• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kronologi Paskibraka Putri Dilarang Berhijab

N/A
N/A
Karina Amelia

Academic year: 2024

Membagikan "Kronologi Paskibraka Putri Dilarang Berhijab"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kronologi Paskibraka Putri Dilarang Berhijab, hingga BPIP Meralat Lalu Minta Maaf Jakarta - Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 putri di tingkat nasional menjadi sorotan setelah terlihat tidak ada yang mengenakan jilbab saat pengukuhan. Kritik dari berbagai pihak pun diarahkan ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) hingga mengubah aturannya.

Menurut BPIP, aturan itu hanya berlaku saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN). Diketahui, BPIP turut menerbitkan aturan dalam Surat Keputusan (SK) Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024 tentang Standar Pakaian, Atribut dan Sikap Tampang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

SK yang ditetapkan oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi pada 1 Juli 2024 ini, tidak menyinggung atribut terkait jilbab atau ciput seperti yang tertuang dalam Peraturan BPIP RI Nomor 3 Tahun 2022.

Menurut penelusuran detikHikmah, aturan kelengkapan seragam Paskibraka tersebut tertuang dalam Bab VIII tentang Tata Pakaian dan Sikap Tampang Paskibraka. Berikut rincian kelengkapan aturan seragamnya:

(1) Setangan leher merah putih;

(2) Sarung tangan warna putih;

(3) Kaos kaki warna putih

(4) Ciput warna hitam (untuk putri berhijab);

(5) Sepatu pantofel warna hitam;

(6) Tanda Kecakapan/Kendit (dikenakan saat pengukuhan Paskibraka).

Sementara itu, SK yang disahkan pada 2024 menghapus ketentuan nomor 4. Berikut rinciannya:

(1) Setangan leher merah putih;

(2) Sarung tangan warna putih;

(3) Kaos kaki warna putih;

(4) Sepatu pantofel warna hitam; dan

(5) Tanda Kecakapan/Kendit berwarna hijau (dikenakan saat pengukuhan Paskibraka).

Dalam SK Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024 juga dilampirkan 2 gambar pakaian Paskibraka putra dan Paskibraka putri. Pada gambar pakaian Paskibraka putri tidak ada gambar yang memperlihatkan contoh kelengkapan seragam anggota yang memakai jilbab.

Klarifikasi BPIP Tak Ada Paksaan

Kepala BPIP Yudian menyebut tidak ada paksaan saat anggota Paskibraka putri melepas jilbabnya. Ia mengaku sudah meminta kesediaan calon anggota Paskibraka untuk melepas jilbab saat pengukuhan dan Upacara Kenegaraan 17 Agustus nanti.

"BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab. Penampilan Paskibraka Putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat

pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada dan hanya dilakukan pada saat Pengukuhan Paskibraka dan Pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan saja," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Rabu (14/8/2024).

(2)

Yudian juga mengatakan calon Paskibraka sudah meneken pernyataan bermeterai pada saat pendaftaran.

"Pada saat pendaftaran, setiap calon Paskibraka tahun 2024 mendaftar secara suka rela untuk mengikuti seleksi administrasi dengan menyampaikan surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai Rp 10 ribu," ujarnya.

Selain kegiatan pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus, Yudian mengatakan, Paskibraka putri memiliki kebebasan penggunaan jilbab. Ia

menyebut, BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut.

"BPIP senantiasa patuh dan taat pada konstitusi," tegas Yudian.

BPIP Berdalih Keseragaman

Yudian mengatakan, pelepasan jilbab bagi sejumlah anggota Paskibraka 2024 putri untuk

mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera. Hal ini sekaligus jawaban dari Yudian terkait alasan penyesuaian ketentuan seragam Paskibraka yang berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam)," ujarnya, Rabu (14/8/2024), dikutip Antara.

Menurut Yudian, penyeragaman tersebut lahir dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Bapak Pendiri Bangsa, yakni Ir. Soekarno.

Lebih lanjut, anggota Paskibraka juga disebut bertugas sebagai pasukan yang menyimbolkan kesatuan.

"Dia (anggota Paskibraka yang berhijab) bertugas sebagai pasukan yang menyimbolkan kebersatuan dalam kemajemukan," ujarnya.

Kasetpres Perintahkan Tetap Pakai Jilbab

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan Paskibraka putri di tingkat pusat yang berjilbab tetap akan mengenakan jilbabnya pada upacara HUT ke-79 RI di IKN. Ia menegaskan pihaknya sudah meminta Paskibraka putri tetap mengenakan itu.

"Jadi kan saat mereka masuk Istana mereka sudah seperti itu tapi perintah kami adalah meminta kepada seluruh adik-adik putri yang memang menggunakan jilbab untuk tetap gunakan itu," kata Heru dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024), dikutip detikNews.

Pj Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ia masih melihat anggota Paskibraka putri yang berjilbab masih mengenakan jilbabnya saat gladi bersih di IKN.

"Kami baik di tingkat pusat yang akan besok tanggal 17 melakukan pengibaran bendera tetap menggunakan sebagaimana adik-adik kita mendaftar menggunakan jilbab," ujarnya.

(3)

BPIP Minta Maaf dan Izinkan Jilbab

Yudian menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kontroversi anggota Paskibraka putri tingkat nasional yang melepas jilbab. Selain itu, ia mengatakan anggota Paskibraka nasional 2024 putri diizinkan untuk mengenakan jilbab pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus di Ibu Kota Negara (IKN).

"BPIP juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang terkait dengan berita Pelepasan Jilbab bagi Paskibraka Putri Tingkat Pusat Tahun 2024 yang menghiasi pemberitaan," kata Yudian, Kamis (15/8/2024), dikutip detikNews.

Yudian menyebut, keputusan anggota Paskibraka berjilbab boleh bertugas tanpa melepas jilbabnya ini didasarkan dari arahan Kasetpres Heru Budi Hartono sekaligus Penanggung Jawab Pelaksanaan Upacara HUT ke-79 RI.

"Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79 di Ibukota Nusantara," ujar Yudian.

Baca artikel detikhikmah, "Kronologi Paskibraka Putri Dilarang Berhijab, hingga BPIP Meralat Lalu Minta Maaf" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7492529/kronologi- paskibraka-putri-dilarang-berhijab-hingga-bpip-meralat-lalu-minta-maaf.

Larangan Jilbab Paskibraka Nasional Dinilai Cacat Nalar dan Ketimpangan Relasi Kuasa menilai polemik jilbab anggota putri Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 terjadi akibat cacat nalar dan relasi kuasa yang timpang dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Sebanyak 18 anggota putri Paskibraka Nasional 2024 dilaporkan melepas jilbab saat

pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (13/8/2024), dengan alasan peraturan dari BPIP.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyebut larangan itu dilakukan sesuai peraturan BPIP dan sudah ada perjanjian di atas materai 10 ribu saat mendaftar. "Ini cacat nalar relasi kuasa. Adik- adik pendaftar paskibraka saat disodori pernyataan semacam itu pastilah dalam situasi 'terpaksa'. Ini terjadi relasi kuasa yang tidak berimbang," kata Wakil Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Pengurus Pusat Muhammadiyah, Maneger Nasution, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (15/8/2024).

Maneger juga menyayangkan sikap BPIP dalam membuat aturan yang memicu kontroversi.

Di samping itu, mempersoalkan jilbab juga dinilai isu usang, meski pernah terjadi sekitar era 1970-an sampai 1980-an. Padahal, situasi dan kondisi sosial politik Indonesia sudah berubah. "Memasuki 79 tahun kemerdekaan Indonesia masih ada pejabat publik cacat nalar kemanusiaan universal dan kasus jadul begini," ujar Maneger. Maneger menganggap mempersoalkan pemakaian jilbab oleh anggota putri Paskibraka dinilai sebuah tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan Pancasila,

kebebasan beragama, dan hak asasi manusia (HAM). "Hak beragama itu adalah hak dasar warga negara (Pasal 22 UU 39 tahun 1999 tentang HAM). Hak tersebut tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun," ucap Maneger.

"Dengan demikian argumen BPIP bahwa pelarangan itu sesuai dengan peraturan BPIP, ini justru cacat

(4)

nalar konstitusional," sambung Maneger. Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf soal adanya 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri Nasional 2024 yang lepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Yudian juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut. "BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP. Yudian juga menegaskan bahwa BPIP tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab.

"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," ujarnya. Ia memastikan, paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja. Dalam kesempatan lain, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya.

Yudian menambahkan, BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Larangan Jilbab Paskibraka Nasional Dinilai Cacat Nalar dan Ketimpangan Relasi Kuasa", Klik untuk

baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/08/15/12113471/larangan-jilbab-paskibraka- nasional-dinilai-cacat-nalar-dan-ketimpangan.

Jokowi dan BPIP Digugat Buntut Paskibraka Putri Lepas Jilbab

Dua lembaga menggugat Presiden Joko Widodo dan BPIP terkait polemik anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 yang tidak menggunakan jilbab.

Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) dan Yayasan Megabintang mendaftarkan gugatan itu ke Pengadilan Negeri (PN) Solo dengan nomor perkara 172/Pdt.G/2024/PN Skt, pada Kamis (15/8) sekitar pukul 11.00 WIB.

Ketua LP3HI sekaligus Penggugat I, Arif Sahudi, mengatakan gugatan ini kaitannya dengan polemik pasukan Paskibraka yang dilarang atau terpaksa atau dipaksa, tidak bisa memakai jilbab waktu pengukuhan. Dalam berkas gugatan itu, ada nama Boyamin sebagai penggugat II, dan Rus Utaryono sebagai penggugat III.

"Kita mendaftarkan gugatan ini, dengan tergugat I adalah Presiden Jokowi (Joko Widodo), sebagai penanggung jawab pelaksanaan upacara ini, dan yang kedua adalah BPIP," kata Arif Sahudi saat konferensi pers di Warung Soto Veteran, Kecamatan Serengan, Kota Solo, seperti dikutip detikcom.

Alasannya mengajukan gugatan ini karena tindakan tersebut melanggar Undang-undang (UU) Hak Asasi Manusia (HAM). Arif menilai polemik ini baru terjadi tahun ini sejak era reformasi.

"Memang aturan dari BPIP tidak jelas melarang. Tapi dari format gambar itu jelas, tidak ada gambar orang berjilbab, makanya dilaksanakan tanpa jilbab," jelasnya.

(5)

Mereka menggugat perbuatan melawan hukum karena prosesi pengukuhan Paskibraka.

"Kita sengaja membuat gugatan ini tergesa-gesa, dan hari ini harus terdaftar. Karena ingin upacara 17-an nanti sama seperti 17-an kemarin, yang berhijab, pakai hijab," ucapnya.

Arif mengakui pengajuan gugatan ini belum berkomunikasi dengan korban. Sebab, pihaknya melakukan gugatan sosial.

"Tidak ada (koordinasi), ini gugatan sosial. Tidak ada hubungan dengan korban. Ini murni penegakan hukum, kita ingin yang melanggar ketentuan HAM, ya diluruskan, dan ini jadi pembelajaran, katanya

kita ingin toleransi," ucapnya.

Salah seorang kuasa hukum penggugat, Dwi Nurdiansya Santoso, menambahkan petitum gugatan adalah terkait perbuatan melawan hukum pihak tergugat karena dalam upacara peringatan Hari

Kemerdekaan RI itu anggota Paskibraka diduga dipaksa atau terpaksa melepas jilbabnya karena aturan dari BPIP.

"Yang menjadi tuntutan kami, atas kerugian tersebut, pertama adalah meminta uang ganti rugi sejumlah Rp 100 juta untuk biaya pemulihan anggota Paskibraka. Lalu kedua kaitannya dengan ganti rugi karena melepas hijab atau jilbab tersebut dalam upacara pengukuhan tersebut juga Rp 100 juta,

kemudian di materialnya kita nol (0) rupiah," kata Dwi.

Penggugat meminta Presiden Jokowi dan BPIP selaku pihak tergugat, untuk menyampaikan permintaan maaf dalam bentuk iklan di 10 media massa baik televisi dan online. Ia pun meminta

agar Majelis Hakim memerintahkan kepada Presiden Jokowi atau tergugat satu agar memberhentikan tergugat dua, yaitu Kepala BPIP.

Belakangan, BPIP akhirnya mengizinkan para Paskibraka putri yang berhijab untuk tetap memakai jilbab saat upacara kenegaraan HUT RI 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan, pada

Sabtu (17/8).

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan keputusan itu menindaklanjuti polemik pelepasan jilbab bagi anggota Paskibraka Putri Tingkat Pusat Tahun 2024 yang berhijab saat dikukuhkan Presiden Jokowi pada Selasa (13/8) lalu. Yudian mengatakan keputusan terbaru itu pun mengikuti arahan

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"Dengan ini BPIP menegaskan mengikuti arahan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) selaku Penanggungjawab Pelaksanaan Upacara HUT RI ke-79 yang disampaikan pada tanggal 14 Agustus 2024 di Jakarta, yang menyatakan bahwa Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79

di Ibukota Nusantara," kata Yudian dalam siaran pers yang diterima, Kamis (15/8) siang.

Baca artikel CNN Indonesia "Jokowi dan BPIP Digugat Buntut Paskibraka Putri Lepas Jilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815190933-12-1133561/

jokowi-dan-bpip-digugat-buntut-paskibraka-putri-lepas-jilbab.

(6)

Jokowi Buka Suara soal Peluang Sanksi BPIP Buntut Jilbab Paskibraka

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan sejumlah pihak, termasuk dari DPR, yang memintanya memberikan sanksi hingga pencopotan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi buntut polemik Paskibraka putri yang berhijab jadi tak berjilbab semua saat dikukuhkannya pada Selasa (13/8) lalu.

Saat bertemu wartawan usai upacara penurunan bendera pada HUT ke-79 RI di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Jokowi hanya menjawab singkat dan kemudian meninggalkan area tanya jawab bersama awak media.

"Ya nanti dilihat," kata Jokowi di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8).

Sebelumnya sejumlah anggota DPR dari mulai Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar hingga anggota Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra Himmatul Aliyah meminta Jokowi mencopot Yudian buntut kegaduhan akibat polemik lepas jilbab Paskibraka putri.

Pada kesempatan itu, Jokowi pun menegaskan bangsa Indonesia harus menghormati keberagaman dan kebinekaan di negara ini. Dia mengatakan demikian karena Indonesia terdiri berbagai suku, ras, adat istiadat dan agama yang berbeda.

Jokowi menambahkan perbedaan itu tidak bisa diseragamkan. Perbedaan-perbedaan itu justru merupakan anugerah yang seharusnya disyukuri.

"Itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan, bukan untuk perbedaan,"

ujarnya.

Sebelumnya, larangan jilbab bagi anggota Paskibraka putri di tingkat nasional jadi sorotan publik.

Dugaan larangan ini mulanya berawal dari foto-foto pengukuhan anggota Paskibraka Nasional Tahun 2024 di IKN, Selasa (13/8), di media sosial.

Dalam foto-foto yang beredar, tak ada satupun remaja putri yang memakai jilbab. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan.

Dugaan publik soal larangan pakai jilbab ini kian menguat setelah PP Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyebut ada 18 anggota Paskibraka yang memakai jilbab sejak proses seleksi.

Sehari kemudian, pada Rabu (14/8), Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menggelar konferensi pers. Ia membantah telah memaksa anggota putri Paskibraka melepas jilbab.

Ia mengklaim para anggota Paskibraka secara sukarela melepas jilbab saat upacara pengukuhan mengikuti peraturan yang ada.

Menurut Yudian, hal ini sudah disepakati dalam surat pernyataan kesediaan yang bermeterai Rp10.000. Ia menjelaskan lepas jilbab hanya dilakukan saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran bendera merah putih pada upacara kenegaraan.

(7)

Namun pada Kamis (15/8), Yudian selaku Kepala BPIP akhirnya membuat pernyataan. Ia meminta maaf kepada publik usai larangan penggunaan jilbab itu menimbulkan kisruh.

Yudian juga secara tegas menyatakan mencabut larangan tersebut. Ia mengikuti arahan Kasatpres Heru Budi. Dengan demikian, Paskibraka putri bisa memakai jilbab sesuai pilihan masing-masing saat upacara kenegaraan di IKN pada 17 Agustus.

Baca artikel CNN Indonesia "Jokowi Buka Suara soal Peluang Sanksi BPIP Buntut Jilbab Paskibraka"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240817185719-20-1134342/

jokowi-buka-suara-soal-peluang-sanksi-bpip-buntut-jilbab-paskibraka.

Imbas Jilbab, Anggota Komisi X DPR Minta Kepala BPIP Yudian Dicopot

Anggota Komisi X DPR Himmatul Aliyah meminta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi diberhentikan setelah Paskibraka putri yang berhijab jadi tak berjilbab semua saat dikukuhkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/8) lalu.

Himmatul menilai peristiwa yang berawal dari aturan yang diteken Yudian itu telah menimbulkan kegaduhan, apalagi sebelumnya belum pernah terjadi hal serupa.

"Saya meminta Presiden Jokowi memberhentikan Kepala BPIP karena sudah membuat gaduh masyarakat Indonesia perihal Paskibraka diminta untuk melepas hijab pada saat pengukuhan dan pengibaran bendera upacara HUT RI di IKN," kata Himma dalam keterangannya, Kamis (15/8).

Menurut Himma, Yudian tidak paham makna sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Padahal, kata dia, Pasal 29 UUD 1945 telah menjamin setiap warga negara bisa memeluk dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya.

Oleh karena itu, kata Himma, negara mestinya juga memberi kebebasan kepada para anggota Paskibraka dalam mengenakan hijab.

Paskibraka kembali ke Kemenpora, BPIP Dibubarkan

Himma pun meminta agar pemerintah mengembalikan proses seleksi Paskibraka ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) seperti semula. Menurut dia sejak diambil alih BPIP pada 2022 silam, terlalu banyak kegaduhan yang terjadi terkait Paskibraka termasuk di tingkat daerah.

"Saya berharap pemerintah bisa mengembalikan kewenangan seleksi Paskibraka ke Kemenpora.

Karena sejak dibawah BPIP ini menimbulkan masalah terus," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Lebih jauh lagi, dia bahkan mendorong agar pemerintah membubarkan saja BPIP dan berharap pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto menggantinya dengan lembaga yang lebih kredibel.

"Dan saya juga mengusulkan lebih baik BPIP ini dibubarkan dan pemerintahan ke depan bisa menggantinya dengan lembaga yang lebih kredibel dalam hal pembinaan Pancasila," imbuh Himmatul.

(8)

Sebelumnya setelah menghadapi berbagai kritik baik dari ormas agama, pengamat, peneliti, bahkan lembaga negara lain, BPIP akhirnya memperbolehkan paskibraka putri berhijab untuk tetap berjilbab saat bertugas pada upacara HUT ke-79 RI.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan pertimbangan itu pun menindaklanjuti instruksi dari istana bahwa Paskibraka putri yang berhijab tetap boleh mengenakan jilbab saat bertugas di Upacara HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dia juga meminta maaf atas keputusan sebelumnya yang melarang Paskibraka mengenakan jilbab saat pengukuhan dan upacara kenegaraan.

"Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79 di Ibukota Nusantara," kata Yudian dalam keterangan resminya, Kamis (15/8).

Baca artikel CNN Indonesia "Imbas Jilbab, Anggota Komisi X DPR Minta Kepala BPIP Yudian Dicopot"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815194918-32-1133575/imbas- jilbab-anggota-komisi-x-dpr-minta-kepala-bpip-yudian-dicopot.

Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Bikin Aturan Paskibraka Lepas Jilbab

Baca artikel CNN Indonesia "Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Bikin Aturan Paskibraka Lepas Jilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815105320-20-1133288/

yudian-wahyudi-kepala-bpip-yang-bikin-aturan-paskibraka-lepas-jilbab.

58 Ribu Orang Teken Petisi Protes BPIP soal Paskibraka Lepas Jilbab

Baca artikel CNN Indonesia "58 Ribu Orang Teken Petisi Protes BPIP soal Paskibraka Lepas Jilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815131816-20-1133368/58- ribu-orang-teken-petisi-protes-bpip-soal-paskibraka-lepas-jilbab.

Ikut Instruksi Heru Budi, BPIP Akhirnya Izinkan Paskibraka Berjilbab

Baca artikel CNN Indonesia "Ikut Instruksi Heru Budi, BPIP Akhirnya Izinkan Paskibraka Berjilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815135951-20-1133388/ikut- instruksi-heru-budi-bpip-akhirnya-izinkan-paskibraka-berjilbab.

Dirjen HAM Kecam BPIP soal Aturan Paskibraka Lepas Jilbab

Baca artikel CNN Indonesia "Dirjen HAM Kecam BPIP soal Aturan Paskibraka Lepas Jilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815115143-20-1133325/dirjen- ham-kecam-bpip-soal-aturan-paskibraka-lepas-jilbab.

Fakta-fakta Kontroversi Paskibraka Istana Diminta Lepas Jilbab

Baca artikel CNN Indonesia "Fakta-fakta Kontroversi Paskibraka Istana Diminta Lepas Jilbab"

selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815063510-20-1133194/fakta-

(9)

fakta-kontroversi-paskibraka-istana-diminta-lepas-jilbab.

Referensi

Dokumen terkait