Angin Ribut Sapu Jagat - Laporan Utama - majalah.tempo.co https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/167979/omnibus-law-kese...
5 of 19 19/08/2023, 9:27
Angin Ribut Sapu Jagat - Laporan Utama - majalah.tempo.co https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/167979/omnibus-law-kese...
6 of 19 19/08/2023, 9:27
Angin Ribut Sapu Jagat - Laporan Utama - majalah.tempo.co https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/167979/omnibus-law-kese...
7 of 19 19/08/2023, 9:27
Angin Ribut Sapu Jagat - Laporan Utama - majalah.tempo.co https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/167979/omnibus-law-kese...
8 of 19 19/08/2023, 9:27
Angin Ribut Sapu Jagat - Laporan Utama - majalah.tempo.co https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/167979/omnibus-law-kese...
9 of 19 19/08/2023, 9:27
Bara Dua Seteru
Dua pengurus IDI, satu anggota Badan Legislasi, dan seorang pejabat menyebutkan draf omnibus law disusun oleh tim khusus yang dibentuk Kementerian Kesehatan. Mereka menyebut nama guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Laksono Trisnantoro, sebagai salah satu anggota tim penyusun.
Kepada Tempo pada Sabtu, 14 Januari lalu, Laksono menyangkal terlibat sebagai anggota tim perumus RUU Kesehatan. “Ada tim lain yang dibentuk, saya hanya memberi saran,” ujarnya. Laksono mengaku pernah memberikan masukan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal isi omnibus law kesehatan. Salah satunya mengurangi kewenangan IDI.
Laksono menilai peran IDI terlalu besar dan mengatur persoalan kesehatan dari hulu hingga hilir. Ia mengacu pada organisasi profesi kesehatan di negara lain, seperti Australia dan Inggris, yang mengikuti aturan pemerintah. “Kalau ini bisa dilakukan, lumayan membantu menata masalah kesehatan,” ucapnya.
Seperti UU Cipta Kerja, omnibus law kesehatan disinyalir bertujuan memuluskan masuknya investasi, termasuk dari negara lain. Salah satunya membuka rumah sakit asing di Indonesia. Rencana ini sebenarnya sudah berjalan melalui pembangunan Bali International Hospital. Dokter Mayo Clinic, rumah sakit asal Amerika Serikat, akan ikut berpraktik di sana.
Menteri Budi tetap menyatakan draf omnibus law kesehatan disusun oleh DPR. Meski demikian, dalam wawancara khusus dengan Tempo, ia terlihat hafal betul isi rancangannya. Misalnya ada enam pilar yang terkandung dalam omnibus law, yaitu layanan primer, rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan, sumber daya, dan teknologi.
Budi mengklaim aturan itu akan memperkuat sistem kesehatan. Ia berkaca pada pandemi Covid-19 yang menunjukkan berbagai kelemahan sistem kesehatan. “Covid membuktikan sistem kesehatan kita tidak kuat,” ujarnya.
Baca: Akal Bulus Perpu Omnibus
Ia pun membenarkan anggapan bahwa aturan itu bakal menarik investasi asing. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini pun membuka pintu lebar merek ternama untuk membuka cabang di Indonesia. “Nama besar seperti Mayo Clinic, Mount Elizabeth, nanti buka saja di sini,” katanya.
Budi juga mengklaim pembukaan rumah sakit asing akan mencegah penduduk Indonesia berobat ke luar negeri. Dalam setahun, total pengeluaran warga Indonesia yang berobat ke luar negeri sekitar Rp 161 triliun.
Di tengah pembahasan omnibus law di Badan Legislasi DPR, Menteri Budi pun pernah membujuk para investor agar menanamkan modal mereka di sektor kesehatan dalam forum Business 20 Summit di Bali, 13 November 2022. Ia mengatakan peluang investasi terbuka untuk penyediaan alat kesehatan medis darurat, vaksin diagnostic, hingga obat-obatan.
Tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan menggelar aksi menolak RUU Kesehatan Omnibus Law di depan Gedung DPR RI, Jakarta, 28 November 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Masalahnya, investasi ini membuat khawatir organisasi profesi kesehatan. Wakil Ketua Umum IDI Mahesa Paranadipa Maikel mengatakan nanti tidak akan ada lagi penerapan standar karena semuanya diatur oleh pemerintah. Kementerian Kesehatan pun akan menjadi lembaga yang memiliki kewenangan sangat besar.
Ia mencontohkan, dalam RUU Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan akan berada di bawah Menteri Kesehatan. “Kalau semua di bawah kendali menteri, akan seperti apa ke depannya ketika pemegang kekuasaan punya kepentingan bisnis?” ujarnya.
Omnibus Law Kesehatan Bakal Mulus
Menolak omnibus law kesehatan yang mengikis kewenangannya, Ikatan Dokter Indonesia pun bermanuver. Dua pengurus IDI bercerita, organisasi itu membentuk tim khusus yang salah satu tugasnya melobi pemerintah dan organisasi yang ikut mengurus kesehatan. Salah satunya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
Akhir Oktober 2022, tim IDI menemui Mahfud di kantornya. Membenarkan adanya pertemuan itu, Mahfud mengatakan diskusi itu tak membahas spesifik ihwal omnibus law kesehatan. Ia justru menilai aturan itu diperlukan untuk memajukan politik kesehatan nasional. “Bisa dijadikan milestone untuk memajukan politik kesehatan,” katanya kepada Tempo, Jumat, 13 Januari lalu.
Sedangkan pada 27 Desember 2022, pengurus IDI bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Berbeda dengan Mahfud, Haedar menilai RUU Kesehatan menjadi jalan pintas untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia. Ia menilai cara itu akan merugikan pengembangan potensi dokter-dokter lokal.
Haedar menyatakan RUU Kesehatan perlu dicermati dan dikritik oleh banyak kalangan. “Agar bisa mengutamakan kepentingan kesehatan,” ujarnya saat itu.