• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN IPS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN IPS "

Copied!
161
0
0

Teks penuh

Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif think-pair-share pada pembelajaran IPS kelas IV. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif think pair sharing.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Untuk mencapai kompetensi dan hasil belajar yang diinginkan, khususnya pada mata pelajaran IPS diperlukan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Tidak hanya hasil belajar siswa yang rendah, minat belajar siswa di kelas juga sangat rendah. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 2 Sidomulyo Sekampung Lampung Timur”.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagi guru dapat meningkatkan kreativitas dalam kegiatan pembelajaran di kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian Yang Relevan

  • Model Pembelajaran Kooperatif

Berdasarkan uraian yang penulis simpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran berbentuk kerja kelompok yang menuntut setiap siswa selalu aktif dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai siswa. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe pair-thinking, langkah-langkah yang telah dilakukan perlu dipersiapkan dengan matang agar proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair-thinking dapat berjalan dengan baik. tipe berpikir dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair thinking untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS.

Hipotesis Tindakan

Kegiatan ekonomi masyarakat suatu daerah sangat bergantung pada sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah setempat. Mengacu pada uraian di atas, maka variabel-variabel sebagai objek tindakan yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dengan demikian, variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau terjadinya variabel terikat (tergantung).

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Apersepsi (mengingat dan mengulang pelajaran minggu sebelumnya) – Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam kegiatan refleksi terdapat beberapa pertanyaan yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan, misalnya tercapai tidaknya tujuan dan kompetensi inti dalam proses pembelajaran. Hasil analisis guru dan rekan pada tahap ini akan dijadikan bahan untuk membuat perencanaan dan perbaikan selanjutnya yang akan kita laksanakan pada siklus berikutnya.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus II pembelajaran dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Observasi merupakan pengamatan yang meliputi kegiatan mengarahkan perhatian pada pokok bahasan.26 Observasi ini bersifat digunakan peneliti untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dengan mengamati proses pembelajaran, aktivitas siswa di dalam kelas. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang SDN 2 Sidomulyo seperti sejarah berdirinya SDN 2 Sidomulyo, jumlah guru, jumlah siswa, dan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II yang dilakukan oleh peneliti di SDN 2 Sidomulyo.

Instrumen Penelitian

Dalam menerapkan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan lain-lain. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe joint thinking pair, lembar observasi aktivitas pembelajaran dan soal tes.

Teknik Analisis Data

Analisis data kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: - Untuk menghitung persentase menggunakan rumus. Rumus menghitung rata-rata, peneliti menjumlahkan nilai siswa yang diperoleh kemudian membaginya dengan jumlah data siswa kelas untuk mendapatkan nilai rata-rata. Data yang terkumpul dari lembar observasi ini dicatat secara rinci dan disajikan dalam bentuk persen.

Indikator Keberhasilan

Data kualitatif digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa, melalui data observasi yang digunakan yaitu lembar observasi yang dibagikan.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Misi Sekolah
  • WC 4. Gudang

Aktivitas belajar siswa pada materi pembelajaran siklus I diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Dilihat dari data aktivitas belajar siswa terlihat bahwa setiap aspek aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap pertemuan. Hasil belajar siswa diukur dengan hasil tes pada awal dan akhir siklus I yaitu pre-test dan post-test.

Setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dalam satu siklus sebanyak 3 kali pertemuan, pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang terlihat dari hasil post test dengan. Hasil belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model kolaborasi tipe Think Pair Share, namun masih ada beberapa siswa yang belum menunjukkan peningkatan dan masih menunjukkan hasil yang sama. Hasil akhir Siklus I diperoleh data bahwa hasil belajar siswa meningkat dari setiap sesinya, namun belum memenuhi kriteria keberhasilan yang diharapkan.

Rata-rata aktivitas guru pada akhir siklus II sudah menunjukkan rata-rata baik sebesar 3,56 (Baik). b) Mengamati hasil kegiatan belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif berpasangan. Aktivitas belajar siswa pada materi pembelajaran pada siklus II diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Karena pada akhir siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dapat mencapai 4,03 (Baik).

Hasil belajar siswa diukur melalui hasil tes yang diberikan pada awal dan akhir siklus II yaitu pre-test dan post-test. Dalam hal ini hasil belajar siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari sebelum dan sesudah diberikan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada Siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa baik dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPS dengan skor ≥ 64 dan mencapai 77%.

Pembahasan

  • Analisis Data Observasi Kegiatan Pembelajaran Dengan Menerap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
  • Analisis Aktivitas Belajar Siswa
  • Analisis Hasil Belajar Siswa

Tabel dan gambar peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II di atas menunjukkan rata-rata aktivitas guru pada Siklus I sebesar 3,01 (cukup) dan pada Siklus II sebesar 3,60 (baik). Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 0,58. Untuk lebih membandingkan aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada gambar 4.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari I. menjadi II. Sedangkan di II. siklus setiap pertemuan kegiatan (baik) peningkatan ini terjadi karena siswa sudah. Dalam kegiatan ini, I. dan II. cycle mengalami peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 1,19.

Pada kegiatan ini siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik yaitu 1,68. Pada kegiatan ini siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 1,04. Kemudian guru memberikan pengarahan kepada siswa, jika kita belajar kita tidak boleh malu, karena jika kita pemalu atau tidak percaya maka teman yang lain akan menertawakan kita, sehingga pada II. rata-rata siklus mencapai 3,77 (Baik).

Pada kegiatan ini siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik yaitu 1,32.

I Pre-Test Pos-Test Pre-Test Pos-Test

Dari data yang diperoleh dari hasil post test yang dilakukan pada akhir siklus diperoleh data rata-rata persentase ketuntasan belajar siswa untuk pengukuran hasil belajar siswa. Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus II nilai pretes mencapai skor dan nilai postes mencapai nilai rata-rata 75,23.

Berdasarkan tabel dan gambar di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah dilakukan tindakan pada masing-masing pre-test dan 69,09, dengan post-test mencapai nilai 75,23, dengan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa penyebab masih adanya siswa yang belum siap adalah karena siswa terkadang kurang fokus saat mengerjakan soal dan bermain dengan temannya. Hasil analisis yang dilakukan secara luas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik meningkat pada setiap siklus karena guru mampu menyesuaikan materi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif think pair share dan peserta didik mulai beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif think pair share. .

Penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share dapat membawa siswa ke dalam suasana belajar yang menyenangkan karena model pembelajaran ini memiliki unsur permainan yang efektif untuk membuat proses belajar mengajar lebih aktif dan mengurangi kebosanan siswa saat belajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share telah membawa kemudahan belajar dan pemahaman siswa yang lebih besar terhadap materi yang dipelajari dan menciptakan suasana senang saat belajar, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aktif serta meningkatkan semangat belajar. Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II meningkat, ketuntasan belajar lebih dari 75% tercapai.

PENUTUP

Saran

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti menyarankan agar guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dalam pembelajaran IPS. Bagi siswa di SD Negeri 2 Sidomulyo diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Bagi pihak sekolah, diharapkan pihak sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru IPS yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dalam proses pembelajaran.

Memahami pengetahuan faktual dengan mengamati [mendengarkan, mengamati, membaca] dan mengajukan pertanyaan berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri sendiri, makhluk ciptaan Tuhan dan aktivitasnya serta benda-benda yang ditemui di rumah, sekolah. Penyajian pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya estetis dalam gerak yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR Muatan: IPS

TUJUAN

MATERI

Metode Pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (± 10 menit)

SUMBER DAN MEDIA 1. Buku Pedoman Guru

PENILAIAN

KOMPETENSI INTI

Dengan membaca teks tentang dampak lingkungan terhadap kehidupan masyarakat, siswa belajar jenis pekerjaan apa yang dilakukan orang berdasarkan tempat tinggal mereka. Dengan membahas pengaruh lingkungan terhadap mata pencaharian, mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh lingkungan terhadap jenis pekerjaan dan perbedaan jenis pekerjaan di setiap daerah. Dengan mengamati keadaan alam lingkungan tempat tinggalnya, siswa dapat menjelaskan hubungan antara keadaan alam dengan mata pencaharian masyarakat di lingkungannya.

Metode Pembelajaran

Dengan mengamati jenis-jenis pekerjaan masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa, siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang. Dengan mengamati jenis-jenis pekerjaan masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa, siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.

SUMBER DAN MEDIA

PENILAIAN

  • MATERI

Dengan membaca teks, siswa dapat menjelaskan jenis pekerjaan dan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Dengan mengamati aktivitas warga di lingkungannya, siswa dapat mengidentifikasi jenis pekerjaan yang terkait dengan kegiatan ekonomi di lingkungannya.

Metode Pembelajaran

SUMBER DAN MEDIA

SUMBER DAN MEDIA 1. Buku Pedoman Guru

Dengan mengamati lingkungan tempat tinggalnya, siswa dapat mengetahui pola kehidupan kegiatan ekonomi di lingkungan tempat tinggalnya.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 16. Kegiatan Awal (± 10 menit)

SUMBER DAN MEDIA 4. Buku Pedoman Guru

Kompetensi Dasar : Identifikasi kegiatan ekonomi dan keterkaitannya dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial budaya di lingkungan sekitarnya sampai dengan provinsi. Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan keterkaitannya dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial budaya di lingkungan sekitar sampai dengan provinsi.

Referensi

Dokumen terkait

30 data from the students' report text writing and investigated whether they used correct grammar or made errors, identifying errors based on indicators that appear