• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah 2023 NME MG 02 NM tnp Reaksi & Multi

N/A
N/A
Puput Nurlizan

Academic year: 2024

Membagikan "Kuliah 2023 NME MG 02 NM tnp Reaksi & Multi"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH 02 NME 2023

NM TANPA REAKSI

Neraca Massa & Energi Bioproses (ENBE600009) Prof. Dr.-Ing. Misri Gozan, M.Tech. IPU

Program Studi Teknik Bioproses, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik – Universitas Indonesia

(2)

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK) 1.2

CPMK-1 Mampu mengimplementasikan konsep neraca massa dalam

menyelesaikan permasalahan Teknik Kimia terutama yang terkait Bioproses

CPMK 1 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi dalam neraca Massa dan Energi

• CPMK 2 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip system dalam neraca Massa dan Energi

• CPMK 3 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Neraca massa tanpa reaksi kimia/hayati

• CPMK 4 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Neraca massa dengan Sistem Multi-Unit

• CPMK 5 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Neraca Massa dengan Reaksi kimia/hayati sederhana

• CPMK 6 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Neraca Massa Reaksi Hayati berbasis Respirasi

• CPMK 7 Mahasiswa memahami dan menggunakan prinsip Neraca Massa dengan Recycle/Purge/Bypass

CPMK-2 Mampu mengimplementasikan konsep neraca energi dalam menyelesaikan permasalahan Teknik Kimia

(3)

KULIAH 02

 Istilah

 Sistem

 Block Flow Diagram

 Sistem tanpa Reaksi

 Sistem Multi Unit

(4)

SISTEM

Nama Proses atau

Nama Alat Input 1

Emisi/

Gas buang

Produk 1

Produk 2

Limbah Padat/Cair Input 2

Energi

(5)

Sistem

(6)

Neraca Massa Glukosa

Kg h-1 glukosa

Mi Mo

Kg h-1 glukosa

Laju aliran massa glukosa ke dalam sistem adalah Mi kg h-1; Laju alran massa keluar adalah Mo kg h-1;

HUKUM KONVERSI MASSA

(7)

JIKA M

I

DAN M

O

BERBEDA,

terdapat empat kemungkinan, yaitu :

1. Pengukuran M input dan M output salah;

2. Sistem memiliki sebuah lubang yang tidak terdeteksi

tempat masuknya glukosa atau keluar dari sistem tanpa terdeteksi.

3. Glukosa digunakan atau dihasilkan oleh reaksi kimia di dalam sistem;

4. Glukosa terakumulasi di dalam sistem

(8)

BLOCK FLOW DIAGRAM

(9)

BLOCK FLOW DIAGRAM

REPRESENTASI KESELURUHAN PROSES DAN ALIRAN

 BFD adalah hal yang berguna dalam

menyederhanakan diagram alir proses terperinci yang sangat rumit .

 Model ini memungkinkan pembaca untuk

mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa

yang dilakukan pabrik dan bagaimana semua proses berinteraksi.

 BFD harus dapat dipahami oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dalam membaca atau

membuat diagram alir (Towler and Sinnott, 2013).

(10)

BLOCK FLOW DIAGRAM

REPRESENTASI KESELURUHAN PROSES DAN ALIRAN

Prosedur/proses/Alat diwakili blok

Aliran material:

Garis lurus bersentuhan proses, horizontal/vertikal

berpanah (arah aliran) dari kiri ke kanan (kecuali recycle)

Jika berbelok maka sudut harus 900

Garis bersilangan garis horizontal (kontinu) dan garis vertikal (putus)

Aliran ringan (gas) biasanya ke bagian atas

Aliran berat (cairan atau padatan) ke kanan atau ke bawah (limbah/proses lain)

Informasi penting yang harus disediakan (Seider et al., 2004):

yang unik untuk proses (seperti reaksi kimia)

Keseimbangan material yang disederhanakan

(11)

NM TANPA REAKSI

(12)

PRINSIP NERACA MASSA SEDERHANA

 Jika proses kontinyu berada pada keadaan tunak, jumlah akumulasi adalah nol.

 Sistem tidak berubah terhadap waktu, tidak ada akumulasi massa.

Massa masuk +

Massa yang dihasilkan

= Massa keluar +

Massa yang dihasilkan

(13)

PROSEDUR PERHITUNGAN NERACA MASSA

 Langkah pertama adalah memahami masalah  .

 Pembuatan BFD sangat membantu pemahaman

 Gunakan prosedur standar untuk menerjemahkan informasi proses ke bentuk yang dapat digunakan untuk langkah perhitungan.

 Neraca massa dapat dilakukan di dalam sebuah

cara yang terorganisir; mudah untuk diikuti, dicek, atau digunakan orang lain.

(14)

7 LANGKAH DASAR PERHITUNGAN NM

1. Tentukan system

2. Gambar diagram aliran proses (BFD) 3. Pilih basis

4. Lengkapi dengan Asumsi 5. Buat neraca massa

6. Lengkapi Perhitungan

7. Teliti (jangan lupa penaksiran)

(15)

2. GAMBAR DIAGRAM ALIRAN PROSES

YANG MENUNJUKKAN SELURUH INFORMASI YANG RELEVAN.

Pilih sejumlah peralatan dan nyatakan dengan jelas.

Diagram kotak sederhana menunjukan seluruh aliran yang memasuki atau meninggalkan sistem mengikuti informasi

mengenai proses yang terorganisir dan diringkas dalam cara yang mudah dipahami.

Seluruh informasi kuantitatif harus ditunjukan pada diagram.

Catat variabel penting dalam neraca massa, laju aliran massa dan komposisi massa;

Jika informasi mengenai perincian aliran diberikan

menggunakan volume atau kuantitas molar, laju aliran molar dan komposisi harus dihitung sebelum melabeli aliran.

(16)

3. BASIS

 Basis adalah referensi yang Anda pilih untuk

perhitungan yang Anda rencanakan untuk masalah tertentu,

 Pilihan basis yang tepat sering kali dapat membuat masalah lebih mudah dipecahkan daripada pilihan yang buruk.

 Dasarnya mungkin periode waktu seperti jam, atau massa material tertentu, atau kuantitas lain yang sesuai.

(17)

3. MEMILIH BASIS

 Pilihlah basis untuk perhitungan dan nyatakan dengan jelas.

 Dalam melakukan pendekatan permasalahan neraca massa, langkah tersebut sangat membantu untuk

memfokuskan kuantitas spesifik material yang memasuki atau meninggalkan sistem.

 Untuk proses kontinyu pada keadaan tunak, biasanya digunakan perhitungan dasar untuk sejumlah material yang memasuki atau

meninggalkan sistem pada periode waktu tertentu.

(18)

3. MEMILIH BASIS (LANJUT)

Ada kalanya basis ditentukan dalam soal atau sangat jelas terlihat, misalnya: basis produksi per 100 kg etanol

Namun adaka kalanya dalam beberapa masalah basis tidak begitu jelas terlihat/terungkap

Gunakan tiga pertanyaan berikut untuk menentukan basis:

1. Apa yang harus saya mulai (misalnya, saya punya 100 pon minyak;

saya punya 46 kg pupuk)?

2. Jawaban apa yang diminta (misalnya, jumlah produk yang dihasilkan per jam)?

3. Apa dasar yang paling nyaman untuk digunakan?

Misalnya, anggaplah komposisi bahan tertentu diketahui dalam persen mol. Maka pemilihan 100 kg mol bahan sebagai basis akan masuk akal. Sebaliknya, jika komposisi bahan dalam hal massa diketahui, maka 100 kg bahan akan menjadi dasar yang tepat.)

(19)

4. ASUMSI

 Tempatkan seluruh asumsi yang diberlakukan pada masalah tersebut.

 Identifikasi komponen dari sistem, jika ada, yang terlibat dalam reaksi.

 Untuk menyelesaikan masalah, diperlukan kemampuan ‘engineering judgement’.

 Situasi yang sebenarnya biasanya lebih rumit, dan terdapat suatu waktu dimana satu atau lebih asumsi yang diperlukan sebelum melakukan perhitungan.

(20)

CONTOH SOAL

NM TANPA REAKSI

(21)

CTH 1. PEMISAHAN AIR

Suatu alat press akan memisahkan air dari suatu suatu adonan bahan pangan yang hampir jadi.

Produk pangan yang akan dimasukkan ke kemasan kardus tidak boleh mengandung air lebih dari 20%.

Adonan masuk ke mesin press dengan kandungan 60% air dan sisanya adalah padatan tak bereaksi.

Hitunglah berapa massa air yang harus dikeluarkan per basis perhitungan anda ?

(22)

Pemisahan air/

Mesin Press

Adonan awal = I Adonan Akhir =

P

Air buangan = W

60% air <20%

air

1. Buat Sistem dengan

2. BFD

(23)

Basis = 10 kg Adonan awal

3. Tambahkan basis

Pemisahan air/

Mesin Press

Adonan awal

= I

Adonan Akhir = P

Air buangan = W

<20%

air

= 10

= 6 kgkg Bahan Kue = 4 kg

60% air

4. Buat Asumsi-asumsi

100%

air

5. Buat Neraca Massa (NM)

NM bahan kue paling mudah dibuat!

Bahan Kue = 80%

Bahan Kue masuk = Bahan kue keluar

Dan informasi tambahan yang diperlukan

(24)

Pemisahan air/

Mesin Press

Adonan awal

= I

Adonan Akhir = P

Air buangan = W

<20%

air

= 10

= 6 kgkg Bahan Kue = 4 kg

60% air

100%

air

Bahan Kue = 80%

6. Lengkapi Perhitungan

Bahan Kue masuk = Bahan kue keluar4 kg = 80% x

P

P = 100/80 x 4

7. Teliti/Taksir

Hasil harus > 4! P = 5

kg Air di P = 20% = 1 kg

Neraca Air I = P

+ W W = I – P W = 10-5 = 5 kg

Jadi, massa air yang dikeluarkan = 5 kg per basis 10 kg

Adonan Awal

(25)

CTH 2: CONTINUOUS FILTRATION

Sebuah fermentasi slurry mengandung sel Streptomyces

kanamyceticeus difiltrasi menggunakan sebuah continuous rotary vacuum filter. 120 kg h-1 slurry dimasukan pada filter, 1 kg slurry mengandung 60 g sel padat.

Untuk meningkatkan laju filtrasi, partikel diatomaceous-earth filter ditambahkan dengan laju 10 kg. h-1. konsentrasi kanamycin di dalam slurry adalah 0,05% berat.

Filtrat liquid dikumpulkan pada laju 112 kg h-1; konsentrasi kanamycin di dalam filtrat adalah 0,045% (w/w). Filter cake mengandung sel dan filter digunakan secara kontinyu untuk menghilangkan filter cloth.

a) Berapa persen liquid di dalam filter cake?

b)Jika konsentrasi kanamycin di dalam filter cake sama dengan filtrat, berapa banyak kanamycin yang diserap per filter?

(26)

Jawaban Cth 2.

i. Sistem telah dirumuskan dalam soal, yaitu system Filtrasi kontinyu

ii. Gambar BFD yang menunjukan semua data dan unit.

FILTER

Batasan Sistem

Filter cake

120 kg h-1 6% sel 0,05%

kanamycin Fermentasi slurry

Filter aid 10 kg h-1

Filtrat 112 kg h-1

0,045%

kanamycin

(27)

2. Analisis

i. Letakan berbagai asumsi

Proses berjalan pada keadaan tunak

Sistem tidak memiliki lubang bocor

Filtrat tidak mengandung material solid

Sel tidak menyerap atau melepaskan kanamycin selama filtrasi

Filter bersifat kering

Fasa liquid slurry, tidak termasuk kanamycin, dapat dipertimbangkan kadungan airnya.

ii. Kumpulkan dan letakan data tambahan yang dibutuhkan Tidak ada data tambahan yang diperlukan.

iii. Pilih dan letakan basis.

iv. Perhitungan didasarkan pada 120 kg slurry yang memasuki filter, atau 1 jam.

v. Buat Daftar komponen, jika ada, yang terlibat dalam reaksi.

vi. Tulis persamaan umum neraca massa.

Sistem berada dalam keadaan tunak dan tidak ada reaksi yang terjadi;

karena itu, digunakan persamaan berikut Massa masuk = massa keluar

(28)

3.Gunakan tabel perhitungan yang menunjukan seluruh komponen aliran yang melewati batasan sistem. Carilah unit yang digunakan pada tabel. Masukan seluruh nilai yang

diketahui.

Aliran Masuk Keluaran

Sel Kana-

misin Filte

r Air Total Sel Kana-

misin Filte

r Air Total

Fermentation

Slurry 7,2 0,06 0 ? 12

0 - - - - -

Filter Aid 0 0 10 0 10 - - - - -

Filtrate - - - - - 0 0,05 0 ? 11

2

Filter cake - - - - - ? ? ? ? ?

Total ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(29)

FILTER Filter cake 120 kg h-1

6% sel 0,05%

kanamycin Fermentasi slurry

Filter aid 10 kg h-1

Filtrat 112 kg h-1

0,045% kanamycin

Aliran Masuk

Sel Kana - misin

Filte r

Ai r

Total

Fermentation

Slurry 7,2 0,0

6 0 ? 12

0

Filter Aid 0 0 10 0 10

Filtrate - - - - -

Filter cake - - - - -

Total ? ? ? ? ?

Aliran Keluaran

Sel Kana - misin

Filte r

Ai r

Tota l

Fermentation Slurry

- - - - -

Filter Aid - - - - -

Filtrate 0 0,0

5 0 ? 11

2

Filter cake ? ? ? ? ?

Total ? ? ? ? ?

(30)

Neraca massa total

Total massa masuk 130 kg = total massa keluar

→ Total massa keluar = 130 kg

Neraca filter aid

Filter aid masuk 10 kg = filter aid keluar

→ Filter aid keluar = 10 kg Neraca sel

Sel masuk 7,2 kg = sel keluar

→ Sel keluar = 7,2 kg Neraca kanamycin

Kanamycin masuk 0,06 kg = kanamycin keluar

→ Kanamycin keluar = 0,06 kg

Neraca air

Air masuk 112,74 kg = air keluar

→ Air keluar = 112,74 kg

(31)

iii.Pastikan hasil yang didapatkan logis dan dapat diterima.

NERACA MASSA LENGKAP

Aliran Masuk Keluaran

Sel Kana-

misin Filter Air Total Sel Kana-

misin Filter Air Total

Fermentation

Slurry 7,

2 0,06 0 112,

74 120 - - - - -

Filter Aid 0 0 10 0 10 - - - - -

Filtrate - - - - - 0 0,05 0 111,

95 112

Filter cake - - - - - 7,2 0,01 10 0,79 18

Total 7,

2 0,06 10 112,

74 130 7,2 0,06 10 112,

74 130

(32)

Jawaban(i) : Jawaban (ii) :

4.Langkah akhir

i. Jawablah pertanyaan dengan spesifik

Persentase liquid di dalam filter cake dapat dihitung berdasarkan

table 4E3.2.  

 

(33)

 

(34)

UNIT JAMAK

(MULTI UNIT) SEDERHANA

(35)

BFD UNIT TUNGGAL

Proses

Operasi/Reaksi/Nama unit

Asupan

Input/Feed/Inlet/

Influent Raw Material

Luaran

Output/Product/Outlet/

Effluent

(36)

Campuran Gas (2.500 kg/h)

Residu

(3.320 kg/h)

BFD UNIT JAMAK (MULTI UNIT)

Sistem

Sistem 2

1 Sist

em 3

Ada 4 sistem berarti ada 4 Neraca Massa dapat dibuat

NM Sistem Total (Input = Output):

Toluena + Hidrogen = Campuran Gas + Benzena + Residu Basis: kg per jam

10.000 + 820 = 2.500 + 5.000 + 3.320

Demikian pula dengan

Neraca massa (sub)sistem 1:

Toluena + Hidrogen = Efluent

Neraca massa (sub)sistem 2:

Efluent = Campuran Gas + Cairan Bawah

Neraca massa (sub)sistem 3:

Cairan Bawah = Benzena + Residu

Benzena (5.000 kg/h)

Sistem

Total

(37)

PENGERJAAN MULTI UNIT

 Sama seperti mengerjakan Neraca Massa Unit Tunggal.

 Setiap sistem dikerjakan satu persatu

 Setiap sistem saling berhubungan (variable dari satu sistem bisa digunakan untuk sistem lainnya)

(38)

CTH MULTI UNIT: PRODUKSI ASAM LAKTAT

Sebuah industri penyedap rasa mencampur gula, asam laktat (C3H6O3) dan vitamin lalu

memisahkan menjadi produk dan air limbah secara bertahap dalam sistem tunak dan terbuka.

Tidak ada reaksi yang terjadi.

Komposisi massa masing-masing aliran adalah sebagai berikut:

1. Air (A): 100%

2. Gula (G): 100%

3. Pada campuran air gula, konsentrasi diketahui : xaC = 0,800 dan xgC = 0,200

I II III

Air

Gula

Campura n Air Gula

(C)

Asam Laktat Vitamin

Produk

Air Buangan

(W)

4. Asam laktat (L): 100%

5. Campuran AGL (M)

xaM = 0,769, xgM = 0,192, xlM = 0,0385 6. Vitamin: asam amino dan fosfat (V):

100%

7. Pada air limbah (W) xaW = 0,962, xvW = 0,0385

8. Produk (P) xgP = 0,833, xlP = 0,167.

Berapa produksi per hari?

Campuran Air Gula-

Laktat (M)

(39)

PENYELESAIAN PERSAMAAN NM

Subsystem I:

NM aliran: Air + Gula = Campuran Air Gula (C) A + G = C xaC +xgC = 1

neraca elemen Air xaA .A + xaG .G = xaC.C A = xaC.C

neraca elemen Gula  xgA .A + xgG .G = xgC.C  G = xgC.C  C = G/ xgC.

Subsystem II:

NM aliran: Campuran Airgula + Asam Laktat = Campuran AirGulaLaktat (M) C + L = M xaM +xgM +xlM = 1

neraca elemen Air  xaC .C + xaL .L = xaM.M  xaC .C = xaM.M (= A)  M = A/xaM.

neraca elemen Gula  xgC .C + xgL .L = xgM.M  xgC .C = xgM.M (= G)

neraca elemen Laktat  xlC .C + xlL.L = xlM.M  L = xlM.M

Subsystem III:

NM aliran: Campuran Air GulaLaktat (M)+ Vitamin = Produk (P) + Air Limbah (W) M + V = P + W

 (P) xgP +xlP = 1 & (W) xaW +xvW = 1

neraca elemen Air  xaM .M + xaV .V = xaP.P + xaW.W  xaM .M = xaP.P + xaW.W (= A)  W = (A + xaP.P)/ xaW.

neraca elemen Gula  xgM .M + xgV .V = xgP.P + xgW.W  xgM .M = xgP.P (= G) P = G/ xgP

neraca elemen Laktat  xlM.M + xlV.V = xlP.P + xlW.W  xlM.M = xlP.P (= L)

neraca elemen Vitamin  xvM.M + xvV.V = xvP.P + xvW.W  V = xvW.W

Air I

Gula

Campura n Air Gula

(C)

II

Asam Laktat

III Vitamin

Produk

Air Buangan

(W) Campuran

Air Gula- Laktat

(M)

Campura n Air Gula

(C)

Campuran Air Gula-

Laktat (M)

(40)

MENULIS NM DENGAN LEBIH SEDERHANA

Subsystem I:

NM aliran: Air + Gula = Campuran Air Gula (C) A + G = C aC +gC = 1

neraca elemen Air  aA .A + aG .G = aC.C A = aC.C

neraca elemen Gula  gA .A + gG .G = gC.C  G = gC.C  C = G/ gC.

Subsystem II:

NM aliran: Campuran Airgula + Asam Laktat = Campuran AirGulaLaktat (M) C + L = M aM +gM +lM = 1

neraca elemen Air  aC .C + aL .L = aM.M  aC .C = aM.M (= A)  M = A/aM.

neraca elemen Gula  gC .C + gL .L = gM.M  gC .C = gM.M (= G)

neraca elemen Laktat  lC .C + lL.L = lM.M  L = lM.M

Subsystem III:

NM aliran: Campuran Air GulaLaktat (M)+ Vitamin = Produk (P) + Air Limbah (W) M + V = P + W

(P) gP +lP = 1 & (W) aW +vW = 1

neraca elemen Air  aM .M + aV .V = aP.P + aW.W  aM .M = aP.P + aW.W (= A)  W = (A + aP.P)/ aW.

neraca elemen Gula  gM .M + gV .V = gP.P + gW.W  gM .M = gP.P (= G) P = G/ gP

neraca elemen Laktat  lM.M + lV.V = lP.P + lW.W  lM.M = lP.P (= L)

neraca elemen Vitamin  vM.M + vV.V = vP.P + vW.W  V = vW.W

(41)

PENYELESAIAN PERSAMAAN NM

Subsystem I:

NM aliran: Air + Gula = Campuran Air Gula (C) A + G = C aC +gC = 1

neraca elemen Air  aA .A + aG .G = aC.C A = aC.C

neraca elemen Gula  gA .A + gG .G = gC.C  G = gC.C  C = G/ gC.

Subsystem II:

NM aliran: Campuran Airgula + Asam Laktat = Campuran AirGulaLaktat (M) C + L = M aM +gM +lM = 1

neraca elemen Air  aC .C + aL .L = aM.M  aC .C = aM.M (= A)  M = A/aM.

neraca elemen Gula  gC .C + gL .L = gM.M  gC .C = gM.M (= G)

neraca elemen Laktat  lC .C + lL.L = lM.M  L = lM.M

Subsystem III:

NM aliran: Campuran Air GulaLaktat (M)+ Vitamin = Produk (P) + Air Limbah (W) M + V = P + W

(P) gP +lP = 1 & (W) aW +vW = 1

neraca elemen Air  aM .M + aV .V = aP.P + aW.W  aM .M = aP.P + aW.W (= A)  W = (A + aP.P) aW.

neraca elemen Gula  gM .M + gV .V = gP.P + gW.W  gM .M = gP.P (= G) P = gM .M/gP atau P = G/gP

neraca elemen Laktat  lM.M + lV.V = lP.P + lW.W  lM.M = lP.P (= L)

neraca elemen Vitamin  vM.M + vV.V = vP.P + vW.W  V = vW.W

Biru = diketahui Merah = 0 Kuning = 1

(42)

SAMPAI JUMPA PEKAN DEPAN

DI KUIS 01

Bahan:

Menentukan system (lingkupan, Proses, Input, Output); Neraca massa tanpa Reaksi (Tunggal & Jamak)

Referensi

Dokumen terkait