• Tidak ada hasil yang ditemukan

kskksm hhjh ppoo bahan bacaan aca nk

N/A
N/A
Alda Wiyah

Academic year: 2023

Membagikan "kskksm hhjh ppoo bahan bacaan aca nk"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

---Setelah slide Jenis rempah-rempah----

- Kunyit memiliki nama ilmiah curcuma longa. Tanaman ini merupakan jenis tanaman rempah yang telah banyak digunakan sejak lama di Indonesia. Sejak dahulu kala, masyarakat sudah menggunakan kunyit sebagai salah satu bahan masakan dan penyedap rasa.

Kunyit memiliki fungsi sebagai pewarna alami pada makanan. Warna yang dihasilkan dari tanaman ini adalah warna kuning terang.

- JAHE

Jahe atau zingiber officinale masuk ke dalam keluarga Zingiberaceae yang sangat terkenal. Sedikit mirip dengan kayu manis, jahe juga memiliki aroma yang sangat harum ketika dicium.

Tidak hanya dikenal sebagai bumbu dapur, jahe juga dikenal sebagai tanaman herbal karena khasiatnya yang sangat banyak. Salah satu cara menikmati jahe adalah dengan cara membakarnya lalu digeprek dan dicampurkan dengan segelas air hangat. Minuman herbal ini pun sangat cocok dinikmati ketika hujan turun atau sedang masuk angin karena dapat membuat tubuh merasa hangat.

Bagi sebagian masyarakat, jahe memang sengaja digunakan untuk menghangatkan tubuh. Adapun caranya yaitu dengan dibuatkan sebuah minuman, seperti wedang jahe. Mengkonsumsi wedang jahe dipercaya dapat menghangatkan tubuh dan meredakan masuk angin.

Sebagian masyarakat juga menggunakan jahe untuk meningkatkan nafsu makan, meringankan rematik, dan mencegah mual. Ramuan jahe ini dapat membantu meringankan rasa mual berlebih pada pagi hari (morning sickness) yang dialami oleh perempuan yang sedang hamil pada triwulan pertama.

Jahe juga dapat membantu meringankan rasa gatal dan mengobati luka dengan cara menumbuk dan mengolesi jahe di sekitar area luka. Bahkan campuran jahe dan garam dapat menjadi penangkal racun dari gigitan ular.

- kayu manis atau dengan nama ilmiah Cinnamomum ialah jenis pohonpenghasil rempah-rempah. di dalam kamus Biologi, Cinnamomum zeylanicum[2] Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas dan juga dipakai secara medis.

Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.

Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.

- Cengkeh atau cengkih adalah salah satu tanaman yang sangat diburu oleh bangsa eropa pada zaman dahulu. Hal ini tentu bukan karena tanpa alasan. Cengkeh dipercaya memiliki segudang manfaat yang terkandung di dalamnya, mulai dari analgesik, disinfektan, anestetik gigi berlubang, hingga sebagai penyedap masakan yang begitu lezat.

Tanaman herbal dengan nama latin syzgium aromatica ini memiliki sifat antiseptik, bius lokal, antioksidan, dan antiinflamasi. Cengkeh juga memiliki kandungan senyawa minyak esensial berupa eugenol yang bersifat sebagai anestesi dan antiseptik.

Selain itu, cengkeh juga dapat membantu meredakan sakit perut, menghentikan diare, dan menghilangkan rasa mual. Untuk mendapatkan manfaat dari cengkeh ini, kita dapat mengkonsumsinya dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan mencampur cengkeh dengan air lemon.

Ramuan campuran cengkeh dan air lemon ini diketahui memiliki khasiat guna menyembuhkan rematik, sakit gigi, dan mengurangi peradangan pada nyeri otot. Di samping itu, campuran ramuan herbal ini juga dapat meregenerasi tubuh dan menghilangkan rasa lelah. Ditambah lagi, cengkeh dan air lemon juga dipercaya dapat membantu meningkatkan stamina dan kesehatan tubuh.

----SEBELUM SLIDE SEJARAH REMPAH—

JADI, Sebelum mengenal teknik perbumbuan, manusia Jaman dulu memakan makanannya dengan sekedar membakarnya saja, tanpa melalui tahapan pengolahan tambahan lainnya. Tentu saja rasa yang dihasilkan hanyalah rasa seadanya dan murni dari bahan yang mereka bakar dan sering pula membuat mereka, manusia zaman dahulu rentan terhadap penyakit yang timbul dari makanan yang mereka makan.

Tak hanya itu, bahan makanan hasil buruan mereka pun tidak bisa disimpan terlalu lama karena pengolahannya yang cukup sederhana, sehingga mengharuskan mereka untuk berburu makanan setiap harinya.

Hingga suatu ketika, sepulang dari perburuan, mereka membungkus daging buruan mereka dengan daun rempah, yang secara tak sengaja menimbulkan perubahan rasa dan aroma pada daging hasil buruan mereka tersebut. Semenjak teknik ini ditemukan, manusia zaman dulu melakukan eksplorasi tanaman-tanaman baru yang sekiranya cocok untuk dijadikan pelengkap rasa nikmat pada makanan-makanan mereka. Tak hanya itu, mereka juga mencoba menemukan bagaimana sebuah makanan menjadi lebih awet dan tahan terhadap bakteri yang menimbulkan penyakit dengan menggunakan rempah-rempah tertentu. Sehingga pada saat ini, rempah-rempah masih menjadi sesuatu yang penting sebagai pelengkap dalam rasa nikmat pada makanan.

----SEBELUM SLIDE JEJAK JALUR REMPAH---

Indonesia dikenal akan segudang rempah yang digunakan sebagai bumbu pelengkap makanan. Melimpahnya rempah Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah membuat bangsa-bangsa Eropa datang ke Nusantara untuk berburu dan menguasai rempah-rempah.

Kendati demikian, ternyata terdapat beberapa rempah yang asalnya bukan dari Indonesia melainkan hasil dari asimilasi para pedagang luar negeri yang datang ke Indonesia. “Lada yang sering kita gunakan itu bukan tanaman endemik kita. Introduce dari Ghats, India yang kemudian

disebarluaskan ke berbagai penjuru Asia Tenggara,”

Selain lada, ada juga jahe, bawang, jinten, dan ketumbar yang berasal dari India yang kemudian disebarkan di Nusantara.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

The positive attitude of students toward biology subjects, particularly the material on the human circulatory system, can be observed when a student demonstrates

Cilliers’ dissertation, which became the book Complexity and Postmodern- ism: Understanding Complex Systems 1998, outlined complexity as Cilliers saw it.. Hofmeyr was there to see him