Makalah
KULTUR SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
“MEDIA KULTUR SEL JARINGAN YANG TEPAT UNTUK KULTUR SEL TUMBUHAN DAN HEWAN”
DISUSUN OLEH
NAMA : SYAKILLAH PUTRI LIHAWA NPM : 2120221010
KELAS : FARMASI A22
DOSEN PENGAMPU YOLAN DUNGGIO, S.Pd.,M.Pd
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi umat manusia.Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Media kultur sel jaringan yang tepat untuk kultur sel tumbuhan dan hewan”.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta menjadi bahan referensi yang dapat digunakan untuk mendalami lebih jauh topik yang dibahas. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak ruang untuk perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah- Nya kepada kita semua dalam meniti perjalanan ilmu pengetahuan dan kehidupan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Gorontalo, 10 Maret 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
BAB I PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Rumusan Masalah ...
1.3 Tujuan Masalah ...
BAB II PEMBAHASAN ...
2.1 Definisi Kultur sel Hewan dan Kultur sel Tumbuhan...
2.2 Definisi Media Kultur sel dan contoh media kultur sel hewan dan tumbuhan BAB III PENUTUP ...
3.1 Kesimpulan ...
3.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi atau pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaannya yang aman. Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan keamanan pengobatan, pengembangan teknologi farmasi terus mengalami perkembangan, salah satunya melalui pemanfaatan kultur sel hewan dan tumbuhan.
Media kultur sel jaringan merupakan komponen penting dalam bidang bioteknologi modern yang memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan sel-sel tumbuhan dan hewan di luar lingkungan alami mereka. Teknologi kultur sel telah menjadi salah satu metode utama dalam memahami perilaku, metabolisme, dan sifat genetik dari sel-sel organisme hidup. Dalam konteks kultur sel tumbuhan dan hewan, media kultur sel berperan sebagai lingkungan nutrisi yang menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel tersebut.
Dalam kultur sel tumbuhan, media kultur sel berfungsi sebagai substrat yang menyediakan nutrisi, hormon, dan faktor-faktor pertumbuhan yang diperlukan untuk proliferasi dan diferensiasi sel-sel tumbuhan. Berbagai komposisi media kultur sel telah dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan kultur sel tumbuhan dengan efisien dan spesifik. Sementara itu, dalam kultur sel hewan, media kultur sel berperan dalam mendukung pertumbuhan, proliferasi, dan diferensiasi sel-sel hewan secara in vitro.
Media kultur sel untuk sel-sel hewan umumnya mengandung nutrisi, faktor- faktor pertumbuhan, dan faktor-faktor tambahan yang mendukung fungsionalitas dan karakteristik sel-sel tersebut.
Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam tentang media kultur sel yang digunakan dalam kultur sel tumbuhan dan hewan.
Kita akan meninjau komposisi media, serta Manfaatnya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kultur sel Hewan dan kultur Tumbuhan?
2. Apa yang dimaksud dengan media kultur sel dan apa contoh media kultur sel hewan dan tumbuhan serta manfaatnya
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Kultur sel hewan dan Kultur sel tumbuhan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui media kultur sel dan contoh media kultur sel hewan dan tumbuhan serta Manfaatnya
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Kultur Sel Hewan dan Tumbuhan 2.1.1 Kultur sel Hewan
Kultur sel hewan merupakan proses untuk memperbanyak atau memprokduksi sel hewan di lingkungan buatan yang kondusif. Lingkungan ini biasanya berupa media cair atau semi pada ataupun media padat yang ditempatkan dalam cawan kultur berbahan kaca atau plastic. Media kultur ini menyediakan nutrisis penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan sel. Terdapat dua sistem kultur dasar, yaitu sel menempel pada substrat dan melayang pada media kultur. Kedua sistem kultur ini Bersama-sama memiliki kemampuan dan akss terhadap media kultur ini bersama-sama memiliki kemampuan dan akses terhadap media kultur untuk menjaga keberlangsungan hidup sel (n.p,2023)
2.1.2 Kultur sel Tumbuhan
Kultur sel tumbuhan adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk menumbuhkan dan memperbanyak sel-sel tumbuhan di luar lingkungan alaminya, biasanya dalam kondisi steril. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan berbagai eksperimen dan penelitian terkait dengan pertumbuhan, diferensiasi, dan regenerasi jaringan tumbuhan (Mastuti, 2017).
2.2 Definisi Media Kultur sel dan contoh media kultur sel hewan dan tumbuhan
2.2.1 Definisi Media Kultur Sel
Media kultur sel adalah medium nutrisi yang digunakan untuk menyediakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan, diferensiasi, dan pemeliharaan sel dalam budaya in vitro. Media ini mengandung berbagai komponen esensial yang diperlukan oleh sel untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan melakukan fungsi-fungsi biologisnya, salah satu contoh media kultur sel pada tumbuhan yaitu media B5 (Gamborg’s B5) dan contoh media kultur sel pada hewan yaitu RPMI 1640 Medium (Yulis, 2023).
2.2.2 Contoh Media Kultur Sel pada Hewan dan Tumbuhan serta manfaatnya 1. Media Kultur sel Hewan
Salah satu contoh Media Kultur Sel untuk Hewan yaitu RPMI 1640 Medium adalah salah satu media kultur sel yang penting dalam biologi sel dan jaringan, terutama dalam konteks kultur sel hewan. Media ini dikembangkan oleh Moore et al. pada tahun 1966 di Roswell Park Memorial Institute (RPMI) untuk kultur sel-sel darah dan telah menjadi salah satu media standar yang digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi biologi dan biomedis (Angelica, 2024).
Gambar 1. Media RPMI 1640 MEDIUM
Komposisi dan Kandungan Media RPMI 1640 yaitu : (Ma’at, 2019) 1). Garam Mineral: Media RPMI 1640 mengandung berbagai garam
mineral esensial seperti natrium klorida, kalium klorida, magnesium sulfat, dan kalsium klorida. Garam-garam ini penting untuk menjaga keseimbangan ionik dan osmotik dalam sel.
2). Amino Asam: Media ini juga mengandung asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein, termasuk arginin, glutamin, dan asam aspartat.
3). Vitamin: RPMI 1640 mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin B kompleks (seperti tiamin, riboflavin, dan asam folat) serta vitamin lain seperti asam askorbat (vitamin C) dan inositol.
4). Sumber Karbon: Glukosa biasanya ditambahkan sebagai sumber karbon utama dalam media ini, meskipun ada juga formulasi yang mengandung L-glutamin untuk menyediakan sumber nitrogen dan karbon.
5). Buffer: RPMI 1640 mengandung buffer seperti HEPES (N-2- hydroxyethylpiperazine-N′-2-ethanesulfonic acid) untuk menjaga pH medium agar tetap stabil, terutama selama inkubasi dalam kondisi kultur jangka panjang.
6). Faktor Pertumbuhan dan Hormon: Beberapa formulasi RPMI 1640 mungkin juga mengandung faktor-faktor pertumbuhan seperti serum dan faktor pertumbuhan, tergantung pada kebutuhan spesifik kultur sel.
Manfaat media RPMI 1640 Medium yaitu sebagai berikut :
1). Kesesuaian untuk Kultur Sel Hewan: RPMI 1640 dikembangkan khusus untuk kultur sel-sel darah manusia, tetapi telah digunakan secara luas untuk kultur sel hewan lainnya, termasuk sel-sel imun dan sel kanker.
2). Penggunaan yang Luas: Media ini telah terbukti berhasil dalam berbagai aplikasi biologi, termasuk penelitian dasar, biologi sel kanker, imunologi, dan pengujian obat.
3). Kesesuaian untuk Kultur Sel-sel Sensitif: RPMI 1640 mengandung L- glutamin, yang membuatnya cocok untuk kultur sel-sel yang sensitif terhadap perubahan lingkungan kultur.
4). Stabilitas: RPMI 1640 memiliki pH yang stabil dan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan osmotik dalam jangka waktu yang lama, menjadikannya pilihan yang baik untuk kultur sel dalam kondisi kultur jangka panjang.
2. Media Kultur Sel Tumbuhan
Media B5, yang juga dikenal sebagai Gamborg's B5, adalah salah satu media kultur sel yang penting dalam biologi tumbuhan. Dikembangkan oleh O. Gamborg pada tahun 1968, media ini merupakan hasil penyempurnaan dari media MS (Murashige and Skoog) yang sebelumnya sudah terkenal. B5 pertama kali digunakan untuk kultur kalus tumbuhan, tetapi sejak itu telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi kultur sel dan jaringan tumbuhan, termasuk pertumbuhan jaringan, organogenesis, dan embriogenesis somatik (Mastuti, 2017).
Gambar 2. Media Gamborg B-5
Komposisi dan Kandungan Media B5 yaitu (Apriyanto, 2022):
1). Garam Mineral: Media B5 mengandung garam mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan sel, termasuk natrium nitrat, kalium nitrat, kalsium klorida, dan magnesium sulfat.
2). Vitamin: Media ini mengandung berbagai jenis vitamin yang penting untuk metabolisme sel, seperti tiamin, riboflavin, piridoksin, asam pantotenat, asam folat, dan inositol.
3). Asam Amino: Media B5 mengandung sejumlah asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein, seperti glutamin, asparagin, arginin, dan lain-lain.
4). Sumber Karbon: Glukosa dan sakarosa sering digunakan sebagai sumber karbon dalam media B5.
5). Regulator Pertumbuhan: Media ini juga biasanya mengandung hormon-hormon tumbuhan seperti auksin (misalnya, asam indol asetat) dan sitokinin (misalnya, 6-benzilaminopurin) dalam konsentrasi yang sesuai untuk menginduksi proliferasi sel dan diferensiasi jaringan.
6). Vitamin Asam Myo-Inositol: Asam ini merupakan komponen penting dalam media B5 dan digunakan sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan sel.
Manfaat Media B5 Menurut Yuliarti (2010), : 1). Mendukung Pertumbuhan Sel dan Jaringan
Media B5 menyediakan nutrisi yang lengkap dan seimbang yang diperlukan untuk pertumbuhan sel dan jaringan tumbuhan.
Kandungan garam mineral, vitamin, asam amino, dan faktor-faktor pertumbuhan memastikan bahwa sel-sel memiliki kondisi optimal untuk berkembang.
2). Induksi Proliferasi dan Diferensiasi Sel
Dengan adanya hormon tumbuhan seperti auksin dan sitokinin dalam komposisi media B5, media ini dapat digunakan untuk menginduksi proliferasi sel dan diferensiasi jaringan. Hal ini penting dalam aplikasi seperti pembentukan kalus, organogenesis, dan embriogenesis somatik.
3). Kultur Sel Tumbuhan yang Fleksibel
Media B5 dikenal karena kesesuaiannya dengan berbagai jenis sel dan jaringan tumbuhan. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang fleksibel dalam kultur sel tumbuhan dari berbagai spesies.
4). Penelitian Dasar dan Rekayasa Genetika
Media B5 sering digunakan dalam penelitian dasar untuk mempelajari berbagai aspek biologi tumbuhan, seperti pertumbuhan, perkembangan, dan respons terhadap stres lingkungan. Selain itu, media ini juga digunakan dalam rekayasa genetika untuk pengembangan tanaman transgenik.
5). Produksi Tanaman secara Massal
Media B5 dapat diadaptasi untuk produksi tanaman secara massal melalui teknik kultur in vitro seperti proliferasi sel, organogenesis, atau embriogenesis somatik. Ini memungkinkan produksi tanaman dalam jumlah besar dengan kualitas yang diinginkan.
6). Kultur Jaringan dan Rekayasa Tanaman
Media B5 digunakan dalam kultur jaringan untuk memperbanyak tanaman secara aseksual dan menghasilkan tanaman yang seragam secara genetik. Hal ini penting dalam produksi tanaman untuk pertanian, hortikultura, dan konservasi keanekaragaman genetik.
7). Pembelajaran dan Pendidikan
Media B5 juga digunakan dalam pendidikan sebagai alat untuk mempelajari kultur sel dan jaringan tumbuhan dalam konteks praktikum biologi. Hal ini membantu mahasiswa memahami konsep dan teknik dasar dalam kultur sel tumbuhan.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa.
Kultur sel hewan merupakan proses untuk memperbanyak atau memprokduksi sel hewan di lingkungan buatan yang kondusif. Sedangkan Kultur sel tumbuhan adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk menumbuhkan dan memperbanyak sel-sel tumbuhan di luar lingkungan alaminya, biasanya dalam kondisi steril. Media kultur sel adalah medium nutrisi yang digunakan untuk menyediakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan, diferensiasi, dan pemeliharaan sel dalam budaya in vitro.
Media ini mengandung berbagai komponen esensial yang diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan melakukan fungsi-fungsi biologisnya, salah satu contoh media kultur sel pada tumbuhan yaitu media B5 (Gamborg’s B5) dan contoh media kultur sel pada hewan yaitu RPMI 1640 Medium (Yulis, 2023).
3.2 Saran
Kami berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para penulis khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Angelica, P. C. (2024). EFEK SITOTOKSIK DAN SELEKTIVITAS EKSTRAK HEKSANA UMBI RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DARI PROVINSI LAMPUNG TERHADAP SEL HELA.
Apriyanto, M. (2022). Pengetahuan Dasar Bahan Pangan. Mulono Apriyanto.
KULTUR SEL DAN JARINGAN HEWAN. (2023). (n.p.): Airlangga University Press.
Ma’at , suprato 2011 .Teknik Dasar Kultur Sel. Surabaya: Airlangga University Press
Mastuti, R. (2017). Dasar-dasar kultur jaringan tumbuhan. Universitas Brawijaya Press.
Yuliarti, N. (2010). Kultur jaringan tanaman skala rumah tangga. Penerbit Andi.
Yulis, S. (2023). Pemanfaatan Media Murashige dan Skoog (MS) Instan dan Penambahan Ekstrak Tomat untuk Perbanyakan Tanaman Anggrek (Dendrobium sp) secara In Vitro sebagai Penunjang Mata Kuliah Kultur Jaringan (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry).