi dan juga gejala. Orang tua mempunyai peranan penting dalam pengembangan kepribadian keagamaan anak dan turut berperan dalam membentuk perilaku keagamaan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-tahap Penelitian

Pemilihan subjek didasarkan pada permasalahan yang ingin diteliti yaitu isi kartun Upin dan Ipin serta perubahan perilaku keagamaan anak di Desa Ellak-Laok Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Setidaknya ada hal yang menjadi faktor mengapa film kartun Upin dan Ipin banyak ditonton oleh anak-anak di kampung Ellak Laok. Bagaimana perubahan perilaku keagamaan anak-anak Desa Ellak Laok yang gemar menonton film kartun Upin dan Ipin.

Nilai-nilai tersebut menjadi cara pembelajaran di luar sekolah yang dapat menunjang proses pengetahuan anak-anak di Desa Ellak Laok ketika menonton film kartun Upin dan Ipin. Pelajaran agama yang terdapat dalam kartun Upin dan Ipin sangat cocok untuk masyarakat desa Ellak Laok yang mayoritas beragama Islam.88. Anak-anak di Desa Ellak Laok sering mempraktekkan aksen sapaan Upin dan Ipin.

Mengubah perilaku keagamaan anak-anak Desa Ellak Laok yang gemar menonton film kartun Upin dan Ipin. Film ini sangat baik untuk membentuk perilaku keagamaan anak-anak khususnya di Desa Ellak Laok ke arah yang lebih baik. Peneliti menemukan fenomena perubahan perilaku keagamaan pada anak-anak di Desa Ellak Laok setelah rutin menonton film kartun Upin dan Ipin.

Film animasi Upin dan Ipin sangat baik dalam membentuk perilaku keagamaan anak-anak khususnya di Desa Ellak Laok ke arah yang lebih baik. Bagaimana konten kartun Upin dan Ipin menjadi tontonan anak-anak di kampung Ellak Laok. Bagaimana pergeseran perilaku keagamaan anak-anak yang suka menonton animasi Upin dan Ipin di desa Ellak Laok.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu desa kecil yang ada di Kabupaten Sumenep. Nama desa Ellak Laok diambil dari kisah perjalanan seorang pangeran Sumenep bernama Jokotole dalam perjalanan spiritualnya menuju gua Payudan untuk bertapa. Di tengah perjalanan, kuda yang ditunggangi Pangeran Jokotole merasa haus, sehingga seiring berkembangnya cerita, Pangeran Jokotole akhirnya mencabut tongkat cambuk dari kudanya, hingga akhirnya keluarlah air.

Bersamaan dengan itu, di atas sebuah bukit, Pangeran Jokotole melihat sebuah tempat kecil yang akhirnya dinamakan Ellak Laok atau dalam bahasa Indonesia dilihat dari selatan. Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan formal penduduk di Desa Ellak Laok yang belum tamat SD sebesar 36,57%, SLTP dan SMA 23,57%, dan pendidikan tinggi 2,40%. Data lain menunjukkan bahwa jika dilihat dari gender, tingkat pendidikan laki-laki di Desa Ellak Laok lebih tinggi dibandingkan perempuan yaitu 31,81%, sedangkan pendidikan perempuan 30,74%.73.

Dari segi keyakinan agama, masyarakat Desa Ellak Laok sebagian besar beragama Islam dan sebagian besar merupakan lulusan pesantren. Selain itu, masyarakat di desa Ellak Laok mempunyai tradisi keagamaan yang sangat kuat, karena kuatnya pengaruh pesantren. Maka tidak heran jika tradisi keagamaan mulai dari doa, permohonan, salam kubur, tahlilan dan hadreh sangat mudah kita temukan.

Kabupaten Sumenep mempunyai pengaruh budaya Islam yang sangat kuat, hal ini tercermin dari banyaknya saung yang ada di Sumenep. Contoh tradisi keagamaan yang dapat dilihat antara lain memperingati Tahun Baru Islam atau Hijriah dengan berbagai tradisi keagamaan seperti salat dan salat berjamaah di masjid dan musala atau langgar. Seperti pada peringatan Nabi Muhammad SAW, masyarakat di desa Ellak Laok biasanya berbondong-bondong membawa makanan dari darat seperti nasi, lauk pauk, dan buah-buahan.

Penyajian Data dan Analisis

Kalau film Upin dan Ipin bagus karena mengandung ajaran, sering kali ditiru oleh anak-anak. Oleh karena itu, film kartun Upin dan Ipin menjadi salah satu rekomendasi bagi para orang tua di Desa Ellak-Laok untuk ditonton oleh anak-anaknya, karena menurut mereka film tersebut memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak-anaknya, baik dari segi perilaku dan sikap mereka sehari-hari. Dengan menonton film kartun Upin dan Ipin, para orang tua di Desa Ellak Laok tidak hanya membimbing mereka, namun juga turut serta mengontrol tumbuh kembangnya sehari-hari.

Nilai-nilai religi yang terdapat dalam kartun Upin dan Ipin antara lain doa, puasa, adat istiadat bertegur sapa, toleransi dan keberagaman. Pesan religi dalam kartun Upin dan Ipin tentang puasa memberikan wawasan kepada penonton mengenai praktik dan motivasi keagamaan. Kartun Upin dan Ipin mengandung pesan-pesan keagamaan yang cocok dijadikan gambaran perilaku baik pada anak.

Kebiasaan menyapa juga dilakukan pada animasi Upin dan Ipin, hal ini terlihat pada episode 15. Kebiasaan menyapa ini dilakukan oleh tokoh utama kartun ini yaitu Upin dan Ipin. Dari temuan di lapangan, peneliti membaginya menjadi 3 faktor, setidaknya dalam hal ini yang menjadi alasan mengapa film kartun Upin dan Ipin menjadi tontonan anak-anak di Desa Ellak Laok, Kecamatan Prapaskah, Kabupaten Sumenep.

Kartun Upin dan Ipin mengandung pesan keagamaan dan tentunya menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Kartun Upin dan Ipin menampilkan tokoh-tokoh yang kreatif dan suka mengeksplorasi hal-hal baru. Kartun Upin dan Ipin merupakan salah satu serial animasi yang sangat digemari oleh anak-anak.

Viena Wanidha Andriani, Representasi Keanekaragaman Budaya dalam Kartun Upin dan Ipin: Pemahaman Lintas Budaya, Incare: International Journal of Educational Resources.E-ISSN. Truly mengklaim skripsi tersebut berjudul “Isi Kartun ‘Upin dan Ipin’ dan Pergeseran Perilaku Keagamaan Anak di Desa Ellak Laok Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep”.

FOTO DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait